Makalah - Kelompok I - Energi Terbarukan
Makalah - Kelompok I - Energi Terbarukan
ENERGI TERBARUKAN
Untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Energi Terbarukan
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat,
hidayat, karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan pembuatan Makalah Teknologi Energi
Terbarukan yang berjudul “Energi Terbarukan” dengan baik.
Sedang proses studi pustaka dan penyusunan makalah ini, didapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu diucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Bakti Jos, DEA selaku dosen Teknologi Energi Terbarukan Departemen
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan, semangat, fasilitas yang memadai untuk
menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung selama
penyusunan makalah ini.
4. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Energi Terbarukan
Dalam penyusunan makalah ini, disadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan sangat berguna bagi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Energi Terbarukan.......................................................................1
1.2. Sumber Energi Terbarukan............................................................................2
1.3. Kelebihan dan Kekurangan Energi Terbarukan............................................8
1.4. Masalah Dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan.........................................9
BAB II PENUTUP........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Sumber Energi Terbarukan
a. Energi Panas Bumi
Indonesia merupakan suatu negara disebut sebagai ladang api yang
berpotensi untuk menghasilkan energi panas bumi atau geothermal power. Energi
panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi. Energi ini
dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu bentuk dari energi
terbarukan. Dalam pemanfaatan energi panas bumi memang tidak mudah.
Umumnya energi panas bumi berada pada kedalaman sekitar 1.000 – 2.000 meter
di bawah permukaan tanah dan sulit ditebak keberadaannya serta
karakteristiknya. Hal ini dikarenakan investasi untuk menggali energi panas bumi
tidaklah sedikit dan termasuk dalam kategori berteknologi serta berisiko tinggi.
2
bumi akan diinjeksikan jauh ke dalam lapisan tanah (reservoir) dan tidak akan
mempengaruhi persediaan air tanah. Emisi CO2 nya pun hanya berkisar di angka
200 kg/MWh, jauh lebih rendah bahkan kurang dari setengah emisi yang
dihasilkan oleh gas alam, minyak bumi, diesel ataupun batubara.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti pembangkit
listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uap atau air
panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang
dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.Lubang-lubang dibor ke
dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit
listrik tenaga panas bumi untuk menghasilkan listrik.
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi
dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di
pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena
perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di
mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses
panas yang tersimpan.
b. Energi Angin
Angin merupakan salah satu bentuk energi yang tersedia di alam dan tidak
ada habisnya. Angin juga merupakan gerakan udara yang terjadi ketika terdapat
udara hangat dan udara dingin. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin
angina tau kincir angin. Cara kerja yang digunakan yaitu energi angin yang
memutar turbin angin kemudian diteruskan untuk memutar rotor pada generator
di bagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan biasanya akan disimpan dalam suatu baterai
sebelum dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Berikut adalah gambar kincir angin
yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
3
Gambar 2.2. Siklus pembangkit listrik tenaga angin
Angin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik memiliki
persyaratan dan kondisi angin tertentu. Berikut adalah tabel tingkat kecepatan
angin 10 meter di atas permukaan tanah.
Tabel 2.1. Tingkat kecepatan angin 10 meter di atas permukaan tanah
4
pohon, jalan berat melawan arah
angin
10 20,8 – 24,4 Dapat mematahkan ranting
pohon, rumah roboh
11 24,5 – 28,4 Dapat merobohkan pohon,
menimbulkan kerusakan
12 28,5 – 32, 6 Menimbulkan kerusakan parah
13 32,7 – 36,9 Tornado
Angin kelas 3 merupakan batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Tenaga angin merupakan termasuk energi yang dapat diperbaharui dan
tidak menghasilkan gas – gas rumah kaca dan penyebab polusi udara. Oleh
karena itu, perkembangan teknologi pembangkit listrik tenaga angin merupakan
yang paling besar pada akhir – akhir ini. Pemanfaatan dari energi angin selain
untuk pembangkit listrik, dapat juga digunakan dalam pengisian ulang baterai
gadget.
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll.
Turbin angin terdahulu banyak digunakan di Denmark, Belanda, dan negara-
negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan
listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan
menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. walaupun
sampai saat ini penggunaan turbin angin masih belum dapat menyaingi
pembangkit listrik konvensional (Co: PLTD, PLTU, dll), turbin angin masih lebih
dikembangkan oleh para ilmuan karena dalam waktu dekat manusia akan
dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Co:
batubara dan minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTA) mengkonversikan energi angin menjadi energi
listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar
rotor pada generator dibelakang bagian turbin angin, sehingga akan menghasilkan
5
energi listrik. Energi listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.
6
Gambar 2.4. Sumber energi air dari aliran sungai
Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi air ini sangatlah bergantung
pada curah hujan. Seperti yang diketahui, panas matahari menyebabkan air di
danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke
bumi sebagai hujan dan salju serta mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir
kembali ke laut. Energi air ini sudah cukup dikembangkan dan ada banyak
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang akan menghasilkan listrik ke seluruh
Indonesia.
Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung
air di mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada
bendungan untuk menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin
untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir
semua program PLTA kecil di Indonesia merupakan program yang memanfaatkan
aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.
Selain bersumber dari air sungai, energi air dapat bersumber dari gelombang
air laut. Gelombang air laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang
meniup di atas laut. Gelombang air laut memiliki potensi menjadi sumber energi
yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk
memanfaatkan energi gelombang air laut. Gelombang air laut bisa ditangkap dan
dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang
bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator
untuk menghasilkan listrik.
7
Terkait dengan sifat umum energi terbarukan, pemanfaatan sumber energi
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertimbangan dan rencana
diperlukan secara matang agar resiko dapat tertangani dengan baik. Menurut Budiarto
(2013) beberapa karakteristik dari jenis sumber energi terbarukan ditinjau dari
kelebihan, kekurangan dan dampaknya yang dirangkum dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Sifat Berbagai Sumber Energi Terbarukan
8
Kerusakan
Kerusakan pada
berkepanjangan akibat Tahap perencanaan
komponen utama pada
pemeliharaan tak yang lama
tempat tertentu
memadai
9
b. Konsentrasi
Masalah lain adalah variabilitas dan persebaran energi terbarukan di alam, kecuali
energi panas bumi yang umumnya terkonsentrasi pada satu wilayah tertentu namun
terdapat pada lokasi yang ekstrim. Energi angin adalah yang tersulit untuk
difokuskan, sehingga membutuhkan turbin yang besar untuk menangkap energi
angin sebanyak-banyaknya. Metode pemanfaatan energi air bergantung pada lokasi
dan karakteristik sumber air sehingga desain turbin air bisa berbeda. Pemanfaatan
energi matahari dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun untuk mendapatkan
energi yang banyak membutuhkan luas area penangkapan yang besar. Sebagai
perbandingan, pada kondisi standar pengujian di Amerika Serikat energi yang
diterima 1 m2 sel surya yang memiliki efisiensi 20% akan menghasilkan 200 watt.
Kondisi standar pengujian yang dimaksud adalah temperatur udara 20 oC dan
irradiansi 1000 W/m2.
c. Ketersediaan
Salah satu kekurangan yang cukup signifikan adalah ketersediaan energi
terbarukan di alam; beberapa dari mereka hanya ada sesekali dan tidak setiap saat
(intermittent). Misal cahaya matahari yang hanya tersedia ketika siang hari, energi
angin yang kekuatannya bervariasi setiap saat, energi air yang tak bisa
dimanfaatkan ketika sungai kering, biomassa memiliki masalah yang sama dengan
yang dihadapi dunia pertanian (misal iklim, hama), dan lain-lain. Sedangkan energi
panas bumi bisa tersedia sepanjang waktu.
d. Jarak ke Penerima Listrik
Keragaman geografis juga menjadi masalah signifikan, karena beberapa sumber
energi terbarukan seperti panas bumi, air, dan angin bisa berada di lokasi yang jauh
dari penerima energi listrik; panas bumi di pegunungan, energi air di hulu sungai,
dan energi angin di lepas pantai atau dataran tinggi. Pemanfaatan sumber daya
tersebut dalam skala besar kemungkinan akan memerlukan investasi cukup besar
dalam jaringan transmisi dan distribusi serta teknologi itu sendiri dalam
menghadapi lingkungan terkait.
10
BAB II
PENUTUP
Energi terbarukan adalah sumber energi yang secara alami tersedia secara berkelanjutan
atau tersedia secara berkelanjutan melalui usaha tertentu. Siklus alam membuat sumber
energi ini terbarukan dalam rentang periode yang pendek (dalam hitungan bulan atau tahun).
Sumber Energi Terbarukan berasal dari proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga air,
tenaga angin, panas bumi, dll. Kelebihan dari energi terbarukan adalah tidak adanya gas
rumah kaca selama pengoperasian berlangsung, investasi yang cukup rendah tiap kWh yang
dihasilkan. Namun kekurangan dari energi terbarukan yaitu ketersediaan tenaga yang
fluktuatif dan tahap perencanaan yang membutuhkan waktu lama. Adapun masalah yang
dapat ditimbulkan dari pemanfaatan energi terbarukan adalah pemanfaatan lahan,
pembahayaan habitat dan ekologi, sosial kemasyarakatan serta jarak ke penerima listrik dan
ketersediaan.
3.
11
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, D. 2017. Punya Sumber Daya Alam dan Manusia Melimpah, Indonesia Berpotensi
Jadi Negara Superpower. Okezone.
https://economy.okezone.com/read/2017/08/16/320/1757208/punya-sumber-daya-alam-
dan-manusia-melimpah-indonesia-berpotensi-jadi-negara-superpower. Diakses pada 24
Maret 2020.
Azhar, Muhammad, Satriawan, dan Dendy, A. 2018. Implementasi Kebijakan Energi Baru
dan Energi Terbarukan Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional. Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro: Adminitrative Law & Governance Journal Vol.1. Edisi 4.
Effendi, Bob. S. 2014. Permasalahan dan Solusi Sektor Energi Indonesia: Sebuah masukan
untuk pemerintah yang akan datang.
https://www.kompasiana.com/bob911/54f89189a33311b2158b457d/permasalahan-dan-
solusi-sektor-energi-di-indonesia-sebuah-masukan-untuk-pemerintah-yang-akan-
datang. Diakses pada 24 Maret 2020.
ESDM. 2006. Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025. Jakarta.
Kemenlu. 2012. Sustainable Energy dan Ketahanan Energi Nasional.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/102/halaman_list_lainnya/sustainable-energy-dan-
ketahanan-energi-nasional. Diakses pada 24 Maret 2020.
Kemenprin. 2008. Kina (Karya Indonesia; Media Ekuitas Produk Indonesia. Biro Umum dan
Humas: Jakarta.
Kholiq, Imam. 2015. Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk
Mendukung Substitusi BBM. Universitas Wijaya Putra Surabaya Jawa Timur
Indonesia:Surabaya.
Pratama, David. 2013. Kapal Nasional Kuasai Operasional Hulu Migas.
https://www.skkmigas.go.id/berita/kapal_nasional_kuasai_operasional_hulu_migas.
Diakses pada 24 Maret 2020.
Roviati, Evi. 2016. Sumber Energi Terbarukan.
https://www.academia.edu/24297986/SUMBER_ENERGI_TERBARUKAN. Diakses
pada 24 Maret 2020.
12