Anda di halaman 1dari 19

NAMA : WINDA ASSYFATUL LATIFAH

NOTAR : 18.01.0537
KELAS : MKTJ B
TUGAS : Buatlah resume pada modul tersebut diatas

PRIORITAS BUS
MASALAH UTAMA GERAKAN BUS
 Kecepatan rendah dalam lalu lintas campuran
 Kemacetan lalu lintas
SKEMA PRIORITAS
- Peraturan lalu lintas
- Prioritas di persimpangan (lampu lalu lintas, tanda dan tandai)
- Manajemen lalu lintas yang komprehensif
- Jalur bus dengan aliran
- Jalur bus kontra-aliran
- Prioritas bus di jalan bebas hambatan
- Jalan khusus bus
- Jalan bus
Keuntungan:
- pengurangan panjang rute perjalanan
- pencegahan keterlambatan kemacetan lalu lintas
- orang yang lebih diuntungkan
- peningkatan keandalan layanan
- peningkatan layanan sosial dan manfaat bagi mereka yang tidak
mengemudi / mengendarai kendaraan pribadi
- Sebagai bantuan akses ke pusat generator lalu lintas ( contoh: pusat
perbelanjaan
Kerugian (untuk lalu lintas non-bus) :
- pengurangan ruang untuk perpindahan
- membuat beberapa batasan
- periode lampu lalu lintas yang kurang hijau
- penundaan tambahan
PRIORITAS DALAM INTERSEKSI
 Larangan belok kanan
• Periode waktu hijau yang lebih lama untuk pendekatan / jalur yang
digunakan untuk layanan bus
 Penyesuaian waktu siklus persimpangan
 Pemisahan fase lampu lalu lintas

Manajemen lalu lintas yang komprehensif


1. Teknik rekayasa lalu lintas:
- implementasi jalan satu arah,
- perbaikan jalan / persimpangan,
- pemasangan lampu lalu lintas,
- manajemen lalu lintas berbelok
2. Peraturan lalu lintas:
-parkir,
-berhenti,
-bongkar muat

Peraturan lalu lintas:


  • Prioritas ke halte pemberhentian bus
• Pembatasan parkir di lokasi yang dekat dengan halte bus

Dengan arus bus jalur:


 Bagian dari cara pengangkutan ditempati untuk pergerakan bus
pada umumnya dengan arah yang sama dengan arah lalu lintas pada
jalur yang sama. Keuntungan: menghemat perjalanan waktu,
meningkatkan keandalan perjalanan Kerugian: pergerakan
kendaraan non-bus dibatasi, memerlukan kontrol lalu lintas yang
lebih baik

ARUS JALUR BERLAWANAN:


• Jalur khusus untuk bus yang bergerak berlawanan arah dengan lalu lintas
pada umumnya.
• Diimplementasikan di jalan satu arah
 
• Keuntungan: pengurangan keterlambatan
• Kerugian: - Risiko tinggi terhadap kecelakaan
- Masalah pada persimpangan (geometris, lebih banyak konflik) -Masalah
untuk memuat bongkar

JALUR KHUSUS BUS


A. Latar belakang
 Pelayanan AU di wilayah kota besar buruk
 tidak handal
 Tidak nyaman
 Berbahaya bagi penumpang
 Pengoperasian AU di dominasi angkutan berkapasitas kecil -> tidak
efisien yang berdampak pada kesemrawutan lalu lintas
 Pertumbuhan penduduk yang signifikan tinggi
Bus Jalur Khusus (dioperasikan sepanjang hari atau jam sibuk tertentu)
adalah dikap keberpihakan pemerintah pada angkutan umum
B. Tujuan
 Salah satu cara untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
 Meningkatkan pelayanan angkutan umum.
 Mewujudkan pelayanan angkutan umumyang atraktif dan dapat
diandalkan.
 Melayanipenumpang dengan kecepatan yang lebih tinggi.
 Menggugah pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke angkutan
umum dengan menyaksikan sendiri kelebihan JKB
C. Ciri Utama
 Jalur/lajur bus terpisah,
 Mendapat prioritas jalan di setiap persimpangan,
 Penumpang dapat naik/turun bus dengan cepat,
 Penarikan tiket yang efisien (dilakukan sebelum keberangkatan)
 Tampilan pelayanan yang atraktif dan mudah dikenali sepanjang jalan
 Petugas dan awak kendaraan berseragam serta tampil profesional
 Teknologi bus yang modern dan bersih,
 Halte yang bersih, aman dan nyaman,
 Integrasi moda di halte-halte.
D.Keuntungan
1. Fleksibilitas
 BJK yang beroperasi dapat dialihkan untuk beroperasi di lajur lain jika
perlu
 Pada kondisi darurat dapat digunakan pengguna kendaraan lain
(ambulas, polisi, pemadam kebakaran)
 Sistem operasi BJK dapat sesuai kebutuhan (misal: pada kondisi sibuk
dapat dengan sistem konvoi dan sebaliknya)
2. Swa Pengawasan
 Secara fisik terpisah dengan lalin umum, tidak diperlukan aparat
untuk mengawasi
3. Biaya Rendah
 Jaringan JKB dapat dibangun bertahap sesuai ketersediaan dana
 Material konstruksi dan tenaga kerja cukup memakai sumber lokal
4. Pengalaman Lokal
 Umumnya kota lain telah memiliki pengalaman mengelola AU,
sehingga pengoperasian JKB hanya peningkatan sistem pelayanan
yang ada
JKB sangat tepat diperuntukkan bagi kondisi perkotaan :
 Kota Sedang dengan permintaan penumpang pada koridor primer
mencapai 20.000 – 25.000 pnp/jam/arah;
 Kota Besar dimana koridor sekundernya dapat difungsikan sebagai
layanan pengumpan (feeder services)bagi angkutan massal berbasis
kereta api;
 Di wilayah pinggiran kota, JKBdapat berfungsi untuk membentuk
struktur pengembangan kota baru.
E. Bentuk Kerjasama Pemerintah - Swasta
1. Alternatif-1 (Infrastruktur, Ticketing, Operation oleh BOAU)
 Kelebihan : Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terpadu
 Kekurangan : Memerlukan personal dan manajemen yang profesional
2. Alternatif-2 (Infrastruktur oleh BOAU, Ticketing dan Operation dikelola
swasta terpisah)
 Kelebihan : Manajemen bersifat terbuka, bisa dipilih swasta yang
profesional
 Kekurangan : Memerlukan koordinasi operasional yang baik
3. Alternatif-3 (Infrastruktur oleh BOAU, Ticketing dan Operation oleh satu
swasta)
 Kelebihan : Koordinasi operasional koleksi tiket dan operasi bus
terpadu
 Kekurangan : tanpa audit manajemen, dapat terjadi ”subsidi silang
internal”
4. Alternatif-4 (Infrastruktur dan Ticketing oleh BOAU, operation oleh
swasta)
 Kelebihan : Swasta terfokus dalam pemberian layanan prima
 Kekurangan : Dana masuk sebagai pendapatan, pengeluaran perlu
birokrasi
F. Hal yang Perlu Diperhatikan agar JKB Efisien
 Manajemen koridor-koridor JKB
 Perawatan koridor-koridor JKB termasuk halte, rambu dan marka
 Inovasi sistem tiket
 Penyelia yang mengawasi waktu naik turun penumpang di halte untuk
meninimalkan keterlambatan dan gangguan perjalanan bus lainnya,
sehingga penumpukan di ruas-ruas tertentu tidak terjadi.
 Fasilitas dan petugas yang disiapkan untuk mengerjakan bus
ordering/tata urutan bus.
 Pelatihan pengemudi
 Layanan informasi penumpang.
G.Sosialisai Penerapan JKB
Bentuk sosialisasi : pembuatan logo dan nama disebarluarkan melalui
mediaInformasi Rencana Pelayanan :
 peta dan jadwal kedatangan-keberangkatan bus yang jelas dan mudah
dimengerti oleh setiap strata penumpang,
 pengemudi dan petugas yang ramah, profesional dan berpenampilan
rapi.
 halte dan bus yang bersih, aman dan nyaman.
 perlindungan penumpang dengan teknologi informasi (kamera
pemantau) dan petugas keamanan berseragam.
H. Manajemen JKB
 Pelayanan Sistem JKB :
1. Feeder Trunk
2. Konvoi
3. Layanan Ekspress
 Manajemen Arus Lalu Lintas :
1. Arus Searah,
2. Arus Berlawanan,
3. Arus Dua Arah di Tengah,
4. Arus Dua Arah di Pinggir Lintasan
I. Jalur Pelayanan Feeder Trunk
 Bus-bus yang lebih besar melayani koridor utama. Pada simpul-simpul
dibangun sebuah terminal terintegrasi untuk memindahkan penumpang
secara efisien ke bus-bus feeder yang lebih kecil, yang akan
meneruskan ke komunitas yang lebih kecil.
 Keunggulan: bus dapat disesuaikan secara efisien untuk ukuran rute
yang dituju
 Kelemahan : penumpang berpindah, perjalanan lebih panjang
J. Sistem Pelayanan Konvoi
 Tidak memerlukan perpindahan. Iring-iringan bus yang memiliki rute
akhir yang berbeda, semuanya memanfaatkan jalur koridor utama.
 Keunggulan : pelayanan hanya tersedia (terkonsentrasi) pada koridor
yang ramai, kemudian melewatkan bus-bus yang sudah dibedakan
tersebut untuk memasuki komunitas yang lebih kecil tanpa penumpang
harus berpindah.
 Kelemahan : kemungkinan kelebihan tempat duduk pada bagian feeder
dari rute tersebut, khususnya jika digunakan bus-bus gandeng yang
besar.

K. Sistem Pelayanan Ekspress


 Layanan ini hanya menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat-
tempat dengan permintaan tinggi sehingga halte-halte dengan
permintaan relatif sedikit dilewatkan saja.
 Keunggulan utama dari layanan ini adalahwaktu tempuh perjalanan
menjadi lebih singkat.
 Kerugian utamanya adalah layanan ini menambah kompleksitas
rancangan dan desain sistem. Besar ruang jalan harus memadai bagi
rombongan bus ekspres lainnya.
L. Manajemen Arus Lalu Lintas : Arus Searah (With Flow)
 Dapat berjalan searah dengan arus lalu lintas lainnya
 Dapat ditempatkan sebelah kiri atau kanan jalan, diberi tanda atau
batas yang dimengerti pengguna kendaraan lain

M.Manajemen Arus Lalu Lintas : Arus Berlawanan Arah (Contra Flow)


 Lajur bus berlawanan dengan arah lalu lintas
 Dapat ditempatkan sebelah kiri atau kanan jalan, diberi tanda atau
batas yang dimengerti pengguna kendaraan lain untuk menghindari
kecelakaan.

N. Manajemen Arus Lalu Lintas : Arus Dua Arah di Tengah Arah (Axial)
 Dapat ditempatkan di tengah jalan dan diberi pemisah fisik
 Dilengkapi fasilitas penyeberangan setiap perhentian

O.Manajemen Arus Lalu Lintas : Arus Dua Arah di Pinggir Lintasan (Uni-
Lateral)
 Dapat ditempatkan di pinggir pada salah satu sisi jalan, diberi pemisah
fisik dengan lalin lainnya
 Dilengkapi fasilitas penyeberangan setiap perhentian

P. Keuntungan dan Kerugian Pemilihan Letak JKB


Q.Prioritas Bus pada Persimpangan
1. Pengendalian terhadap larangan belok kanan
2. Prioritas APILL
a. Pengaturan Awal : memberikan tambahan waktu beberapa detik
waktu hijau diatas kebutuhan sebenarnya. Antrian diperpendek.
b. Kesempatan Dini : persimpangan dilengkapi detektor. Lampu
hijau diperlambat sampai bus lewat atau merah diperpendek.
R. Permukaan JKB
1. Perkerasan dengan aspal atau beton.
Pertimbangan : volume lalu lintas, lingkungan (suhu dan curah hujan),
biaya konstruksi dan pemeliharaan.

S. Rambu
 Rambu
Rambu Keterangan

Rambu Akhir JKB

Rambu Awal JKB

Arah yang dituju terdapat JKB


Rambu Petunjuk Jenis
Kendaraan yang
menggunakan JKB

Rambu Petunjuk Batas


Waktu Penggunaan JKB

Marka ‘Jalur Khusus Bus’

Simbol Panah Bercabang

 Garis Pembagi -> memisahkan arus lalu lintas umum dengan lintas JKB
Bentuk-Bentuk Garis Pembagi
Jenis Fisik Garis Pembagi

T.

Desain Halte pada JKB


 Desain Khusus untuk menyampaikan identitas pembeda dengan AU lain
 Mencerminkan jenis pelayanan prima
 Terintegrasi dengan lingkungan sekitar
 Keserasian dengan lingkungan
 Berfungsi sebagai ornamen kota
 Memperhatikan aksesibilitas bagi disabilitas
 Lokasi halte berdasarkan pembagian zona
U. Jenis Halte
Jenis Halte Visualisasi

Pemberhentian Sederhana

Pemberhentian Setingkat
Shelt
er

Pemberhentian Khusus
(Pusat perpindahan antar
moda, dilengkapi fasum
untuk penumpang)

Pusat Transit (Terminal


Intermoda)

V. Spesifikasi Jenis Halte


 Panjang halte tergantung oleh jenis kendaraan. Bus besar panjang halte
dianjurkan 18 meter. Bus sedang panjang halte dianjurkan 18 meter.
 Jarak standar antar halte ±500 meter. (300-1000 m)
 Kapasitas halte 1350-2250 pnp/jam
 Lebar halte antara 3-5 meter
 Tinggi permukaan halte:
Bus Sedang Bus Besar

W. Pemilihan Lokasi Halte


 Besar permintaan penumpang
 Lokasi bangkitan terbesar (kantor, sekolah, dll)
 Geometrik jalan
 Kinerja yang diinginkan jarak halte sangat besar pengaruhnya pada
kecepatan komersial bus dan mempengaruhi kinerja pelayanan
X. Akses penumpang dari halte ke bus
 Pintu geser di interface halte menuju bus. Mencegang orang yang tidak
punya karcis masuk.
 Menggunakan bidang tertutup antara bus dan daerah turunnya
penumpang di halte
 Menggunakan alat naik turun flip down pada bus
 Alat penunjuik optik dan mekanik
Y. Jembatan Pengeberangan Orang
 Lokasi halte harus sedekat mungkin dengan halte, jarak maksimal 50 m.
 Persyaratan JPO berdasarkan keselamatan dan kenyamanan bagi
pengguna JPO;
1. Kebebasan vertikal antara jembatan dan jalan raya 5 m
2. Tinggi maks anak tangga 0,15 m
3. Lebar anak tangga 0,3 m
4. Kelandaian maks 10%
5. Panjang jalur turun minimum 1,5 m
6. Lebar landasan, tangga dan jalur berjalan min 2 m
Z. Sistem Penarikan Tiket
 Pertimbangan keseimbangan biaya, kemudahan dan beban manajemen]
 Metode penarikan tiket dan sistem verifikasi;
1. Sistem bayar di muka versus sistem pembayaran di atas bus
2. Sistem tanpa karcis, teknologi keping magnet dan teknologi kartu
cerdas

 Keuntungan Penarikan Tiket Sebelum Berangkat :


1. Pengemudi tidak sempat memegang uang tunai, kriminal terhidari
2. Penumpang tidak dapat menghindar dari kewajiban membayar tiket
3. Mempersingkat waktu pemberangkatan
Teknologi dan mekanismenya :
a. Koin /sistem token
b. Teknologi keping magnet
c. Teknologi kartu cerdas
d. Karcis berlangganan

Pertemuan 3, manajemen prioritas


Fasilitas Prioritas Angkutan Umum
Keuntungan :
- Efisiensi penggunaan ruang jalan
- Efisiensi penggunaan BBM
- Pengurangan tundaan Lalin
- Kelestarian Lingkungan
- Masalah Sosial  persm hak dlm penggunaan jln

Efisiensi Relatif Bus Terhadap Mobil Penumpang


Penggunaan Ruang Jalan
Biaya Tundaan Lalu Lintas
Per jam  Bus 14 x mobil Penumpang
Penggunaan Bahan Bakar
Biaya Penumpang / Km
Bentuk-bentuk Prioritas Bus
Peraturan prioritas bg bus
Prioritas bus dgn TL pada persimpangan
With-Flow Bus Lanes
Contra-Flow Bus Lanes
Lajur cadangan bus pada jalan tol
Bus Only Street
Segregated Busways

PERATURAN PEMBERIAN PRIORITAS KPD BUS


UU 22/2009  : Tujuan pengangkutan diarahkan untuk mencapai efisiensi pengangkutan

PRIORITAS PADA PERSIMPANGAN


- Pengaturan waktu TL scr responsif
- Pengaturn fase TL untuk mengurangi tundaan bus

INTERAKSI BUS DGN TL


1. Radio transmisi pada bus berinteraksi dgn detektor pada pengendali TL
 Detektor mengatur phase TL mjd hijau s/d bus melewati simpang / memerintahkan
controller sgr memberi isyarat lampu hijau.
2. Pengaktifan penuh TL pada simpang bersinyal responsif
Bus dideteksi dgn perangkat khusus :
- Vetag
- Vecom
- Infra red
- Bar-code detection system (batang pendeteksi khusus)

PRIORITAS PADA SIMPANG DG TL TERPROGRAM


Contoh : UTCS / ATCS
GATING KHUSUS BUS
Membatasi jml kend masuk ke suatu wilayah kecuali bus.
Bus Lanes dibuat spy bus tdk terhalang kend. lain sebelum memasuki Gate

LAJUR KHUSUS BUS (BUS LANES)


ASPEK YG PERLU DIPERHATIKAN
 Lalu Lintas yg memotong
 Akses ke Land Use tepi jalan
 Lalu Lintas lain yg menggunakan bus lanes scr ilegal
 Ganguan thd lalu lintas lainnya (pengurangan kapasitas, pembagian ruang jalan)
 Ruas jalan yg ada sebaiknya memiliki > 3 lajur per arah
 Harus dilakukan penelitian sebelum/sesudah implementasi

Kerugian Bus Lanes


 Bus scr fisik terbatasi untuk menyalip krn adanya median block / traffic cone
 Bus Stop hrs dgn laybys yg cukup untuk beberapa kend
 Bus lanes perlu fasilitas rambu, marka yg lengkap.
 Time table bus harus tepat

KEBIJAKSANAAN & BATASAN-BATASAN DISAIN


 Manj lalu lintas angk umum pada ruas jln & simpang tdk mengurangi kapasitas jln unt
kend pribadi >40% dr kapasitas awal.
 Tdk mengubah struktur bus
 Daerah hijau pada median jalan tetap dipertahankan (pengurangan >15% tdk dpt diterima)
 Aspek estetika dipertahankan
 Alternatif dgn biaya besar dan waktu pembuatan lama dihindari
 Pnp-menit per km (kombinasi pnp bus per km dan kecepatan perjl.)

WITH-FLOW BUS LANES


 Keuntungan :
- Bus tdk saling mendahului
- Mobil barang tdk menaikkan/menurunkan
muatan di pinggir jalan
- Kemungkinan lakalantas menurun
 Jenis
- Curbside Bus Lanes (pd jalur lambat)
- Median Bus Lanes (pd jalur cepat)

Curbside Bus Lanes


 Kelemahan :
- Membutuhkan pengawasan terus menerus
bagi kend lain
- Membatasi akses kend barang mengguna-
kan fasilitas curb
- Membingungkan saat tiba di persimpangan
- Menyulitkan pengoperasian taksi
- Kadang menambah kemacetan dan waktu
tempuh bagi kend lain

Median Bus Lanes


 Di Bagian Kiri Jalur Cepat
- Bus Stop dibangun di Jalur pemisah
 Di Bagian Kanan Jalur Cepat
- Jalur cepat minimal mempunyai 3 lajur (9,50 m)
- Bus Stop dibangun di lajur tengah jalan yg dijadikan fasilitas pejalan kaki dan diberi
pagar

Kelemahan Median Bus Lanes


 Penumpang bus harus menyeberang / memotong lajur untuk mencapai bus stop
 Jalan harus cukup lebar untuk mengakomodasi lajur lalu lintas umum
 Jika hanya ada satu median di tengah maka penumpang hrs dibiasakan naik/turun dr
kanan shg pintu bus juga hrs di sebelah kanan
 Kadang menambah kemacetan dan waktu tempuh lalu lintas lainnya

CONTRA-FLOW BUS LANESCONTRA-FLOW BUS LANES


 Banyak ditempatkan di jalan satu arah
 Lebih mudah pengawasannya dibanding wih-flow bus lane
 Efektif dan meningkatkan Tingkat pelayanan jasa Angkutan Umum

Keuntungan Contra-Flow Bus Lanes :


 Memperpendek rute bus, jika dibandingkan with-flow Bus Lanes
 Tidak ada rintangan pada rute bus  travel time & BOK rendah
 Menurunkan waktu perjalanan penumpang
 Pada daerah padat pejalan kaki  sistem ini merangsang penggunaan bus

Kelemahan Contra-Flow Bus Lanes :


 Menimbulkan kebingungan saat memasuki persimpangan pada jalan sistem satu arah
 Menimbulkan titik konflik lalu lintas
 Sulit untuk menaikkan dan menurunkan penumpang
 Perlu penyesuaian program isyarat lampu lalu lintas

Disain dan Penempatan :


 Ditempatkan pada Jalur Lambat
- Bus Stop dibangun pada median antara
jalur cepat dan jalur lambat
 Ditempatkan di Jalur Cepat
- Bus stop dibangun di median luar
- Akses penumpang dgn jembatan
penyeberangan
 Pasangan With-Flow & Contra-Flow Bus Lanes di Jalur Lambat
- Bus stop dibangun di pinggir jalan untuk with-flow bus lane dan pada median luar
untuk contra-flow bus lane.

KRITERIA EVALUASI PEMBUATAN JALUR KHUSUS BUS (BUS LANE)


KUANTITATIF
Manfaat : - Penghematan Biaya
- Akses
- Waktu Tunggu
- Didalam kendaraan
- Kecepatan / hambatan
- Penumpang baru bus
- Faktor Muat (load Factor
- BOK Bus
- BOK mobil penumpang
- Polusi Udara
- Kecelakaan
Biaya : - Waktu yang hilang
- Akses
- Kecepatan / hambatan
- Investasi Fasilitas
- BOK
Pengendalian & Pengelolaan Sumber Daya :
- Perjalanan yang hilang

KUALITATIF
Pola Tata Guna Lahan
Kebijaksanaan Ekonomi
Kebijaksanaan Angkutan
Pola Kehidupan
Kepuasan pemakai
Modal Split
Kegiatan Komersial

JALAN BAGI BUS (BUS ONLY STREET) & JALAN KHUSUS BUS (BUS WAYS)
BUS ONLY STREET :
Bus Only Street adl jalan yg dibatasi penggunaannya untuk kend-kend sbb :
• Angkutan Umum
• Kend Darurat (Ambulan, Pemadam Kebakaran dll)
• Kend yg diberikan scr khusus (truk sampah, dokter dll)
• Sepeda
• Pejalan Kaki

Tujuan :
• Mengangkut penumpang sedekat mungkin dgn tujuan perjalanannya
• Meningkatkan keandalan pelayanan
• Menurunkan tundaan lalu lintas yg dialami penumpang
• Menurunkan resiko kecelakaan pejalan kaki
• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

Jenis Bus Only Street :


• Dinyatakan khusus bus
Pejalan kaki hrs memberikan prioritas kpd bus
• Tidak dinyatakan
Bus hrs memberikan prioritas kpd pejalan kaki
Keberhasilan : tergantung pada kondisi daerah setempat & pemantauan yg baik terus menerus

BUS WAYS
Bus Ways adalah sebagian jalan atau berupa track yg tidak dipandu maupun dipandu dgn
track khusus diperuntukkan bagi bus.
Tujuan :
 Mengangkut penumpang sedekat mungkin dgn tujuan perjalanannya
 Meningkatkan keandalan pelayanan
 Menurunkan tundaan lalu lintas yg dialami penumpang
 Menurunkan resiko kecelakaan pejalan kaki
 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
 Meningkatkan efisiensi pelayanan
 Menurunkan biaya konstruksi jalan
 Memanfaatkan scr bersama-sama track kereta api

JENIS :
 Jalan Khusus Bus Tidak Dipandu (Unguided Bus Ways)
- Lebar jalan disesuaikan dgn tipe bus
 Jalan Khusus Bus Dipandu (Guided Bus Ways)
- Ada 2 jenis sistem pemandu : track & dgn listrik

SMART BUS
Smart Bus adl salah satu bentuk sistem informasi manajemen yg mengintegrasikan macam-
macam keperluan scr otomatis dan efisien spt :
 Membantu pengoperasian
 Penyampaian informasi yg tepat pd saat itu juga
 Monitoring kondisi teknis kend
 Alat bantu organisasi
 Pengendalian tiket
 Alat bantu informasi jaringan trayek dsb

Anda mungkin juga menyukai