Anda di halaman 1dari 6

BASIS BILANGAN BULAT

Teorema 1 :
Misalkan b suatu bilangan bulat positf yang lebih besar dari 1, maka setiap
bilangan bulat positif n dapat ditulis secara tunggal da;am bentuk
n  ak b k  ak 1b k 1  ak  2b k  2    a1b  a0

Dengan k suatu bilangan bulat tak negatif, a j suatu bi;angan bulat dengan

0  a j  b  1 untuk j  0,1,2,3,, k dengan ak  0

Bukti:
Misalkan b  1, b   ada n bilangan bulat positif

Adt. n  ak b k  ak 1b k 1  ak  2b k  2    a1b  a0

Pandang k suatub bilangan bulat tak negatif dan a j suatu bilangan bulat dengan

0  a j  b  1 untuk j  0,1,2,3,, k dengan ak  0

Kita membagi n dengan b untuk mendapatkans


n  bq0  a0 , 0  a0  b  1

Jika q0  0 kita membagi q0 dengan b mendapatkan bahwa

q0  bq1  a1 , 0  a1  b  1

q1  bq2  a2 , 0  a2  b  1
q2  bq3  a3 , 0  a3  b  1


qk  2  bqk 1  ak 1 0  ak 1  b  1

qk 1  bqk  ak , 0  ak  b  1
Menurut Algoritma pembagian kita peroleh hasil bagi yang memenuhi
n  q0  q1  q2    0
Karena barisan q0 , q1, q2 , adalah suatu barisan turun dari bilangan bulat negatif

maka barisan ini akan berakhir pada suku 0.


Selanjutnya dari persamaan q0  bq1  a1, 0  a1  b  1 disubstitusikan ke

dalam persamaan
n  bq0  a0
n  b(bq1  a1 )  a0
n  b 2q1  ba1 a0

Jika proses substitusi untuk q1, q2 , dilanjutkan dan diperoleh

n  b3q2  b 2 a2  ba1  a0

n  b4 q3  b3a3  b 2a2  ba1  a0


n  b k 1qk  2  b k  2ak  2    b 2a2  ba1  a0

n  b k ak  b k 1ak 1    b 2a2  ba1  a0

n  ak b k  ak 1b k 1    a2b 2  a1b  a0

Dimana 0  a j  b  1 untuk j  0,1,2,3,, k dengan ak  0

Karena ak  qk 1 adalah hasil bagi terakhir dimana ak  qk 1  0


Untuk memperlihatkan n itu tunggal
Misalkan n  ak b k  ak 1b k 1    a2b 2  a1b  a0 , 0  a j  b  1

n  ck b k  ck 1b k 1    c2b 2  c1b  c0 , 0  c j  b  1

Jika kedua persamaan tersebut dikurangkan maka diperoleh


(ak  ck )b k  (ak 1  ck 1 )b k 1    (a2  c2 )b 2  (a1  c1 )b  (a0  c0 )  0

Menurut sifat terurut dengan baik, maka ada unsur terkecil yaitu j ,
0  j  k , sedemikian sehingga a j  c j

Jadi
b j {(ak  ck )bk 1  (ak 1  ck 1 )b k  j 1    (a j 1  c j 1 )b  (a j  c j )}  0
Sehingga
(ak  ck )b k  j  (ak 1  ck 1 )bk  j 1    (a j 1  c j 1 )b  (a j  c j )  0

 {( ak  ck )b k  j  (ak 1  ck 1 )b k  j 1    (a j 1  c j 1 )b}  (a j  c j )

( ak  ck )b k  j  ( ak 1  ck 1 )b k  j 1    ( a j 1  c j 1 )b  (a j  c j )

a j  c j  (ck  ak )b k 1  (ck 1  ak 1 )b b  j 1    (c j 1  a j 1 )b

a j  c j  b{(ck  ak )b k  j 1  (ck 1  ak 1 )bb  j  2    (c j 1  a j 1 )}

Ini berarti b (a j  c j )

Karena 0  a j  b dan 0  c j  b yaitu  b  a j  c j  b

Maka a j  c j  0 atau a j  c j

Jadi representasi dari n adalah tunggal.


Jika n  ak b k  ak 1b k 1    a2b 2  a1b  a0 dimana n dinyatakan sebagai

jumlahan dari perpangkat bulatan dari b, maka n dapat ditulis sebagai


n  (ak ak 1ak  2  a1a0 )b

Contoh 1.
Cari basis 5 ke basis 10, kemudian ke basis 8!
Misalkan b  5 , sebagai basis penulisan, maka lambang dasarnya adalah 0, 1, 2,
3, dan 4. misalkan suatu bilangan bulat n dinyatakan
n  3.54  2.53  0.52  1.5  4
Maka dalam basis 5, n ditulis n  320145

Jika n ingin ditulis dalam basis 10, maka tinggal menghitung jumlah dari
perpangkatan lima tersebut, yaitu:
n  3.54  2.53  0.52  1.5  4
n  3.625  2.125  5  4
n  1875  250  9
n  213410
Selanjutnya kita bisa menuliskan dalam bentuk basis 8
2134  8.266  6
 8(8.33  2).6
 82.33  8.2  6
 82 (8.4  1)  8.2  6
 83.4  82.1  8.2  6

Ini berarti 213410  41268

Contoh 2 :
Basis 2 ke basis 10
1001102  1.25  0.2 4  0.23  1.22  1.2  0.20
 32  0  0  4  2  0
 38

Contoh 3 :
Basis 10 ke basis 2 dengan penggunaan penerapan algoritma pembagian
116  2.58  0
58  2.29  0
29  2.14  1
14  2.7  0
7  2.3  1
3  2.1  1
1  2. 0  1

Maka 116  11101002

Contoh 4 :
Basis 16 ke basis 10
Basis 16 mempunyai lambang dasar yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A, B, C, D, E , F ,
Huruf A, B, C , D, E , F , digunakan untuk menyatakan angka yang bersesuaian
dengan 10,11,12,13,14,…( dalam basis 10)
2 AC 316  2.163  10.62  12.16  3
 2.4096  10.256  192  3
 10947

Contoh 5:
Basis 2 ke basis 8
100000100012  1.000.010.0012
 10218

Contoh 6:
Basis 8 ke basis 2
70158  111.000.001.1012
 1110000011012

Contoh 7:
Basis 4 ke basis 2
20134  10.00.01.11
 100001112

Contoh 8:
Basis 2 ke basis 4
1011010012  1.01.10.10.01
 112214

Contoh 9 :
Basis 2 ke basis 16 (Menggunakan tabel konversi)
1011001110002  1011.0011.10002
 B3816
Contoh 10 :
Basis 16 ke 2 (Menggunakan tabel konversi)
FE 2 D16  1111.1110.0010.1101
 11111110001011012

Contoh 11 :
Operasi basis
- 1011010+100111
1011010
1001111 +
10101001

- 1110010-1001111
1110010
1001111-
100011

- 1011x101
1011
101x
1011
000
1011

110111

- 1110011:101

Anda mungkin juga menyukai