Anda di halaman 1dari 20

TUGAS FARMAKOTERAPI II

INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

OLEH :

DESTIKA SRI SHINTA (1801125)

KELAS : S1-6A

DOSEN PENGAMPU :

SEPTI MUHARNI, M.Farm, Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
2020
KASUS 1
1. Deskripsi kasus
Seorang anak berusia 1 tahun, jenis kelamin laki-laki, dengan berat badan
10 kg masuk rumah sakit, hasil anamnesa dokter menunjukkan pasien rewel,

gelisah, badan lesu dan lemah, demam dengan suhu tubuh 39 oC, malas
minum, tinja cair, lebih dari 5x sehari, berlendir dan bau. Pada pemeriksaan
mikroskopis terlihat adanya darah. Keadaan ini sudah berlangsung selama 3 hari,
pasien mengalami muntah 2 kali hari ini, kondisi pasien letargis, cubitan kulit
perut kembalinya lambat, perut bayi juga kembung, gastroenteritis. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya bakteri E. coli Hasil diagnosis
dokter mengatakan bayi tersebut mengalami diare akut.

2. Analisa Kasus
 Subjektif
Nama : An. X
Usia : 1 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
BB : 10 kg
Keluhan : rewel, gelisah, badan lesu dan lemah, demam
dengan suhu tubuh 39 OC, malas minum, tinja cair, lebih dari 5 x sehari,
berlendir dan bau, muntah 2 kali.
Riwayat penyakit :-

 Objektif
Pemeriksaan fisik
Hasil Normal Keterangan
dan Laboratorium
Suhu Tubuh 39’ C 36,5’ C-37,2’ C Tinggi
- Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya bakteri E. Coli.
- Pada pemeriksaan mikroskopis terlihat adanya darah
- Kondisi pasien letargis ( tidak sadar)
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat, dan perut kembung
- Gastroenteritis ( munth dan diare akibat infeksi tau peradangan pada
dinding saluran cerna).

 Assesment
Pasien didiagnosa mengalami diare akut dengan dehidrasi berat.

 Plan
Terapi Farmakologi:
- Parasetamol suppos 3x1 (propyretic supp)
- Infus RL 100 ml
- Oralit 100 cc/ diare
- Zinc 1x20 mg
- Lacto b 2x1
- Ciprofloxacin 15 mg/kg BB selama 3 hari

Monitoring dan follow up


- Jika tanda dehidrasi masih ada, ulangi pemberian cairan
intravena seperti yang telah diberikan sebelumnya.
- Jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan
tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit
selama 3-4 jam.
- Jika tidak terdapat tanda dehidrasi, ikuti pedoman pada 
Rencana Terapi awal
- Anak harus mulai minum larutan oralit (sekitar 5ml/kgbb/jam)
ketika anak bisa minum tanpa kesulitan (biasanya dalam waktu
3–4 jam untuk bayi, atau 1–2 jam pada anak yang lebih besar).
Hal ini memberikan basa dan kalium, yang mungkin tidak
cukup disediakan melalui cairan infus.
Analisa Kerasionalan Obat (4T+1W)

1. Tepat indikasi
Nama obat Indikasi Mekanisme kerja Ket
Mekanisme kerja ringer laktat 
berhubungan dengan 
Diindikasikan
osmolaritas plasma,
untuk pengobatan
memperluas kompartemen 
kekurangan cairan
ekstraseluler selama masa  Tepat
Ringer Laktat dimana rehidrasi
insu-isiensi sirkulasi, dan indikasi
secara oral tidak
mengembalikan natrium dan
mungkin
klorida yang hilang sehingga
dilakukan
cairan tetap tinggal didalam
intravaskular
Zinc sebagai suatu kofaktor
enzim dan melindungi
membrane sel terhadap lisis
yang di sebabkan oleh
Mengobati diare aktivitas komplemen dan Tepat
Zinc
akut pelepasan zat toksin. Zinc juga indikasi
berperan dalam pertumbuhan
sel, metabolism dan
diferensiasi sel, serta pertahan
terdapat infeksi.
Parasetamol bekerja dengan
cara menghambat produksi
Sanmmol Analgetik prostaglandin, suatu zat Tepat
drop antipiretik peradangan dan pemicu indikasi
demam, dan terutama bekerja
di otak.
Propyretic Analgetik Parasetamol bekerja dengan Tepat
supossitoria antipiretik cara menghambat produksi indikasi
prostaglandin, suatu zat
peradangan dan pemicu
(paracetamol)
demam, dan terutama bekerja
di otak.
Ciprofloxacin bekerja
menghambat mekanisme kerja
yang umum enzim DNA
girase yang berperan dalam
pembelahan sel bakteri.
Ciprofloxacin menunjukan Tepat
Ciprofloxacin Antibiotik
aktivitas yang baik melawan indikasi
bakteri gram positif dan gram
negative sehingga terbukti
lebih manjur dari pada
antibiotic fluorokuinolon
lainnya.
Oralit adalah untuk
memperbaiki atau
mengembalikan keseimbangan
Menambah cairan elektrolit dan cairan tubuh
Tepat
Oralit dan elektrolit pada keadaan diare akut dan
indikasi
tubuh diare kronik serta pada
keadaan kekurangan cairan
dan gangguan keseimbangan
elektrolit lainnya

2. Tepat obat
Nama obat Alasan pemilihan obat Ket
Ringer Laktat Sebagai penambah elektrolit pada pasien Tepat
diare dengan dehidrasi berat secara cepat obat
Dipergunakan mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, mengurangi frekuensi buang
Tepat
Zinc air besar, mengurangi volume tinja, serta
obat
menurunkan kekambuhan kejadian diare
pada 3 bulan berikutnya
Sebagai obat untuk menurunkan suhu demam
Tepat
Sanmmol drop pasien, pemilihan bentuk sediaan drop karna
obat
pasien berusia 1 tahun (bayi)
Sebagai obat untuk menurunkan suhu tubuh
pasien yang demam, pemilihan bentuk
Propyretic
sediaan suppos untuk efek antipiretik yang Tepat
supossitoria
cepat karna pasien sudah mengalami letargis obat
(paracetamol)
dan untuk mencegah terjadinya kejang pada
bayi
Sebagai pembunuh bakteri penyebab infeksi Tepat
Ciprofloxacin
diare obat
Digunakan untuk menambah elektrolit pada Tepat
Oralit
pasien diare setelah pemberian infus RL obat

3. Tepat pasien
Nama obat Kontra indikasi Ket
Ringer Laktat Hipernatremia Tepat pasien
Hindari penggunaan pada pasien dengan
kondisi kadar tembaga yang rendah
Zinc Tepat pasien
dalam darah dan menderita penyakit
ginjal
Sanmmol drop Hipersensitif Tepat pasien
Propyretic
supossitoria Hipersensitif Tepat pasien
(paracetamol)
Pasien yang mengalami riwayat alergi
Ciprofloxacin Tepat pasien
ciprofloxacin
Oralit Anuria, malabsorbsi glukosa Tepat pasien
4. Tepat dosis
Nama obat Dosis terapi Dosis yg diberikan Ke
100ml/kgbb selama 3 jam
300ml selama 30
(30ml/kgbb 30menit, Tepat
Ringer Laktat menit pertama, 700ml
kemudian 70ml/kgbb dosis
selama 2,5 jam
selama 2,5jam)
Tepat
Zinc 20mg/10ml 20mg/10ml
dosis
Dosis sediaan 60mg/0.6ml.
untuk anak 1-2 tahun: 60- Tepat
Sanmmol drop 60mg/0.6ml 3x sehari
120mg, diberikan 3 - 4 kali dosis
sehari
Propyretic bayi<2 tahun: 80 mg.
Tepat
supossitoria Untuk digunakan 4 kali 80mg
dosis
(paracetamol) sehari
Tepat
Ciprofloxacin 15mg/kgbb 2x sehari 150mg 2x sehari
dosis
>12 thn : 3 jam pertama
12 gelas & 2 gelas/diare
5-12 thn : 3 jam pertama 6
gelas & 1 ½ gelas/diare
100 cc/ diare Tepat
Oralit 1-5 thn : 3 jam pertama 3
dosis
gelas & 1 gelas/diare
<1 thn : 3 jam pertama 1
½ gelas & ½ gelas/diare
(1 gelas = 200ml)

5. Waspada efek samping


Nama obat Efek samping Keterangan
Ringer Laktat Nyeri dada. Detak jantung Weso
abnormal. Penurunan
tekanan darah. Kesulitan
bernapas.
Batuk. Bersin-bersin.
Ruam. Gatal-gatal, (efek
samping tidk selalu terjadi
pada setiap orang)
Zinc Nyeri abdominal Weso
Jarang terjadi efek samping,
PENTING: Penggunaan
jangka panjang dan dosis
berlebihan atau overdosis
Sanmmol drop Weso
dapat menyebabkan
kerusakan hati, lihat
pengobatan pada keadaan
darurat karena keracunan.
Jarang terjadi efek samping,
PENTING: Penggunaan
jangka panjang dan dosis
Propyretic supossitoria berlebihan atau overdosis
Weso
(paracetamol) dapat menyebabkan
kerusakan hati, lihat
pengobatan pada keadaan
darurat karena keracunan.
Mulut kering, rasa tidak
Ciprofloxacin enak pada mulut, anoreksia, Weso
konstipasi, sakit perut,
Jarang terjadi, apabila
konsumsi berlebihan akan
Oralit Weso
menyebabkan hipertensi,
sakit kepala dll
KASUS 2
1. Deskripsi kasus
Seorang wanita remaja berusia 23 tahun masuk rumah sakit dengan
kondisi lemah, abdominal swelling, dengan posisi pasien terlentang, kemudian
gerakan endorotasi tungkai kanan dari lateral ke medial timbul rasa nyeri, nyeri
terasa berat ketika ada gerakan-gerakan tertentu, mual, muntah, letargik,
bengkak pada bagian perut. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai
leukosit 16.000/mm3 Pasien didiagnosa menderita apendisitis acute. Pasien
dipersiapkan untuk operasi.

2. Analisa kasus
 Subjektif
Nama : Ny. X
Usia : 23 thn
Keluhan : lemah, abdominal swelling (area perut kembung/
bengkak) , dengan posisi pasien terlentang, kemudian gerakan endorotasi
(gerakan kedalam) tungkai kanan dari lateral (pinggir) ke medial
(tengah) timbul rasa nyeri, nyeri terasa berat ketika ada gerakan-
gerakan tertentu, mual, muntah, letargik, bengkak pada bagian perut.
Riwayat penyakit :-
Riwayat pengobatan : -

 Objektif
Pemeriksaan fisik
Hasil Normal Keterangan
dan Laboratorium
Leukosit 16.000/mm3 9.000-11.000/mm3 Tinggi

 Assesment
- Pasien didiagnosa apendisitis akut ( peradangan pada usus buntu), dan
pasien dipersiapkan untuk operasi
 Plan
Terapi farmakologi
- Sebelum operasi pasien diberikan:
1) Ringer laktat secara infus
2) Injeksi antibiotik profilaksis yaitu cefriaxone
dengan dosis 1g/50 mL, dalam waktu 1-5 jam
sebelum operasi.
- Setelah operasi pasien diberikan terapi:
1. Ringer laktat secara infus
2. Pemberian analgetik yaitu keterolac dengan
dosis 30 mg/ml tiap 2 jam.
3. Pemberian antibiotik cefriaxone dengan dosis
1g/ 50 ml selama 5 hari

Terapi non farmakologi


- Melakukan nafas ritmik untuk mengatasi
intensitas nyeri.
- Perbanyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan.
- Banyak minum –minuman isotonik dan air mineral

Monitoring and follow up


- Pemberian informasi kepada pasien dan keluarga
pasien mengenai apendicitis pasca sebelum
operasi.
- Mengedukasikan tentang pemberian obat serta
efeksamping obat pasca operasi.
- Memberikan informasi mengenai hal yang tidak
boleh dilakukan pasca setelah operasi.
- Memperhatikan keseimbangan elektrolit dan
cairan pasien.
- Memberikan informasi kepada pasien dan
keluarga untuk banyak mengkonsumsi serat serta
mengurangi kafein.
Pemilihan obat rasional (4T+1W)

1. Tepat pasien
Nama Obat Kontra Indikasi Ket
Ringer laktat Alergi terhadap sodium laktat Tepat pasien
Pasien dengan penyakit jantung, dengan
Keterolac Tepat pasien
gangguan ginjal
Pasien dengan hiperbilirubin neonat dan
Cefriaxone Tepat pasien
hipersensitifitas.

2. Tepat indikasi
Nama Obat Indikasi Mekanisme kerja Ket
Bekerja sebagai sumber
Ringer laktat air dan elektrolit tubuh Tepat
Elektrolit
serta untuk indikasi
meningkatkan diuresis
Nyeri akut sedang Menghambat sintesis
Keterolac Tepat
sampai berat setelah prostaglandin dan
indikasi
prosedur bedah bekerja perifer
Menghambat sintesis
Infeksi abdomen
dinding sel mikroba
Cefriaxone peritonitis, infeksi Tepat
dengan mekanisme
kandung empedu dan indikasi
yang serupa dengan
saluran pencernaan
golongan penisilin

3. Tepat obat
Nama Obat Alasan sebagai drug of choice Ket
Ringer laktat Untuk penambah cairan dan elektrolit Tepat obat
Keterolac Sebagai analgesik pasca bedah Tepat obat
Cefriaxone Sebagai antibiotik sebelum dan setelah operasi Tepat obat
4. Tepat dosis
Dosis yang
Nama Obat Dosis normal Ket
diberikan
Ringer laktat 500 ml – 1000 ml Infus : - Tepat
Pasien syok 10-20ml/kg bb dosis
Dosis normal 30 mg/ml tiap
Keterolac Dosis yang diberikan Tepat
2 jam, maksimal dosis
30 mg/ml tiap 2 jam. dosis
sehari adalah 120 mg/ml.
Dosis yang diberikan
Dosis normal sebelum
Cefriaxsone sebelum operasi Tepat
operasi 1-2 g/50ml, sesudah
1g/50ml, sesudah dosis
operasi 1g/50 ml.
operasi 1g/50 ml.

5. Waspada efek samping


Nama Obat Efek samping Ket
Ringer laktat Nyeri dada, detak jantung tida normal, turunnya
WESO
tekanan darah, kesulitan bernapas dan lain lain
Keterolac Pusing, dipepsia, konstipasi, pruritus WESO
Cefriaxone Diare, ruam merah, peningkatan BUN 1% WESO
KASUS 3
1. Deskripsi Kasus
Seorang pasien berusia 45 tahun, berjenis kelamin perempuan masuk
rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa,
rasa terbakar, rasa penuh di ulu hati setelah makan, dan cepat merasakan
kenyang, rasa tidak nyaman pada perut, rasa sakit timbul setelah setengah sampai
satu jam setelah makan dan rasa sakit terasa pada bagian sebelah kiri perut. Rasa
sakit menjelar kebagian punggung. Hasil kultur bakteri ditemukan helicobacter
pylori. Diagnosis dokter menyatakan bahwa pasien menderita peptic ulcer.

2. Analisa kasus
 Subjektif
Nama : Ny. X
Usia : 45 thn.
Keluhan : mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa,
rasa terbakar, rasa penuh di ulu hati setelah makan, dan cepat merasakan
kenyang, rasa tidak nyaman pada perut, rasa sakit timbul setelah setengah
sampai satu jam setelah makan dan rasa sakit terasa pada bagian sebelah
kiri perut. Rasa sakit menjelar kebagian punggung.

 Objektif
 Hasil kultur bakteri ditemukan helicobacter pylori

 Assesment
 Pasien didiagnosis menderita peptic ulcer.

 Plan
Terapi farmakologi
- Lansoprazol 1x30 mg
- Metoklopermid 3 x 10 mg
- Sukralfat 3 x 10 cc
- Rebamipide 2 x 100 mg

Terapi non-farmakologi
- Menghilangkan atau mengurangi stres psikologi
- Hindari alkohol dan rokok
- Hindari penggunakan NSAIDs non selektif (termasuk Aspirin)
- Istirahat yang cukup
- Perubahan gaya hidup

Monitoring dan follow up


- Pemantauan gejala-gejala serta efek samping yang muncul
selama penggunaan obat
Pemilihan Obat Rasional (4T+1W)

1. Tepat Indikasi

Nama Obat Indikasi Mekanisme Kerja Ket


Penghambat pompa proton yang
Tukak
menekan sekresi asam lambung
duodenum, Tepat
Lansoprazol dengan penghambatan spesifik
refluks indikasi
H + / K + -ATPase di sel
esofagitis
parietal lambung
Memblok reseptor D2 dopamine
Muntah yang
di chemoreceptor trigger zone di Tepat
Metoklopramid diinduksi oleh
medula yang mencetuskan gejala indikasi
ulkus peptik
mual dan muntah
Membentuk kompleks polimer
yang dapat melapisi jaringan
Tukak
tukak. Kompleks polimer yang
duodenum,
terbentuk berfungsi sebagai Tepat
Sukralfat tukak
sawar/barrier yang mencegah indikasi
lambung,
keluarnya asam, sehingga dapat
gastritis kronik
melindungi mukosa lambung
dari kerusakan lebih lanjut
Merangsang pembentukan
Tukak prostagladin endogen,
Tepat
Rebamipide lambung, menghilangkan radikal bebas,
indikasi
gastritis dan mengurangi pro inflamasi
sitokin di saluran

2. Tepat obat
Nama Obat Alasan sebagai drug of choice Ket

PPI digunakan untuk menyembuhkan


Lansoprazol Tepat obat
luka mukosa pada lambung
Untuk mengatasi rasa mual dan muntah
Metoklopramid Tepat Obat
yang dialami pasien
Sukralfat Untuk perlindungan mukosa lambung Tepat Obat
Rebamipide Untuk perlindungan mukosa lambung Tepat obat

3. Tepat pasien

Nama Obat Kontra Indikasi Ket


Hipersensitivitas dengan lansoprazole dan
Lansoprazol Tepat pasien
kerusakan hati yang parah
Metoklopramid Obstruksi intestinal, epilepsy Tepat pasien

Sukralfat Gagal ginjal kronis dan pasien dialsis Tepat pasien


Rebamipide Hipersensitivitas terhadap rebamipide Tepat pasien

4. Tepat dosis

Nama Obat Dosis Pemeliharaan Dosis yang diberikan Ket


Lansoprazol 15-30mg 30 mg 1x1 hari Tepat dosis
Metoklopramid 30 mg/hari 10 mg 3x1 hari Tepat dosis
Sukralfat 40 cc/hari 30 cc/hari Tepat dosis
Rebamipide 300 mg/hari 200 mg/hari Tepat dosis

5. Wapada efek samping

Nama Obat Efek Samping


Lansoprazol Diare, sakit kepala, mual, reaksi kulit, konstipasi, mulut kering
Metoklopramid Pusing, lelah, mengantuk, sakit kepala, gangguan GI
Sukralfat Konstipasi, mulut kering, mual, mulut kering, sakit kepala
Ruam kulit, diare, mual, muntah, perut terasa terbakar, nyeri
Rebamipide
perut, bersendawa, rasa panas pada dada
ISTILAH-ITILAH DALAM KASUS

a. Abdominal swelling
 Kondisi ketika ada zat (gas atau cairan) yang menumpuk di dalam
perut yang menyebabkan perut atau pinggang menggembung melebihi
ukuran normal

b. Anamnesa
 Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa
dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga
dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien

c. Apendesitis akut
 Peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing. Infeksi
ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan
tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya
berbahaya

d. Diagnosis
 Penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-
gejalanya

e. Gastroenteritis
 Peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung
dan usus kecil.

f. Letargis
 Suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan
perhatian serta kesiagaan. Kondisi ini juga sering kali dipakai untuk
menggambarkan saat seseorang tertidur lelap, dapat dibangunkan
sebentar namun kesadaran yang ada tidak penuh, dan berakhir dengan
tertidur kembali

g. Peptic ulcer
 Suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran >5 mm kedalam
sub mukosa pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuitas
/integritas mukosa lambung. Tukak gaster merupakan luka terbuka
dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak ditutupi
debris

Anda mungkin juga menyukai