ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan draf modul praktikum
ekotoksikologi yang di peruntukan bagi mahasiswa/i di Jurusan Manajemen
Sumberdaya Perairan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari modul praktikum sangat penting peranannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan para mahasiswa sehingga menjadi
sangat penting menyediakan modul tersebut. Modul ini disusun dengan harapan
menjadi salah satu sumber ilmu bagi para mahasiswa.
Dalam penyusunan draf modul praktikum ekotoksikologi ini, penulis
menyadari masih adanya kekurangan dan penyempurnaan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan kedepannya. Draf modul
praktikum ekotoksikologi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang menggunakan.
Merauke, November 2019
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iii
TATA TERTIB LABORATORIUM ………………………………………….. 1
TATA TERTIB PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI ……………………….. 2
PRAKTIKUM I & II
PENGENALAN ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PENGUKURAN TOKSIT PERAIRAN ……………………………………….. 4
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 4
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 5
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 5
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 5
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 5
F. Lembar Kerja Praktikum …………………………………………………… 6
PRAKTIKUM III DAN IV
SUMBER BAHAN-BAHAN TOKSIT YANG MASUK PADA PERAIRAN ... 10
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 10
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 10
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 11
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 11
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 11
F. Lembar Kerja Praktikum …………………………………………………… 12
PRAKTIKUM V,VI DAN VII
KARAKTERISTIK BAHAN-BAHAN TOKSIT PADA PRODUK YANG
DIGUNAKAN SEHARI-HARI ……………………………………………….. 15
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 15
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 15
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 18
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 18
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 18
F. Lembar Kerja Praktikum …………………………………………………… 19
PRAKTIKUM IX DAN X
ANALISIS DAMPAK DARI BAHAN-BAHAN YANG MENGANDUNG
TOKSIT ………………………………………………………………………... 23
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 23
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 23
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 29
iv
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 29
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 29
F. Lembar Kerja Praktikan ……………………………………………………. 30
PRAKTIKUM XI,XII DAN XIII
UJI TOKSISITAS ……………………………………………………………... 33
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 33
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 33
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 35
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 36
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 36
F. Lembar kerja Praktikan …………………………………………………….. 37
PRAKTIKUM XIV DAN XV
EFEK BAHAN PENCEMARAN MELALUI PENDEKATAN ……………… 39
A. Sasaran Percobaan …………………………………………………………. 39
B. Pendahuluan ………………………………………………………………... 39
C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………….. 40
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………... 41
E. Tugas Praktikan ……………………………………………………………. 42
F. Lembar Kerja Praktikan ……………………………………………………. 43
KESIMPULAN PRAKTIKUM ……………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 48
KARTU KENDALI PRAKTIKUM …………………………………………... 49
v
TATA TERTIB LABORATORIUM
• Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik dalam laboratorium.
laboratorium.
laboratorium.
yang tidak sesuai dengan cara praktikum mata kuliah yang diambil.
1
PERATURAN UMUM PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI
PERAIRAN
1. ABSENSI
15 menit akan dikurangi nilainya 20% dari nilai total. Pratikan yang terlambat
• Apabila Pratikan berhalangan hadir, maka wajib membuat surat izin atau surat
susulan
bertanggung jawab
• Apabila ada alat yang rusak atau pecah, menjadi tanggung jawab praktikan
2
✓ Berpakaian sopan, celana panjang, dan melepas sepatu ketika masuk
lapangan.
3. LAPORAN PRATIKUM
telat mengumpulkan, maka akan dikurangi 25% dari nilai total. Laporan ditulis
dengan tangan kecuali covernya boleh diketik. Isi dari laporan terdiri dari:
✓ Cover
✓ Judul Percobaan
✓ Tujuan percobaan
✓ Teori Dasar
✓ Data Pengamatan
✓ Pembahasan
✓ Kesimpulan
✓ Daftar Pustaka: minimal dua sumber dari buku atau jurnal (Tidak boleh dari
blog)
4. PENILAIAN PRATIKUM
3
PRAKTIKUM I & II
PENGENALAN ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PENGUKURAN TOKSIK PERAIRAN
A. Sasaran Percobaan
B. Pendahuluan
dan mengetahui peraturan yang ada di dalam Laboratorium Kimia Dasar. Selain itu,
Manajemen Sumber Daya Perairan biasanya merupakan alat-alat yang sederhana yang
sering digunakan dan sangat diperlukan untuk melakukan berbagai macam percobaan.
a. Gelas Kimia
b. Labu Elenmeyer
c. Gelas Ukur
e. Buret
f. Tabung Reaksi
4
g. Kaca Arloji
h. Corong
i. Corong Buchner
j. Corong Pisah
k. Cawan Penguapan
l. Cawan Krus
m. Spatula
n. Batang Pengaduk
o. Kaki Tiga
p. Timbangan
q. Hot Plate
2. Krayon/pensil warna
D. Prosedur Kerja
diperkenalkan.
3. Mencari referensi fungsi dan kegunaan alat tersebut dan mengisi dalam lembaran
kerja praktikan.
5
C. Tugas Praktikan
6
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Judul Praktikum
Tanggal Praktikum
Paraf Dosen Penanggung Jawab
Jenis Alat Yang Digunakan
No. Nama Alat Deskripsi Singkat (Fungsi dan
Kegunaan Alat)
7
8
9
10
11
PRAKTIKUM III & IV
SUMBER BAHAN-BAHAN TOKSIK YANG MASUK PADA
PERAIRAN
A. Sasaran Percobaan
B. Pendahuluan
racun dan oeganisme yang hidup dalam suatu perairan, sedangkan ekotoksikologi
perairan merupakan hubungan antara bahan-bahan racun dengan organisme yang hidup
menghasilkan suatu respon yang merugikan pada suatu sistem biologi atau suatu yang
atas :
Racun, toksik dapat bersumber dari ikan, sebagian lagi terdapat pada pada
organisme lainnya yang digunakan sebagai makanan ikan tersebut. Selain pada ikan,
12
C. Alat dan Bahan
D. Prosedur Kerja
E. Tugas Praktikan
13
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Judul Praktikum
Tanggal Praktikum
Paraf Dosen Penanggung Jawab
Jenis Alat Yang Digunakan
No. Nama Alat Deskripsi Singkat (Fungsi dan
Kegunaan Alat)
14
15
16
17
PRAKTIKUM V, VI & VII
KARAKTERISTIK BAHAN-BAHAN TOKSIK PADA PRODUK
YANG DIGUNAKAN SEHARI-HARI
A. Sasaran Percobaan
perairan
B. Pendahuluan
organisme perairan bila limbah dari produk tersebut di buang ke perairan. Limbah yang
kemudian berinteraksi dan mempengaruhi keberadaan biota secara tidak lansung pada
perairan.
18
Gambar 1. Produk sehari-hari yang menghasilkan toksik.
Beberapa contoh produk yang yang mengandung bahan toksik yang digunakan
Etanol (etil alcohol) merupakan cairan jernih yang tidak berwarna dengan bau
yang ringan dan menyenangkan. Etanol biasanya dalam berbagai produk seperti
sebagai aditif bahan bakar dan dalam pembuatan plastik, karet dan obat-obatan.
Eksposur melalui uap etanol pernapasan dapat menyebabkan iritasi hidung dan
tenggorokan dengan rasa mencekik dan batuk pada konsentrasi yang lebih tinggi.
serangga melalui kontak kulit dan pencernaan. Deltametrin (estisida piretroid sintetik)
berbentuk bubuk tidak berwarna atau sedikit krem, yang keduanya tidak berbau.
19
✓ Permetrin pada Insektisida Spray
anti serangga. Manusia tidak secara signifikan dipengaruhi oleh permethrin. Paparan
kulit terhadap permetrin telah menyebabkan iritasi mata dan kulit pada manusia dalam
beberapa kasus.
putih, tanpa berbau khas. Transfluthrin tidak diklasifikasikan sebagai mudah terbakar,
transflutrin akut setelah paparan oral. Toksisitas akut rendah pada paparan kulit dan
inhalasi. Transfluthrin tidak mengiritasi mata dan kulit, dan bukan merupakan alergen
kulit.
Silikon adalah unsur elektropositif paling melimpah di kerak Bumi. Unsur ini
adalah metalloid ditandai dengan kilap logam dan sangat rapuh. Silicon adalah
komponen utama dari kaca, semen, keramik, sebagian besar perangkat semi konduktor,
dan silicone yaitu zat plastik yang dicampur dengan silikon. Silikon adalah bahan tahan
api yang digunakan dalam membuat enamel dan tembikar. Konsentrat silikon dalam
tidak ada organ tubuh tertentu tetapi ditemukan terutama di dalam jaringan ikat dan
kulit.
20
C. Alat dam Bahan
3. Alat gambar
D. Prosedur Kerja
21
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Judul Praktikum
Tanggal Praktikum
Paraf Dosen Penanggung Jawab
Jenis Alat Yang Digunakan
No. Nama Produk Deskripsi Singkat
22
23
24
25
PRAKTIKUM IX & X
ANALISIS DAMPAK DARI BAHAN-BAHAN YANG
MENGANDUNG TOKSIK
A. Sasaran Percobaan
anorganik.
B. Pendahuluan
Berikut ini adalah bahan-bahan senyawa kimia organik dan efeknya terhadap
lingkungan
1. Protein
tetapi dapat menimbulkan pengaruh atau efek negatif, antara lain terbentuknya media
2. Karbohidrat
Selain berasal dari sampah domestik, karbohidrat juga dapat berasal dari
26
3. Lemak dan minyak
lingkungan perairan, senyawa lemak dan minyak juga dapat berpengaruh negatif
terhadap kehidupan akuatik. Adanya lemak dan minyak dalam badan air dapat
yang sangat diperlukan organisme fotosintetik di dalam air. Disamping itu, molekul
lemak dan minyak berukuran besar akan mengendap di dasar perairan sehingga dapat
mengganggu aktivitas serta merusak kehidupan bentos dan daerah pemijahan ikan
4. Pewarna
Terdapatnya pewarna dalam suatu perairan antara lain berasal dari buangan
5. Asam-asam organik
Asam-asam organik berada dalam air antara lain dapat berasal dari buangan
industri (bahan kimia dan industri pertanian). Keberadaan senyawa asam organik dapat
menyebabkan penurunan derajat keasaman (pH) air dan pada nilai pH tertentu (acid
dead point) dapat mengakibatkan kematian ikan maupun organisme air lainnya.
6. Fenol
Fenol dapat terkandung dalam limbah berbagai industri seperti : industri tekstil,
27
7. Deterjen
Terdapatnya deterjen dalam suatu perairan dapat berasal dari buangan rumah
tangga dan industri (susu, mentega, keju, tekstil, dan industri pertanian). Deterjen dapat
aktivitas atau bahkan membunuh berbagai jenis mikroorganisme. Selain itu, deterjen
juga menyebabkan pengkayaan nutrien pada suatu badan air sehingga dapat
8. Pestisida organik
Pestisida organik yang masuk ke dalam lingkungan air dapat berasal dari
yang paling banyak digunakan masyarakat yaitu pestisida yang termasuk golongan
mempunyai toksisitas bersifat kronik, stabil, dan tahan urai dalam lingkungan.
Hewan yang di dalam rantai makanan mempunyai arcs trofik (trophic level)
lebih tinggi seperti burung, anjing laut, dan lumba-lumba dapat mengandung hingga
55 ppm DDT dalam jaringan Iemaknya. Selain itu, bahan-bahan anorganik juga dapat
Berikut ini adalah bahan-bahan toksik yang berupa senyawa kimia anorganik :
Asam dan alkali dapat berasal dari buangan industri tekstil, bahan kimia,
rekayasa dan industri metalurgi. Asam dan alkali jika masuk ke dalam tubuh organisme
28
dapat mempengaruhi aktivitas berbagai enzim sehingga menimbulkan gangguan
fisiologik, membinasakan organisme serta mempengaruhi Jaya racun atau toksisitas zat
toksik lainnya.
Berbagai unsur logam dan garam logam yang ada dapat berasal dari pelapukan
tanah atau batuan, letusan volkanik, penambangan dan industri (penyamakan kulit,
kertas, bahan kimia, rekayasa, metalurgi dan industri pertanian). Dalam jumlah kecil
beberapa jenis logam tertentu memang diperlukan organisme tetapi dalam konsentrasi
tinggi semua jenis logam bersifat toksik. Logam-logam berat, yaitu unsur logam yang
mempunyai massa atom lebih dari 20 seperti: besi (Fe), timbal (Pb), merkuri (Hg),
kadmium (Cd), seng (Zn), tembaga (Cu), nikel (Ni) dan arsen (As) umumnya
• Bereaksinya kation logam berat dengan fraksi tertentu pada mukosa insang
sehingga insang terselaputi oleh gumpalan lendir-logam berat dan hal tersebut
• Merkuri (Hg) dan timbal (Pb) dapat berikatan dengan gugus sulfhidril (- SH)
29
• Merkuri (Hg), timbal (Pb), kadmium (Cd) dan tembaga (Cu) dapat menghambat
• Seng (Zn) dapat menghambat kerja sistem sitokrom dalam mitokondria karena
• Timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dan krom (Cr) dapat terakumulasi
dalam hati (hepar) dan ginjal (ren) sehingga dapat menyebabkan kerusakan dan
• Merkuri (Hg), timbal (Pb) dan tembaga (Cu) dapat mengakibatkan kerusakan
Posfat dan nitrat dapat berasal dari erosi dan dekomposisi sisa-sisa bahan
metalurgi, dan industri pertanian). Akibat masuknya posfat dan nitrat ke dalam
Eutrofikasi yang dicirikan oleh tingginya produksi biologik antara lain berupa
ledakan komunitas alga (algal blooms). Jika suatu perairan dipenuhi oleh tumbuhan air
baik makrofita maupun mikrofita (plankton), maka hal tersebut akan mengurangi
penetrasi cahaya dan menghalangi proses difusi oksigen dari udara ke dalam air.
30
Kematian massal algae yang diikuti dengan perombakan biologik akan menyebabkan
Dalam usus manusia beberapa jenis bakteri dapat mereduksi nitrat menjadi
kapasitas angkut 02 oleh darah. Jika penurunan kemampuan darah mengangkut oksigen
tersebut terus berlanjut dan makin parch, maka dapat menyebabkan anoksia
Dalam tubuh manusia nitrit dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi amin atau
d) Garam-garam lain
Berbagai senyawa garam yang masuk ke dalam air dapat berasal dari buangan
kimia).
Sianida dan sianat di suatu perairan dapat berasal dari buangan industri. Sianida
dan sianat bersifat sangat toksik, terutama pada pH rendah dan merupakan racun
31
Kromat
berbagai jenis industri seperti penyamakan kulit, petrokimia, metalurgi dan industri
rekayasa. Toksisitas kromat umumnya tidak setoksik kation logam berat lainnya.
Kromium (Cr) bervalensi 6 (kromat atau dikromat) toksisitasnya tidak seakut kromium
lempung dan tanah yang masuk ke dalam perairan dapat berasal dari buangan industri
D. Prosedur Kerja
E. Tugas Praktikan
32
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
33
34
35
PRAKTIKUM XI, XII & XIII
UJI TOKSISITAS
A. Sasaran Percobaan
pestisida (detergen).
B. Pendahuluan
Uji toksisitas adalah cara untuk mengukur efek dari satu atau lebih bahan
pencemar pada satu atau lebih species organisme. Selain itu dapat dikatakan sebagai
suatu uji atau tes kadar suatu bahan yang ditera dengan reaksi organisme hidup.
1. Lethal Toxycity, kekuatan toksik yang menyebabkan kematian pada hewan uji
2. Sub- Lethal Toxycity, kekuatan toksik yang menyebabkan efek pada organisme,
3. Acute Toxycity, kekuatan toksik yang terjadi dalam periode waktu yang relatif
4. Sub- Acute Toxycity, menimbulkan respon setelah waktu yang lam dan mungkin
menjadi menahun/kronik
5. Cronic Toxycity, kekuatan toksik yang menyebabkan gangguan yang terjadi pada
36
Lethal Toxycity merupakan uji pendahuluan yang akan dilakukan untuk
menentukan batas kisaran kritis (critical range test) yang menjadi dasar dari penentuan
konsentrasi yang digunakan dalam uji lanjutan atau uji toksisitas dasar, yaitu
konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan kematian
pengenceran limbah dan satu sebagai kontrol, percobaan ini dilakukan dengan dua kali
Uji toksisitas dilakukan untuk mengetahui efek letal suatu senyawa toksik.
Pengamatan efek letal, yaitu untuk mengetahui kematian biota uji akibat konsentrasi
senyawa kimia tertentu yang terkandung dalam suatu limbah, dicatat sebagai median
Limbah deterjen merupakan salah satu limbah yang banyak mencemari badan
perairan dan sumber utama dari limbah deterjen ini berasal dari aktivitas rumah tangga.
Hal ini dikarenakan peran deterjen dalam kegiatan rumah tangga sangat beragam,
selain digunakan untuk mencuci pakaian, deterjen juga digunakan untuk mencuci
peralatan rumah tangga. Limbah atau sisa pemakaian deterjen yang masuk ke
diakibatkan dari bahan utama penyusun deterjen tersebut yaitu Natrium Dodecyl
Benzen Sulfonat (NaDBS) dan Sodium Tripolyphospat (STPP) dimana kedua bahan
37
Semakin tinggi akumulasi detergen maka semakin rendah pula suplai oksigen
terlarut di dalam air. Hal ini menyebabkan terganggunya proses respirasi pada ikan.
Sehingga dampak yang paling buruk adalah kematian pada ikan. Kematian yang terjadi
dikarenakan berhentinya fungsi kerja organorgan tubuh pada ikan akibat tidak
terpenuhi oksigen pada proses respirasi. Atau kandungan detergen yang toksik tidak
bisa ditolerir oleh tubuh ikan. Pengaruh detergen terhadap lingkungan juga diketahui
dengan melakukan uji biologis, misalnya terhadap ikan dengan melihat mekanisme
fisiologis dari sistem hidup, yang perlu dipertimbangka sebagai faktor yang
𝑁𝑡
𝑆𝑅 = 𝑥 100
𝑁𝑜
Keterangan :
2. Pestisida (deterjen)
3. Wadah
38
4. Timbangan anlitik
5. Spatula
6. Tabung erlemeyer
7. Air
D. Prosedur Kerja
0, 5, 10, 20 gr
2. Siapkan wadah plastik yang berisi air sebanyak 1 liter pada tiap-tiap wadah
E. Tugas Praktikan
39
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
40
Deskripsikan hasil pengamatan tersebut
..………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
PRAKTIKUM XIV & XV
EFEK BAHAN PENCEMARAN MELALUI PENDEKATAN
41
A. Sasaran Percobaan
B. Pendahuluan
Lingkungan yang bebas dan terbuka akan mudah masuk bahan bahan pencemar
yang bersifat toksik seperti limbah. Makhluk hidup sangat tergantung pada kondisi
Pencemaran bukan lagi hal yang baru dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh
yang sering ditemui adalah pembuangan limbah industry dan rumah tangga ke wilayah
perairan sungai ataupun laut. Pengaruh bahan pencemar tersebut pada kondisi perairan
adalah penurunan kualitas air, yang selanjutnya berpengaruh pada kondisi organisme
air didalamnya. Pengaruh racun atau toksik dari bahan pencemar tergantung pada jenis
dan sifat dari toksikan dan juga tingkat kekebalan organisme air.
mengakibatkan efek negatif bagi makhluk hidup. Toksikan merupakan zat (berdiri
sendiri atau dalam campuran zat, limbah, dan sebagainya) yang dapat menghasilkan
efek negatif bagi semua atau sebagian dari tingkat organisasi biologis (populasi,
individu, organ, jaringan, sel, biomolekul) dalam bentuk merusak struktur maupun
fungsi biologis. Toksikan dapat menimbulkan efek negative bagi biota dalam bentuk
perubahan struktur maupun fungsional, baik secara akut maupun kronis/sub kronis.
42
Efek tersebut dapat bersifat reversible sehingga dapat pulih kembali dan dapat pula
Ikan nila memiliki penyebaran yang luas karena bersifat euryhaline (dapat
hidup pada kisaran salinitas yang lebar). Ikan nila mendiami berbagai habitat air tawar,
termasuk saluran air yang dangkal, kolam, sungai, dan danau. Selain itu, ikan nila
memiliki nilai ekonomi penting dan dapat dipelihara di laboratorium. Oleh sebab itu,
ikan nila merupakan organisme yang dapat digunakan untuk uji toksisitas.
adaptasinya bagus didalam berbagai jenis air. Ikan nila dapat hidup di air tawar, air
payau dan air laut. Ikan nila juga tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat
omnivore dan mampu mencerna makanan secara efisien. Pertumbuhan cepat dan tahan
natrium hipoklorit (NaCIO). Hipoklorit mudah melepaskan klorin yang dalam kadar
tinggi dapat merusak pakaian. Mencampur pemutih dengan berbagai bahan rumah
tangga lainnya dapat sangat berbahaya karena mengahasilkan gas klorin yang merusak
1. Ikan nila
2. Toples/wadah
3. Aeroator
4. Air
43
5. Bayclin
6. Thermometer
D. Prosedur Kerja
Ikan nila dimasukkan kedalam toples yang telah diberi aerasi, masing - masing
toples diisi 10 ekor benih ikan nila, kemudian diukur suhu air dan dicatat
hasilnya.Dibiarkan selama beberapa menit agar ikan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya.
Benih ikan nila yang telah dimasukkan kedalam toples selanjutnya diberi
perlakuan yaitu dengan memasukan bahan pencemar bayclin dengan dosis yang telah
ditentukan. Toples A (0 ppm), Toples B (0,3 ppm), Toples C (1 ppm), dan Toples D
bayclin, tingkah laku ikan diamati dari menit ke 0, 5, 15, 30 dan kemudian 1 jam, 2, 4,
8, 16 hingga 24 jam, selain tingkah laku bukaan operculum juga dihitung. Dicatat
jumlah ikan yang mati pada masing-masing toples selama pengamatan berlangsung.
E. Tugas Praktikan
44
a. Tabel sebelum perlakuan
Warna Bau Suhu Tingkah Laku
45
b. Tabel sesudah perlakuan
Waktu Konsentrasi/ Warna Bau Suhu Tingkah laku
(Menit) Dosis (ppm)
46
47
48
2. Membuat deskripsi perbedaan dari kedua tabel diatas.
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
49
KESIMPULAN PRAKTIKUM
(Berikan pendapat anda dengan hasil praktikum tentang sumber-sumber toksik dan
dampak toksik terhadap biota diperairan minimal 100 kata dan tidak boleh sama dengan
…………………………………………………………………...………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………..
50
DAFTAR PUSTAKA
51
KARTU KENDALI PRAKTIKUM
Nama Mahasiswa :
NIM :
No Jenis Tanggal Judul Praktikum Tanda Tangan Dosen
Praktikum Praktikum Penanggung Jawab
Praktikum
1
10
NIP/NIDN :
52