Anda di halaman 1dari 11

2.

Cuci Tangan

2.1 Defenisi Cuci Tangan

Menurut Depkes (2007) mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air
(Tietjen, et al., 2004). Sementara itu menurut Larson seperti yang dikutip
dalam Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa mencuci tangan adalah
menggosok
dengan sabun secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat
dan ringkas yang kemudian dibilas di bawah air.
Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar
hilang. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan mikroba ke pasien dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan
dan lengan (Schaffer, et al, 2000).
Teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan
penularan infeksi adalah mencuci tangan (Potter & Perry, 2005). Mencuci
tangan adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang dapat dilakukan
oleh semua orang untuk mencegah penyebaran kuman. Mencuci tangan
adalah tindakan aktif dan singkat menggosok tangan dengan sabun dibawah
air hangat yang mengalir (Depkes, 2013).
Cuci tangan adalah tindakan membersihkan kedua tangan dari
mikoorganisme, debu, dan kotoran dengan cara menggosok kedua tangan
dengan menggunakan air dan sabun secara bersamaan kemudian dibilas
dengan air mengalir.

2.2 Tujuan Cuci Tangan

Menurut Tietjen (2004) tujuan cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan
debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi mikroorganisme
sementara. Tujuan dari cuci tangan adalah untuk membersihkan
mikroorganisme transien sebelum berpindah ke pasien yang rentan. Infeksi
silang dapat terjadi
sewaktu perawat berpindah dari satu pasien ke pasien yang lain atau
memegang bagian yang berbeda pada satu pasien (Gould & Brooker, 2003).
Tujuan mencuci tangan adalah untuk membuang kotoran dan organisme
yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba total pada
saat itu. Tangan yang terkontaminasi merupakan penyebab utama
perpindahan infeksi (Potter & Perry, 2005).
Tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu mengangkat mikroorganisme yang ada
di tangan, mencegah infeksi silang (cross infection), menjaga kondisi steril,
melindungi diri dan pasien dari infeksi, dan memberikan perasaan segar dan
bersih (Susiati, 2008).

2.3 Indikasi Cuci Tangan

Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum (Tietjien, et al., 2004):

a. Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien; dan

b. Memakai sarung tangan bedah steril atau sebelum pembedahan atau


sarung tangan pemerikasaan untuk tindakan rutin .
Cuci tangan sebaiknya dilakukan setelah :

a. Situasi tertentu dimana kedua tangan dapat terkontaminasi, seperti:


memegang instrument yang kotor dan alat-alat lainnya; menyentuh selaput
lendir, darah, atau cairan tubuh lainnya (sekresi atau eksresi); kontak yang
lama dan intensif dengan pasien.
b. Melepas sarung tangan.
WHO (2009) mengindikasikan cuci tangan sebagai berikut :

a. Cuci tangan dengan air dan sabun ketika terlihat kotor atau
terpapar dengan darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah
menggunakan toilet.
b. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien.

c. Sebelum melakukan prosedur invasif dengan atau tanpa


menggunakan sarung tangan.
d. Setelah bersentuhan dengan kulit yang tidak intact , membrane
mukosa, atau balutan luka.
e. Bila berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian
tubuh yang lainnya dalam satu perawatan pada pasien yang sama.
f.Setelah kontak dengan peralatan medis.

g. Setelah melepaskan sarung tangan steril dan non steril.

h. Sebelum pemberian medikasi atau mempersiapakan makanan cuci


tangan menggunakan alcohol handrub atau cuci tangan dengan sabun
anti bacterial dengan air mengalir.

2.4 Prinsip Cuci Tangan

Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan
rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi nosokomial dapat berkurang.
Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh
perawat, dokter dan seluruh orang yang terlibat dalam perawatan pasien.
Salah satu komponen standar kewaspadaan dan usaha menurunkan
infeksi nosokomial
adalah menggunakan panduan kebersihan tangan yang benar dan
mengimplementasikan secara efektif.
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk membersihkan tangan dari
mikroorganisme dengan cara menggosok kedua tangan menggunakan air dan
sabun antiseptic ataupun menggunakan alcohol handrub. WHO (2009)
mencetuskan promosi global patient safety challenge dengan clean care is
safecare, yang artinya adalah perawatan yang bersih maupun higienis adalah
perawatan yang aman untuk keselamatan pasien (patient safety) dengan
merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene atau kebersihan tangan
untuk petugas kesehatan dengan five moments for hand hygiene atau 5
momen mencuci tangan, yaitu mencuci tangan di 5 momen krusial.
5 momen mencuci tangan adalah sebagai berikut:

a. Sebelum kontak dengan pasien

Mencuci tangan sebelum menyentuh pasien ketika mendekati pasien dalam


situasi seperti berjabat tangan, membantu pasien bergeser ataupun berpindah
posisi, dan pemeriksaan klinis.
b. Sebelum melakukan tindakan aseptic

Mencuci tangan segera sebelum tindakan aseptik dalam situasi seperti


perawatan gigi dan mulut, aspirasi sekresi, pembalutan dan perawatan
luka, insersi kateter, mempersiapkan makanan, dan pemberian obat.
c. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien resiko tinggi

Mencuci tangan segera setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien yang
beresiko tinggi atau setelah melepaskan sarung tangan dalam situasi
seperti
perawatan gigi dan mulut, aspirasi sekresi, pengambilan dan memeriksa
darah, membersihkan urin, feses, dan penanganan limbah.
d. Setelah kontak dengan pasien

Mencuci tangan setelah menyentuh pasien dan lingkungan sekitarnya dan


ketika meninggalkan pasien dalam situasi seperti berjabat tangan, membantu
pasien merubah posisi dan pemeriksaan klinik.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Mencuci tangan setelah menyentuh benda atau peralatan pasien di


lingkungan sekitarnya dan ketika meninggalkan ruangan pasien bahkan bila
tidak menyentuh pasien dalam situasi mengganti linen tempat tidur pasien
dan penyetelan kecepatan perfus.

2.5 Prosedur Cuci Tangan

Prosedur mencuci tangan adalah sebagai berikut (Susiati, 2008) :

a. Lepaskan benda-benda atau perhiasan yang ada ditangan.

b. Atur posisi berdiri terhadap kran air agar diperoleh posisi yang
nyaman.

c. Buka kran, atur temperatur air.

d. Tuangkan sabun cair ke telapak tangan.

e. Lakukan gerakan tangan, mulai meratakan sabun dengan kedua


telapak tangan.
f. Kedua punggung tangan saling menumpuk, bergantian, untuk
membersihkan sela-sela jari.
g. Bersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.

h. Bersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara


bergantian.
i.Bersihkan ibu jari bergantian.

j.Bersihkan lengan bergantian.

k. Bilas tangan sampai bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan
ujung tangan menghadap ke bawah.
l.Tutup kran air. Gunakan siku untuk menutup kran, bukan dengan jari.

m. Keringkan tangan dengan handuk.

Tietjen (2004) mengklasifikasikan prosedur atau langkah-


langkah mencuci tangan berdasarkan jenis cuci tangan, yaitu:
a. Cuci tangan rutin

Cuci tangan rutin adalah membersihkan tangan dari kotoran dan


mikroorganisme dengan cara menggosok menggunakan air dan sabun
biasa. Hal ini dilakukan pada kondisi pasien yang tidak terlalu rentan.
Langkah-langkah untuk cuci tangan rutin adalah:

1) Basahi kedua belah tangan.

2) Gunakan sabun biasa (bahan antiseptic tidak perlu).

3) Gosok dengan keras seluruh bidang permukaan tangan dan


jari-jari bersama sekurang-kurangnya selama 10 hingga 15 detik,
dengan memperhatikan bidang di bawah kuku tangan dan diantara jari.
4) Bilas kedua tangan selurunya dengan air bersih.

5) Keringkan tangan dengan lap kertas atau pengering dan


gunakan lap untuk mematikan kran.
b. Penggosok Cuci tangan bedah
Tujuan cuci tangan bedah adalah untuk menghilangkan kotoran, debu,
dan
organisme sementara mekanikal dan mengurangi flora tetap selama
pembedahan yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi luka oleh
mikroorganisme dari kedua tangan dan lengan dokter bedah dan asistennya.
Langkah-langkah untuk cuci tangan bedah adalah sebagai berikut:

1) Lepaskan cincin, jam tangan, dan gelang.

2) Basahi kedua belah tangan dan lengan bawah hingga sikut


dengan sabun dan air bersih.
3) Bersihkan kuku dengan pembersih kuku dengan pembersih kuku.

4) Bilaslah tangan dan lengan bawah dengan air.

5) Gunakan bahan antiseptic pada seluruh tangan dan lengan


sampai bawah siku dan gosok tangan dan lengan bawah dengan kuat
sekurang- kurangnya 2 menit.
6) Angkat tangan lebih tinggi dari siku, bilas tangan dan
lengan bawah seluruhnya dengan air bersih.
7) Tegakkan kedua tangan ke atas dan jauhkan dari badan,
jangan sentuh permukaaan atau benda apapun dan keringkan kedua
tangan dengan lap bersih dan kering atau keringkan dengan diangin-
anginkan.
8) Pakailah sarung tangan bedah yang steril.

6 (enam) Langkah Mencuci Tangan (Protap Rumah Sakit Mitra Sejati Medan)
Rumah Sakit Mitra Sejati Medan, menerapkan Standar Operasional Prosedur
tetap 6 (enam) langkah mencuci tangan menurut WHO (2011) yang berlaku
bagi seluruh petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Mitra Sejati
Medan. 6 (enam) langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Langkah pertama, menggosok tangan dengan mempertemukan telapak
tangan dengan telapak tangan.
2) Langkah kedua, menggosok telapak tangan ke punggung tangan.

3) Langkah ketiga, kedua telapak tangan mengatup dan jari terjalin.

4) Langkah keempat, letakkan bagian belakang jari ke telapak tangan


dengan jari terkunci.
5) Langkah kelima, gosok dan putar ibu jari tangan kanan dan sebaliknya.

Langkah keenam, letakkan kelima jari tangan kiri di atas telapak tangan kanan putar maju dan
mundur, dan lakukan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai