Week 5/ Sesi 7
2. Jelaskan perbedaan antara perhitungan FIFO dan Average? Menurut Anda, mengapa metode
LIFO sudah tidak bisa digunakan dalam laporan fiskal (perpajakan)?
3. Jelaskan perbedaan antara pencatatan persediaan pada perusahaan dagang dengan perusahaan
manufaktur?
4. Menurut Anda, beban angkut bahan baku yang dibayarkan oleh Perusahaan, masuk ke Beban
Pokok (COGS) atau ke Beban operasional?
Jawaban:
1. perbedaan antara perpetual dan fisik dalam pencatatan persediaan
a. Pengertian pencatatan persediaan metode fisik adalah cara sistem pencatatan
persediaan barang dagangan yang mengharuskan adanya perhitungan barang yang
masih ada pada tanggal penyusun laporan keuangan Perhitungan persediaan
(stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang
masih ada dan kemudian diperhitungkan sebagai harga pokok penjualan (HPP).
Dengan menggunakan metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam
buku-buku. Setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena
tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan (HPP)
juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga pokok penjualan baru dapat
dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung.
b. Pengertian metode perpetual adalah metode pencatatan persediaan barang dagang
dengan cara membuat setiap jenis persediaan rekening sendiri-sendiri yang
merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa
diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening
yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang
dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Setiap
perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan
sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom
saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk
kuantitas dan harga perolehannya. Penggunaan metode buku (perpetual) akan
memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena
tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah
persediaan akhir. Walaupun neraca dan laporan laba rugi dapat segera disusun
tanpa mengadakan perhitungan fisik atas barang.
iii. Persediaan produk jadi, persediaan produk jadi meliputi semua barang
yang telah selesai dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti
halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada umumnya
dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan
produk tersebut.
4. Beban angkut bahan baku yang dibayarkan oleh Perusahaan atau FOB Destination,
masuk ke Beban Pokok (COGS), Walaupun barang dalam perjalanan tersebut merupakan
barang milik pembeli tetapi nanti saat tutup buku barang tersebut belum didapatkan,
tetapi harus sudah catat sebagai persediaan atau COGS
Kasus:
1. Berikut ini adalah akun dan saldo yang terdapat pada PT ABC:
Hitunglah: Beban Pokok, Beban Pokok tersedia untuk dijual, Persediaan akhir
Feb 5 Membeli bahan baku sebanyak 40 unit dengan harga per unit $15, dengan
persyaratan 2/10, n/30.
Feb 10 Mencatatkan bahan baku rusak sebanyak 5 unit dengan harga total sebesar $75
atas pembelian tanggal 5 Feb.
Feb 15 Menjual barang jadi sebanyak 15 unit dengan harga $20, persyaratan 2/10,n/30
Feb 25 Membayar utang pada tanggal 5 Feb secara penuh.
Prive
Retained Earning 0
Revenue 70.450.000
Salaries Expense 24.500.000
Insurance Expense 0
Advertising Expense 0
Office Supplier Expense 0
Phone and Electrical Expenses 3.425.000
Maintenance Expense 6.250.000
Depreciation Expense-Vehicle 0
Depreciation Expense-Equipment 0
Interest Expense 1.080.000
Other Expenses 2.700.000
1 Des. Dibeli dari PT. ABC sebuah kendaraan dan peralatan kantor, masing-masing senilai
Rp.18.000.000,- dan Rp. 6.000.000,- Dibayar tunai Rp. 19.000.000, sedangkan sisanya
akan dilunasi nanti di kemudian hari
4 Des. Diterima tunai sebesar Rp. 8,750,000,- sebagai pembayaran untuk pekerjaan
merancang dan membangun taman
5 Des. Dibayar biaya iklan pada majalah untuk 6 kali pemasangan sebesar Rp.2,700,000.
Pemasangan iklan akan dilakukan pada setiap tanggal 5 yang terhitung hari ini
8 Des. Dibeli tunai perlengkapan kantor seharga Rp 1,925,000,-
10 Des Diterima pelunasan dari konsumen secara tunai sebesar Rp.12,500,000,-
12 Des Dibayar beban pemeliharaan kendaraan operasional perusahaan sebesar Rp.3,250,000,-
14 Des Dibayar upah tenaga kerja honorer Rp. 4,850,000.-
17 Des Diambil uang tunai dari kas perusahan sebesar Rp. 4.500.000,- untuk keperluan
pribadi pemilik.
1) nilai perlengkapan kantor yang sudah terpakai sampai dengan tanggal 31 Desember 2008
adalah sebesar Rp 3.000.000,-
2) asuransi dibayar di muka merupakan pembayaran premi asuransi untuk jangka waktu 6
bulan yang terhitung mulai tanggal 1 Oktober
3) pemasangan iklan sampai dengan tanggal 31 Desember baru dilakukan sebanyak satu
kali, yaitu tanggal 5 Desember.
4) penyusutan tahunan atas aktiva tetap ditentukan sebesar 20% dari harga perolehannya.
Atas peralatan kantor dan kendaraan yang dibeli pada tanggal 1 Desember juga belum
dilakukan penyusutan.
5) bunga atas pinjaman bank selama 30 hari belum dibayar. Tingkat bunga pinjaman adalah
sebesar 18% per tahun (1 tahun = 360 hari).
6) upah karyawan harian dibayar sekali seminggu pada setiap hari sabtu sore untuk 6 hari
kerja (Senin sampai dengan Sabtu) sebesar Rp 1.200.000,-. Tanggal 31 Desember jatuh
pada hari Kamis.
Diminta:
a. Buatlah Jurnal penyesuaian tersebut diatas