Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH


“METAFORA ZAKAT DAN SHARI’AH ENTERPRISE THEORY UNTUK
AKUNTANSI SYARIAH”

Dosen Pengampu :
Dr. Tumirin, M. Si

Nama Kelompok ( 4/Akuntansi A-Sore ):


1. Febi Al Qibtiyah (180302055)
2. Fain Sulistiyana (180302056)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Metafora Zakat dan Shari’ah Enterprise Theory untuk Akuntansi Syariah.”
Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah.

Penulis juga berterima kasih atas dukungan baik itu moral maupun materi
dalam penyusunan makalah ini kepada Bapak Dr. Tumirin, SE. M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah. Dan juga kepada
orang tua, sahabat, dan teman-teman penulis yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat kepada


pembaca dalam mengetahui tentang teori akuntansi syariah. Penulis juga mohon
maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan didalam makalah ini.

Gresik, 25 Maret 2020

penulis

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………….………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………….…………………... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………….………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………….…………….. 1
1.3 Tujuan Rumusan……………………………….………… 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Metafora Amanah……………………………..…………. 2
2.2 Realitas Organisasi yang Dimetaforakan Zakat...……....... 2
2.3 Shari’ah Enterprise theory………………………………... 3
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………….... 6
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi Syari’ah masih termasuk infant. Dan telah dibicarakan pula
mengenai konsep-konsep filosofis dalam konteks bisnis, ekonomi, etika,
masyarakat, dan agama. Akan tetapi, masih diperlukan pengembangan yang
lebih konkrit lagi mengenai derivasi konsep-konsep tersebut. Untuk itu, tujuan
dari makalah ini akan mendiskusikan bentuk yang lebih konkrit dari konsep
filosofis akuntansi syariah yaitu Konsep Metafora Zakat Dan Sharia’ah
Enterprise Theory.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini :
a. Metafora Amanah
b. Realitas Organisasi yang Dimetaforakan dengan Zakat
c. Shari’ah Enterprise Theory

1.3 Tujuan Rumusan Masalah


Adapun tujuan dari rumusan diatas yaitu pembaca dapat mengetahui dan
memahami :
a. Penjelasan mengenai Metafora Amanah
b. Realitas Organisasi yang Dimetaforakan dengan Zakat
c. Shari’ah Enterprise Theory

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 1


BAB II
PEMBAHASAN

Pada wacana akuntansi syari’ah lahir di Indonesia sejak tahun 1997, hal ini
memberikan perbendaharaan kajian mengenai akuntansi terutama di Indonesia.
Sehingga “meleburkan” dinding pembatas antara ilmu pengetahuan (akuntansi)
dengan agama. Akuntansi syari’ah ini masih mencari bentuk, karena yang
sebenarnya apa yang dipraktikkan pada bank syari’ah atau baitul mal watanwil itu
masih banyak yang berbentuk akuntansi konvensional. Dalam hal itu, Triyuwono
mengajukan konsep “Metafora Amanah” yang diturunkan menjadi “Metafora
Zakat.”. Dimana perushaan sudah tidak berorientasi pada profit (keuntungan)
melainkan berorientasi pada zakat, sehingga akan mengelola perusahaan dengan
model Manajemen Amanah.

Model manajemen ini memebrikan Implikasi yang sangat besar dalam


akuntansi dengan bentuk konstruksi akuntansi syari’ah yang akan didasarkan pada
konsep nilai-nilai zakat. Adapaun dua arah pemikiran yang dimunculkan dari
“Metafora Zakat” dalam mengubah bentuk akuntansi syariah yaitu entitiy theory
dan enterprise theory. Akan tetapi, dalam materi ini akan disinggung mengenai
enterprise theory.

2.1 Metafora Amanah


Metafora Amanah ini merupakan kiasan untuk melihat, memahami dan
mengembangkan organisasi bisnis yang sudah diungkapkan dalam mencari
bentuk organisasi yang lebih konkrit dari prinsip-prinsip filosofis akuntansi
syraiah. Sehingga dapat memberikan implikasi yang fundamental terhadap
konsep manajemen dan akuntansi. Bentuk yang lebih konkrit dari metafora
amanah ini adalah “realitas organisasi yang dimetaforakan dengan zakat.”
Atau bisa dikenal dengan “Metafora zakat”. Realitas itu sendiri dipandang
bahwa dalam perusahaan yang berbasis syari’ah profit bukanlah orientasi yang
tepat, tetapi berorientasi pada zakat, pelestarian alam, dan stakeholders.

Metafora ini diturunkan berasal dari ayat al qur’an yang memberikan


makna bahwa pada dasarnya manusia itu berfungsi sebagai khalifah dimuka
bumi. Sesuai dengan ayat al qur’an surah al baqarah ayat 30 dan surah fatir
ayat 39. Dimana fungsi ini, manusia diharapkan dapat mengemban amanah
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi amanah tersebut. Amanah itu
sendiri memiliki makna bahwa manusia harus bertanggung jawab mengelola
bumi dengan akal yang telah dianugrahkan oleh Allah. Sehingga manusia itu
memiliki tugas yang sangat mulia dengan menciptakan dan mendistribusikan
kesejahteraan baik bagi sesama manusia maupun alam semesta.

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 2


2.2 Realitas Organisasi yang Dimetaforakan dengan Zakat
Metafora Amanah dapat diturunkan menjadi Metafora Zakat ini berarti
bahwa organisasi bisnis orientasinya tidak lagi profit-oriented atau
stockholders oriented, melainkan zakat oriented dan environment and
stakeholders oriented yang maksudnya perusahaan berusaha untuk mencapai
angka pembayaran zakat yang optimum dan laba bersih bukan lagi menjadi
ukuran kinerja perusahaan melainkan zakat, evironment, dan stakeholderslah
yang menjadi ukuran kinerja perusahaan.
Metafora Zakat secara luas bahwa secara ideal teori akuntansi syariah
harus dibangun berdasarkan pada konsep nilai zakat
Adapun beberapa makna untuk menciptakan realitas organisasi dalam
penggunaan metafora zakat adalah sebagai beriku :
1. Terdapat transformasi dari pencapaian laba bersih ke pencapaian zakat
2. Harus tunduk pada aturan main yang ditetapkan dalam syari’ah karena
yang menjadi tujuan adalah zakat
3. Terdapat perpaduan karakter kemanusiaan yang seimbang
4. Terdapat nilai emansipatoris
5. Zakat merupakan penghubung antara aktivitas manusia yang duniawi dan
ukhrawi.

2.3 Shari’ah Enterprise Theory


Ketika orientasi entitas bisnis berubah dengan menggunakan metafora
amanah atau metafora zakat maka jelas orientasi tersebut berubah. Entity
theory memiliki nilai individual dan profit oriented berbeda dengan metafora
zakat yang memiliki sifat sosial dan berorientasi pada zakat.
Harahap (1997:154-155) mengemukakan bahwa “.....misalnya konsep
mana yang dipakai dari ketiga konsep : proprietary theory, entity theory, dan
enterprise theory? Maka akan saya jawab enterprise theory karena lebih
mencangkup aspek sosial dan pertanggung jawaban. Enterprise theory
menjelaskan bahwa akuntansi harus melayani bukan saja pemilik perusahaan,
tetapi juga masyarakat.”
Triyuwono mengemukakan bahwa :
Akuntansi syariah tidak saja sebagai bentuk akuntabilitas manajemen terhadap
pemilik perusahaan tetapi juga sebagai akuntabilitas kepada stakeholders dan
Tuhan.

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 3


Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam menghasilkan
bentuk akuntabilitas dan informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders konsep
teoritis yang mampu memberikan dasar pembentukan tersebut adalah
enterprise theory. Namun, enterprise theory ini masih bersifat “duniawi’
sehingga perlu adanya internalisasi ke dalam nilai tauhid. Karena tanpa
adanya konsep teoritis yang benar- benar syariah tentu proses pemebentukan
“shari’ah enterprise theory” tidak akan dilanjutkan.
Dalam shari’ah enterprise theory Allah sebagai sumber amanah utama,
karena Dia adalah pemilik tunggal yang mutlak. Sedangkan, sumber daya
yang dimiliki oleh para stakeholders adalah amanah dari Allah yang
didalamnya melekat sebuah tanggung jawab untuk menggunakan dengan cara
tujuan yang ditetapkan oleh Sang pemberi Amanah. (Qs. Al- Baqarah:254 dan
267)
Dalam pandangan shari’ah enterprise theory cangkupan akuntansinya
tidak terbatas pada peristiwa atau kejadian yang bersifat reciprocal antara
pihak-pihak yang terkait langsung dalam proses penciptaan nilai tambah,
tetapi juga pihak lain yang tidak terkait secara langsung.
Adapun misi manusia yang menciptakan dan mendistribusikan
kesejahteraan bagi seluruh manusia dan alam, Shari’ah enterprise theory ini
dapat memberikan kemaslahatan bagi stakeholders, masyarakat, dan
lingkungan alam dengan tidak melupakan kewajiban penting yaitu
menunaikan zakat sebagai bekal ibadah kepada Allah. Pada prinsipnya
shari’ah enterprise theory bentuk pertanggungjawaban yang utama adalah
kepada Allah (vertikal) kemudian kepada umat manusia dan juga alam
(horizontal).
Shari’ah enterprise theory menyajikan salah satu laporan keuangannya yaitu
laporan nilai tambah (value-added statement). Nilai tambah ini dalah nilai
tambah yang diciptakan oleh perusahaan, kemudian pendistribusian nilai
tambah tersebut kepada pihak yang berhak menerimanya. Pihak tersebut
diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Pihak yang terkait langsung, terdiri dari : pemegang saham, manajemen,
karyawan, pemerintah, dan lainnya
2. Pihak yang tidak terkait langsung, terdiri dari : masyarakat mustahiq dan
lingkungan alam.
Laporan nilai tambah (value added statement) tersebut dapat diketahui
dengan jelas kepada siapa nilai tambah itu telah didistribusiakan. Sedangkan
kontribusinya akan terlihat pada neraca. Informasi tersebut digunakan pula
untuk menetapkan berapa besar zakat yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Dengan terkaitnya penentuan besarnya zakat, maka pengukuran nilai yang

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 4


lebih tepat digunakan adalah current cost accounting. Penggunaan metode ini
yaitu sebagai perluasan akuntabilitas suatu prusahaan ke dalam domain sosial,
sehingga nilai yang ditambahkan pada perekonomian melalui tenaga kerja dan
harus didistribusikan sesuai dengan kaidah dalam syariah.
Laporan nilai tambah (value added statement) ini didesain antara cash flow
statement dan current value balance sheet, dimana semua itu merupakan unsur
dari laporan keuangan. Laporan nilai tambah ini sama halnya dengan laporan
laba rugi hanya saja yang membedakan berapa besar nilai tambah yang
didistribusikan kepada yang berhak menerimanya. Oleh karena itu, konsep ini
memiliki tingkat kepedulian yang sangat luas dalam distribusi income. Income
dalam konsep ini diartikan sebagai kelebihan pendapatan atas beban serta rugi
dan laba.

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 5


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metafora Amanah merupakan kiasan untuk melihat, memahami
dan mengembangkan organisasi bisnis yang sudah diungkapkan dalam
mencari bentuk organisasi yang lebih konkrit dari prinsip-prinsip
filosofis akuntansi syraiah. Metafora Amanah dapat diturunkan
menjadi Metafora Zakat ini berarti bahwa organisasi bisnis
orientasinya tidak lagi profit-oriented atau stockholders oriented,
melainkan zakat oriented dan environment and stakeholders oriented.
Dan untuk menghasilkan bentuk akuntabilitas dan informasi yang
dibutuhkan oleh stakeholders konsep teoritis inilah yang mampu
memberikan dasar pembentukan tersebut adalah enterprise theory.
Dengan adanya isi manusia yang menciptakan dan mendistribusikan
kesejahteraan bagi seluruh manusia dan alam, Shari’ah enterprise
theory ini dapat memberikan kemaslahatan bagi stakeholders,
masyarakat, dan lingkungan alam dengan tidak melupakan kewajiban
penting yaitu menunaikan zakat sebagai bekal ibadah kepada Allah.
Pada prinsipnya shari’ah enterprise theory bentuk pertanggungjawaban
yang utama adalah kepada Allah (vertikal) kemudian kepada umat
manusia dan juga alam (horizontal).

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 6


DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. Akhyar and Michael Gaffikin. 1996. The shari’ah, Islamic banks, and
accounting concepts and practices. Accounting, Commerce & Finance: The
Islamic Perspective International Conference I, Sydney, Australia.
Adnan. M. Akhyar. 1999. Akuntansi Syariah: Sebuah Tinjauan. Seminar Nasional
Strategi Manajemen Keuangan Syari’ah, diselenggarakan di Malang oleh Pusat
Pengkajian Bisnis dan Ekonomi Islam FE Unibraw dan Bank Indonesia.
Baydoun, N and Roger Willett. 1994. Islamic accounting theory. The AAANZ
Annual Conference.
Francis, Jere R. 1990. After virtue? accounting as a moral and discursive practice.
Accounting, Auditing and Accountability Journal 3 (3): 5-17.
Gambling, Trevor and Rifaat Ahmed Abdel Karim. 1991. Business and
Accounting Ethics in Islam. London: Mansell.
Ghofar, Abdul. 1999. Analisa implikasi pemikiran dan penelitian akuntansi dari
paradigma mainstreamBarat dan paradigma Is- lam dalam kerangka analisis
konsep Tao. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi – Universitas Brawijaya.
Harahap, Sofyan Syafri, 1996. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hines, D.
Ruth.1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting,
Organization, and Society 17 (3/4): 313-41.
Kam, Vernon. 1990. Accounting Theory. Second edition. New York: John Wiley
& Sons.
Mathews, MR and MHB Perera. 1993. Accounting Theory and Development.
Melbourne: Thomas Nelson Australia.
133 JAAI VOLUME 5 NO. 2, DESEMBER 2001 ISSN : 1410 – 2420
Iwan Triyuwono, Metafora Zakat dan Shari’ah Enterprise Theory sebagai Konsep
Dasar…
Morgan, Gareth. 1988. Accounting as reality construction: towards a new
epistemology for accounting practice. Accounting, Organizations and Society 13
(5): 477-85.
Rahardjo, Dawam. 1995. Khalifah. Ulumul Qur’an. Vol. VI(1): 40-7. Setiabudi,
Hendry Y. 2000. Tinjauan Komparatif-interpretif Ekuitas sebagai
Konsep Kepemilikan dalam Akar Epistemologi Kapitalisme,
Sosialisme, dan Islam. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 7


Slamet, M. 2001. Enterprise Theory dalam Konstruksi Akuntansi Syari’ah (Studi
Teoritis pada Konsep Akuntansi Syari’ah). Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi -
Universitas Brawijaya.
Tahery, Mohammad R. 2000. The Basic Principles of Islamic Economy and Their
Effects on Accounting Standards –Setting, htpp//www.Islamic_Finance.com
Triyuwono, Iwan. 1997. “Akuntansi Syari’ah” dan Koperasi Mencari Bentuk
dalam Metafora Amanah. Jurnal Akuntansi dan Audit- ing Indonesia. Vol. 1. No.
1: 1-46.
Triyuwono, Iwan. 2000a. Organisasi dan Akuntansi Syari’ah. Yogyakarta: LKiS.
Triyuwono, Iwan. 2000b. Akuntansi Syari’ah: Implementasi Nilai keadilan dalam
Format Metafora Amanah, Jurnal Akuntansi dan Audit Indonesia, Vol 4. No1: 1-
34.

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah | 8

Anda mungkin juga menyukai