Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.2 Rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode


penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran/deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2014).

3.3 Waktu dan lokasi penelitian

3.3.1 waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tanggal 01 sampai


tanggal 31 Desember waktu tersebut digunakan untuk melihat data kepuasan
pelayanan kefarmasian di RUMAH SAKIT KAMAR MEDIKA MOJOKERTO.

3.3.2 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit kamar medika mojokerto karene lokasi
tersebut tempat kerja saya dan saya ingin tahu tingkat kepuasan pasien terhadap
kinerja teman-teman yang bekerja dirumah sakit kamar medika, dan banyak
pasien baik rawat inap maupun rawat jalan sehingga kemungkinan pasien tidak
mendapatkan kepuasan pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi dirumah sakit
kamar medika mojokerto.

3.4 Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer,Data primer


diperoleh dari data pengisian kuesioner yang didapatkan dari responden ( pasien ).

3.5 populasi dan simpel penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian atau obyek yang


diteliti (Notoatmodjo, 2014). Besar populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien di rumah sakit kamar medika mojokerto. Sampel adalah sebagian dari
keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2014). Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara
atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
populasinya (Notoatmodjo, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi yaitu seluruh pasien yang mendapatkan pelayanan kefarmasian di rumah
sakit kamar medika mojokerto serta memenuhi kriteria inklusi.

3.5.1 Kriteria sampel

A. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sampel (Notoatmodjo, 2014). Kriteria
inklusi responden dalam penelitian ini meliputi:

1. Pasien yang bersedia mengisi kuesioner.

2. Pasien yang mendapat resep dan mengambil obat di kamar obat atau Apotek
di rumah sakit.
3. Pasien yang melakukan kunjungan bukan untuk yang pertama kali di rumah
sakit kamar medika mojokerto.
4. Pasien yang berusia lebih dari 15 tahun.

B. Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat


diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2014). Kriteria eksklusi responden dalam
penelitian ini meliputi:
1. Pasien yang buta aksara.

2. Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.

3. Pasien yang tidak dapat membaca tanpa alat bantu.

3.5.2 Besar sampel

Karena jumlah populasi tidak diketahui atau tertentu maka jumlah sampel
terhitung berdasarkan persamaan berikut.
2
Z 1 -a /2
pq
n= d2

Keterangan

n : besar sampel

Za2 : standar deviasi normal,ditentukan Za2= 1,96 yang sesuai dengan derajat

Kamaknaan 95%

P : proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi.

Apabila tidak diketahui proporsi atau seifat tertentu tersebut,maka

p=0,5

Q : 1,0-p

D : tingkat kecermatan yang diinginkan,biasanya dimasyarakat digunakan

Sebesar 0,05

Dengan menetapkan Z = 1,96 ; p = 0,5 dan d = 0,05 diperoleh jumlah


sampel minimal 384,16 responden, untuk mempermudah maka dibulatkan
menjadi 385 responden. Dari jumlah responden sebesar 385 responden di rumah
sakit kamar medika mojokerto

3.5.3 Teknik pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.


Pengambilan sampel secara aksidental (accidental) ini dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2014).
3.6 Instrumen penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang item


pertanyaannya menggunakan skala Likert. Adapun metode pengumpulan data
yakni kuesioner disebarkan pada responden yaitu pasien yang mendapatkan
pelayanan kefarmasian di rumah sakit kamar medika mojokerto serta
memenuhi kriteria inklusi. Responden mengisi sendiri kuesioner tersebut.
Kemudian kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan untuk
selanjutnya dilakukan pengolahan data oleh peneliti (Siregar, 2014).

3.7 Variabel penelitian dan definisi operasional

3.7.1 variabel penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh


anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok
lain (Notoatmodjo, 2014).

Variabel bebas (independent variabel) adalah pelayanan kefarmasian di


rumah sakit kamar medika mojokerto, dan yang menjadi variabel tergantung
(dependent variable) adalah kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
rumah sakit kamar medika mojokerto. Berikut merupakan penjabaran variabel
bebas mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit kamar medika mojokerto
berdasarkan lima dimensi mutu beserta indikatornya.

3.7.2 Definisi operasional

1. Kepuasan pasien

Kepuasan pasien adalah perasaan senang seseorang (pasien) yang berasal


dari perbandingannya antara kesan terhadap kinerja produk dalam hal ini adalah
pelayanan kefarmasian di rumah sakit kamar medika dengan harapan-
harapannya.

2. Mutu Pelayanan Mutu pelayanan adalah penilaian terhadap kinerja dan


harapan berdasarkan 5 dimensi mutu yakni tangibles (bukti langsung),
responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan),
empathy.

3. Pelayanan kefarmasian

Pelayanan kefarmasian adalah pelayanan kefarmasian di rumah sakit


kamar medika yang dapat berupa “Apotek” atau “kamar obat” mulai dari pasien
datang sampai obat diserahkan dan pasien pulang.

4. Pasien

Pasien adalah orang sakit dan atau orang yang mendapat pelayanan
kefarmasian serta bersedia mengisi kuesioner.

3.8 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

3.8.1 UJI VALIDITAS

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur mengukur apa yang ingin
diukur (Notoatmodjo, 2014). Validitas instrumen terkait dengan keabsahan hasil
pengukuran atau pengamatan sehingga validitas alat ukur harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti seberapa jauh alat ukur dapat menghasilkan
dengan tepat gejala yang hendak diukur (relevansi dengan tujuan) dan apakah
alat ukur tersebut sensitif dan spesifik untuk dapat menunjukkan keadaan/gejala
dari objek/orang yang hendak dipelajari (Siregar, 2014). Validitas alat
pengumpul data dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yakni validitas
konstruk (constructvalidity), validitas isi (content validity), validitas prediktif
(predictable validity),validitas eksternal (external validity), dan validitas rupa
(face validity).Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas rupa (face validity),
validitas isi (contentvalidity), dan validitas konstruk (construct validity) (Siregar,
2014).

Validitas rupa (face validity) adalah jenis validitas tidak menunjukkan


apakah suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur, validitas rupa
hanya menunjukkan dari segi “rupanya” suatu alat pengukur (Siregar, 2014).
Validitas rupa merupakan penampilan fungsi efektivitas dari suatu alat pengukur
ketika benar-benar mengukur suatu gejala (Siregar, 2014). Validitas isi (content
validity) adalah suatu pengukur untuk mengetahui sejauh mana isi alat pengukur
tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep
(Siregar, 2014). Uji validitas rupa (face validity) dan validitas isi (content
validity) dilakukan dengan melakukan uji coba instrumen secara bersamaan oleh
peneliti dan para ahli. Instrumen yang telah diuji oleh para ahli dan peneliti
tersebut digunakan pada 30 responden yang memiliki karakteristik sama dengan
sampel.

Konsep dari validitas konstruk berpangkal pada konstruksi teoritis


mengenai faktor-faktor yang akan diukur. Dari konstruksi teoritis (teori) tersebut
akan melahirkan definisi atau hukum yang dipakai sebagai pangkal kerja dan
sebagai standar bagi valid atau tidaknya alat pengukur. Pengujian validitas
konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara
skor ítem instrumen dengan rumus Pearson Product Moment, dengan persamaan
sebagai berikut (Siregar, 2014):

rhitung =

Keterangan :

Rhitung= koefisien korelasi

  Σx= jumlah skor item

 ΣY= jumlah skor total ( seluruh item )

n = jumlah responden
3.8.2 Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat


pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas
menunjukkan konsistensi alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama
(Siregar, 2014). Reliabilitas pengukuran berkaitan dengan persoalan stabilitas
dari alat ukur, kemantapan pembacaan atau kekonstanan hasil
pengukuran/konsitensi pengukuran (Siregar, 2014). Pengukur reliabilitas
instrumen adalah dengan menggunakan koefisien alpha dari Cronbach (Umar,
2003), yang dapat dihitung dengan rumus:

( )(
r11 = K
k-1

st
si
)
Keterangan :

r 11 : nilai reliabilitas

s1 : variasi skor pertanyaan

st : variasi total

k : jumlah item pertanyaan

dalam penelitian ini pengukuran derajat reliabilitas dilakukan dengan


bantuan software komputer yaitu paket SPSS versi 17.

3.9 ANALISIS DATA

3.9.1 JENDELA PELANGGAN ( CUSTOMER WINDOW )

Salah satu cara untuk melihat kualitas pelayanan secara keseluruhan dan
mendeteksi adanya kesenjangan maka digunakan jendela pelanggan
(CustomerWindow). Jendela pelanggan adalah suatu alat analisis kesenjangan
untuk memahami kepuasan dan kepentingan relatif (urutan kepentingan)
pelanggan terhadap jasa (pelayanan) yang diperoleh (Ernawati, MS., Supriyanto,
2010). Jendela pelanggan ini dibagi atas 4 kuadran dimana masing-masing
kuadran menunjukkan pelayanan untuk setiap variabel pelayanan kesahatan yang
telah dilakukan.

PELANGGAN MENGINGINKAN

A.Tingkatkan B. Pertahankan
kinerja Kinerja
PELANGGAN
TIDAK PELANGGAN
MEMPEROLEH MEMPEROLEH
D. Difikirkan untuk C. Prioritas
ditiadakan rendah

PELANGGAN TIDAK MENGINGINKAN


Gambar 3.2 Jendela pelanggan (Customer Window) (Supriyanto dan Johan,
2011).

Kuadran A: berisi variabel – variabel yang harus menjadi prioritas utama


karena pada kuadran ini tingkat harapan tinggi sedangkan tingkat kenyataan
rendah.

Kuadran B: berisi variabel-variabel yang perlu dipertahankan karena pada


kuadran ini tingkat harapan tinggi dan tingkat kenyataan tinggi.

Kuadran C: berisi variabel-variabel yang dianggap tidak terlalu penting


oleh pelanggan, karena pada kuadran ini tingkat kenyataan tinggi dan tingkat
harapan rendah.

Kuadran D: berisi variabel-variabel yang mempunyai prioritas rendah


karena pada kuadran ini tingkat harapan dan tingkat kenyataan rendah.
3.10 Kerangka Operasional

Identifikasi Masalah

Perum usan Masalah

Pembuatan Proposal

Permohonan Perijinan DinKes


untuk Penyebaran Kuesioner di
Rumah sakit

Pembuatan Instrumen Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas

Survey Pasien di dirumah sakit

Analisis dan Pengolahan Data

Pembuatan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai