Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KONSEP TEORI

A. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
Pankreas manusia secara anatomi letaknya menempel pada duodenum dan terdapat
kurang lebih 200.000 – 1.800.000 pulau Langerhans. Dalam pulau langerhans jumlah sel
beta normal pada manusia antara 60% - 80% dari populasi sel Pulau Langerhans.
Pankreas berwarna putih keabuan hingga kemerahan. Pankreas merupakan organ yang
panjang dan ramping. Panjang sekitar 15 hingga 20 cm (6 hingga 8 inci) dan lebarnya
3,8 cm (1,5 inci). Pankreas terletak retroperitoneal dan dibagi dalam 3 segmen utama
kaput,korpus,dan kauda, kaput terletak pada bagian cekung duodenum, dan kauda
menyentuh limpa. Pankreas dibentuk dari 2 sel dasar yang mempunyai fungsi sangat
berbeda. Organ ini merupakan kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan eksokrin dan
jaringan endokrin. Jaringan eksokrin menghasilkan enzim-enzim pankreas seperti
amylase, peptidase dan lipase, sedangkan jaringan endokrin menghasilkan hormon-
hormon seperti insulin, glukagon dan somatostatin (Price & Wilson, 2012).

Pankreas dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu kepala, leher, badan, dan ekor.
a. Kepala Pankreas adalah bagian yang terlihat menempel pada usus halus. Kepala
merupakan bagian
terluas dari
pankreas.
b. Leher
Pankreas merupak
an bagian pankreas yang panjangnya sekitar 2,5 cm dan terletak diantara kepala dan
badan.
c. Badan Pankeras, yaitu bagian pankreas yang terletak diantara leher dan ekor,
disebut juga bagian yang paling penting dari pankreas.
d. Ekor Pankreas merupakan bagian meruncing yang terletak pada perut kiri, ekor
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.
e. Saluran Pankreas (Duktus Pankreatikus), merupakan saluran dari pankreas yang
akan menyatu dengan duktus koledukus (saluran empedu) dan akan bermuara di
duodenum (Usus 12 jari). Saluran pankreas akan mengeluarkan berbagai enzim dari
pankreas untuk membantu sistem pencernaan (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).

Pankreas mempunyai dua saluarn utama yang menyalurkan sekresi ke dalam duodenum

yaitu:
a. Duktus wrisung atau duktus pankreatikus, duktus ini mulai dari ekor / cauda
pankreas dan berjalan sepanjang kelenjar, menerima banyak cabang dari
perjalanannya. Ductus ini yang bersatu dengan ductus koledukus, kemudian masuk
kedalam doedenum melalui spingter oddi.
b. Duktus sarotini atau penkreatikus asesori, duktus ini bermuara sedikit di atas duktus
pankreatikus pada duodenum.
Aliran darah yang memperdarahi pankreas adalah arteria lienalis dan arteria
pankreatikoduodenalis superior dan inferior. Sedangkan pengaturan persarafan berasal
dari serabut-serabut saraf simpatis dan parasimpatis saraf vagus (Tarwoto, 2012).
2. Fisiologi
Kelenjar pankreas mempunyai dua fungsi utama yaitu fungsi eksokrin dan fungsi
endokrin.
a. Fungsi endokrin
Kelenjar endokrin dalam pankreas adalah pulau langerhans yang menghasilkan
hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus untuk
pengaturan fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem. Sel-sel
pulau langerhans tersususn atas sel Alfa yang menghasilakn hormon glukagon, sel-
sel beta yang menghasilkan insulin, sel delta yang menghasilkan somastostatin atau
growh hormon-inhibiting hormone (GH-IH) dan sel F yang menghasilkan
polipeptida pankreatik.
1) Hormon glucagon
Molekul glukagon merupakan polipeptida rantai lurus yang mengandung residu
asam amino. Sasaran utama glukagon adalah hati, yaitu dengan mempercepat
konversi glikogen dalam hati dari nutrisi lainnya seperti asam amino, gliserol dan
asam laktat menjadi glukosa (glukoneogenesis).
2) Hormon insulin
Hormon ini dihasilkan oleh sel beta pulau langerhans pada pankreas, merupakan
hormon peptida yang tersususn oleh dua rantai asam amino yaitu rantai A dan
rantai B yang di hubungkan melalui jembatan disulfida. Insulin di bentuk di
retikulum endoplasma sel B, kemudian di pindahkan ke aparatus golgi selanjutnya
kemembran plasma dan akan melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan
endotel apiler yang berpori untuk mencapai aliran darah.
3) Somastostatin atau growh hormone–inhibiting hormon (GH-IH)
Somastostatin diproduksi oleh sel delta, yang merupakan hormon yang penting
dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (keseimbangan pencernaan)
4) Polipeptida pankreatik
Hormon ini dihasilkan sel F, mempunyai efek penghambat kontraksi kandung
empedu, pengaturan enzim-enzim pankreas dan berpengaruh terhadap laju
absorbsi nutrien oleh saluran cerna (Tarwoto, 2012).
b. Fungsi eksokrin
Kelenjar pankreas hampir 99 persen terdiri dari sel asini yang merupakan penghasil
kelenjar penkreas yang menghasilkan 1200-1500 ml cairan. Cairan pankreas jernih
dan tidak berwarna, mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat dan enzim
enzim. pH cairan pankreas alkali (Ph: 7.1–8.2) karena mengandung sodium
bikarbonat. Keadaan pH ini akan menghambat gerak pepsin dari lambung dan
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan enzim-enzim dalam usus halus. Enzim-
enzim pada pankreas di hasilkan oleh sel-sel asinar, fungsinya membantu pemecahan
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim-enzim yang berperan dalam pencernaan
protein atau preolitik diantaranya tripsin, kimotripsin dan karboksipeptidae. Enzim-
enzim ini di produksi di dalam sel-sel pankreas dalam bentuk tidak aktif yaitu
tripsingen, kimotripsinogen dan pokarboksipeptidae. Setelah di sekresi kedalam
saluran pencernaan, zat tersebut diaktifkan, tripsinogen di aktifkan oleh enzim untuk
pencernaan enterokinase diaktifkan oleh tripsin menjadi kemotripsin, demikian juga
terjadi pada prokarbonksipeptidase. Pengaturan produksi dari cairan pankreas
dilakukan oleh pengaturan saraf dan pengaturan hormonal. Pengaturan saraf terjadi
bila adanya stimulus dari fase sefalik dan sekresi lambung terjadi maka impuls
parasimpatis secara serentak dihantarkan sepanjang nervus vagus ke pankreas dan
mengakibatkan produksi cairan pankreas. Sedangkan pengaturan hormonal terjadi
akibat stimulasi hormon sekretin dan kolesistokonin yang menyebabkan peningkatan
sekresi enzim (Tarwoto, 2012).
Menurut Price & Wilson (2012) berikut ini adalah table produksi sel-sel eksokrin.

Produksi sel-sel eksokrin


Enzim Asal Substrat Hasil Ph Vol.
optimal sekresi
(harian)
Tripsin Kelenjar Polipeptida Polipeptida 8 0,6-0,8
eksokrin dan protein kecil L
pankreas terdenaturasi
Protein dan
polipeptida
Kimo- Polipeptida Polipeptida 8
tripsin kecil

Karbosi- Asam Polipeptida -


pepsida nukleat kecil

Nukleas Lemak Nukleotida -


e
Lipase Pati Gliserida, 8
pankreas asam lemak,
gliserol
Amilase Disakarida 6,7-7
pancreas

Anda mungkin juga menyukai