Abstract
This is a descriptive qualitative research that aims to find out about the internal control system at PT. Unisem
Batam. This study uses 10 speakers, for the election of speaker / researcher informants using purposive sampling
and snowball sampling. The data collection technique used is interview, documentation and observation.The
results obtained from this study is that implementation of the Internal Control System Acceptance Procedure and
Expending of Goods in PT. Unisem Batam have been effective, but still has weaknesses such as, there are a lot of
mistakes made as not undergo the procedure expenditures properly, still found fault placement of goods,
provision of part number, incorrecly data entry at the store, and the division of tasks is definitely on receiving
section
Keywords: Internal Control System, Acceptance Procedures, Expending Procedures of Goods, system,
procedure, inventory
Abstrak
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan sistem
pengendalian internal pada PT. UNISEM Batam. Penelitian ini menggunakan 10 narasumber, untuk
pemilihan narasumber/ informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini ialah Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur Penerimaan dan
Pengeluaran Barang di PT. UNISEM Batam sudah efektif, akan tetapi masih memiliki kelemahan, seperti
tidak menjalani prosedur pengeluaran barang dengan baik, masih ditemukannya kesalahan peletakan barang,
pemberian part number, peng-input-an sistem pada bagian store, dan tidak adanya pembagian tugas yang pasti
pada bagian receiving.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Prosedur Penerimaan barang, Prosedur Pengeluaran barang,
sistem, prosedur, persediaan
dihindari. Selain itu struktur pengendalian Selain itu peneliti juga melakukan
intern data mengefektifkan perusahaan di mana pengamatan atau observasi pada kegiatan
ketika perusahaan membutuhkan barang untuk sistem pengendalian internal terhadap
memenuhi kebutuhan kegiatan operasional prosedur penerimaan dan pengeluaran
perusahaan selalu tersedia, maka perusahaan barang pada PT. UNISEM Batam.
akan lebih efektif di dalam pengelolaan Informan yang diwawancarai untuk
barang. Apabila prosedur-prosedur dan mendapatkan informasi berjumlah 10 orang.
prinsip-prinsip yang kurang tepat dalam Adapun yang akan menjadi informan
struktur pengendalian intern penerimaan dan penelitian ini adalah satu manajer, dua
pengeluaran barang akan dapat diperbaiki. supervisor, dan staff pada departemen yang
Berdasarkan teori yang dibahas berhubungan langsung dengan prosedur
sebelumnya, maka dapat digambarkan penerimaan dan pengeluaran barang.
kerangka pemikiran sebagai berikut : Pengambilan sampel yang digunakan bersifat
non-probability sampling yaitu teknik
Analisis pelaksanaan sistem pengendalian internal purposive sampling dan snowball sampling.
terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran barang Purposive sampling adalah teknik
pada PT. UNISEM Batam
pengambilan sampel di mana sumber datanya
didasarkan dengan pertimbangan tertentu dan
Menganalisis prosedur penerimaan dan pengeluaran snowball sampling adalah teknik pengambilan
barang, bukti-bukti transaksi berupa dokumen, struktur sampel dengan sumber data yang pada
organisasi yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran barang.Keefektifan prosedur penerimaan
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi
dan pengeluaran barang besar (Sugiyono, 2015).
Pertimbangan yang digunakan untuk memilih
informan adalah informan yang dianggap
Identifikasi masalah,Temuan, solusi paling tahu atau mengerti tentang prosedur
penerimaan dan pengeluaran barang pada PT.
Gambar.1.Kerangka Pemikiran UNISEM.
Disadur dari Wahyuni (2013)
Tabel.1. Informan
Metode Penelitian No Informan Jumlah/Orang
Penelitian ini menggunakan metode 1 Manajer 1
deskriptif kualitatif di mana tidak 2 Staff Receiving 3
menggunakan angka tetapi berdasarkan fakta- 3 Supervisor 1
fakta yang didapat dari PT. UNISEM Batam. Store
Objek penelitian meliputi Analisis 4 Staff Store 4
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal
5 Jumlah 10
pada Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Informan
Barang di PT. UNISEM Batam. Sedangkan
jenis dan sumber data pada penelitian ini
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan
adalah :
adalah:
a. Data Primer
1. Wawancara (Interview)
Data yang didapat secara langsung antara
Teknik wawancara dilakukan dengan
lain dengan melakukan wawancara ke pihak
menyiapkan beberapa daftar pertanyaan untuk
yang bersangkutan yaitu manajer
diajukan kepada calon narasumber yang telah
oprasional, supervisor, dan karyawan yang
dipilih sebelumnya.
berkaitan dengan proses penerimaan dan
2. Observasi
pengeluaran barang pada PT. UNISEM
Observasi merupakan teknik pengumpulan
Batam.
data dengan melakukan pengamatan langsung
b. Data Sekunder
kepada objek yang diteliti. Peneliti mengamati
Data yang didapat secara tidak langsung
kegiatan yang mencakup bukti kelengkapan
yaitu dengan mengumpulkan dokumen-
dokumen, peran sumber daya manusia dalam
dokumen yang berkaitan seperti struktur
pelaksanaan tugas, prosedur penerimaan dan
organisasi, flowchart, SOP, bukti
pengeluaran barang.
penerimaan, dan pengeluaran barang.
188
Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 183-193
baru
Pemeriksaan
Discrepancy
P/O
Ok
c. Jika stock barang tidak tersedia maka penyebab dari permasalahan yang dihadapi ialah
barang tersebut tidak dapat di-request. :
d. User memberikan issue ID tersebut 1. Pada awalnya staff pada bagian store
kepada staff store untuk disesuaikan memberi izin kepada user untuk mengambil
dengan permintaanya. barang atau material yang dibutuhkan
e. Setelah disesuaikan maka staff store akan terlebih dahulu tanpa melakukan request
mencetak sebagai bukti pengeluaran online, hal ini menjadi sebuah kebiasaan
barang. karena dipermudahnya dalam pengambilan
f. Barang dapat diambil setelah barang.
menandatangani bukti lembaran. 2. Sebab tidak adanya pembagian tugas ini
Fotocopy lembaran dapat dibawa oleh untuk mendorong agar setiap staff dapat
user sebagai bukti pengambilan. menghandle semua pekerjaan receiving
tetapi kebijakan tersebut terkadang disalah
gunakan.
3. Penyebab terjadinya kesalahan dalam meng-
3. Permasalahan input data, meletakkan barang pada lokasi,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dan menempelkan part number pada barang
penulis pada PT UNISEM, terdapat beberapa ialah karena kurangnya ketelitian dan rasa
masalah pada pelaksanaan sistem pengendalian tanggung jawab terhadap tugas yang
internal sebagai kelangsungan aktivitas diberikan.
operasional perusahaan. Adapun masalah yang 4. Selain itu faktor umur yang sudah lanjut
dihadapi oleh perusahaan yaitu: menjadi penghalang dalam bekerja karena
1. Ketidaksesuaian antara kebijakan dengan sudah tidak dapat bekerja secara produktif.
praktik sumber daya manusia. Dapat
diketahui pengeluaran barang harus sesuai 5. Akibat Masalah
dengan prosedur sebagai kebijakan yang Ketidaksesuaian pengendalian internal
telah ditetapkan oleh perusahaan tetapi menyebabkan masalah dan memiliki akibatnya
penulis menemukan bahwa prosedur tersebut tersendiri. Berikut merupakan akibat dari
terkadang tidak dijalankan. User dapat permasalahan yang terjadi:
langsung mengambil barang atau material 1. Akibat yang terjadi karena ketidaksesuaian
pada store tanpa melakukan request online kebijakan dengan praktik sumber daya
terlebih dahulu. manusia ialah terjadinya selisih antara
2. Tidak adanya pemisahan tugas pada bagian jumlah barang yang sebenarnya dengan
receiving. Pemisahan tugas merupakan jumlah barang pada sistem. User yang
bagian dari aktivitas pengendalian. Staff pada mengambil barang tanpa melalui prosedur
bagian receiving dapat mengerjakan semua terlebih dahulu terkadang lupa untuk
pekerjaan seperti menerima barang, menginformasikan kepada staff store bahwa
memisahkan, meng-input data, dan ia telah mengambil barang, sehingga staff
mengantarkan barang. store sering mengalami kesulitan untuk
3. Terdapat kesalahan yang dilakukan bagian mencari penyebab selisihnya barang. Hal
store dalam meng-input data lokasi barang, seperti ini terjadi karena user kurang peduli
memberikan part number pada barang, dan terhadap prosedur dan kebijakan yang telah
menempatkan barang sesuai lokasi yang dibuat, serta kelalaian staff store yang ingin
telah ditentukan. membantu mempermudah user.
2. Akibat tidak adanya pemisahan tugas ialah
4. Sebab Masalah terjadi kecurangan pembagian tugas. Ada
Pelaksanaan sistem pengendalian internal staff yang bekerja dan ada juga yang tidak
sangat penting di dalam prosedur penerimaan bekerja karena merasa pekerjaannya telah
dan pengeluaran barang agar operasionalnya dikerjakan oleh orang lain, dengan demikian
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai. aktivitas pengendalian tidak berjalan dengan
Pengendalin internal diterapkan untuk baik.
membantu dalam mengurangi segala kecurangan 3. Akibat dari salah peng-input-an ialah
dan penyelewengan yang terjadi. Adapun terjadinya ketidakcocokan data dalam sistem
192
Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 183-193
dengan jumlah barang yang tersedia. kan dilakukan berkali kali sampai benar-
Kesalahan saat menempelkan part number benar merasa yakin tidak ada lagi kesalahan.
pada barang dan peletakan lokasi barang
akan menyebabkan kekeliruan dalam
Simpulan dan Saran
mencari barang, sehingga memakan waktu
lama untuk mencari barang yang diinginkan. Simpulan
Apabila barang tersebut merupakan barang
Berdasarkan uraian dan pembahasan
urgent dari bagian produksi maka akan
tentang Analisis Sistem Pengendalian Internal
merugikan pihak produksi dari segi waktu.
pada Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran
Selain itu bagian produksi memiliki target
Barang di PT UNISEM Batam, penulis
pembuatan IC dalam sehari yang harus
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
diselesaikan.
1. Terdapat tiga point permasalahan yang
menyebabkan ketidaksesuaian sistem
6. Analisis Masalah
pengendalian internal. Pertama,
Adapun analisis masalah yang terkait
ketidaksesuaian antara kebijakan dengan
dengan prosedur penerimaan dan pengeluaran
praktik sumber daya manusia. Kedua, tidak
barang serta alternatif untuk PT UNISEM ialah
adanya pemisahan tugas yang pasti pada
:
bagian receiving. Ketiga ialah ditemukannya
1. Seharusnya pihak store tidak memberi izin
ketidaksesuaian yang dilakukan bagian store
kepada user untuk mengambil barang tanpa
dalam meng-input data lokasi barang,
melalui prosedur terlebih dahulu.
memberikan part number pada barang, dan
2. Seharusnya bagian receiving memiliki
menempatkan barang sesuai lokasi yang telah
pembagian tugas yang terjadwalkan agar
ditentukan.
setiap staff memiliki beban kerja yang sesuai
2. Dalam pembahasan prosedur penerimaan
dan tanggung jawab untuk mengerjakannya.
barang menunjukkan bahwa : Pelaksanaan
3. Seharusnya peng-input-an data dan
Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur
penempelan part number dilakukan oleh staff
Penerimaan dan Pengeluaran Barang di PT
yang dapat bekerja dengan produktif dan
UNISEM sudah efektif, akan tetapi kurang
bertanggung jawab.
efisien karena masih terdapat kelemahan
seperti tidak menjalani prosedur pengeluaran
7. Pemecahan masalah
barang dengan baik, masih ditemukannya
Adapun pemecahan masalah yang dapat
kesalahan peletakan barang, pemberian part
diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
number, peng-input-an sistem pada bagian
1. Pada prosedur pengeluaran barang sebaiknya
store, dan tidak adanya pembagian tugas yang
staff store mempertegas dan membuat
pasti pada bagian receiving sehingga
larangan masuk store untuk user. Larangan
terjadinya rangkap kerja.
selain staff store akan sangat membantu
menjaga keamanan barang serta membantu
Saran
mengurangi terjadinya selisih barang. Selain
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis
itu ada baiknya jika ruangan IDM store juga
agar perusahaan dapat mengatasi permasalahan
dipasangkan CCTV untuk keamanan extra.
yang berkaitan dengan sistem pengendalian
2. Pembagian tugas pada bagian receiving
internal ialah :
sebaiknya diadakan agar staff dapat memiliki
1. Untuk melaksanakan kebijakan keamanan
beban kerja yang sesuai dan adanya
persediaan barang ada baiknya bagian store
pembagian tugas dapat menghindari rasa iri
mempertegas kepada semua user agar tidak
hati.
mengambil barang sendiri apalagi tanpa
3. Kesalahan yang sering terjadi seperti salah
sepengetahuan bagian store, dan selain itu
meng-input, meletakkan lokasi barang, dan
larangan masuk dan keluar dari bagian store
menempelkan part number sebaiknya
juga diberlakukan. Selain itu ada baiknya
dilakukan penge-check-kan ulang sampai
pemasangan CCTV pada ruangan IDM store
pasti. Jika double check saja masih tetap
yang bertujuan untuk menjaga keamanan aset
ditemukan kesalahan sebaiknya pengecheck-
perusahaan.
193
Rusda Irawati & Ardhila, Analisis Pelaksanaan sistem Pengendalian internal …
2. Agar bagian receiving memiliki beban kerja Siwu, F. M. (2013). . Evaluasi Penerapan Sistem
yang seimbang sebaiknya jika setiap hari Pengendalian Intern atas Prosedur
dibuatkan jadwal yang berbeda secara Penerimaan dan Pengembalian Barang
bergantian. Semua staff tetap bisa menangani Jaminan Pada PT. Pegadaian (Persero)
semua pekerjaan dan beban kerja yang Unit Pelayanan Cabang Kalawat. Jurnal
diterima pun tetap adil. EMBA, 1(4), 1708-1709.
3. Sebaiknya pemeriksaan part number, lokasi
penempatan barang, dan peng-input-an Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
barang dilakukan sampai merasa pasti dan Manajemen. Bandung: Alfabeta.
dikerjakan oleh lebih dari satu orang agar
dapat mengurangi kesalahan. Tampubolon, R. (2006). Risk and System-Based
Internal Audit. Jakarta: PT Elex Media
Komputido.
Daftar Rujukan
Wahyuni, S. (2013). Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Terehadap
Adewale, O. H. (2014). Internal Control System:
Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran
a Managerial. Eropean Scintific
Barang pada UD. Dwi Jaya Sentosa
Journal.
Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Akutansi,
2(3).
Amanda, C., Sondakh, J. J., & Tangkuman, S. J.
(2015). Analisis Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal Atas Persediaan
Barang Dagang Pada Grand Hardware
Manado. Jurnal EMBA, 3(3), 786.