Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR

PENDAMPINGAN (PMTP)
PRODI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Nama Mahasiswa : Dyah Retno Pangabean


NIM : 1317007
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Jenis Kompetensi : Pertolongan Pada Kegawatdaruratan Maternal
Perasat : Manual Plasenta
Semester/Kelompok : IV / I

A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari
aspek fisiologis & patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Perdarahan pasca persalinan adalah sebab penting kematian ibu, beberapa
kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan yaitu plasenta previa, solusio plasenta,
kehamilan ektopik, abortus, dan ruptur uteri salah satunya disebabkan oleh atonia uteri
Perdarahan setelah melahirkan atau post partum hemorrhagic (PPH) adalah
konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di traktus
genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya. Perdarahan yang disebabkan karena
retensio plasenta dapat terjadi karena plasenta lepas sebagian, yang merupakan indikasi
untuk mengeluarkannya. Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya
plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar
gangguan pelepasan plasenta disebabkan oeh gangguan kontraksi uterus.
Plasenta belum lepas dari dinding uterus bisa disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya: kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta, vili korialis
menembus desidua sampai miometrium sampai dibawah peritoneum atau biasa disebut
akreta perkreta.
Dikarenakan sebab-sebab tersebut akan terjadi lingkaran konstriksi pada bagian
bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta (inkarserasio plasenta). Sehingga
dilakukan  tindakan manual plasenta. Tindakan plasenta manual dapat menimbulkan
komplikasi, terjadinya perforasi uterus misalnya terjadi infeksi pada uterus atau
perdarahan akibat atonia uteri.
B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
1. Membantu melahirkan plasenta secara manual
2. Di harapkan plasenta lahir lengkap

C. Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)


1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan:
a. Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta
b. Plasenta akreta yaitu implantasi villi korionik plasenta hingga memasuki sebagian
miometrium
c. Plasenta inkreta yaitu implantasi villi korionik plasenta hingga mencapai atau
memasuki miometrium. Retensio Plasenta berkaitan dengan plasenta belum lepas
dari dinding uterus
d. Plasenta perkreta yaitu plasenta menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan
serosa dinding uterus
e. Plasenta inkarserata yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri yang
disebabkan oleh konstriksi ostium uteri
2. Riwayat perdarahan post partum
3. Pada kasus yang diperkirakan akan terjadi perdarahan, misalnya ; grandmulti,
hidramnion, gemeli, janin besar.
4. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan.
5. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
a. Darah penderita terlalu banyak hilang,
b. Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi,
c. Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.

D. Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)


1. Persalinan Kala III tanpa penyulit atau komplikasi
2. Uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
3. Tidak ada perdarahan.

E. Persiapan Alat & Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
1. APD (celemek, penutup kepala, kacamata,masker,dan alas kaki)
2. Bak instrumen
3. 1 pasang handscoon panjang
4. 1 pasang handscoon pendek
5. Kateter sementara
6. 2 buah klem ( koker )
7. 1 buah gunting tali pusat
8. Kasa steril secukupnya
9. kom berisi kapas steril
10. Bengkok
11. Baskom
12. Cairan DTT dan cairan clorin
13. Spuit 3cc
14. Oxytoxin
15. Analgetik
16. Infuse set + cairan
17. Hanscoon steril
18. Perlak
(Hikma,2014)

F. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Memposisikan klien dengan posisi litotomi/dorsal recumbent
2. Menggunakan APD lengkap (celemek, topi, masker, alas kaki)
3. Mencuci tangan
4. Menggunakan sarung tangan pendek DTT/steril pada kedua tangan
5. Memastikan kandung kemih kosong
6. Memberikan analgetik per rektal
7. Melepas sarung tangan pendek sebelah kanan dan mengenakan sarung tangan panjang
DTT/steril
8. Tangan kiri menegangkan tali pusat dengan klem, sejajar dengan lantai
9. Tangan kanan masuk kedalam vagina secara obstetric
10. Tangan kanan masuk kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat
(punggung tangan menghadap ke bawah)
11. Setelah mencapai serviks, minta asisten untuk menegangkan klem tali pusat.
Kemudian memindahkan tangan kiri untuk menahan fundus uteri
12. Sambil menahan fundus uteri memasukkan tangan kedalam kavum uteri sampai
mencapai tempat implantasi plasenta
13. Membentangkan tangan obstetric menjadi datar (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan
jari lain saling merapat)
14. Menentukan implantasi plasenta dan menemukan bagian plasenta yang sudah lepas
15. Memasukkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus
16. Memperluas pelepasan plasenta dengan menggeser tangan ke kanan dan ke kiri
(dengan sisi ulna) sambil digeserkan ke atas (kranial ibu) sampai semua perlekatan
plasenta terlepas dari dinding uterus
17. Sementara tangan kanan masih di dalam kavum uteri lakukan eksplorasi untuk
menilai tidak ada sisa plasenta yang tetinggal
18. Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra simphysis (menahan segmen bawah
uterus)
19. Menginstruksikan asisten untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan membawa
plasenta keluar (hindari terjadinya percikan darah)
20. Melakukan penekanan uterus kearah dorso kranial (dengan tangan kiri)
21. Masase uterus
22. Memeriksa plasenta dan menempatkan plasenta kedalam wadah yang telah
disediakan.
23. Membereskan alat dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
24. Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan secara terbalik
(Modul Laborat)

G. Kesimpulan, Saran & Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta
prosedur tindakan praktikan)

H. Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam
penulisan)
Ahmad, Mardiana dan Hikma.2014.Patologi.Malang:Selaksa
Saifuddin,Abdul Bari,dkk. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
PT Bina Sarwono Prawiroharjo.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Pati, ................................

Dosen Pendamping Praktikan

(.....................................................) (Dyah Retno Pangabean)

Anda mungkin juga menyukai