Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT
(PENGEMBANGAN)

NO. DOKUMEN
TANGGAL TERBIT
NO. REVISI
HALAMAN

Ditetapkan,
Kepala UPTD Puskesmas Iringmulyo

ROCHAYANI, S.ST.M.Kes
NIP. 197005081989122001

UPT PUSKESMAS IRINGMULYO


TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
yang jika ditijau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
tersebut terbagi menjadi dua yaitu Upaya Kesehatan Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, mencantumkan bahwa upaya kesetan pengembangan puskesmas
diadakan untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni kecamataqn sehat
menuju Indonesia sehat.
Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di puskesmas saja tidak cukup untuk
mencapai visi pembangunan kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya kesehatan pengembangan yang
disesuaikan dengan masalah setip kebutuhan puskesmas.
Selain itu juga dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang mendukung
adanya upaya kesehatan pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung
jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelengaraan upaya
ksehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada pelayanan publik.
Pemerintah di sini diartikan sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan upaya kesehatan. Pasal 48
menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan yang termasuk
dalam upaya kesehatan pengembangan.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat.
2. Khusus
a. Pembiasaan perilaku hidup sehat
b. Peningkatan dan pengmbangan sikap dan keterampilan dalam menjalankan prinsip hidup ssehat
serta berpartisipasi aktif di dalam upaya meningkatkan kesehatan di sekolah, rumah maupun
masyarakat;
c. Peningkatan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menjalankan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan di sekolah,
rumah maupun masyarakat;
d. Peningkatan daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk penyalahagunaan narkoba,
obat berbahaya dan lainnya

C. SASARAN
Sasaran upaya kesehatan pengembanan adalah semua yang berkaitan dengan program upaya
kesehatan pengembangan dalam hal ini adalah masing-masing pemegang program pengmbangan di
UPTD Puskesmas Iringmulyo untuk bekerja sama dengan masyarakat, kelompok, sekolah secara
terpadu, rutin dan periodik dalam terlaksananya program upaya pengembangan kesehatan.
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan pengembangan di UPTD Puskesmas Iringmulyo meliputi ;
1. Upaya kesehatan Lansia
2. Upaya Kesehatan Sekolah
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Kerja & Olaharaga
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut masyarakat
6. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Puskemas : puskemas adalah unit pelaksaan teknis dinas kesehatan Kota Metro yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja;
2. Peran serta masyarakat dalam deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor resiko secara
mandiri dan berkesinambungan.

F. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaaan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. SKN 4 Menteri No. 1/U/SKB; No. 16067/Menkes/SKB/VII/2003;No. MA/230a/2003; No.26
Tahun 2003 Tgl 23 Juli 2003 Tentang Pembinaan Dan Pengembangan UKS.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Jabatan Kualifikasi
1. UKS D III Keperawatan
2. Perkesmas S1 Keperawatan
3. UKGM D III Perawat Gigi
4. Lansia D III Kebidanan
5. Jiwa D III Keperawatan
6. UKK & Kesorga S1 Keperawatan
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pada jam kerja (7.30 – 14.30 wib) distribusi ketenagaan adalah sebagai berikut:
1. Pengelola uks dan tim melakukan upaya kesehatan di sekolah.
2. Pengelola puskesmas dan tim melakukan perawatan kesehatan masyarakat baik didalam gedung
atau pun diluar gedung.
3. Pengelola ukgm dan tim melakukan pemeriksaan kesehatan gilut baik didalam gedung ataupun
diluar gedung.
4. Pengelola usila dan tim melakukan pembinaan, pemeriksaan bagi usila, prausila baik didalam
gedung ataupun di luar gedung.
5. Penglola posbindu dan tim melakukan pendataan, pemeriksaan dan pendataan terhadap penyakit
tidak menular.

C. JADWAL KEGIATAN
1. Pengaturan kegiatan upaya pengembangan dilakukan bersama pemegang progam dalam kegiatan
lokakarya mini bulanan maupun tribulannan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan pengembangan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break
down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum
pelaksanaan.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya pengembangan dikoordinasikan oleh
kepala puskesmas Iringmulyo.
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


1. Pengertian UKS
UKS (Unit Kesehatan Sekolah) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk prilaku hidup sehat dan bersih baik
bagi pesertra didik, warga sekolah maupun warga masyarakat.
2. Tujuan
a. Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan manusia
indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
1) Pembiasaan prilaku hidup sehat;
2) Peningkatan produktivitas belajar peserta didik;
3) Peningkatan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam
menjalankan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan
kesehatan di sekolah, rumah maupun masyarakat;
4) Peningkatan daya hayat dan daya atngkap terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba,
obat berbahaya, dan lainnya.
3. Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS
a. Mempunyai SK Tim Pelaksana UKS dari sekolah
b. Mempunyai guru yang telah ditatar materi UKS
c. Mempunyai ruangan UKS beserta perlengkapannya
d. Mempunyai KKR/Tiwisada yang sudah ditatar dengan jumlah minimal 10% dari seluruh siswa
e. Melaksanakan TRIAS UKS dalam kehidupan sehari-hari
4. Trias UKS
Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengrmbangan UKS, meliputi:
a. Pendiddikan kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
5. Penduduk Trias UKS meliputi :
Ketenagaan
a. Pendanaan
b. Sara prasarana
c. Penelitian dan pengembangan
6. Arti Lambang UKS
a. Segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembina
lingkungan sekolah sehat
b. Llingkungan artinya dilakukan sekolah sehat
c. Tulisan UKS adalah pelaksaannya harus didukung secara vertikal dan horizontal (pembina
maupun pelaksana)
7. Delapan Goal UKS
Generasi muda terbebas dari :
a. Kenakalan Remaja
b. Bahaya Rokok
c. Narkoba
d. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
e. HIV/AIDS
f. Cacingan
g. Anemia
h. Hepatitis B

B. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


1. Definisi UPKM
Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas, yang melaksanakan perawatan penderita, keluarga dan masyarakat
sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat
sekitar melalui peningkatan kapasitas masing-masing sehingga dapat mengatasi serbagai masalah
kesehastan yang dihadapi (Dr. Azrul Azwar, MPH (1983)).
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan
yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 1986).
2. Tujuan
a. Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok – kelompok khusus seperti panti asuhan
& panti wreda (jompo)
b. Memberi pelayanan paripurna
3. Kegiatan
Sesuai sengan tujuan, maka kegiatan Puskesmas dititikberakan pada :
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok
d. Masyarakat
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan peengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan
pengembangan.

C. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat/penderita yang berkunjung ke Puskesmas adalah pelayanan
medis yang bersifat dasar kedokteran gigi. Berdasarkan kebutuhan meliputi upaya
pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan tidak mengabaikan upaya
peningkatan/pencegahan/perlindungan.

1. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada dasarnya diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara diri
(self care), melalui pengembangan upaya kesehatan yang bersumber kepada otoaktivitas
masyarakat dengan pendekatan UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rentan, seperti pada anak sekolah (UKGS) dan pada
kelompok ibu hamil/menyusui, anak prasekolah.
2. Pelayanan Medik gigi dasar, di Puskesmas dilaksanakan terhadap masyarakat baik yang datang
mencari pengobatan maupun yang dirujuk oleh BPG (Balai Pengobatan Gigi).
D. UPAYA KESEHATAN LANSIA
1. Definisi Upaya Kesehatan Lansia
Upaya Kesehatan Paripurna di bidang kesehatan para Lansia yang dilaksanakan dari tingkat
puskesmas.
2. Tujuan Upaya Kesehatan Lansia
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan derejat kesehatan Lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan bersaya
guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dalam mencapai mutu kehidupan Lansia yang
optimal.
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam menghayati dan mengatasi
masalah kesehatan Lansia secara optimal.
2) Meningkatkan kesadaran Lansia untuk membina sendiri kesehatanya.
3) Meningkatkan jangkauan pelayanan Lansia.
3. Sasaran Upaya Kesehatan Lansia
a. Sasaran Langsung
1) Kelompok Usia 45-54 tahun (menjelang lansia)
2) Kelompok Usia 55-64 tahun (masa parsenium)
3) Kelompok usia >65 tahun ( masa senescens ) dan kelompok Lansiadengan resti ( resiko
tinggi ), yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri, terpencil, menderita penyakit berat,
cacat.
b. Sasararan tidak langsung
1) Keluarga dimana Lansiaberada
2) Organisasi sosial yang berkaitan dengan pembinaan Lansia
3) Institusi pelayanan kesehatan dan non kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan dasar
dan pelayanan rujukan.
4) Masyarakat luas
4. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Lansia
Upaya kesehatan paripurna bagi Lansiameliputi pencegahan, pengobatan, peningkatan dan
pemulihan.
Kegiatan upaya kesehatan Lansiadi Puskesmas secara khusus ialah :
a. Senam
b. Penyuluhan
c. Deteksi dan diagnosa dini
d. Proteksi dan tindakan khusus
e. Pemulihan
Kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan Lansia:
1) Peningkatan : melalui penyuluhan tentang kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri,
menu makanan dengan gizi seimbang dan kesegaran jasmani
2) Upaya pencegahan : melalui pemeriksaan berkala, senam, penyuluhan tentang alat bantu
3) Upaya pengobatan:
a) Pelayanan kesehatan dasar
b) Pelayanan kesehatan spesifik melalui rujukan
b. Upaya pemulihan
1) Fisioterapi
2) Mengembalikan percaya diri
c. Peningkatan peran serta masyarakat
d. Pencatatan dan pelaporan.
E. JIWA
1. Definisi
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang yang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Kes. No. 36
Tahun 2009).

Sehat Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya
(UU Keswa No. 18 Tahun 2014).

Orang Dengan Masalah Kesehatan (ODMK) adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental,
sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/ atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko untuk
mengalami gangguan jiwa.

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/ atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.

2. Tujuan
A. TujuanUmum
Tertanganinya kasus Kesehatan Jiwa pada pasien yang datang berobat ke Pelayanan Kesehatan
Dasar.

B. TujuanKhusus
1. Terpaparnya informasi Kesehatan Jiwa dan Deteksi Dini Gangguan Jiwa kepada tenaga
Puskesmas sehingga Puskesmas dapat memberikan Pelayanan Kesehatan Jiwadan Deteksi
Dini Gangguan Jiwa masyarakat.
2. Terpaparnya informasi Kesehatan Jiwa kepada Kader Kesehatan, Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama, Aparat Desa dan kelompok beresiko agar terbangun pandangan dan sikap
yang positif.
3. Terbangunnya system rujukan yang baik sehingga Pelayanan Kesehatan Jiwa dapat
berkesinambungan.
3. Sasaran
Sasaran Kesehatan Jiwa adalah pasien dengan Gangguan Jiwa dan keluarganya.
4. Metode kegiatan
Dalam upaya mencapai tujuan di Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa diperlukan peran petugas
kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan memberikan pelayanan dan fasilitator
bertanggungjawab dalam mengkomunikasikan inovasi di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Adapun metode/ cara yang digunakan, yaitu:
A. Pendataan sasaran.
B. Wawancara/ anamnesa.
C. Pemeriksaan.
D. Penatalaksanaan kasus.
E. Pencatatan dan pelaporan.

5. Langkah-langkah kegiatan
Langkah kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan meliputi langkah-langkah berupa
rangkaian tahapan-tahapan yang ada di SOP (Standar Operasional Prosedur):
A. Kegiatan Dalam Gedung
1. Wawancara/ anamnesa.
2. Pemeriksaan.
3. Penatalaksanaan kasus.
4. Pencatatan dan pelaporan.

B. Kegiatan Luar Gedung


1. Anamnesa.
2. Pemeriksaan.
3. Penatalaksanaan kasus.
4. Pencatatan dan pelaporan.
F. KESEHATAN KERJA
1. Definisi
a. Kesehatan Kerja adalah suatu upaya yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan pekerja dan kapasitas kesehatannya serta mencegah terjadinya gangguan kesehatan
akibat faktor risiko pekerjaan.
Pos Upaya Kesehatan Kerja(UKK) adalah suatu wadah pelayanan kesehatan kerja yang berada di
tempat kerja sektor informal dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (kader) yang berkoordinasi
dengan Puskesmas (sebagai pembina) dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pekerja untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Di pos UKK atau pada unit-unit satuan
pelayanan yang terdepan diharapkan ada kelompok kader yang memiliki peran sebagai: Pembina
dan penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja, Pelaksana Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P), koordinator penyediaan
fasilitas alat keselamatan kerja, koordinator kegiatan pencatatan dan pelaporan.
b. Kebijakan tentang Kesehatan Kerja belum sepenuhnya didukung oleh para pemangku
kepentingan terkait (stakeholder). Dalam implementasinya masih dijumpai kendala karena belum
mendapatkan informasi dan pemahaman serta munculnya kesadaran secara utuh mengenai
Program Kesehatan Kerja dan juga masih adanya ego sektoral pada
lembaga/kementerian/pemerintah daerah sehingga kebijakan, program dan kegiatan disusun dan
dilaksanakan secara parsial, tidak efektif dan efisien. Untuk itu, upaya koordinasi dan harmonisasi
perlu ditingkatkan.

1. Tujuan
a. Umum
Mendukung pencapain Masyarakat Sehat Bugar dan produktif
b. Khusus
Mendukung pencapain rencana strategi kementrian kesehatan dan rencana aksi direktorat
jendral Kesehatan masyarakat tahun 2016-2020
2. Sasaran
Para Pekerja dan tempat usaha-usaha kerja di Wilayah Iringmulyo, forum kesehatan Kelurahan
Iringmulyo

3. Metode kegiatan

4. Langkah-langkah kegiatan

G. KESORGA (KESEHATAN OLAHRAGA)

1. Definisi
Kesehatan olahraga adalah ilmu yang mengolah segala aspek medis dari kegiatan olahraga
yang merupakanaplikasi dari pelbagai cabang ilmu kedokteran terutama fisiologi,
kardiologi, orthopedi, ilmu gizi dan psikologi. Jadi kesehatan olahraga adalah semua bentuk
kegiatan yang menerapkan ilmu/pengetahuan fisik pada umumnya yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani olahragawan untuk mencapai
prestasi maksimal pada khususnya.

2. Tujuan

1. Umum
Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup, melalui latihan fisik.
2. Khusus
a. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui latihan fisik.
b. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap produktifitas kerja.
c. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga prestasi, olahraga
masyarakat dan olahraga tradisional.

Sasaran
 Pemeriksaan Kebugaran jasmani bagi siswa-siswi Sekolah Dasar
 Pemeriksaan Kebugaran jasmani bagi Calon Jamaah Haji
 Pemeriksaan Kebugaran jasmani bagi Para Pekerja di Puskesmas

5. Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan Pemeriksaan tergantung pada:
 Tujuan Pemeriksaan Kebugaran
 Pemeriksaan Umum
 Pemeriksaan dengan kuisioner (Par-Q)
 Pemeriksaan Kebugaran Jasmani

6. Langkah-langkah kegiatan
Upaya Kesehatan Olahraga meliputi : Peningkatan (Promotif), Pencegahan (Preventif),
Pengobatan (Kuratif), dan Rehabilitatif (Pemulihan)
Seperti yang disebutkan diatas,tes kebugaran jasmani melibatkan pemeriksaan riwayat
kesehatan serta

Anda mungkin juga menyukai