Anda di halaman 1dari 25

Telegraf adalah mesin yang digunakan untuk mentransmisikan pesan dalam bentuk impuls

listrik yang kemudian dikonversi menjadi data.Sebuah pesan yang dikirim melalui telegraf disebut
telegram atau kabelgram, sementara orang yang mengoperasikan mesin telegraf dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai telegrapher.

Telegrafi merupakan metode utama berkomunikasi dari pertengahan tahun 1800an hingga
memasuki tahun 1900-an, sebelum akhirnya digantikan oleh penemuan lain seperti telepon dan
internet.Versi paling awal telegraf dikembangkan pada akhir tahun 1700-an meskipun masih sebatas
konsep diatas kertas.Dasar dari telegraf mulai muncul pada awal tahun 1800-an. Pada tahun 1837,
Samuel Morse dan Alfred Vail mampu mengembangkan dan mematenkan sistem listrik untuk
telegraf.Banyak orang menganggap Morse sebagai penemu telegraf meskipun tidak begitu
kenyataannya.Penemu lain telah mematenkan berbagai versi telegraf sebelum Morse.

Sejarah juga menunjukkan bahwa Alfred Vail adalah otak ilmiah dibalik telegraf.Peran Morse
sebenarnya terletak pada usahanya dalam mempopulerkan telegraf, serta mengembangkan kode
yang kemudian digunakan dalam telegraf.Awalnya, mesin telegraf harus terhubung melalui
serangkaian kabel agar dapat bertukar pesan.Operator akan memasukkan pesan dalam kode Morse,
sedangkan penerima akan mendapatkan pesan dalam bentuk klik yang timbul akibat dua lempeng
logam yang saling berbenturan.Dengan mendengarkan pola klik dalam bentuk kode morse, operator
kemudian mencatat, menerjemahkan, dan meneruskan pesan kepada penerima.

Pada akhir tahun1800-an, telegrafi nirkabel mulai muncul sehingga pesan bisa dikirim melalui
gelombang radio.Hal ini menandai perubahan drastis dalam teknologi telegraf, sehingga orang dapat
mengirim pesan ke lokasi yang tidak memiliki jaringan kabel telegraf.Selain itu, telegraf nirkabel juga
memungkinkan dilakukannya komunikasi antar kapal laut yang tidak saling terhubung dengan
kabel.Namun sekarang telegraf sudah dianggap sebagai metode yang ketinggalan jaman.Salah satu
perusahaan telegraf terkenal, Western Union, mengirimkan telegram terakhir pada tahun
2006.Hampir semua perusahaan juga telah berhenti menawarkan layanantelegram seiring
berkembangnya E-mail serta layanan sms dengan biaya lebih murah sekaligus lebih cepat .[
Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk
menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan
jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama
sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini. Berkat ketekunan tiga
orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori ilmu alam yang bernama
James Maxwell berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan
gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk kgelombang
radio dan televisi (1865).
Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa
dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik).
Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru
digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah
dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra Atlantik.

Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara.


Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh
Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of
radio”. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat.
Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926
berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang
luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System).
Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris,
Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC. Selain mengalami perkembangan, radio
juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari Universitas
Columbia pada tahun 1933 memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM)
sebagai penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM). Keutungan FM dari AM,
antara lain:

1.   Dapat dihilangkan interference (gangguan/percampuran) karena cuaca.


2.   Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun radio  yang
bekerja pada gelombang yang sama.
3.   Menyiarkan suara sebaik-baiknya.

Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak, radio memiliki
beberapa keunggulan dimana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan
ketrampilan khusus dari khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca
karena radio merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat dapat
mendapatkan informasi dengan cepat dari radio dengan biaya murah. 
Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori
(untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk
acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang peranan yang sangat penting
karena pesan disampaikan diantara musik.

Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat sehingga
merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang).
Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya
yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima
info atau pesan yang disampaikan.
Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi media massa yang
dapat diandalkan, cukup efektif dalam penyampaian pesan, dan tetap diminati
walau banyak media lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio
terus bertambah dan radio terus bertahan menghadapi perkembangan zaman.

Apa itu Telegram – Telegram adalah sebuah aplikasi Instant Messenger yang
bisa berjalan pada berbagai platform dari mulai Android, Iphone, Windows
Phone dan juga dekstop seperti Windows, Mac, Linux dan MacOS.
Layaknya WhatsApp, aplikasi Telegram digunakan untuk berkirim pesan atau
chatting antar para penggunanya.

Telegram diciptakan oleh pemuda asal Rusia Pavel Durov dan diperkenalkan ke
publik sejak 2013 bersama saudaranya Nikolai Durov.

Dari awal kemunculannya hingga sekarang pengguna Telegram terus


mengalami peningkatan, di Indonesia sendiri kini sudah semakin dikenal karena
memiliki banyak kelebihan dibandingkan aplikasi saingannya.

Telegram menawarkan kecepatan serta keamanan dalam berkirim pesan,


teknologi yang digunakan berbasis Cloud yang menawarkan kemudahaan saat
pengguna menjalankan Telegram dari berbagai platform.

Dengan teknologi ini pengguna tidak perlu khawatir ruang penyimpanan


perangkatnya tersita sangat besar, bekerja sama dengan fitur cache
management memungkinkan Telegram dapat bekerja dengan pengunaan
hardisk yang sangat minim.

Keamanan pada Telegram mengandalkan teknologi Enkripsi MTProto yang


dikembangkan oleh Telegram sendiri. Pesan yang dikirim antar pengguna di
klaim tidak dapat sadap pihak manapun sehingga privasi pengguna lebih
terjaga.

Dan yang tidak kalah penting lagi, sejak awal Telegram meyakinkan tidak akan
memungut biaya apapun dari para pengguna selamanya alias dapat digunakan
secara gratis sampai kapanpun.
Kesan pertama yang kami rasakan saat pertama kali menggunakan Telegram di
perangkat android, diantaranya aplikasi ini bekerja sangat ringan dan cepat
dalam mengirim pesan ataupun berpindah antar menu didalamnya.

Saat di gunakan pada dua platform berbeda yaitu pada android dan dekstop
windows, Telegram dapat berjalan secara bersamaan dan login secara lancar
pada kedua perangkat tersebut, pesan pun dengan cepat tersinkronasi tanpa
kendala apapun.

Fitur-fitur Aplikasi Telegram

Kecepatan serta keamanan menjadi dua fitur penting yang Telegram tawarkan,
dan memang terasa benar perbedaannya apalagi jika anda sudah terbiasa
menggunakan aplikasi chat lainnya.

Selain itu Telegram pun masih menawarkan fitur-fitur lain yang juga sangat
bermanfaat untuk penggunanya, beberapa diantaranya adalah :

Secret Chat
Meski secara bawaan aplikasi Telegram ini telah dilengkapi teknologi pengaman
Enkripsi dalam mengirim pesan, namun didalamnya masih tersedia fitur
keamanan yang dinamai Secret Chat.

Fitur yang satu ini dapat digunakan jika ingin privasi kita lebih terjaga dengan
lawan chat.

Dalam mode Secret Chat pesan yang terkirim tidak dapat di forward atau
disebarkan kembali dan bahkan tidak dapat di screen shoot, pesan yang terkirim
juga dapat secara otomatis terhapus dalam waktu tertentu.

Channel Telegram
Hampir mirip dengan fitur grup yang ada pada Whatsapp, fitur Channel di
Telegram memungkinkan kita berkomunikasi dengan banyak pengguna namun
hanya pembuat Channel yang dapat mengirimkan pesan.

Fitur ini diperuntukan jika kita ingin melakukan penyiaran informasi (boardcast)
berupa tulisan, video dan gambar untuk para pengikut di channel kita.

Dalam fitur ini juga kita tidak akan di batasi dengan jumlah pengikut channel,
kita bebas menambahkan pengikut berapapun.

Grup Telegram
Seperti aplikasi Instant Messaging lainnya, di Telegram juga tersedia fitur grup
untuk mereka yang menginginkan komunikasi secara bersama-sama dalam satu
grup chat.
Kelebihannya pada grup Telegram adalah jumlah anggota yang bisa diajak
bergabung hingga mencapai 200 ribu orang, atau lebih banyak dari pada aplikasi
chat lainnya.

BOT Telegram
FItur menarik lainnya pada Telegram yaitu adanya BOT yang dapat membantu
pengguna untuk melakukan berbagai hal dalam aplikasi tesebut.

Seperti misalnya bermain game, translate bahasa, mendownload video, bahkan


hingga berjualan pulsa.

Bot ini berupa akun atau aplikasi yang bisa dibuat oleh siapa saja yang paham
programing, fungsinya untuk mempermudah pengguna Telegram.

Seperti aplikasi pada umumnya, cara menggunakan telegram cukup dengan


mencari aplikasi Telegram di berbagai platform yang anda gunakan lalu
menginstalnya.

Selanjutnya anda diharuskan untuk mendaftar dengan menggunkan no telepon,


seperti biasa nantinya no tersebut akan dikirimi kode verifikasi untuk
mengaktifkannya.

Setelah no telepon terdaftar aplikasi Telegram dapat langsung digunakan, awali


dengan melengkapi profil yang ingin ditampilkan.

Di dalam akun juga dilengkapi dengan username berupa link akun anda, dengan
membagikan link tersebut anda dapat mengundang pengguna lain tanpa
menggunakan no telepon.

Secara otomatis no telepon di kontak perangkat anda juga akan ditampilkan di


kontak Telegram jika mereka memiliki aplikasi ini di ponselnya.

Bagaimana setelah mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu aplikasi Telegram
apakah anda tertarik untuk menggunakannya sekarang  ?
Secara singkat, telegram adalah pesannya. Sedangkan telegraf adalah alat yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut kepada penerima.
Biasanya, telegram bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dalam jarak yang
cukup jauh,

 pertama kali dicetuskan oleh Samuel F.B. Morse, orang Amerika yang
mempopulerkan kirim mengirim telegram sekitar tahun 1800-1900. Hal yang
membuat orang beralih dan tertarik pada telegram adalah karena biayanya yang
lebih murah, dan tingkat penyampaian pesannya juga cepat. Tidak sampai satu
hari, pesan yang teman-teman kirimkan akan tiba di tangan penerima.

Cara kerja telegram

Telegram ini berisi kode-kode tertentu yang dikirimkan lewat telegraf. Selain itu,


alat ini bisa menjangkau daerah-daerah dalam maupun luar negeri sebab
menggunakan kabel bawah laut. Nah, kabel inilah yang menghubungkan satu
lokasi ke lokasi lain yang dekat maupun sangat jauh jaraknya.

Tarif telegram dihitung per karakter dan dihitung termasuk tanda baca. Tetapi


sayangnya telegram kelamaan dihentikan karena adanya berbagai teknologi lain
yang terus berkembang. Telegram terakhir tercatat dikirim pada tahun 2006
oleh sebuah perusahaan bernama Western Union.

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan


dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu
sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan
membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan
informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter.
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan
ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal
dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat
juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, tetapi radio sinyal
tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.
Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori
tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang ahli fisika asal Jerman
bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik dengan menemukan gelombang elektromagnetik itu sendiri.
Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
pertama kali diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari
pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik
dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu,
pendeteksian belum sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar
sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan
pesawat terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young
pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun
1930.
Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari
singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), tetapi perkembangan radar itu sendiri sudah
mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman,
Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam
pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan
penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an, ia bergabung
dengan bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari dan
mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu
orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian
Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt kemudian menciptakan
radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar
64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk
melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang
dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan
radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, tetapi tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan
pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan
radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema
untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya
pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar ini adalah
ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca
apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap
menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang dan
benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul
dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar
berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi,
maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.

Prinsip Kerja[sunting | sunting sumber]


Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat
dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama
penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.
Konsep radar hampir sama dengan metode seismik pada geofisika. [1]

Klasifikasi Radar[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform)[sunting | sunting sumber]

 Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang


menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana
radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak
termodulasi dapat mengukur kecepatan targetmelalui serta posisi sudut target secara akurat.
Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target
dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
 Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang
elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition
Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF
medium dan PRF low.
Berdasarkan Jumlah Antennanya[sunting | sunting sumber]

 Radar Monostatis: Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah
antenna yang digunakan untuk memancarkan maupun menerima sinyal. Radar ini memiliki
suatu bagian yang disebut duplexer untuk memisahkan antara penerima dan pemancar.
Radar monostatic biasanya menggunakan bentuk gelombang (Waveform) Namun dapat
juga menggunakan CW. Untuk desain radar monostatic CW digunakan suatu alat yang
disebut circulator untuk memisahkan antara gelombang yang dipancarkan dan diterima.
Radar jenis ini mendominasi jenis-jenis radar yang ada saat ini.
 Radar Bistatis/Multistatis: Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang
komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal
(receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh
suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi
berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Berdasarkan
pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua macam yaitu:

1. Radar Bi-Static Kooperatif: Yaitu radar Bi-static yang pemancarnya sudah terintegrasi
dengan unit radarnya, Contoh dari radar ini cukup banyak, di antaranya adalah radar
OTH (Over The Horizon) seperti Jindalee dan radar Struna-1MU buatan Rusia.
2. Radar Bi-Static Non-Kooperatif: Yaitu Radar Bi-static yang pemancarnya tidak
terintegrasi dengan unit radarnya, misalnya adalah Silent Sentry buatan Lockheed
martin yang memanfaatkan pemancar seperti Stasiun Televisi atau Radio.

Phased array[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk kategori ini adalah Phased array.

Dalam teori antena, phased array adalah sebuah array dari antena di mana relatif fase sinyal
masing-masing antena bervariasi dalam sedemikian rupa sehingga pola radiasi efektif array
diperkuat dalam arah yang diinginkan dan ditekan dalam arah yang tidak diinginkan.

Over-the-horizon radar[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk kategori ini adalah Over-the-horizon radar.
Over-the-horizon radar, atau OTH (kadang-kadang juga beyond the horizon, atau BTH), adalah
merupakan sebuah jenis sistem radar dengan kemampuan untuk mendeteksi target pada jarak
yang sangat panjang, biasanya sampai ribuan kilometer.

Radar pengawas bandar udara[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk kategori ini adalah Radar pengawas bandar udara.

Radar pengawas bandar udara atau airport surveillance radar (ASR) adalah sistem radar yang
digunakan di bandara untuk mendeteksi dan menampilkan posisi pesawat di terminal area.

Sistem radar[sunting | sunting sumber]


Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter
(pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .

Antena[sunting | sunting sumber]
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk
piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan
melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub (dwikutub). Input
sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini
merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke
pusat sistem RADAR.

Pemancar sinyal (transmitter)[sunting | sunting sumber]


Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah
tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan
kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.

Penerima sinyal (receiver)[sunting | sunting sumber]


Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena.
Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar
sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan
kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display). Selain tiga komponen di atas,
sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu

 Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.


 Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan
penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situasi tersebut.
 Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.

Aplikasi Radar[sunting | sunting sumber]


Prakiraan Cuaca[sunting | sunting sumber]

Radar cuaca mendeteksi asap

Artikel utama untuk kategori ini adalah Radar cuaca.

 Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.
 Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi kecepatan
dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).
Militer[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk kategori ini adalah Radar peringatan dini.

 Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk
mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini biasanya
dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia militer.
 Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk
mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar
ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru
kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-
air missile) diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.
Kepolisian[sunting | sunting sumber]
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor
saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun (radar
kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.

Pelayaran[sunting | sunting sumber]
Automatic Identification System DCU

Display of maritime traffic provided by Automatic Identification System. Only vessels equipped with AIS are
displayed, which excludes most fishing boats, pleasure craft, inland navigation and vessels less than 300
tons.

Typical marine radar antenna on the stern of a small boat. It rotates on a vertical axis, scanning 360° of
azmuth about every 2 seconds. It radiates a narrow vertical fan-shaped beam of microwaves horizontally
toward the horizon, perpendicular to the long axis of the antenna.

Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar


setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling
bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.

Penerbangan[sunting | sunting sumber]
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control
(ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara.
Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap
pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan
mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan
bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju. radar
mempunyai kelebihan dalam komunikasi . radar yang sangat kuat dapat membantu pilot untuk
melihat cuaca, layaknya pesawat terbang dan lain lain

Radar altimeter[sunting | sunting sumber]


Radar altimeter

IAI EL-M-20600, radar detection pod

Artikel utama untuk kategori ini adalah Radar altimeter.

Sebuah altimeter radar, altimeter elektronik, altimeter refleksi, altimeter radio (RADALT), radio
altimeter kisaran rendah (LRRA) atau hanya RA merupakan sebuah alat ukur ketinggian di atas
medan saat ini di bawah pesawat atau pesawat ruang angkasa.

Radar astronomi[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Radar astronomi

Gemini 5 Radar Evaluation Pod (REP)


Computer model of asteroid (216) Kleopatra, based on radar analysis.

Radar images and computer model of asteroid 1998 JM8

Radar astronomi adalah teknik mengamati benda-benda astronomi terdekat dengan


merefleksikan objek target microwave off dan menganalisis refleksi. Penelitian ini telah dilakukan
selama enam dekade. Radar astronomi berbeda dari astronomi radio di kedua adalah
pengamatan pasif dan mantan satu aktif. Sistem radar telah digunakan untuk berbagai studi tata
surya. Transmisi radar baik dapat berbentuk pulsa atau kontinu.
Radar adalah teknik yang kuat untuk mempelajari ukuran asteroid, bentuk,rotasi, fitur permukaan
dan untuk meningkatkan perhitungan orbit asteroid.Pengukuran jarak dan kecepatan asteroid
menggunakan radar memungkinkan perhitungan orbit asteroid jauh ke masa depan.

LIDAR (Light Detection and Ranging)[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: LIDAR

Pengukuran Lidar dari topografi bulan pada misi Clementine

LIDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi sensor jarak jauh menggunakan
properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi suatu objek dari target
yang dituju. Metode untuk menentukan jarak suatu objek adalah dengan menggunakan pulsa
laser. Seperti teknologi radar, yang menggunakan gelombang radio, jarak menuju objek
ditentukan dengan mengukur selang waktu antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang
dipancarkan.
Pengertian Distribusi Hasil Perikanan
Distribusi hasil perikanan adalah rangkaian kegiatan penyaluran hasil perikanan dari suatu
tempat ke tempat lain sejak produksi, pengolahan sampai pemasaran. Hal yang paling prinsip
dalam proses distribusi hasil perikanan adalah mempertahankan kondisi alat/wadah/sarana
yang digunakan dalam proses distribusi agar produk yang didistribusikan sampai ke tempat
tujuan dengan tetap mempertahankan mutu/kualitasnya. Oleh karena itu, distributor/penyalur
hasil perikanan harus memahami persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses distribusi
hasil perikanan.
Distribusi Hasil Perikanan

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam distribusi
ikan yang baik, diantaranya:
Distribusi hasil perikanan yang menggunakan sarana transportasi:

 Harus bersih dan mampu menghindari kontaminasi;


 Didesain  sedemikian  rupa  sehingga  tidak  merusak  produk,  di 
mana permukaannya harus rata, mudah dibersihkan, dan disanitasi;
 Apabila menggunakan  es sebagai pendingin, harus dilengkapi saluran
pembuangan untuk menjamin lelehan es tidak menggenangi produk;
 Dilengkapi  peralatan  untuk  menjaga  suhu  tetap  terjaga  selama
pengangkutan; dan
 Mampu melindungi produk dari resiko penurunan mutu
 Sarana berupa kendaraan pengangkut tidak digunakan untuk tujuan
lain secara bersamaan untuk menghindari terjadinya kontaminasi
terhadap produk hasil perikanan;
 Apabila kendaraan pengangkut digunakan untuk mengangkut produk
lain secara  bersamaan,  harus  dipisahkan  dan  dijamin 
kebersihannya  agar tidak mengkontaminasi produk hasil perikanan;
 Pengangkutan  hasil  perikanan  tidak  boleh  dicampur  dengan 
produk  lain yang  dapat  mengakibatkan  kontaminasi  atau 
mempengaruhi  higiene, kecuali  produk  tersebut  dikemas 
sedemikian  rupa,  sehingga  mampu melindungi produk tersebut; dan
 Pengangkutan  hasil  perikanan  dalam  keadaan  hidup  harus  mampu
mempertahankan  hasil  perikanan  tersebut  tetap  terjaga  kondisi 
dan mutunya.

Teknik/cara distribusi produk hasil perikanan sangat dipengaruhi oleh


beberapa hal diantaranya; jenis produk, jenis alat angkut, dan kondisi
penyimpanan. Proses distribusi untuk produk kering berbeda dengan produk
basah. Begitupun dengan jenis alat angkut yang digunakan, bila produk yang
didistribusikan berupa produk basah, maka sarana transportasi yang
digunakan harus dilengkapi dengan alat pendingin. Jenis produk yang
didistribusikan juga akan berpengaruh terhadap kondisi penyimpanan,
sehingga kondisi penyimpanan harus disesuaikan dengan jenis produk yang
akan didistribusikan.

Cara Distribusi Ikan Yang Baik


Pada dasarnya distribusi produk hasil perikanan dapat dilakukan dengan
model penerapan system rantai dingin. Dalam system ini suhu ikan hasil
tangkapan/panen diupayakan selalu tetap rendah agar terjaga kesegarannya,
yakni dengan mengoptimalkan penggunaan es dalam penyimpanannya.
Sistem rantai dingin yang diterapkan dalam distribusi dan transportasi ikan
dipersyaratkan bahwa semua kendaraan yang digunakan untuk
pengangkutan ikan harus mampu mempertahankan suhu dingin yang
dibutuhkan baik untuk ikan segar maupun mengawetkan produk beku. Akan
lebih baik dengan menggunakan pintu dalam yang dapat menutup sendiri
dengan fleksibel untuk mengurangi kehilangan udara dingin waktu pintu
kendaraan pengangkut dibuka. Pada pengangkutan jarak jauh sebaiknya
suhu dipertahankan dan selalu dijaga pada -18oC atau lebih rendah dan ini
bisa dicapai dengan pendinginan mekanis, pemakaian es kering, sirkulasi
gas cair yang dingin. Untuk refrigerasi dan ketelitian dalam pemuatan,
operasi dan pemeliharaannya, sewaktu-waktu harus diperiksa dengan
mengukur suhu produk pada awal dan akhir perjalanan.Pengangkutan harus
dilakukan dengan hati-hati agar produk perikanan tidak terkena suhu tinggi
selama pemuatan dan pembongkaran kendaraan pengangkut. Model
pengembangan system rantai dingin yang ditujukan bagi proses distribusi
adalah dengan penyediaan sarana sebagai berikut:
1. Truk ber-refrigerasi (refrigerated truck)
Truk berefrigerasi merupakan alternative alat transportasi produk perikanan
yang baik diterapkan untuk transport jarak jauh dan yang memakan waktu
cukup lama.

2. Truk berinsulasi (insulated truck)


Kebutuhan refrigerasi untuk mengangkut ikan dapat ditekan sekecil
mungkin dengan cara menginsulasi seluruh bagian sarana angkut sebaik
mungkin, yakni atap, dinding, dan lantai. Hal ini dilakukan agar suhu ikan
tidak cepat meningkat selama proses distribusi dan agar kapasitas ikan yang
diangkut agar lebih besar. Penyusunan peti wadah ikan dalam truk
berinsulasi disusun rapat sesamanya agar panas tidak menyelinap diantara
peti, serta diberi lapisan alas es di bawah tumpukan peti dan lapisan es lagi
di atas tumpukan.

3. Mobil angkut pick up


Fasilitas mobil pick up dalam suatu unit pengolahan ikan dapat digunakan
untuk mengangkut kebutuhan proses pengolahan, serta untuk
mendistribusikan produk olahan non beku yang sudah dikemas dengan baik
untuk jarak tidak terlalu jauh.

4. Sepeda motor dilengkapi box berinsulasi


Alat ini dirancang dengan harga yang relative murah tetapi mempunyai daya
guna yang maksimal.Alat tersebut berkapasitas 50 kg/wadah. Setiap motor
yang digunakan mempunyai dua wadah. Usia produktif alat ini diperkirakan
minimal sampai lima tahun.

5. Becak dilengkapi box berinsulasi


Fungsi becak berinsulasi sama dengan motor berinsulasi yakni untuk
mendistribusikan produk perikanan, dengan tetap menjaga kesegarannya
karena sudah didesain sedemikian rupa. Namun penggunaan becak ini
terbatas dari segi wilayah karena hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

6. Cool box
Dalam proses distribusi, cool box terutama digunakan sebagai wadah
penyimpanan produk hasil perikanan. Untuk keperluan penyimpanan,
distribusi dan penjajaannya dilakukan dalam wadah cool box dengan
menyelimuti seluruh badan ikan dengan es curia. Caranya adalh sebagai
berikut:
Pertama-tama menempatkan es curia yang lebih tebal dibagian dasar wadah,
kemudian menempatkan lapisan ikan dengan ketebalan tertentu diatasnya,
selanjutnya ditempatkan lagi lapisan es diatas lapisan ikan, demikian
seterusnya berselang-seling dengan yang terakhir (paling atas) adalah
lapisan es yang lebih tebal.
Pada ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil, proses seperti ini juga sekaligus
merupakan proses meninginkannya. Efektifitas pendinginannya sangat
tergantung kepada ketebalan lapisan ikan, ketebalan lapisan (kecukupan) es,
dan kekedapan wadah (cool box) terhadap penetrasi panas.
Pada kondisi pengemasan hanya satu lapisan ikan dan lapisan tersebut dapat
diselimuti dengan sempurna oleh es curia, maka dilihat jelas bahwa
ketebalan lapisan dan suhu awal ikan sangat menentukan kecepatan
pendinginan, dimana semakin tebal lapisan dan semakin tinggi suhu awal
ikan maka waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkannya akan semakin
lama.
Dari sisi kebutuhan es, selain ditentukan oleh jumlah ikan yang didinginkan
juga ditentukan oleh suhu awal ikan dan suhu udara luar disekitar wadah
atau cool box, dimana semakin tinggi suhunya maka jumlah es yang
dibutuhkan akan semakin banyak.

7. Trays/kranjang
Fungsi trays dan keranjang dalam proses distribusi adalah untuk
menampung produk olahan ikan sebelum dikemas dan didistribusikan.
Untuk produk segar/beku, ikan harus tetap dijaga kesegarannya dengan
menambahkan es selama ditampung dalam trays.

8. Sarana sanitasi dan hygiene


Dalam proses distribusi, sarana sanitasi dan hygiene diperukan untuk
menjaga kondisi sarana angkutan yang digunakan untuk mengangkut
produk-produk perikanan agar tetap bersih, sehingga kesegaran ikan
selama proses distribusi tetap terjaga.
Selain dalam bentuk fresh/segar dan beku, produk hasil perikanan juga
dapat didistribusikan dalam bentuk ikan hidup. Biasanya ikan-ikan yang
dipasarkan dalam keadaan hidup adalah ikan-ikan dari hasil budidaya atau
ikan karang yang mempunyai nilai jual cukup tinggi.Pada dasarnya, ada dua
metode transportasi ikan hidup, yaitu dengan menggunakan air sebagai
media atau sistem basah, dan media tanpa air atau sistem kering.

9. Pengangkutan Sistem Basah


Transportasi sistem basah (menggunakan air sebagai media pengangkutan)
terbagi menjadi dua, yaitu :

A. Sistem Terbuka
Pada sistem ini ikan diangkut dalam wadah terbuka atau tertutup tetapi
secara terus menerus diberikan aerasi untuk mencukupi kebutuhan oksigen
selama pengangkutan. Biasanya sistem ini hanya dilakukan dalam waktu
pengangkutan yang tidak lama. Berat ikan yang aman diangkut dalam sistem
ini tergantung dari efisiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air,
ukuran, serta jenis spesies ikan.

B. Sistem Tertutup
Dengan cara ini ikan diangkut dalam wadah tertutup dengan suplai oksigen
secara terbatas yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan selama
pengangkutan. Wadah dapat berupa kantong plastik atau kemasan lain yang
tertutup. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
pengangkutan adalah kualitas ikan (harus sehat dan baik), oksigen, suhu (15
– 20oC untuk ikan didaerah tropis), pH (7 – 8), CO2, amoniak, kepadatan dan
aktivitas ikan (perbandingan antara volume ikan dengan volume air adalah
1:3 sampai 1:2).
Beberapa permasalahan dalam pengangkutan sistem basah adalah selalu
terbentuk buih yang disebabkan banyaknya lendir dan kotoran ikan yang
dikeluarkan. Kematian diduga karena pada saat diangkutisi perut masih
ada,sehingga pada saat diangkut masih ada kotoran yang mencemari media
air yang digunakan untuk transportasi. Disamping itu, bobot air cukup
tinggi, yaitu 1 : 3 atau 1 : 4 bagian ikan dengan air menjadi kendala
tersendiri untuk dapat meningkatkan volume ikan yang diangkut. Oleh
karena itu, untuk menghindari terjadinya metabolisme yang sangat tinggi
pada saat pengangkutan, maka sebaiknya ikan diberok terlebih dahulu
minimal 1 hari sebelum ikan diangkut dengan cara dipuasakan.

Pengangkutan Sistem Kering (Semi Basah)


Pada transportasi sistem kering, media angkut yang digunkan adalah bukan
air, Oleh karena itu ikan harus dikondisikan dalam keadaan aktivitas biologis
rendah sehingga konsumsi energi dan oksigen juga rendah. Makin rendah
metabolisme ikan, makin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya
sehingga ketahanan hidup ikan untuk diangkut diluar habitatnya makin
besar.
Penggunaan transportasi sistem kering dirasakan merupakan cara yang
efektif meskipun resiko mortalitasnya cukup besar. Untuk menurunkan
aktivitas biologis ikan (pemingsanan ikan) dapat dilakukan dengan
menggunkan suhu rendah, menggunakan bahan metabolik atau anestetik,
dan arus listrik.
Pada kemasan tanpa air, suhu diatur sedemikian rupa sehingga kecepatan
metabolisme ikan berada dalam taraf metabolisme basal, karena pada taraf
tersebut, oksigen yang dikonsumsi ikan sangat sedikit sekedar untuk
mempertahankan hidup saja. Secara anatomi, pada saat ikan dalam keadaan
tanpa air, tutup insangnya masih mangandung air sehingga melalui lapisan
inilah oksigen masih diserap.
Kondisi pingsan merupakan kondisi tidak sadar yang dihasilkan dari sistem
saraf pusat yang mengakibatkan turunnya kepekaan terhadap rangsangan
dari luar dan rendahnya respon gerak dari rangsangan tersebut. Pingsan
atau mati rasa pada ikan berarti sistem saraf kurang berfungsi.
Cara pemingsanan ikan akan berbeda untuk setiap jenis ikan. Namun
demikian, secara umum Pemingsanan ikan dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu melalui penggunaan suhu rendah, pembiusan menggunakan zat-zat
kimia dan penyetruman menggunakan arus listrik.

1. Pemingsanan dengan menggunakan suhu rendah


Ini dapat dilakukan dengan cara, yakni (a) penurunan suhu secara langsung,
dimana ikan langsung dimasukkan dalam air yang bersuhu 10o – 15oC ,
sehingga ikan pingsan; dan (b) penurunan suhu secara bertahap, dimana
suhu air sebagai media ikan diturunkan secara bertahap sampai ikan
pingsan.

2. Pemingsanan ikan dengan bahan anestasi (bahan pembius)


Beberapa bahan anestasi yang dapat digunakan dalam pembiusan ikan
antara lain:

NO BAHAN DOSIS
1 MS-222 0.05 mg / l
2 Novacaine 50 mg / kg berat ikan
3 Barbitas sodium 50 mg / kg berat ikan
4 Ammobarbital sodium 85 mg / kg berat ikan
5 Methyl paraphynol (dormisol) 30 mg / l
6 Tertiary amyl alcohol 30 mg / l
7 Choral hydrate 3-3.5 g lt
8 Urethane 100 mg / l
9 Hydroksi quinaldine 1 mg / l
10 Thiouracil 10 mg / l
11 Quinaldine 0.025 mg / l
12 2-Thenoxy ethanol 30 – 40 ml / 100 lt
13 Sodium ammital 52 – 172 mg / l

Pembiusan ikan dikatakan berhasil bila memenuhi tiga kriteria, yaitu : (1)
Induksi bahan pembius dalam tubuh ikan terjadi dalam waktu tiga menit
atau kurang, sehingga ikan lebih mudah ditangani, (2) Kepulihan ikan
sampai gerakan renangnya kembali normal membutuhkan waktu kurang dari
10 menit, dan (3) Tidak ditemukan adanya kematian ikan selama 15 menit
setelah pembongkaran. Yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan
anestasi ini adalah, apakah bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan
potensi bahaya bagi manusia atau tidak.

3. Pemingsanan ikan dengan arus listrik


Arus listrik yang aman digunakan untuk pemingsanan ikan adalah yang
mempunyai daya 12 volt, karena pada 12 Volt ikan mengalami keadaan
pingsan lebih cepat dan tingkat kesadaran setelah pingsan juga cepat.
Setelah ikan pingsan selanjutnya adalah pengemasan. Pada pengangkutan
ikan hidup dengan system kering diperlukan media pengisi sebagai
pengganti air. Yang dimaksud dengan bahan pengisi dalam pengangkutan
ikan hidup adalah bahan yang dapat ditempatkan diantara ikan hidup dalam
kemasan untuk menahan ikan dalam posisinya. Bahan pengisi memiliki
fungsi antara lain mampu manahan ikan agar tidak bergeser dalam kemasan,
menjaga lingkungan suhu rendah agar ikan tetap hidup serta memberi
lingkungan udara dan kelembaban memadai untuk kelangsungan hidupnya.
Media pengisi yang sering digunakan dalam pengemasan adalah serbuk
gergaji, serutan kayu, serta kertas koran atau bahan karung goni. Jenis
serbuk gergaji atau serutan kayu yang digunakan tidak spesifik, tergantung
bahan yang tersedia. Diantara beberapa jenis bahan pengisi, sekam padi dan
serbuk gergaji merupakan bahan pengisi terbaik karena memiliki
karakteristik, yaitu : berongga, mempunyai kapasitas dingin yang memadai,
dan tidak beracun.Media serbuk gergaji memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jenis media lainnya. Keunggulan tersebut terutama
pada suhu. Serbuk gergaji mampu mempertahankan suhu rendah lebih lama
yaitu 9 jam tanpa bantuan es dan tanpa beban di dalamnya.
Adapun cara pengemasannya adalah sama dengan cara pengemasan produk
ikan segar/beku yang ditransportasikan dengan menggunakan cool box,
dimana ikan disusun berlapis dengan serbuk gergaji. Wadah yang digunakan
dalam proses pengangkutan ikan hidup dengan sistem kering dapat berupa
sterefoam. Caranya pengemasannya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama tempatkan serbuk gergaji yang telah didinginkan (suhu


8 – 10oC) dibagian dasar wadah; 
2. Kemudian tempatkan lapisan ikan dengan ketebalan tertentu
diatasnya; 
3. Selanjutnya ditempatkan lagi lapisan serbuk gergaji diatas lapisan
ikan, demikian seterusnya berselang-seling dengan yang terakhir
(paling atas) adalah lapisan serbuk gergaji; 
4. Sebaiknya boks sterefoam ditutup sangat rapat untuk menghindari
udara panas dari luar masuk ke dalam wadah. 
5. Setelah dikemas, selanjutnya ikan siap didistribusikan. Boks-boks
sterefoam yang berisi ikan dimasukkan kedalam alat angkut (mobil)
yang telah dimodifikasi dengan menambahkan lapisan insulasi pada
sekeliling dindingnya. Hal ini untuk menghambat udara panas dari luar
yang akan masuk kedalam ruang penyimpanan. Selama dalam
transportasi, pengontrolan suhu ruang perlu dilakukan secara rutin
dan diupayakan untuk tetap stabil. 
Pada saat tiba ditempat tujuan, ikan segera disadarkan. Proses penyadaran
adalah dengan mengembalikan ikan sesuai dengan suhu pada habitatnya.
Caranya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan wadah (bak) yang telah dilengkapi dengan aerasi sehingga


oksigen dalam air tercukupi dan sirkulasi dapat berjalan dengan baik. 
2. Cuci ikan dengan bersih untuk menghilangkan lendir dan sisa-sisa
serbuk gergaji yang masih menempel pada tubuh ikan. 
3. Kemudian masukkan ikan kedalam bak. 
4. Untuk mempercepat proses penyadaran perlu adanya sedikit
rangsangan dengan cara menggerak-gerakkan badan ikan pada buih
aerator. 
5. Umumnya ikan akan sadar dalam waktu ±10 menit. 

Berbicara distribusi hasil perikanan di tingkat supplier/pedagang pengumpul


dan pedagang pengecer, maka kita tidak hanya berbicara mengenai sarana
distribusi seperti sarana transportasi saja namun juga berbicara mengenai
sarana distribusi lainnya, salah satunya adalah pelabuhan perikanan.
Dalam Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dinyatakan
bahwa pelabuhan perikanan sebagai suatu lingkungan kerja salah satunya
berfungsi sebagai pusat pemasaran dan distribui hasil perikanan. Sedangkan
dalam pasal 15 ayat (3) huruf a Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
No 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa pelabuhan perikanan memiliki
fasilitas funfsional salah satunya adalah fasilitas pemasaran hasil perikanan
seperti tempat pelelangan ikan (TPI) dan pasar ikan.
Tempat pemasaran/distribusi hasil perikanan seperti TPI dan Pasar Ikan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Terlindung dan mempunyai dinding yang mudah untuk dibersihkan; 


 Mempunyai lantai yang kedap air yang mudah dibersihkan dan
disanitasi, dilengkapi dengan saluran pembuangan air dan mempunyai
sistem pembuangan limbah cair yang higiene; 
 Dilengkapi dengan fasilitas sanitasi seperti tempat cuci tangan dan
toilet dalam jumlah yang mencukupi. Tempat cuci tangan harus
dilengkapi dengan bahan pencuci tangan dan pengering sekali pakai; 
 Mempunyai penerangan yang cukup untuk memudahkan dalam
pengawasan hasil perikanan; 
 Kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang yang dapat
mempengaruhi mutu hasil perikanan tidak diperbolehkan berada
dalam tempat Pemasaran Ikan/pasar grosir; 
 Dibersihkan secara teratur minimal setiap selesai penjualan; 
 Dilengkapi dengan tanda peringatan dilarang merokok, meludah,
makan dan minum, dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat
dengan jelas; 
 Mempunyai fasilitas pasokan air bersih dan atau air laut bersih yang
cukup; 
 Mempunyai wadah penampungan produk yang bersih, tahan karat,
kedap air dan mudah dibersihkan; dan 
 Mempunyai penampungan pengolahan limbah. 

Anda mungkin juga menyukai