Anda di halaman 1dari 12

TUGAS STATIKA

“ METODE CONSISTENT DEFORMATION”

DISUSUN OLEH:
Nama : Kevin Jeremy Adinegoro
NIM : 18012036
Kelas : 4A KBG
No. Absen : 31

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI


MANADO
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D-IV KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
2020
Bab 1
Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Dalam dunia teknik sipil kita sering sekali menjumpai dengan berbagai macam
bangunan seperti jembatan, gedung – gedung, dan proyek yang lainnya. Untuk menentukan
perhitungan tersebut diperlukan sistem struktur. Sistem struktur sendiri ada banyak macam,
mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Contoh untuk perhitungan sistem struktur yang sederhana adalah struktur statis
tertentu, dimana pada struktur ini cara menentukan gaya – gaya yang bekerja dapat kita
gunakan dengan pertolongan persamaan tiga keseimbangan. Yang dimaksud dengan
persamaan tiga keseimbangan yaitu ∑ V = 0 , ∑ H = 0 , dan ∑ M = 0.
Berbeda dengan struktur statis tertentu, struktur statis tak tentu tidak bisa
diselesaikan dengan tiga keseimbangan seperti statis tertentu. Oleh karena itu, saya akan
membahas bagaimana cara menyelesaikan struktur statis tak tentu dengan metode
Consistent Deformation.

1.2.Tujuan
• Mengetahui sejarah perkembangan analisa struktur tertentu dan statis tak tentu.
• Mengetahui analisa perhitungan statis tak tentu dengan menggunakan metode
Consistent Deformation.
Bab 2
Tinjauan Pustaka

2.1 Sejarah Perkembangan Analisa Struktur Tertentu dan Tak Tentu


Sejarah analisis struktur lahir dari ilmu mekanika yang merupakan cabang
dari fisika. Tulisan tertua yang berisi ilmu ini dibuat oleh Archimedes (287-212 SM) yang
membahas prinsip pengungkit dan prinsip kemampuan mengapung. Kemajuan yang
besar diawali oleh hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevinus (1548-1620), yang juga
merumuskan sebagian besar dari prinsip-prinsip statika. Penyelidikan tentang lentur
pertama kali dilakukan Galileo Galilei (1564-1642) namun baru dipecahkan dengan baik
oelh Auguste Coulomb (1736-1806). Robert Hooke (1635 - 1703) menemukan kelakuan
material yang dikenal dengan hokum Hooke sebagai dasar dari ilmu elastisitas. Metode
kerja maya dikembangkan awalnya oleh Leibnitz untuk menyelesaikan masalah
mekanika biasa. Selanjutnya pendekatan ini benar-benar sangat berguna dan
penggunaannya diperluas dalam berbagai kasus. Berbeda dengan ilmuwan lain yang
menekankan persamaan analitik, Christian Otto Mohr (1835–1918) mengembangkan
metode grafis yang antara lain lingkaran Mohr (untuk menentukan tegangan), dan
diagram Williot-Mohr (untuk menentukan perpindahan truss). Tokoh lain yang terlibat
dalam perkembangan ilmu analisis struktur awal diantaranya, Marotte,
D'Alembert, Euler (teori balok dan tekuk), Navier, Bernoulli (teori balok), Maxwell
(Prinsip Maxwell), Betti (hukum Betti), St. Venant (torsi), Rayleigh, dan Castigliano
(teori defleksi). Teori balok Euler-Bernoulli dibuktikan kebenarannya dengan
diselesaikannya pembangunan Menara Eiffel di Paris. Sebelumnya teori itu hanya
dibahas oleh para ilmuwan semata.
Pada abad modern, perkembangan besar ilmu bahan dilakukan oleh
ilmuwan Rusia-As Stephen P. Timoshenko. Maha karyanya Strength of
Material merupakan buku wajib mahasiswa TeknikSipil hampir diseluruh dunia.
Penemuan penting lain adalah metode distribusi momen oleh Hardy Cross pada
tahun 1930 dalam tulisannya di jurnal ASCE. Kontribusi lain Cross adalah metode
analogi kolom. Namun metode klasik yang mulai digantikan seiring dengan
berkembangnya kemampuan dan kecepatan komputer. Maka dari itu
penggunaan metode elemen hingga semakin meluas oleh insinyur struktur. Analisis
yang sebelumnya memakan banyak kertas dengan ketelitian semakin berkurang dengan
banyaknya variabel berhasil diatasi. Metode ini pertama kali dipakai dalam
menganalisis gedung Opera Sydney oleh firma konsultan kenamaan Ove Arup. Bisa
dikatakan metode elemen hingga merupakan penemuan terpenting dalam bidang
analisis struktur.

2.2 Metode Consistent Deformation


Dalam menyelesaikan perhitungan struktur statis tak tentu kita dapat
menggunakan cara yang paling umum atau paling dasar yaitu dengan menggunakan
metode Consistent Deformation. Berbeda dengan struktur statis tertentu, struktur statis
tak tentu memiliki jumlah bilangan yang tidak diketahui lebih dari tiga. Karena itulah
diperlukan tambahan persamaan untuk bisa menyelesaikan. Tingkat atau derajat
ketidaktentuan statis (DKS), akan menentukan jumlah persamaan tambahan yang
dibutuhkan. Bilangan – bilangan yang tidak diketahui tersebut berupa gaya luar
(reaksi).
Untuk mendapatkan persamaan tambahan tersebut struktur akan dibuat menjadi
statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada (redundant), dan
menghitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban yang ada. Setelah
itu struktur statis tertentu tersebut dibebani dengan gaya kelebihan yang dihilangkan
tadi, dan juga dihitung deformasinya. Deformasi adalah defleksi atau rotasi dari suatu
titik pada struktur.
Deformasi yang dihitung disini disesuaikan dengan gaya kelebihan yang
dihilangkan. Misal, jika gaya yang dihilangkan tersebut gaya horisontal, maka yang
dihitung defleksi horisontal pada lokasi gaya yang dihilangkan tadi seharusnya bekerja.
Jika gaya vertikal, yang dihitung defleksi vertikal, sedangkan jika yang dihilangkan
tersebut berupa momen, maka yang dihitung adalah rotasi.
Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan yang
dikerjakan sebagai beban telah dihitung, maka dengan melihat kondisi fisik dari
struktur asli, disusun persamaan-persamaan tambahan yang diperlukan :
• Untuk perletakan rol, maka defleksi vertikal perletakan harus sama dengan nol (V =
0).
• Untuk perletakan sendi, maka defleksi vertikal maupun horisontal sama dengan nol
(V = H = 0).
• Untuk perletakan jepit, defleksi vertikal, defleksi horisontal dan rotasi sama dengan
nol (V = H =  = 0).
Persamaan-persamaan tambahan ini disebut persamaan Consistent
Deformation, karena deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan struktur
aslinya. Setelah persamaan Consistent Deformation disusun, maka gaya-gaya
kelebihan dapat dihitung, dan gaya yang lain dapat dihitung dengan persamaan
keseimbangan, setelah gaya-gaya kelebihan tadi didapat. Inilah konsep dasar dari
metode Consistent Deformation yang dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tak
tertentu.
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tak tentu dengan metode
Consistent Deformation urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan derajat ketidaktentuan statis (DKS) struktur .
2. Buat struktur menjadi statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan
(redundant) yang ada.
3. Hitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban yang ada.
4. Beban yang ada dihilangkan, gaya kelebihan dikerjakan sebagai beban, dan dihitung
deformasinya (jika gaya kelebihan lebih dari satu, maka dikerjakan satu persatu
secara bergantian).
5. Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-gaya kelebihan dari struktur statis
tertentu tersebut dihitung dengan memperhatikan kondisi struktur aslinya, yaitu
struktur statis tak tentu, dan disusun persamaan Consistent Deformation.
6. Dengan bantuan persamaan Consistent Deformation, gaya-gaya kelebihan dapat
dihitung. Setelah gaya-gaya kelebihan didapat, gaya-gaya yang lain dapat dihitung
dengan bantuan 3 persamaan keseimbangan yang ada.
Bab 3
Pembahasan

Berikut ini adalah contoh penyelesaian analisa struktur menggunakan metode consistent
deformation.
Bab 4
Kesimpulan

Analisis struktur pada bangunan memang kerap kali membuat kepala menjadi pusing
dengan hitungan – hitungannya yang bisa dibilang rumit. Perhitungan analisis struktur ada
banyak macam dengan menggunakan banyak metode juga, salah satunya adalah Consistent
Deformation / Konsisten Deformasi. Metode ini adalah metode yang paling umum yang sering
digunakan oleh sarjana teknik sipil. Baiklah kita mempelajari banyak metode dan
menguasainya agar bisa tercipta lulusan sarjana teknik sipil yang berkualitas.
Daftar Pustaka

http://benyamin-nduufi.blogspot.co.id/2011/03/struktur-statis-tak-tentu.html diunduh pada


tanggal 9 Oktober 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_struktur diunduh pada tanggal 9 Oktober 2015.
zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/11-Deformasi-Konsisten.pdf diunduh pada tanggal 9
Oktober 2015.
http://dodybrahmantyo.dosen.narotama.ac.id/files/2012/09/MEKREK-3-4_Consisten-
Deformation.pdf diunduh pada tanggal 11 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai