Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH KELISTRIKAN OTOMOTIF

“SISTEM STARTER MOBIL”

Dosen Pengampu : Dr. Priyono, M.Pd

Disusun Oleh :

Maulana Prasetiyo 1502617079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
Sistem Starter Mobil

1) Fungsi Sistem Starter

Dari keempat langkah kerja motor 4 tak, hanya satu langkah yang menghasilkan
usaha atau tenaga, yaitu langkah usaha. Sedang langkah hisap, langkah kompresi, dan
langkah buang, motor memerlukan tenaga dari luar. Tenaga luar ini pada awal
menghidupkan mesin mobil disediakan oleh sistem starter mobil

2) Komponen – Komponen Utama Sistem Starter

Seperti tampak pada gambar, sistem starter mempunyai komponen-komponen:


baterai (battery), motor starter (starter motor), roda gigi pinion (pinion gear), roda
gigi penerus (ring gear), kunci starter (ignition switch / starter switch)

1) Baterai
Baterai adalah komponen elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai
listrik ke berbagai komponen kelistrikan pada kendaraan bermotor.
2) Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak
putar. Energi gerak putar diteruskan oleh roda gigi pinion ke roda gigi roda
penerus. Roda penerus meneruskan putaran ke poros engkol mesin, sehingga
mesin mobil melakukan proses kerja mulai dari langkah hisap, langkah kompresi,
langkah usaha, hingga langkah buang.

3) Kunci Starter (Ignition Switch)


Kunci starter berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus
listrik dari baterai ke motor starter.

3) Komponen – Komponen Motor Starter


Komponen – komponen motor starter terdiri atas : yoke (selongsong), field coil
(kumparan medan), armature (jangkar), brush (sikat), armature brake (rem jangkar),
drive lever (tuas pengungkit), starter clutch (kopling starter), magnetic switch dan
lain-lain. Komponen – komponen motor starter dapat dilihat pada gambar berikut
1) Yoke and Pole Core (Selongsong dan Inti Besi)
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai
tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang
field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

2) Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud agar dapat
mengalirkan arus listrik yang kuat/besar. Field coil berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet. Pada motor starter biasanya digunakan empat
field coil/ 4 core.
Arus listrik yang mengalir melalui field coil untuk membangkitkan
kemagnetan yang kuat pada pole core. Field coil disambungkan secara seri dengan
armature coil, jadi arus yang mengalir pada field coil juga mengalir ke armature
melalui brush.

3) Armature dan Shaft (Jangkar dan Poros)


Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi
slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. Armature bersama field coil
berfungsi merubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak putar).
Konstruksi armature, shaft dapat dilihat pada gambar berikut.

Kedua ujung-ujung armature ditopang oleh bearing. Untuk


memungkinkan armature dapat berputar bebas diantara pole-core. Armature coil
juga dirakit pada celah-celah (slot-slot) inti besi dan masing masing ujungnya
disambungkan pada lempeng komutator. Bila arus mengalir melalui armature coil
akan menimbulkan medan magnet dan membuat armature berputar

4) Brush (Sikat)
Brush dibuat dari tebaga lunak. Ada dua jenis brush, yaitu brush positif
dan brush negatif. Brush positif berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field
coil ke armature coil melalui komutator, dan brush negatif meneruskan arus listrik
dari armature coil ke massa melalui komutator.
Motor starter biasanya mempunyai 4 sikat, dua disambungkan ke
kumparan medan, dan dua disambungkan ke massa pada dudukan sikat. Sikat
ditekan ke komutator oleh pegas. Bila sikat telah aus dan tekanan pegas menjadi
lemah, maka tidak dapat meneruskan arus listrik dengan sempurna. Hal ini
mengakibatkan motor starter tidak dapat menghasilkan momen puntir yang besar,
dan tidak mampu memutar poros engkol mesin mobil.
Konstruksi brush (sikat) dapat dilihat pada gambar

5) Armature Brake (Pengerem Kumparan Jangkar)


Armature brake berfungsi sebagai pengerem putaran armature setelah roda
gigi pinion lepas dari perkaitan denga roda gigi roda penerus.
Setelah kunci starter diputar ke posisi ON, tetapi mesin belum menyala, kemudian
ke posisi OFF, karena adanya momen kelembaman, armature masih berputar
untuk sementara waktu. Bila mesin tidak dapat hidup pada saat di start pertama,
biasanya start akan segera diulang lagi. Bila hal tersebut dilakukan pada saat
armature masih berputar cepat, bisa mengakibatkan kerusakan pada gigi pinion,
karena berbenturan dengan roda gigi penerus (flywheel). Dengan alasan ini
diperlukan rem untuk segera memperlambat putaran armaturem setelah lepas dari
perkaitan dengan roda gigi penerus.
Konstruksi armature brake dapat dilihat pada gambar
6) Drive Lever (Lengan Pengungkit)
Drive lever berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion (pinion gear) ke
arah posisi berkaitan dengan roda gigi roda penerus, dan melepas perkaitan pinion
gear dari perkaitan roda gigi penerus.
Konstruksi drive lever dapat dilihat pada gambar.

7) Kopling Starter (Starter Clutch)


Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari poros
armature ke roda gigi pinion, agar roda gigi pinion dapat memutar roda penerus.
Kopling starter juga berfungsi sebagai pengaman, agar armature coil tidak dapat
diputar balik oleh roda penerus. Hal ini bisa terjadi karena kopling starter dapat
diputar bebas pada arah putaran yang berlawanan dengan arah putaran saat pinion
memutar roda penerus.
Konstruksi kopling starter bisa dilihat pada gambar
8) Magnetic Switch (Saklar Magnet)
Saklar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion
gear ke dan dari roda gigi roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang
besar dari baterai ke sirkuit motor starter melalui terminal utama (main switch).
Konstruksi saklar magnet dapat dilihat pada gambar

9) Cara Kerja Sistem Starter Konvensional


Cara kerja sistem starter konvensional dapat dibagi dalam 3 bagian :
 Pada saat kunci starter (switch starter) ON dan mesin belum hidup,
 Pada saat pinion berkaitan penuh, mesin mobil belum hidup,
 Pada saat kunci starter OFF mesin sudah hidup

1) Pada Saat Kunci Starter ON, dan Mesin Mobil Belum Hidup
Pada saat kunci starter (ignition switch) diputar ke posisi ON motor starter
berputar lambat, bersamaan dengan itu, tuas pengungkit mendorong roda gigi
ponion untuk berpasangan dengan roda gigi pada roda gaya (flywheel ring
gear).
Jalannya arus listrik sebagai berikut :
 Baterai → Kunci Starter → Terminal 50 → Hold in coil → massa
 Baterai → Kunci Starter → Terminal 50 → Pull in Coil → Field coil
→ Armature → Massa
Apabila kunci starter diputar ke posisi ON, maka arus listrik dari baterai
mengalir melalui hold in coil ke massa, dan juga mengalir melalui pull in coil,
field coil, armature lalu ke massa. Pada saat dilalui arus pull in coil dan hold
in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama. Gaya magnet ini
menyebabkan plunger tertarik ke arah kanan, membuat main switch akan
menutup, dan tuas pengungkit mendorong pinion gear ke arah ring gear. Pada
saat yang sama arus yang mengalir ke field coil dan armature coil
menyebabkan motor starter berputar lambat.

2) Pada Saat Pinion Gear Berkaitan Penuh dan Main Switch Sudah Menutup,
Serta Mesin Mobil Belum Hidup.
Pada saat main switch sudah menutup dan pinion gear sudah berkaitan
penuh, motor starter berputar cepat. Apabila sistem bahan bakar dan sistem
pengapian bekerja dengan baik mesin akan menjadi hidup.

Bila main switch sudah menutup, jalannya arus listrik sebagai berikut
 Baterai → Kunci Starter → Terminal 50 → Hold in Coil → Massa
 Baterai → Main Switch → Field coil → Armature → Massa
Dengan adanya arus listrik menuju hold in coil, plunger tertahan oleh
kemagnetan yang ditimbulkan oleh hold in coil.
3) Pada Saat Mesin Mobil Sudah Hidup
Bila mesin mobil sudah hidup, flywheel melalui roda gigi pinion akan
memutar balik armature. Hal ini tidak dikehendaki karena dapat menyebabkan
armature terbakar.
Untuk mencegah mesin mobil dan flywheel memutar balik armature, setelah
mesin hidup kunci starter harus segera diputar ke posisi OFF. Pada saat ini
main switch dalam keadaan masih menutup, maka aliran arusnya sebagai
berikut :
 Baterai → Terminal 30 → Main Switch → Terminal C → Field Coil
→ Armature → Massa
Karena starter switch OFF pull in coil dan hold in coil tidak mendapat
arus dari terminal 50, melainkan dari terminal C, sehingga aliran
arusnya menjadi :
 Baterai → Terminal 30 → Main Switch → Pull in coil → Hold in
Coil → Massa

Karena arus listrik yang mengalir ke pull in coil dan hold in coil
berlawanan arah memutarnya saat mengelilingi plunger (satu berputar searah
jarum jam dan yang satu berputar berlawanan arah jarum jam), maka gaya
magnet yang ditimbulkan saling meniadakan, Akibatnya plunger terdorong
oleh pegas bergerak ke kiri, karena plunger bergeser ke kiri, main switch
membuka, tuas pengungkit menarik pinion gear sehingga terlepas dari fly
wheel gear dan armature berhenti berputar.
4) Analisa Gangguan Pada Sistem Starter dan Cara Mengatasinya
Gejala I : Pada saat menghidupkan mesin mobil (menstarter) motor starter berputar
lambat atau tidak berputar sama sekali.
Penyebab Gangguan :
1. Kekurangan atau tidak ada arus listrik untuk menggerakkan motor starter

No Kemungkinan Kerusakan Pada Cara Mengatasi

1 Arus baterai lemah atau kosong Stroom baterai

Sambungan kabel penghubung


2 pada terminal baterai dan motor Bersihkan atau kencangkan

starter kotor atau kendor

3 Main switch kotor atau tidak rata Bersihkan atau amplas

Bersihkan atau ratakan dengan


4 Komutator kotor atau tidak rata amplas

5 Sikat menjadi pendek Ganti sikat

6 Kunci starter rusak Ganti kunci starter

Magnetic switch rusak (pull in Ganti magnetic switch


7
coil dan hold in coil terbakar)

8 Field coil atau armature terbakar Ganti field coill atau armature

2. Adanya gesekan yang terlalu besar pada bagian yang bergerak :

No Kemungkinan Kerusakan Pada Cara Mengatasi

Bantalan motor starter macet atau Beri gemuk atau lumasi


1
aus

Oli mesin terlalu kental atau Ganti oli mesin sesuai dengan
2 spesifikasinya
nomor SAE-nya terlalu besar
Gejala II : Motor starter berputar cepat tetapi roda gigi pinion tidak berkaitan
dengan flywheel
Penyebab Gangguan :
1. Bila diikuti suara gemeretak, seperti roda gigi beradu

No Kemungkinan Kerusakan Pada Cara Mengatasi

Mengikir gigi-gigi yang


Gigi-gigi pinion atau gigi-gigi tumpul atau mengganti
1
flywheel tumpul atau aus flywheel yang sudah aus

2. Bila mendengar suara mendesis dari putaran motor starter

No Kemungkinan Kerusakan Pada Cara Mengatasi

1 Tuas pengungkit patah Mengganti tuas pengungkit

Referensi

 Priyono. Buku Ajar Kelistrikan Otomotif. Jakarta : Universitas Negeri


Jakarta, 2017
 Service Division Toyota-Astra Motor. New Step 1 Training Manual.
Jakarta : PT Toyota-Astra Motor,1995

Anda mungkin juga menyukai