Anda di halaman 1dari 2

Pemikiran Filsafat Al-Kindi

Sebenarnya pemikiran-pemikiran al-Kindi tidak hanya berfokus pada bidang filsafat saja.
Karangan-karangan al-Kindi bermacam-macam, diantaranya filsafat, logika, musik, aritmatika
dan alin-lain. Dan al-Kindi tidak hanya membicarakan persoalan-persoalan filsafat yang rumit
dan yang telah dibahas sebelumnya, tetapi ia lebih tertarik dengan definisi-definisi dan
penjelasan kata-kata  serta lebih mengutamakn ketelitian pemakaian kata-kata dari pada
menyelami problema filsafat. Pada umumnya karangan-karangan al-Kindi berbentuk ringkas dan
tidak mendalam. Sebagai orang yang mempelajari pikiran-pikiran filsafat dari masa-masa
sebelumnya, maka ia memperkenalkan pikiran-pikiran itu kepada dunia arab Islam tentang
berbagai persoalan yang sebenarnya terasa asing oleh mereka. Oleh karena itu, timbullah reaksi
pada mereka untuk tidak mengambil filsafat dalam menyelesaikan persoalan agama. Namun, Al-
Kindi tetap semangat untuk menghalalkan filsafat bagi umat Islam,

Pemikiran Tentang Filsafat Ketuhanan


Al-Kindi yang membicarakan ketuhanan, dikutip dari buku Sirojudin antara lain dalam
tulisannya fi al-falsafat al-ula dan fi wahdaniyyat al-Allah wa tanahil jiran al-alam, dari tulisan-
tulisan tersebut pandangan Al-Kindi tentang ketuhanan sesuai dengan ajaran Islam dan
bertentangan dengan pendapat Plato, Aristoteles dan Plotinus.
Allah bagi Al-Kindi adalah wujud yang sebenarnya, bukan berasal dari tiada kemudian
ada, Ia mustahil tidak ada dan selalu ada dan akan selalu ada selamanya, Allah adalah wujud
yang sempurna dan tidak didahului wujud yang lain, wujudnya tidak berakhir, sedangkan wujud
lain disebabkan wujudnya. Oleh karena itu pencipta (Allah) itu tidaklah banyak, melainkan Maha
Esa, tidak terbilang, Maha Suci dan Maha Tinggi, sejauh-jauhnya dalam penyelewengan agama,
Dia tidak menyerupai alam ciptaan, karena sifat banyak itu ada secara nyata pada setiap ciptaan
dan sifat itu sama sekali tidak ada pada-Nya.

Pemikiran Tentang Jiwa dan Akal


Jiwa dipandang sebagai intisari dari manusia dan filosof-filosof Islam banyak
memperbincangkan hal ini. Menurut Al-Kindi, jiwa atau roh tidak tersusun, tetapi mempunyai
arti penting, sempurna, dan mulia. Substansinya berasal dari substansi Tuhan dan hubungannya
dengan manusia sama dengan hubungan cahaya dengan matahari. Karena pada hakikatnya
bersifat Ilahi dan spiritual, maka jiwa berbeda dengan tubuh dan bahkan bertentangan dengannya

Konsep Alam
Di dalam risalah yang berjudul al-Ibânat `an al-`illat al-Fâilat al-Qâribat fi Kawn wa al-
Fasâd, Al Kindi sejalan idenya dengan aristoteles, bahwasanya benda yang ada di alam ini
terhimpun empat `illat atau sebab, di antaranya: al-`Ushūriyyat atau materi benda, al-Shūriyyat
atau bentuk benda, al-Fâ`ilat atau pembuat benda, agent, dan al-Tamâmiyyat atau manfaat
benda. Keempat `illat tersebut, dinaungi oleh `illat illahy, di mana berperan sebagai pencipta atas
segala sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai