Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REVIEW

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Erni, S.Pd., M.Pd.T.

Rizki Fadillah Pane

5181143005

Kelas C Pendidikan Tata Busana 2018

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
nikmat dan karuniaNya kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Book Review. Untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajiban saya dalam mata kuliah
Kewirausahaan.

Semoga apa yang telah saya buat dapat bermanfaat pada kita semua, dengan tambahan
ilmu pengetahuan karena banyaknya membaca.

Dan saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya, dan saya
mengucapkan banyak terimakasih atas arahan dan bimbingan dosen yang memegang mata
kuliah Kewirausahaan. Semoga senantiasa Tuhan selalu meridhoi setiap usaha kita.

Medan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1


1.2 Tujuan............................................................................................... 1
1.3 Manfaat ............................................................................................. 1

BAB II RINGKASAN BUKU........................................................................ 2

2.1........................................................................................................Buku Utama
............................................................................................................2
2.2........................................................................................................Buku
Pembanding......................................................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 21

3.1........................................................................................................Kelebihan dan
Kekurangan Buku.............................................................................. 21

BAB IV PENUTUP......................................................................................... 22

4.1........................................................................................................Kesimpulan
22
4.2........................................................................................................Saran
22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Menurut mas
agus (ketum) wirausaha adalah bisa membuka usaha sendiri dan mandiri, yang pasti tidak
merugikan orang lain dan bisa membuat lapangan pekerjaan buat teman-teman dan yang pasti
bisa mendapat penghasilan sendiri tanpa meminta kepada orang tua lagi.

Bagaimana menjaga komitmen kita menjadi wirausaha adalah jangan pernah puas
dengan apa yang telah kita dapatkan, dan terus kembangkan ide-ide kreatif agar kita tidak
bosan dan bisa terus tekun dalam menjalani usaha. Dan segala ide yang didapatkan, jangan
hanya menjadi rencana (planning) saja, kalau hanya ide tanpa direalisasikan, itu hanya akan
menjadi angan-angan saja.

1.2 Tujuan
2. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
3. Sebagai tolak ukur dalam memulai berwirausaha
4. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
5. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
1.3 Manfaat
2. Memberikan contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha
3. Memberikan tolak ukur dalam memulai usaha
4. Memberikan gambaran dalam berwirausaha
5. Mampu memberikan jiwa-jiwa berwirausaha bagi mahasiswa

1
BAB II

RINGKASAN BUKU

2.1 Buku Utama

Identitas Buku Utama

Judul : Pengantar Kewirausahaan

Penulis : Raja Bongsu Hutagalung dan Syafrizal Helmi Situmorang

Penerbit : USU Press

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2008

ISBN : 979-458-371-5

Jumlah Hal : 119 hal

Bab 1 (Sifat, Kepribadian, dan Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Wirausaha)

Schumpeter seorang pakar strategi melihat entrepreneur adalah sebuah proses destruktif
yang kreatif, dimana produk-produk atau metode produksi yang sudah ada dihancurkan dan
diganti dengan yang baru. Dengan kata lain fungsi spesifik dari entreprenur adalah inovasi.
Inovasi berarti penciptaan nilai sebagai sumber keunggulan kompetitif. Tanpa inovasi
cara/metode baru tidak akan pernah ditemukan. Melalui inovasi, para entrepreneur akan terus
melakukan ekspansi memperluas daerah pemasaran, menambah jumlah pelanggan
meningkatkan penjualan dan laba. Sifat wirausaha (1) Percaya diri:(2) Originalitas (3)
Berorientasi manusia (4) Berorientasi hasil kerja (5) Berorientasi masa depan (6) Berani
ambil risiko.

Menurut Miner (1996), ada empat tipe kepribadian wirausaha, yaitu (1)personal
achiever, (2) supersalesperson, (3) real manager, dan (4) expert idea generation.

Personal Achiever. Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kebutuhan berprestasi


2. Memiliki kebutuhan akan umpan balik

2
3. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan
4. Memiliki inisiatif pribadi yang kuat
5. Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi
6. Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting
7. Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh hal lain.

Supersalesperson. Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain


2. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain
3. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting
4. Kebutuhan memilik hubungan positif yang kuat dengan orang lain
5. Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi
perusahaan.

Real managers. Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:

1. Keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan


2. Ketegasan
3. Sikap positif terhadap pemimpin
4. Keinginan untuk bersaing;
5. Keinginan berkuasa;
6. Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain.

The expert idea generator. Ciri-ciri wirausaha tipe expert idea generator adalah sebagai
berikut:

1. Keinginan untuk melakukan inovasi: Keinginan untuk berinovasi menyebabkan


expert idea generator suka menemukan gagasan baru dan melaksanakannya.
Keinginan untuk berinovasi konsisten dengan usaha sendiri untuk mencapai
keberhasilan dan merasakan kepuasan pribadi dengan itu.
2. Menyukai gagasan-gagasan. Suka akan gagasan mencakup banyak unsur, seperti
antusiame, memperlihatkan perhatian terhadap pendapat orang lain. Percaya bahwa
pengembangan produk baru sangat penting untuk menjalankan strategi dan organisasi.
3. Inteligensi yang tinggi: inteligensi mencakup kemampuan seperti penilaian dan
penalaran,serta kemampuan untuk menggunakan abstraksi, konsep, dan gagasan. Juga
kemampuan untuk belajar, menganalisis dan membuat sintetis.

3
4. Ingin menghindari risiko. Meskipun banyak orang yang menganggap sifat suka ambil
risiko sebagai esensi profesi wirausaha, banyak wirausaha yang sangat berhati-hati,
dan baru melangkah kalau betul-betul sudah yakin. Bagi wirausaha tipe ini, sifat ini
memang penting karena gagasan-gagasannya bisa saja sangat baru dan aneh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah motivasi, usia, pengalaman,


pendidikan.

Bab 2 (Inovasi dan Kreativitas)

Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan


persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Menurut
Levitt, kreativitas adalah thinking new things (berpikir sesuatu yang baru) dan inovasi adalah
doing new things (melakukan sesuatu yang baru). Inovasi berarti aplikasi dari kreativitas.
Keberhasilan seorang pebisnis akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang
baru atau sesuatu yang lama yang dilakukan dengan cara yang baru (thinking and doing new
things or old thing in new ways).

Davenport (1995) membedakan inovasi dua hal yakni inovasi proses, dan inovasi produk
(technical and administrative innovation). Inovasi produk adalah hasil dari organisasi. Inovasi
proses adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang berasal dari berbagai
masukkan. Inovasi produk melibatkan aplikasi pengetahuan bagi pengembangan produk baru
yang tangible dan pelayanan baru. Sedangkan inovasi proses melibatkan pengembangan
manajemen (intangible) dan praktek baru organisasi. Inovasi produk lebih mudah diukur bila
dibandingkan inovasi process. inovasi proses lebih bersifat intangible, tacit dan tergantung
pada konteksnya, antara lain seperti pengetahuan yang terkait pada perubahan dalam praktek
kerja, perubahan dalam peran dan tanggung jawab, dan perubahan dalam nilai-nilai dan
sikap.

Kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan didalam pikiran-


pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir secara lebih bebas dalam
membangkitkan hal-hal baru,ataupun menghasilkan gagasangagasan yang mengejutkan pihak
lain dalam menghasilkan hal bermanfaat. Proses berpikir kreatif dapat menciptakan
emosi,mulai dari rasa gembira ataupun frustasi yang bersifat alami dan wajar. Berikut ini
beberapa ciri dari berpikir kreatif dan individu-individu yang dikategorikan kreatif.

Seseorang dapat berpikir secara kreatif, didasarkan hal berikut:

4
1. Mencoba mengemukan ide-ide atau gagasan asli, dengan membuat kaitan-kaitan yang
baru di antara hal-hal yang telah diketahui.

2. Memperhatikan hal-hal yang tidak diduga.

3. Ketika merasa ingin tertawa atau tersenyum akan sesuatu gagasan, maka hentikan
pemikiran itu dan kerjakanlah

4. Mempertimbangkan karakteristik pribadi seperti fleksibelitas dan spontanitas dalam


pemikiran.

5. Kerja keras untuk membentuk gagasan-gagasan,sehingga orang lain dapat melihat


nilai didalamnya.

6. Jangan berpuas hati dengan hanya mengahasilkan ide-ide kreatif saja dan ingatlah
bahwa keberhasilan dari perubahan datang dari siapa yang melakukan aksi terhadap ide
tersebut.

Bab 3 (Ide dan Peluang Usaha)

Ide bisa datang darimana saja, dari pemikiran, teman, lingkungan, hasil pengamatan,
membaca majalah, internet, koran dan lainnya. Secara sederhana ide bisa dibagi dalam dua
kelompok. pertama datang dari dalam diri kita. Ide ini muncul hasil dari pemikiran murni kita
berdasarkan pengalaman dan perjalanan hidup kita. Kedua datang dari luar diri kita. Ide ini
muncul hasil dari pemikiran dan pengalaman orang lain yang kita lihat atau dengar. Jadi
untuk membuat bisnis dibutuhkan ide. Hanya saja, karena kita sering kali hanya kaya ide,
namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang
bisnisnya nol.

Santosa (2007) menjekasakan bahwa diperlukan untuk menjadi orang kanan, yakni
mereka yang senantiasa berusaha menjadi orang yang luar biasa dengan mengedepankan
inovasi dan kreativitas. Dalam pendekatan-pendekatan dan cara berpikir yang tidak linear,
melainkan lateral. Controversial, bukan konvensional. Gerakan, bukan sekedar gerakan.
Dalam prinsip perspektif bisnis, prinsip kanan di indikasikan untuk memulai dengan otak
kanan. Selanjutnya barulah dijabarkan dengan otak kiri. Otak kanan adalah otak emosional
(berkaitan erat dengan EQ) yang bersifat intuitif, kreatif dan ekstensif (meluas). Sedangkan
Otak kiri adalah otak rasional (berkaitan erat dengan SQ) yang lebih memuat analisis,
kalkulasi, dan perincian. Lateral versus linear. Hal ini juga berarti bahwa intuisi terlebih

5
dahulu baru analisis. Pada kenyataannya, memang tidak ada pelaku bisnis yang berani
menyepelekan intuisi. Merumuskan secara intuitif, melakukan sesuatu secara kreatif, dan
merumuskan secara ekstensif. Dalam menetapkankeputusan jika hanya mengharapkan otak
kiri yang mengharuskan data yang lengkap, keputusan yang diperoleh nantinya maksimal.
Selain intuisi, ada juga kreativitas. Kreativitas tidak bisa dicangkok dan di paksakan. Apa
yang mungkin di lakukan hanyalah memancingnya agar muncul. Kreativitas sangat di
butuhkan mengingat pasar yang tengah bergeser menuju zona ketidakpastian dan
hiperkompetitif.

Dalam hal menentukan sebuah pilihan berpegang teguhlah pada keyakinan diri yang
sesungguhnya. kita tak dapat menggunakan pilihan orang lain, sebaliknya, kita juga tak
seharusnya membiarkan orang lain membuat pilihan bagi kita. Intinya berfikir bagi diri
sendiri dan berusaha untuk menjadi diri sendiri. Menentukan pilihan dengan tidak didasari
keyakinan berarti menanam benih keraguan. Berfikirlah dalam rangka kemenangan bukan
kegagalan. Kemenangan dan kesuksesan adalah jalan satu-satunya. Ketika anda yakin sukses
maka seluruh kekuatan diri anda akan bergerak secara simultan untuk mendukung
kesuksesan. Sebaliknya, apabila anda berfikir kalah dan gagal, maka perangkat akan bekerja
menyokong dan mendorong anda untuk jatuh kedalam kekalahan dan kegagalan.

Sumber peluang potensial bisnis yaitu menciptakan produk baru yang berbeda, mencari
peluang bisnis dan menganalisa produk.

Bab 4 (Mengubah Hobi Menjadi Peluang Usaha)

Ada beberapa hal yang harus anda siapkan agar hobi yang anda tekuni berbuah
kesuksesan

1. Konsisten, melaksanakan usaha harus dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus


menerus. Tidak boleh merasa cepat bosan. Dengan adanya hobi yang
melatarbelakangi usaha anda maka anda akan tidak cepat bosan melainkan semangat
karena pekerjaan itu dilakukan seperti bermain.
2. Bisa dikembangkan, beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun
sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda
harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan
hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali.
Dengan riset pasar anda akan mengetahu potensi bisnis ini dimasa depan.

6
3. Berani bermimpi, banyak orang takut bahkan berusaha keras untuk tidak bermimpi,
apalagi ditengah situasi perekonomian yang terus menghimpit seperti sekarang.
4. Berani ambil risiko, berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci
awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap
risiko yang akan diambil.
5. Mintalah nasehat, entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi
keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-
nya.

Bab 5 (Membangun Kesuksesan)

Untuk meraih sukses sangat diperlukan adanya sikap positif dalam memperjuangkannya.
Sikap positif merupakan napas yang setiap saat berdegup dalam pengendalian bisnis kita.
Kadangkala untuk mencapai sukses dibutuhkan pengorbanan. Manfaat sikap positif:

1. Meningkatkan produktivitas

2. Meningkatkan kualitas

3. Mendorong kerja kelompok

4. Menciptakan atmosfir

5. Mengatasi permasalahan

6. Membentuk loyalitas

7. Meningkatkan keuntungan

8. Mendorong hubungan yang lebih baik antar sesama

9. Mengurangi stress

10. Membentuk kepribadian yang menyenangkan

Khoerusassalim (2006) membuat satu formula yang sederhana untuk sukses menurutnya
sesungguhnya sukses itu merupakan perkalian A x B x C x D = 1. Formula ini harus tetap
bernilai 1 atau lebih dan tidak diperkenankan bernilai 0.

A adalah alat. Bila kita ingin sukses dalam setiap saat aktivitas kita maka kita mesti
mempergunakan alat itu dengan tepat. Bila anda seorang businessman atau seorang wirausaha

7
maka alat itu adalah produk atau jasa yang anda jual. Tanpa produk atau jasa tertentu yang
akan di jual maka tak mungkin anda bisa melakukan transaksi penjualan. Itu artinya bahwa
untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses anda harus memiliki alat yang cocok dan
tepat dengan anda sehingga memungkinkan produk atau jasa itu menghantarkan anda
menjadi seorang yang sukses.

B adalah bekerja. Secanggih apapun alat yang anda miliki namun hanya ditonton dan
tidak diapa-apakan, maka mustahil pula akan menghasilkan prestasi yang membanggakan
dalam sukses anda. Bekerja adalah sesuatu yang harus anda lakukan supaya anda sukses.

C adalah cita-cita. The big dream adalah sangat menentukan suksesnya bisnis kita.
Hampir semua orang-orang yang sukses di dunia ini memiliki impian-impian besar. Mereka
memiliki cita-cita besar dalam mengelola bisnisnya. Anda harus memiliki impian besar itu.
Jangan sampai bermimpi saja anda sudah tidak mampu, maka akan menjadi malapetaka
hidup anda. Bercita-cita lah setinggi langit supaya ini menjadi sumber motivasi yang
mendorong anda merebut sukses.

D adalah doa. Rizki adalah hak otonomi Tuhan untuk memberikannya kepada kita.
Karena itu, sehebat apapun upaya anda untuk meraih sukses dalam berbisnis banyak hal
ternyata yang kadang di luar kemampuan akal menjawabnya.

Bab 6 (Mengembangkan Perusahaan)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki
dunia usaha, yaitu:

a. Merintis usaha baru (Starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.

b. Membeli perusahaan orang lain (Buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang
telah di dirikan atau di rintis dan di organisir oleh orang lain dengan nama (good will)
dan organisasi usaha yang sudah ada.

c. Kerjasama manajemen (Franchising), yaitu sebuah peluang bisnis yang ditawarkan


oleh pemilik, produsen atau distributor (franchisor) untuk memberikan hak eksklusif dari
jasa atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk
distribusi lokal, dan franchisor akan menerima pembayaran royalti dan memberikan
jaminan standar kualitas.

8
Bentuk usaha (perseorangan, partnership, korporasi) merupakan bagian dasar yang
penting dalam setiap memulai bisnis. Ini akan menunjukkan akan kemana bisnis itu nantinya.
Juga dapat berimplikasi pada aturanturan hukum yang berlaku, serta perlakuan perpajakan
yang ada. Dalam memilih dan menentukan bentuk badan hukum bisnis yang akan kita buat,
tentu harus dilihat keuntungan dan kerugian bentuk badan hokum tersebut. Setelah bentuk
usaha dibentuk, ada beberapa kelengkapan administrasi lainnya yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha. Kelengkapan yang paling dasar adalah:

a) Surat Keterangan Domisili Perusahaan.

b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

c) Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

d) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan pada umumnya penjelasan mengenai
bisnis yang kita jalankan meliputi:

• Aspek legalitas dari bisnis tersebut, seperti kerja sama dengan siapa, lisensi yang
dimiliki, atau perizinan yang telah dimiliki.

• Jenis bisnis, seperti perdagangan, manufaktur, atau jasa.

• Produk atau jasa yang dihasilkan, serta spesifiksinya.

• Penjelasan tentang bisnis yang kita lakukan. Apakah termasuk bisnis baru, pengambil
alihan, perluasan, franchise, atau keagenan.

• Penjelasan mengapa bisnis yang kita jalankan menguntungkan dan bagaimana


peluangnya.

• Bagaiman hubungan kita dengan para pemasok, pihak perbankan, dan distributor.

1. Penjelasan mengenai produk atau jasa yang kita hasilkan. Bagian ini menjelaskan
secara terperinci mengenai:
• Apa yang kita jual.
• Apakah memberikan banyak keuntungan bagi konsumen.
• Produk atau jasa yang paling banyak permintaannya atau produk atau jasa yang sudah
penuhi pasar.

9
• Keunggulan produk atau jasa yang kita jual.

2. Penjelasan mengenai lokasi bisnis yang kita jalankan. Penjelasan secara terperinci
meliputi:
• Faktor-faktor yang diperlukan berkenaan dengan lokasi yang dipilih.
• Luas bangunan yang diperlukan.
• Alasan mengapa lokasi itu yang dipilih.
• Keterangan tentang fasilitas yang ada.

Untuk memulai sebuah usaha memang harus di dahului dengan taktik dan strategi.
Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya
dengan modal kecil pun sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. Pengembangan usaha
lewat metode bottom-up marketing jauh lebih menguntungkan di bandingkan pendekatan top-
down, yang selama ini di praktikkan. Pengusaha mesti punya taktik, dalam artian pengusaha
mesti punya ide untuk di jadikan pegangan dalam membuka usahanya. Harus punya taktik
dan strategi dulu, kalau sudah berhasil baru dikembangkan.

Bagi pebisnis Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana
bisnis agar bisnis yang di jalankan akan lebih berhasil.

1. Stakeholders Bisnis

Stakeholders adalah orang-orang yang memilki kepentingan utama dalam bisnis yang
meliputi pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan pelanggan. Setiap jenis pemegang
kepentingan mempunyai peran kritis dalam setiap usaha.

2. Lingkungan Bisnis
3. Rencana Manajemen

Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah
bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak di dukung oleh manajemen yang baik.

Bab 7 (Menyusun Business Plan)

Company Profile

10
Profil perusahaan (company profile) berisi riwayat ringkas perusahaan anda mulai dari
Nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis,
alamat perusahaan, Telp, Fax, Email, NPWP, perizinan perusahan dan lainnya

Dalam menyusun business plan ada beberapa hal yang di perhatikan yaitu:

1. Gambaran pasar, pada tahap anda anda harus menceritakan gambaran pasar, mulai
dari gambaran pasar bisnis anda secara ringkas serta data penjualan beberapa tahun
terakhir.
2. Target atau segmen pasar yang dituju. target pasar adalah sekelompok pembeli yang
mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri.
3. Trend perkembangan pasar, seorang pemasar yang baik harus mampu melihat tren
perkembangan pasar.
4. Proyeksi penjualan, sebagai pebisnis tentu saja anda berharap pasar anda akan
tumbuh. Pertumbuhan pasar sebenarnya merupakan perbandingan antar kinerja dari
tahun ke tahun. Dari data yang tersedia anda bisa melihat apakah penjualan anda di
atas dirata-rata atau tidak.
5. Melakukan strategi pemasaran, ketika strategi telah disepakati berikut sumber daya
dan aktivitas yang diperlukan untuk menyampaikan strategi maka perlu di
perhitungkan biayanya, hasilnya dalam bentuk anggaran. Terakhir, rencana taktis
satu tahun (program implementasi mendetail tahun pertama) harus dikembangkan
mengubah strategi pemasaran umum ke dalam subsasaran yang spesifik, masing-
masing didukung oleh strategi yang lebih detail dan tindakan nyata. Sesuai dengan
kondisinya, rencana mungkin terdiri rencana periklanan, rencana promosi penjualan,
rencana penetapan harga, rencana produk, dan seterusnya atau kombinasi dari semua
itu.
6. Analisis pesaing, pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun
keberhasilan pemasaran. Kadangkala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita
ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang
lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat
produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang ditirunya.
7. Saluran distribusi, memasarkan barang secara efektif membutuhkan saluran
pemasaran. Sering kali sesungguhnya tidak mampu menangani penyebaran produk ke
seluruh areal pasar secara sendirian. Atau, kalau mampu pun, sedikit yang bisa
menjalankannya dengan efisien. Oleh karena itu, kita membutuhkan tangan-tangan

11
saluran pemasaran seperti Vertical Marketing Sistem dan Horizontal Marketing
System dapat menjadi cara agar berbagai masalah yang mungkin timbul dapat
dihindari.
Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu
produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan
desain atau mutu produk, kita harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna,
bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu
memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang
tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang
tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan memakai
produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya)
yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada
status sosial tertentu.
Bahan Baku dan Penggunaannya
Pada bagian ini anda harus menjelaskan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses
produksi, dari mana sumbernya dan berapa banyak di butuhkan. Semakin jelas sumebr dan
penggunaan bahan baku, maka semakin mudah menyusun estimasi biaya bahan baku.
Fasilitas dan Kapasitas Produksi
Pada bagian ini anda menjelaskan seluruh fasilitas produksi yang di miliki dan berapa
banyak kapasitas produksi yang bisa di produksi.
Rencana Pengembangan Produksi
Pada bagian ini anda menjelaskan rencana pengembangan produksi ke depan. Misalnya
menambah fasilitas perencanaan dan fasilitas produksi. Di harapkan dengan adanya
pengembangan serta penamabahan fasilitas maka produk anda akan lebih murah karena
kapasitas produksi yang maksimum. Perencanaan penambahan Kapasitas akan berdampak
pada perencanaan biaya.
Rencana Kebutuhan Investasi
Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak di dukung oleh
ketersediaan dana yang cukup. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan
barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut
tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat di
pastikan usaha bisnis tersebut akan terancam gagal.
Analisis Risiko

12
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di akibatkan karena
adanya keraguan terhadap sesuatu hal di masa depan atau kelemahan seseorang/perusahaan
dalam memprediksi masa depan perusahaannya.

2.2 Buku Pembanding


Identitas Buku Pembanding
Judul : Modul Pembelajaran Kewirausahaan

Penulis : Djoko Santoso

Penerbit : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

ISBN :-

Jumlah Hal : 302 hal

Bab 1 (Membangun Mimpi dan Mengejar Cita-cita (dream))


Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam
bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah
entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek
produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu
sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang
dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun
yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk
mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha
dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak
berbeda.

13
Beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa.
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja
dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Bab 2 (Memotivasi Diri Sendiri (Self Motivated))
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi
syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif,
adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan
yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas
perusahaan/organisasi.
Dalam kewirausahaan kita harus menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang
di hadapi tiap Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan
berinisiatif akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang
bulat di dalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, di dalam
menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang kuat
dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani
menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di
pasar.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko
adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik”.
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan
lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang
dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23).
14
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap
mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Bab 3 (Menyelesaikan Masalah 1 : Menjalankan usaha (problem solving))
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat. Oleh
karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha, hendaknya terlebih dahulu menjawab
pertanyaan, “Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota
masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan
masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan, yang
meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi.
Banyak wirausahawan yang memulai usahanya dengan melihat keberhasilan orang lain
dalam menjalankan usahanya. Pada hal belum tentu orang lain berhasil dalam suatu lapangan
usaha, kita juga dapat berhasil dengan lapangan usaha yang sama. Mungkin saja orang lain
berhasil karena potensi diri yang di milikinya cocok dengan lapangan usaha tersebut dan
kemampuan dia untuk mengakses informasi terkait dengan usaha yang di jalankannya.
Bab 4 (Menyelesaikan Masalah 2 : Ketegasan)
Istilah produksi sering digunakan dalam suatu organisasi untuk menghasilkan suatu
keluaran atau output, baik berupa barang maupun jasa. Gitosudarmo (2003) bahwa produksi
15
adalah kegiatan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kehendak
konsumen dalam hal jumlah, kualitas, harga serta waktu. Sebelum melaksanakan proses
produksi terlebih dahulu perlu dirancang kebutuhan sarana dan prasarana yang akan
digunakan dalam menghasilkan produk, sarana dan prasarana inilah yang sering disebut
sebagai input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya.
Dalam menyusun kebutuhan bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi harus
mengacu pada karakteristik produk yang akan di hasilkan. Begitu pun dengan tenaga kerja
merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan agar mampu menciptakan produk yang
berkualitas dengan melalui peralatan dan proses produksi yang baik.
Bab 5 Komunikasi dan Interpersonal Skill : Komunikasi)
Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi
merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan,
memimpin karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk
unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak di komunikasikan
kepada orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna.
Bab 6 Komunikasi dan Interpersonal Skill : Kepemimpinan)
Kewirausahaan adalah kemampuan diri seseorang dalam menentukan dan
mengevaluasi peluang-peluang yang ada dengan mengelola sumber daya yang tersedia.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para
bawahan sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak Pemimpin
meskipun secara pribadi hal ini mungkin tidak di senangi. Sukses tidaknya dalam mencapai
tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pimpinan mempengaruhi bawahan dalam
mengajak dan menyakinkan mereka, sehingga para bawahan ikut berpartisipasi terhadap apa
yang telah dianjurkan dengan penuh semangat.
Bab 7 Komunikasi dan Interpersonal Skill : Motivasi)
Dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, maka seorang wirausaha dapat
memposisikan sebagai rekan kerja sehingga terjalin hubungan yang baik antara karyawan
dengan para pimpinan. Hubungan baik menjaga semangat kerja atau motivasi berpengaruh
dalam kinerjanya. Untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain, maka diperlukan
kemampuan motivasi. Secara prinsip kemampuan ini akan ditunjukkan oleh wirausaha
dengan kondisi jika ia berada di depan, maka ia akan memberi teladan atau contoh tindakan
yang baik, jika ia berada di tengah atau di antara karyawan, maka ia akan menciptakan ide
dan inovasi, jika ia berada di belakang, maka ia akan memberikan dorongan dan arahan.
Bab 8 (Mengembangkan Inovasi dan Menciptakan Produk dan Layanan yang Unggul)
16
Untuk berwirausaha, inovasi dan kreatifitas adalah hal yang perlu di miliki dan di
kembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha.
Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreatifitas adalah inti dari
kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk
memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.
Kemampuan yang di hasilkan oleh kreativitas merupakan kemampuan dalam membuat
sesuatu menjadi baru dalam keberadaannya dan merupakan pembentukan ide-ide baru yang
original dan tidak biasa atau unik. Pola pikir dari orang kreatif adalah berpikir out of the box,
serta memiliki pikiran yang terbuka dan bebas untuk mendekati sesuatu dengan cara baru.
Sedangkan, inovasi adalah mengimplementasikan kreatifitas terhadap sesuatu menjadi satu
kombinasi baru yang dapat menghasilkan.
Bab 9 (Menetapkan Inovasi dan Menciptakan Produk dan Layanan yang unggul)
Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perusahaan dan
menguasai persaingan. Seorang wirausaha memerlukan manajemen Inovasi untuk mengatur
ide-ide hasil kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan
ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan
usaha, melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan.
Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan di hasilkan adalah
dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk. Pendekatan kepuasan
konsumen akan kualitas produk dan jasa adalah salah satu kunci sukses menetapkan pasar
dan menguasai pasar. Oleh karena itu, dalam mengelola inovasi salah satu dasar utama yang
di lakukan adalah menilai keberhasilan penerapan kualitas pada produk atau jasa yang di
unggulkan.
Bab 10 (Menjual Produk Kepada Konsumen Retail)
Penjualan yang efektif merupakan bagian penting bagi keberhasilan hampir semua jenis
usaha. Dalam mengembangkan kemampuan siswa sebagai seorang wirausaha, mencapai hasil
terbaik tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan tentang produk, tetapi juga pemahaman akan
konsumen dan kemampuan berkomunikasi yang bisa menghasilkan penjualan. Dalam
menjalankan penjualan yang sukses maka seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
meliput semua aspek proses penjualan, memberi saran tentang pendekatan yang benar,
penataan diri, cara memahami dan menangani kebutuhan konsumen, serta mengembangkan
17
keterampilan penting seperti presentasi dan negosiasi. Dan yang paling penting adalah proses
latihan menilai diri membantu mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan menjual.
Bagi seorang wirausaha sangat penting untuk memahami konsumen dan kemudian
memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi konsumennya. Memahami konsumen akan
memberikan informasi mengenai kebutuhan produk dan bagaimana mendekati konsumen
yang pada akhirnya akan membantu memperkuat kepercayaan diri bagi seorang wirausaha.
Hal ini sangat penting mengingat sering kali seorang wirausaha harus memulai usahanya
dengan menjual produknya secara retail atau langsung kepada konsumen. Dalam sejarah
panjang wirausaha yang sukses menunjukkan bahwa kemampuan mengembangkan
perusahaan dan bisnis berawal dari kemampuan memahami konsumen.
Bab 11 (Menjual Produk Kepada Konsumen Korporasi)
Konsumen korporasi merupakan konsumen yang menarik untuk didekati dalam
membina usaha dan bisnis. Hal ini didasarkan bahwa konsumen korporasi cenderung
memiliki loyalitas yang cukup tinggi selama produk dan jasa yang di berikan oleh seorang
wirausaha memenuhi kriteria yang dtetapkan. Selain itu, jumlah pesanan dari konsumen
korporasi biasanya dalam jumlah besar. Hal ini membuat posisi konsumen korporasi juga
sangat menarik untuk dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha. Proses ini dimulai dari
mempelajari konsumen, presentasi , negosiasi sampai kepada persetujuan. Penjualan yang
efektif memerlukan rencana dan strategi. Langkah awal bisa berupa presentasi atau sekadar
surat penawaran, namun setiap penjualan tergantung pada negosiasi. Untuk menjual produk
kepada konsumen korporasi, strategi penjualan harus di dasarkan pada analisa menyeluruh
atas kondisi konsumen, produk, pasar, dan persaingan.
Bab 12 (Manajemen Keuangan Pribadi)
Salah satu syarat agar wirausaha dapat terus mengembangkan usahanya adalah
mengelola keuangan pribadi. Mengelola keuangan pribadi berarti memahami pentingnya nilai
uang dan pentingnya merencanakan masa depan. Seorang wirausaha harus menyadari bahwa
uang adalah alat ekonomi yang bila dipergunakan untuk hal-hal produktif dan efektif, maka
akan menciptakan kontribusi buat kekayaan pribadi. Tapi, bila uang digunakan tanpa
memikirkan masa depan, maka kekurangan uang di masa depan akan menimbulkan krisis
ekonomi di dalam kehidupan pribadi. Uang adalah alat yang terhubung secara nilai ekonomi
dengan semua faktor-faktor kehidupan pencipta nilai tambah kehidupan dan ekonomi.
Perilaku boros dan penggunaan uang yang tidak efektif dan produktif, akan menciptakan
krisis keuangan. Setiap pemborosan kecil secara perlahan-lahan, akan menciptakan

18
akumulasi dalam bentuk pemborosan besar, dan pada akhirnya akan terjadi krisis keuangan
dan akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat berat untuk di jalani.
Seorang wirausaha harus menyadari bahwa setiap orang memiliki kewajiban terhadap
masa depan. Bila seseorang tidak memiliki uang, maka dirinya akan bergantung kepada orang
lain, dan setiap orang yang hidupnya bergantung kepada orang lain, pastilah kemerdekaan
dirinya akan hilang, sebab dia terikat dalam kekuatan ekonomi dan keuangan orang lain.
Seorang wirausaha wajib sadar bahwa uang dan kehidupan adalah sebuah realitas. Hubungan
uang dengan kehidupan adalah sejak dilahirkan, dia telah masuk ke dalam system ekonomi,
dan tidak ada hal yang gratis dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap orang harus bekerja
keras dan memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri, untuk dapat membiayai hidupnya
dengan penuh penghematan dalam sikap penggunaan uang yang efektif dan produktif.
Membangun hubungan yang logis dari kecerdasan emosi untuk menghormati uang,
akan membuat seorang wirausaha menjadi sadar bahwa uang dibutuhkan untuk diri sendiri
dan orang lain. Seorang wirausaha harus menyadari bahwa uang di butuhkan untuk
menemukan impian dan cita-cita. Uang di butuhkan untuk membuat perasaan nyaman dan
aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Uang haruslah di hargai dan di hormati, tapi
tidak membiarkan uang untuk mengendalikan dan memperbudak diri manusia. Wirausaha
harus cerdas memimpin diri sendiri dan selalu mengendalikan uang, agar uang dapat di
gunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup wirausaha seumur hidup.
Bab 13 (Manajemen Keuangan Usaha)
Manajemen keuangan dalam berwirausaha tentu berbeda dari manajemen keuangan
pribadi. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan di tuntut untuk lebih bijak dan disiplin
mengelola keuangannya. Dan yang terpenting, harus mampu memisahkan keuangan usaha
dengan keuangan pribadinya. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-
fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada
berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.
Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama:
a. Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktiva.
b. Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana baik dari sumber internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan,
termasuk juga politik dividen.
19
c. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana di peroleh dan di
alokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola seefisien mungkin.
Bab 14 (Mengevaluasi dan Mengendalikan Usaha)
Fungsi perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, wirausaha harus benar-benar dapat
merencanakan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas usaha dengan cara tertentu yang erat
kaitannya dengan kelangsungan hidup usaha. Wirausaha harus menetapkan tujuan-tujuan
yang relistis dan memikirkan strategi-strategi yang efisien guna pencapaian tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan suatu proses yang terus menerus untuk menentukan kejadian dan
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan oleh
wirausaha merupakan suatu kegiatan untuk merancang suatu keadaan di masa depan yang di
kehendaki dengan cara seefektif mungkin untuk mewujudkannya. Tujuan utama dari proses
perencanaan adalah memberikan arahan atau petunjuk kepada wirausaha guna menentukan
pengambilan keputusan usaha.
Bab 15 (ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS)
Perubahan lingkungan dunia usaha senantiasa berkembang dan menuntut seorang
wirausahawan untuk mampu menyesuaikan dirinya dan perusahaannya sesuai dengan
perkembangan yang terjadi. Tingkat persaingan usaha semakin ketat yang di tandai dengan di
berlakukannya pasar bebas di satu sisi, di sisi lain terjadi pula perkembangan dalam
kehidupan masyarakat yang memiliki konsekuensi peningkatan berbagai jenis kebutuhan
yang harus terpenuhi, pada dasarnya merupakan peluang bagi seorang wirausahawan untuk
memperbaiki kinerja perusahaannya. Salah satu strategi dalam menjalankan aktifitas yang
berorientasi pada pasar (memenangkan persaingan dengan pesaing dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen) adalah mempersiapkan serta membenahi
organisasi dan manajemen perusahaan. Segala aktifitas dalam kaitannya dengan berwirausaha
yang meliputi menciptakan gagasan, mengenal pasar, mempersiapkan masukan,
memproduksi, mempekerjakan orang, memasarkan, melayani konsumen, menyelenggarakan
sistem informasi keuangan dan berbagai aktifitas lainnya di laksanakan dalam sebuah wadah
yang disebut organisasi, yakni perusahaan. Bentuk organisasi perusahaan bermacam-macam
dan mungkin tidak semua cocok untuk semua jenis perusahaan. Olehnya itu, penentuan jenis
organisasi perusahaan sangat menentukan pula bagi kesuksesan seorang wirausahawan dalam
menjalankan aktifitasnya.

20
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kekurang Buku


Pada buku utama memiliki materi yang baik sehingga dapat di jadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam berwirausaha, mulai dari sifat kepribadian dalam berwirausaha hingga
analisis keuangan dalam memanajemen usaha. Kata yang di gunakan dapat di pahami oleh
pembaca dan materi yang di jabarkan tidak terlalu rumit. Dalam buku utama juga memiliki
fakta dalam berwirausaha, mulai dari pendidikan seorang wirausaha hingga pengalaman-
pengalaman yang telah di lalui seorang wirausaha. Hanya saja di dalam buku ini tidak di
lengkapi dengan kesimpulan, jadi bagi seorang yang tidak begitu suka akan membaca maka
ia cenderung akan bosan dalam membacanya.
Pada buku pembanding, buku ini begitu lengkap. Bagian-bagian bab yang di jelaskan
cukup memuaskan bagi seorang wirausaha akan tetapi buku ini tidak memiliki ISBN dan
terlalu rumit cara menyampaikan materi tersebut. Buku ini juga rencana pembelajaran di
setiap babnya sehingga jika buku ini digunakan dalam pembelajaran tidak akan rumit untuk
menjelaskan materi tersebut karena semua sudah terjadwal, akan tetapi kalimat yang
digunakan sedikit membuat pembaca merasa bingung, apalagi setelah melihat bagian-bagian
bab yang di jelaskan. Maka buku ini cukup di jadikan sebagai bahan untuk membantu
pembelajarannya saja.

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Untuk para mahasiswa yang ingin berwirausaha rasa takut gagal bukan sebuah alasan
untuk menunda atau membatalkan usaha yang akan dijalankan. Tapi, cobalah berpikir
optimis, karena itu akan menambah semangat, dan akan menghilangkan rasa takut gagal.
Kegagalan itu akan terjadi kalau kita tidak tekun dan terampil dalam mejalani usaha tersebut.
Rasa dan minat untuk berwirausaha haarus di awali dari diri sendiri yang dibantu oleh
kegiatan-kegiatan yang masih behubungan dengan usaha. Rasa dan minat usaha juga bisa
timbul karena faktor ekonomi keluarga atau dengan berteman dengan seorang wirausahawan.

4.2 Saran
Rasa gagal dalam berwirausaha pasti kita pernah alami, tapi kegagalan bukanlah
penghalan atau penghambat dalam berwirausaha, kegagalan bisa terjadi apabila kita tidak
mejalani suatu usaha tidak dengan serius dan tidak tekun dalam berwirausa. Coba buang rasa
takut gagal dalam berwirausaha, kalau kita selalu terbayang-bayang kegagalan yang ada kita
takut dalam berwirausaha.
Minat tumbuhnya wirausah dalam diri kita itu bukan karena orang lain atau karena
kegiatan yang kita jalani. Tetapi keinginan dalam diri dan niat dari diri sendiri yang membuat
dirinya menjadi wirausahawan.
Kasi aja Shape kotak warna putih tempatkan pada area halaman cover untuk
menutupinya

22

Anda mungkin juga menyukai