Universal Blade
Straight Blade
Angling Blade
Cushion Blade
Bowldozer
Rake Blade
Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor
tersebut adalah grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh
landainya jalan yang ditempuh yang ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini
Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade
Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh .
Contoh 1.1.1
Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras .
Jarak gusur rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing
Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50
menit /jam. Berapa produksi rerata /jam?
Penyelesaian :
Faktor-faktor koreksi :
a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80
b. Koreksi landai = 0.84
c. Slot dozing = 1.20
d. Operator sedang = 0.75
e. Efisiensi kerja = 0.84
f. Koreksi berat tanah = 1370/1600
= 0.856
Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x 0,8
= 178.29 m3 ;jam (LM)
Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk
estimasi produksi .Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara
menghitung kapasitas blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan
estimasi jumlah lintasan per jamnya .
Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk
menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time
( roundtrip time) waktu yang dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci
sebagai berikut :
Produksi =
Keterangan :
JE : Efisiensi kerja
LF : Load factor
Contoh 1.1.2
Hitungan:
2H
Kapasitas blade =
= 85.5 cu-ft
Roundtrip time :
Produksi =
d. Penggunaan bulldozer
Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit
didaki sampai ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan
menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan
blade diangkat setinggi mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju
sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur
agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran
yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading
,ialah dengan meletakan blade di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik
mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian
lebih dari kedudukan semula .Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade
tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur lagi .
Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada
jalan lain kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama
digunakan tilt dozing. Kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusurahn
dapat dibuang ke jurang atau bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa
menggali melalui bukit .Misalnya untuk membuat jalan tembus , maka harus
diperhatikan adanya pola galian seperti pada gambar 1.9 dibawah ini
a) Pola galian
Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil
galian .Karena pisau dozer tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor.
Sehingga jika tidaj hati-hati dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer
akan terjebak dan sulit untuk keluar.
Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping dari truk untuk
pengisian jarak jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai
dengan memberikan kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak
terambil terlalu banyak muatan sekaligus .Jika di depan blade sudah tidak cukup
banyak muatan , maka traktor dihentikan dan dijalankan mundur untuk
mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass yang lalu di dorong dengan pass
yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal .Dalam melaksanakan ini tiap kali
harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-masing pass yang berurutan ,
sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas sebelumnya tidak terlalu
berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada kebanyakan dozer adalah
hal yang sukar dikendalikan terutama bagi operator yang belum cukup berpengalaman.
Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah , lebih baik dozer
dihentikan dan mindur mengulangi pass yang sedang dijalani .
Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya
jangan sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal .
Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper ini untuk
jelasnya dapat dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11
Gambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper
Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000-
5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 5000-
6000 ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan
rambat suara ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang
akan dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya
material dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat
suara , terutama untuk material yang homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang
rendah belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang
ada tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan
beberapa jenis batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.
Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut .
Contoj 3.3 :
Panjang ripping : 91 m
Cycle time :
Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator
dapat juga diperhitungkan
h. Clearing
Bulldozer adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaan-
pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan –tumbuhan , pohon –
pohonan, sisa pohon , batuan –batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila
pohon tidak terlalu besar , pisau dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan
digusur maju sehingga pohon tumbang . Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak
belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak besar. Blade diangkat sampai
kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga cutting edge blade
menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade menempel pada
batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade
ke atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga
terjebol dari kedudukannya
Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak
eksak karena jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu
dengan pekerjaan yang lainnya .Sebagai gambaran diberikan tabel berikut ini
Ukuran Traktor
Bahan
Metode Perimeter
Metode harrowing
Metode zig-zag
Metode pembakaran
Metode countour
a. Macam-macam scraper
Beberapa macam dan tipe scraper dibedakan sebagai berikut
1. Mesin penggerak , ada scraper bermesin tunggal yang power unitnya terletak di
bgian depan berfungsi sebagai penarik bowel dari scrapper. Kemudian ada yang
bermesin ganda yang power unit keduanya , ditempatkan pada bagian belakang bowl
scraper berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper , sedang power unit yang
pertama ada dibagian depan sebagai penarik dan keduanya harus terpadu bekerjanya
2. Tipe scraper dibedakan dalam dua macam , yaitu semi trailer ( dengan dua as)
dan tipe ful, trailer (satu as)
3. Alat kendali dibedakan dalam dua macam , alat kendali hidrolis (hidroulic
controlled) dan alat kendali kabel ( cable controlled)
4. Roda traktor yang digunakan dapat berupa :
a. Roda rantai ( crawler tractor populled )
b. Roda karet ( whell tractor pulled ) yang macamnya ada
1) Single engine (mesin tunggal )
2) Twin engine (mesin ganda)
3) Two bowl tandem (dengan dua bowl bersama-sama)
4) Multi bowl multi engine
5) Elevating scraper
GAMBAR
JENIS SCRAPER
Scraper
b. Fungsi scraper
Dalam pekerjaan tanah scraper berfungsi antara lain :
1. Stripping top soil , ialah pengupasan tanah permukaan tanah yang jelek
2. Meratakan kontur sekeliling bangunan
3. Menggali saluran
4. Menggali atau menguruk, misalnya badan jalan
c. Produksi scraper
Kapasitas scraper ditentukan volume material yang dapat dimuat dalam bowl ,
dan ukuran kapasitas ini dinyatakan dalam m 3 atau cu-yd .Ukuran dibedakan dalam
keadaan press ( struck ) dan munjung ( heaped), dan perlu diketahui bahwa ukuran
tanah yang digali dalam keadaan bank measure , sedang tanah yang termuat dalam
bowl dalam keadaan loose (lepas)
Seperti halnya dengan produksi yang dapat dihitung untuk dozer , maka untuk
scraper dapat dilakukan hitungan-hitungan yang serupa dengan banyak
mendasarkan pada pengalaman di lapangan .Oleh pabrik pembuatannya , biasa di
berikan dua angka untuk kapasitas scraper ,ialah kapasitas struck dan kapasitas
heaped, sedang angka reratanya terletak diantara kedua angka tersebut , karena
biasanya scraper dapat diisi lebih dari kapsitas struck , tetapi jarang sampai
mencapai kapasitas heaped .
Produksi scrape dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap
jamnya, dan untuk menghitung cycle time nya ada dua hal pokok yang harus
dihitung ialah sebagai berikut.
1. Waktu tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk muat , mempercepat
gerak , pindah gigi , membuang muatan , memutar balik , menyiapkan
diri untuk kembali mengambil muatan
2. Waktu tidak tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk berjalan menuju
tempat membuang dan kembali mengambil muatan
Untuk mengambil waktu tetap ( fixed time ) sebagai gambaran
dapat diambil pada tabel dibawah ini .
Sebuah crawler scraper tipe C100, 100HP berat 12ton , rincian DBP sebagai
berikut
1 2.36 9000
2 3.80 5340
3 4.51 4050
4 6.45 2540
5 10.00 1530
Kapasitas bowl 9.6 m, berat kosong 10 ton, panjang pisau 2.5 m.jenis tanah
kepasiran , berat 1300 kg/m3.(BM).SWEEL = 20 %,Kondisi medan datar , jalan angkut
rata , RR untuk ban karet 70 kg/ton , jarak angkut 300 m,urugan tebal tiap lapis 20 cm ,
galian tebal tiap kali muat 10 cm, jika efesiensi kerja 50 menit /jam Berapa po=roduksi
scraper
Hitungan
Jarak muat = m
Jarak buang =
Muat gigi 1 =
Buang gigi 1 =
T1 = 3.10 menit
Waktu angkut =
T2 = 3.60 menit
3
Produksi scraper = / Jam
Untuk traktor dengan roda karet , dala mmemperoleh kapasitas angkut yang
maksimal , pada waktu menggali memerlulkan bantuan pushdozer yang
mendorong dari belakang .dalam menghitung produksi dan menghitung jumlah
scraper yang harus dilayani oleh pushdozer sangat tergantung pada masing-
masing cycle time yang diperlukan .Waktu yang t\diperlukan tersebut antara
lain untuk mendorong ,angkut , buang, putar , dan waktu kontak .Berap a cycle
time untuk pushdozer tergantung dari macam – macam operasinya seperti
terlihat pada tabel dibawah ini
Contoh 1.2.2
Sebuah pushdozer bekerja dengan cara back track loading, kondisi
pemutatan sedang, scraperyang dilayani mempunyai cycle time 8 menit
.berapakah scraper yang dapat dilayani oleh pushdozrer.
Hitungan :
Dari tabel dibawah ini diperoleh T untuk pushdozer = 25 menit
Jumlah scraper =