DIGITAL IO
DISUSUN OLEH:
PRIYONO NIM18050514013
FAKULTAS TEKNIK
2020
Gedung A8 Ruang A8.03.14
Kampus Ketintang Surabaya 60231
+62.31.8280009 psw 502
/fax.+62.31.8297197
A. JUDUL : DIGITAL IO
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. DASAR TEORI
Pin Digital
Pin pada Arduino dapat dikonfigurasi sebagai input atau output.
Dokumen ini menjelaskan fungsi pin dalam mode tersebut. Meskipun judul
dokumen ini mengacu pada pin digital, penting untuk dicatat bahwa sebagian
besar pin analog Arduino (Atmega), dapat dikonfigurasi, dan digunakan,
dengan cara yang persis sama dengan pin digital.
Resistor penarik dikendalikan oleh register yang sama (lokasi memori chip
internal) yang mengontrol apakah pin TINGGI atau RENDAH. Akibatnya,
pin yang dikonfigurasi untuk memiliki resistor pullup dinyalakan ketika pin
adalah INPUT, akan memiliki pin yang dikonfigurasi sebagai TINGGI jika
pin kemudian beralih ke OUTPUT dengan pinMode (). Ini bekerja di arah
lain juga, dan pin output yang dibiarkan dalam status TINGGI akan memiliki
resistor pullup yang ditetapkan jika beralih ke input dengan pinMode ().
a. Alat
b. Bahan
1. LED 1
2. Resistor 10 K Ω 1
Praktikum Percobaan 1
void setup() {
// Mengeset mode dari pin no 2
pinMode(PinInput, INPUT);
void loop() {
// Membaca tegangan pada pin no 2
int Sensor_Value= digitalRead(PinInput);
1.5. Kesimpulan
Hasil level logika pad serial monitor jika dengan menggunakan pinMode(PinInput,
INPUT); maka hasilnya tidak jelas dikarenakan jika kaki push button yang di
sambungkan pada port dia akan tidak stabil antara mines atau plusnya ketika push
button tidak ditekan tetapi ketika push button ditekan maka keadaannya akan stabil
pada angka 0 pada serial monitor.
Praktikum Percobaan 2
void setup() {
// Mengeset mode dari pin no 2
pinMode(PinInput, INPUT);
2.5. Kesimpulan
Nyala LED ketika kondisi push button tidak ditekan akan tetap menyala tetapi
menyala dengan kecepatan terang redup yang sangat cepat dikarenakan kondisi kaki
LED yang positif tidak menerima kondisi yang stabil antara mines atau plus maka
dari itu LED jadi kedip kedip tetapi hal ini sangat cepat sekali. Ketika push button
ditekan maka nyala LED terang sekali dan tidak berkedip kedip.
Praktikum Percobaan 3
void setup() {
// Mengeset mode dari pin no 2
pinMode(PinInput, INPUT);
pinMode(13, OUTPUT);
3.5. Kesimpulan
Fungsi resistor adalah menstabilkan tegangan ke port hingga menjadi positif dan tidak
mengambang. Setelah diberi resistor 10K Ohm maka LED yang semula jika push button
tidak ditekan tetap menyala kali ini mati ketika tidak ditekan dan akan menyala ketika
push button ditekan.
Praktikum Percobaan 4
Gambar 4.1 Rangkaian Digital Input Dan Output Dengan Resistor Dan LED
void setup()
{ pinMode(PinLED,
OUTPUT);
pinMode(PinButton, INPUT_PULLUP);
}
void loop (){
//blok status ketika push button ditekan
if(digitalRead(PinButton)==LOW&&ButtonReady) {
if(LEDon) {
digitalWrite(PinLED, LOW);
LEDon=false;
}else{
digitalWrite(PinLED, HIGH);
LEDon=true;
}
ButtonReady=false;
} else if(digitalRead(PinButton)==HIGH&&!ButtonReady)
{ ButtonReady=true;
}
delay(10);
}
4.3. Foto Rangkaian Ketika Push Button Tidak Ditekan
4.6. Kesimpulan
Dalam keadaan push button belum ditekan sama sekali maka LED akan mati yaitu
dalam keadaan LOW, ketika push button ditekan satu kali maka LED akan menyala
yatu dalam keadaan HIGH dan ketika push button ditekan untuk ketiga kalinya maka
LED akan mati dan kembali seperti keadaan awal dimana push button belum ditekan
sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Arduino.2020.”Digital Pins”.(online).
(https://www.arduino.cc/en/Tutorial/DigitalPins). Diakses 31 Maret
2020 . Pukul 19.00 WIB.