Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK RESERVOAR

BAB II
CADANGAN
Sebagaimana pengertian yang umum, cadangan di artikan sebagai
bagian tertentu dari suatu deposit yang bisa / mungkin di ambil.

Contoh :

Minyak dalam reservoar banyak nya 100 STB. Jumlah minyak yang bisa
di ambil sesuai dengan janji mekanisme pendorong dan karakteristik
reservoarnya missal 30 STB. ( sebagai cadangan primer ).

Cadangan sisa = 100 – 30 = 70 STB.

Cadangan sisa ini tertinggal di reservoar Karena tenaga alamiah


reservoarnya sudah habis. Maka selanjutnya harus dilakukan
implementasi teknik – teknik EOR untuk menambah perolehan menjadi
> 30 STB. ( > 30 % ).
DEFINISI – DEFINISI
1. Jumlah minyak di tempat ( Initial Oil In – place )

Adalah jumlah / volume minyak di tempat pada saat awal reservoar


di ketemukan sebelum di produksikan.
Symbol : N m/ IOIP

Rumus / formula :

1
N = 7758 × ( A X h ) × Ø × ( 1 – Swi ) × Boi

Dimana :
bbl
7758 = konversi satuan ac . ft
A = area, ft 2
H = ketebalan lapisan ft❑
Ø = porositas, fraksi
Swi = saturasi air awal, fraksi
rbbl
Boi = F V F awal, STB
2. Jumlah minyak yang bisa di ambil ( pada periode primer ) sesuai
dengan janji mekanisme pendorong dan karakteristik batuan dan
fluida.
Adalah jumlah / volume minyak yang bisa di ambil secara
ekonomis sesuai dengan teknologi yang di gunakan pada saat itu
dengan tenaga alamiah reservoar itu sendiri. “ Ultimate Recovery “

Simbol : Npmax / Recovery


( Perolehan )

Rumus / Formula : ( Depletion Drive )


( a ). Npmax = 7758 × ( A × h ) × Ø × ( FF )
(1−Swi) (1−Swi−Sg)
FF = [ Boi - Bo ]
Dimana :
Npmax = perolehan minyak, STB
STB
FF = fluid factor, rbbl
Sg = saturasi gas C kondisi abandon

Rumus / Formula : ( Water Drive )


(1−Sw−Sor )
( b ). Npmax = 7758 × ( A × h ) × Ø × Boi
Dimana :
Sor = residu oil saturation, fraksi
3. Jumlah minyak sisa.
Adalah jumlah / volume minyak yang tersisa oleh exploitasi
produksi tahap / periode primer.
Symbol : Na

Rumus / formula :
Na = N – Npmax
Dimana :
Na = jumlah minyak yang tersisa pada kondisi abandon.

4. Recovery Factor ( RF ).
Atau Recovery Efficiency ( RE ).
Adalah fraksi perolehan minyak relatif terhadap. IOIP.
Symbol : RF atau RE.

Rumus / Formula :
Npmax
RF atau RE = N × 100 %
Atau
N −Na
= N × 100 %

( a ). RFu or REu untuk DD Reservoir :


( 1−Swi−Sg ) Boi
=[1– ( 1−Swi ) Bo ] × 100 %

( b ). RFu or REu untuk WD Reservoar :


(1−Swi−Sor )
= (1−Swi) × 100 %
Sementara itu secara aktual hasil produksi reservoar dari waktu ke
waktu ( missal dari tahun ke tahun ) di representasikan dengan :
Np untuk Recovery
RF untuk Recovery Factor atau RE.

Np
Rumus : RF = N × 100 %
Missal, report produksi sebagai berikut :

Tahun Prod. kumulative RF × 100 %


0 0 0
1 100 0,00010
2 250 0,00025
3 400 0,00040
4 530 0,00053
5 650 0,00065
6 750 0,00075
. . .
. . .
. . .
dst . .
20 4000 0,00400
Penghitungan Volume Bulk ≈ Vb ( Net acre foot ≈ NAF )
Batuan Reservoar

A. Formula Trapezoidal ( pola trapezium )


∆h
∆ Vb = 2 [ Aj + Aj+1 ]

Aj +1
Syarat : Aj > 0,5

Note : Aj > Aj + 1 ; j = 0, 1, 2, 3, , , , , , , , n

B. Formula Pyramidal ( pola pyramid )


∆h
∆ Vb = 3 [ Aj + Aj+1 + √ Aj × Aj+1 ]

Aj +1
Syarat : Aj ≤ 0,5

Note : Aj > Aj + 1 ; j = 0, 1, 2, 3, , , , , , , n

Aj +1
Jika Aj = 0,5 disarankan
Pakai pyramidal rules meskipun boleh pakai trapezoidal.

Puncak struktur di hitung dengan formula pyramidal.


taug
∆ Vb = 3 [ An ]
taug dihitung jika ada data ketebalan di atas kontur isopach
terakhir ( An ) lebih dari satu data.
Missal :
Data t1 = 6 ft
t 1+t 2+t 3+ t 4
t2 = 8 ft taug = 4
t3 = 7 ft = 7 ft
t4 = 7 ft

Penghitungan Vb.

A. Jika seluruh segmen volume ( ∆ Vb ) memenuhi formula


trapezoidal :
∆h
Vb = 2 [ Aj + 2 Aj+1+ 2 Aj+2 + . . . . . . + An ] + taug
3 [ An ]

j = 0, 1, 2, . . . , n-2, n-1, n
j = 0 untuk luas kontur isopach yang terbesar ( terbawah ).

B. Jika seluruh segmen volume ( ∆ Vb ) memenuhi formula


pyramidal :
∆h
Vb = 3 [ Aj + 2 Aj+1 + 2 Aj+2 + . . . . . + An
+√ Aj Aj+1 +√ Aj +1 Aj+2 + . . . .
+ taug
+ √ Ajn−1 An ] 3 [ An ]
j = 0, 1, 2, 3, . . . . n-2, n-1, n
j = 0 untuk luas kontur isopach yang terbesar ( terbawah )
C. Jika segmen – segmen volume ( ∆ Vb ) tidak memenuhi
keseragaman. ( ada yang trapez, ada juga yang pyramidal ) :

ϑb dihitung segmen per segmen sesuai rumus dasar masing -


masing, kemudian jumlah kan.

t
ϑb ≈ ∑ ∆Vb
i=1

i = 1, 2, 3, . . . . . , z. adalah jumlah segmen antara kontur bawah


– atas.

Anda mungkin juga menyukai