Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL TUTORIAL BLOK 5

Kelompok tutorial :3
Hari/ tanggal : Jumat, 3 April 2020
Skenario/ Pertemuan : 2/2
Tutor : dr. Seto Priyambodo, M.Sc
Ketua : Feggy Rizqita Kurniasih (H1A019037)
Sekretaris : Amira Yumna Utami (H1A019003)
Anggota :
- Ardhitio Mustafa Akmal (H1A019006)
- Bella Insani Kamil (H1A019019)
- Fahmi Akbar Utomo (H1A019034)
- I Made Brama Atmaja (H1A019052)
- Lale Aqmarina Awanis (H1A019060)
- M. Ammar Rusydi (H1A019070)
- Ni Wayan Dewi (H1A019082)
- Rifdah Amalia (H1A019092)
- Suci Lousiana Bahri (H1A019105)
MIND MAP
SKENARIO 1
STEP 1 (Clarifying Unfamiliar Terms)

1. Pitting edema :
- Edema adalah cekungan atau lekukan yang timbul setelah bagian kulit yang bengkak ditekan
menggunakan ujung jari. Biasanya terjadi pada ibu hamil
2. Zat gizi makro
- Zat gizi makro adalah sumber energi besar untuk tubuh yg terdiri dari karbohidrat,protein
dan lemak.
- Makronutrient juga dibutuhkan dengan jumlah besar dalam tubuh.
Kalori yang diberikan:
Karbo: 4kcal
Lemak: 9kcal
Protein: 4 kcal
3. Karbohidrat
- Makronutrien alami yang merupakan sumber energi utama yang ditemukan dalam makanan
- Karbohidrat disebut juga sebagai zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur Karbon
(C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O)
- Karbobidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula, pati dan serat.
4. Status gizi
- Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat zat
gizi
- Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan
dan masukan nutrient.

STEP 2 (Defining Main Problem)

1. Peran dari zat makro?


2. Bagaimana karakteristik penyediaan dan penyimpanan cadangan energi yang berasal dari
zat gizi makro?
3. Gangguan apa saja yg dpt terjadi akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi makro?
4. Analisislah kondisi ketiga anak dalam skenario!
5. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi kondisi ketiga anak tersebut?

STEP 3 (Brainstorming) dan 4 (Analyzing Problem)

1. Peran dari zat makro


- Memberikan energi bagi tubuh yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar untuk bertahan
hidup.

Zat makro terdiri atas:

a. Karbohidrat
1. Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida
pada disakarida.
3. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa
asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-bahan ini
dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa
berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan natrium
dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun.
5. Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltic usus
dan memberi bentuk pada feses.
b. Lemak
1. Sumber energi terbesar
50% di subkutan, 45% di sekeliling organ perut, 5% di jaringan intramuscular
2. Sumber asam lemak esensial
3. Alat pengangkut vitamin larut lemak
4. Menghemat protein
5. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
6. Sebagai pelumas dalam pengeluaran feses
7. Memelihara suhu tubuh
8. Pelindung organ tubuh
c. Protein
 Protein berperan dalam transport zat gizi, Pengangkutan zat-zat gizi
tersebut sebagian besar dilakukan oleh protein, seperti lipoprotein yang
berperan dalam mengangkut lipida dan bahan-bahan sejenis lipida, serta
transferin yang berperan mengangkut zat besi dan mangan.

1. Penting dalam membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan

2. Protein digunakan ketika sumber energu utama sudah habis

3. Bahan pembentuk antibodi

4. Bahan pembuatan enzim dan hormon

5. Untuk pertumbuhan dan perkembangan

6. Menjaga keseimbangan air

7. Menjaga netralitas tubuh

8. Sebagai alat pengangkut nutrient

9. Sebagai energi tambahan

10. Untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia.

11. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus

12. Menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh


13. Sebagai penghasil energi

14. Protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru yang selalu terjadi
dalam tubuh.

15. Protein juga menggantikan jaringan tubuh yang telah rusak dan perlu
dirombak kembali sehingga terbentuk jaringan yang baru.

16. Fungsi utama protein bagi tubuh ialah untuk membentuk jaringan baru
dan mempertahankan jaringan yang telah ada.

17. Bahan pembentuk membran sel, dapat membentuk jaringan pengikat


misalnya kolagen dan elastin, serta membentuk protein yang inert seperti
rambut dan kuku.

18. Protein juga berfungsi sebagai enzim, sebagai plasma (albumin),


membentuk antibodi, serta dapat berfungsi sebagai bagian dari sel yang
bergerak (protein otot).

2. Bagaimana karakteristik penyediaan dan penyimpanan cadangan energi yang berasal dari zat
gizi makro?

1. Karbohidrat
o Pengeluaran

o Penyimpanan
Glukosa disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
 Biasanya, hati dapat menyimpan 70 g (280 kkal), otot 120 g (480)
kcal).
 Di hati -> mempertahankan glukosa darah di antara waktu makan. Jika
dibutuhkan segera untuk energi, hati melepaskan glukosa ke
aliran darah kemudian ke sel untuk memberikan energi
 Di otot -> memberikan energi langsung ke otot
selama latihan yang intens
ex: olahraga
 Setelah kapasitas penyimpanan glukosa di hati dan otot tercapai
glukosa akan disimpan sebagai jaringan lemak atau adiposa
2. Protein
- Berdasarkan Sifat:
o Struktural
Sukar larut dalam air dan biasanya menjadi zat pembangun sitoskeleton. Contoh:
Keratin dan Kolagen.
o Globular
Bentuknya kompleks (Kuarterner) dan larut dalam air. Contoh: Albumin, Hormon
Peptida, dan protein globular pada membran sel yang berfungsi sebagai kanal ion.
- Berdasarkan sumber
o Terdiri dari atom C,H,O,N
o Akan dihancurkan menjani asam amino yg berguna pada otot dan darah
Contoh makanan : Jagung, ikan, kacang kacangan dan susu
o Peotein digunakan jika sudah tidak ada lagi energi yang tersedia
o Penyimpanannya: dalam bentuk turunan protein dan asam amino
Contohnya: kratin fosfat, keratin dan ATP yg ada di otot dan protein plasma
o Perbedaan protein dengan zat gizi lainnya adalah kepemilikan atom N
o Protein berfungsi sebagai perlindungan dan pertahanan karena membentuk
immunoglobulin (antibodi sebagai salah satu komponen sistem imun),
hemoglobulin, dan faktor pembekuan (yang melindungi homeostasis)
Klasifikasi asam amino :

3. Lemak
- Tidak larut dalam air
o Lemak : trigliserida, fosfolipid, dan sterol
- Asam lemak terbagi jadi
o Asam lemak jenuh (asam lemak jenuh): Jenuh dengan tidak ada karbon yang terikat
bersama dengan ikatan rangkap
o Asam lemak tak jenuh:
 Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFAs): Asam lemak yang dimiliki Satu
rantai ganda
 Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA): asam lemak yang memiliki “lebih
banyak dari satu ”ikatan rangkap
- Lemak ada 2 jenis :
o Saturated fatty acid ( asam lemak jenuh) : mudah tersaturasi karena ikatannya
tunggal
o Unsaturated fatty acid ( asam lemak tak jenuh) : tidak mudah tersaturasi karena
ikatan rangkap/dobel

Unsaturated fatty acid ini dibagi menjadi 2 yaitu :

 Monosaturated fatty acids : memiliki 1 rantai rangkap


 Polyunsaturated fatty acids : memiliki lebih dari satu rantai rangkap
 Lemak disimpan dalam jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida

Proses metabolisme:

- Gliserol dan asam lemak diperoleh dari hasil pemecahan trigliserida melalui proses lipolisis.
Gliserol (suatu ikatan 3-karbon seperti piruvat akan tetapi dengan susunan H dan OH pada
karbon yang berbeda) memasuki jalur metabolisme diantara glukosa dan piruvat dalam
bentuk gliserol 3-fosfat yang sebelumnya telah diubah oleh enzim yang berada pada intrasel
kemudian dapat diubah menjadi glukosa atau piruvat. Piruvat kemudian diubah menjadi
asetil KoA untuk kemudian memasuki siklus TCA (Tri Carboxylic Acid) atau siklus Krebs.
- Sebagian besar asam lemak alami terdiri atas karbon dalam jumlah genap, biasanya enam
belas atau delapan belas karbon. Asam lemak mula-mula akan dipecah melalui proses
oksidasi ke dalam unit-unit yang terdiri atas 2-karbon. Tiap pecahan 2-karbon ini akan
mengikat satu molekul KoA untuk membentuk asetil KoA. Proses perubahan asam lemak
bebas menjadi banyak molekul asetil KoA dinamakan beta-oksidasi yan terjadi pada
mitokondria.
- Setiap molekul asetil KoA kemudian akan memasuki siklus TCA (Tri Carboxylic Acid) atau
siklus Krebs. Setiap unit dua karbon pecah dari molekul asam lemak, akan dilepas sedikit
enargi. Bila unit 2-karbon ini kemudian memasuki siklus TCA dalam bentuk asetil KoA akan
dihasilkan energi yang lebih banyak. Yang pertama-tama asetil KoA akan bergabung dengan
asam oksaloasetat membentuk asam sitrat kemudian didegradasi menjadi atom H dan
karbondioksida, kemudian atom H dioksidasi pada sistem kemiosmotik mitokondria pada
transport elektron guna membentuk energi. Energi dalam hal ini diikat dalam bentuk NADH
dan FADH2. Bila asam lemak mempunyai atom karbon dalam jumlah ganjil, maka disamping
asetil KoA akan dibentuk iaktan KoA dengan ikatan 3-karbon, yaitu propionil KoA. Propionil
KoA ini sama seperti asetil KoA akan memasuki siklus TCA. Bila sel tidak membutuhkan
energi, asetil KoA yang berasal dari oksidasi asam lemak akan membentuk lemak.

3. Gangguan apa saja yg dpt terjadi akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi makro?
- Kelebihan Makronutrien
a. Karbohidrat
 Obesitas
Kegemukan terjadi karena tidak terkontrolnya konsumsi karbohidrat dan lemak,
sehingga oleh tubuh kelebihan karbohidrat dan lemak disimpan sebagai
cadangan lemak tubuh.
 Karies Gigi
Karies gigi merupakan suatu penyakit yang menyerang gigi yang mengakibatkan
kerusakan secara lambat dari jaringan keras gigi.
 Hiperglikemia
Hiperglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar glukosa dalam darah lebih
tinggi dibandingkan kondisi normal. Hiperglikemia mengindikasikan penyakit
diabetes mellitus, yang disebabkan oleh kekurangan sekresi insulin baik absolut
maupun relatif.
b. Protein
 Asidosis
Protein merupakan pembentuk asam, sehingga apabila mengkonsumsi makanan
dengan protein tinggi dapat meningkatkan kadar keasaman tubuh, khusunya
kadar keasaman darah dan jaringan yang menyebabkan asidosis. Gangguan
pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal
asidosis.
 Osteoporosis
Dalam pembentukan asam amino protein membutuhkan kalsium yang terdapat
pada tulang dan gigi. Maka, apabila kita banyak memakan makanan perprotein
maka kalsium akan banyak diambil sebagai bahan pembentukan asam amino,
sehingga lama-kelamaan tulang akan menjadi rapuh dan menyebabkan
osteoporosis.
 Obesitas
Pada makanan dengan tinggi protein maka memiliki lemak yang tinggi pula yang
dapat menyebabkan obesitas
 Dehidrasi
Dengan mengkonsumsi banyak protein dapat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan cairan tubuh
c.Lipid
 Kanker Usus Besar
Disebabkan malfungsi dari asam empedu untuk membantu proses pencernaan
lemak yang disebabkan bakteri
 Obesitas
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi akibat akumulasi
jaringan lemak yang berlebihan dan dapat mengganggu kesehatan.
- Kekurangan zat gizi makro :
 Kwashiorkor terjadi karena tidak cukupnya asupan protein dalam makanan yang
masuk ke dalam tubuh.
 Marasmus disebabkan oleh kekurangan hampir semua nutrisi dan asupan kalori,
terutama kalori dari protein dan karbohidrat.
 Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine).
 Anemia adalah kondisi akibat kekurangan zat besi. Zat besi digunakan untuk
memproduksi sel darah merah, yang membantu menyimpan dan membawa
oksigen dalam darah ke jaringan tubuh.
4. Analisislah kondisi ketiga anak dalam skenario!

- Anita

- Susi
- Candra

Ket: Mencurigai dia mengalami kwarsiorkor


Tabel kategori status gizi :

5. Hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi kondisi ketiga anak tersebut?


- Anita : BB tidak bertambah, nafsu makan berkurang, dititip dirumah kakek neneknya. Diberi
makan bubur beras dengan sayur mayur 2 kali, tanpa gula, garam ataupun penyedap.
Hal ini bisa terjadi karena anita yang dirawat oleh kakek neneknya, sehingga ia kurang mendapat
pemberian asi dari sang ibu. Ada berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh melalui pemberian
ASI. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi ketimbang
makanan dan minuman lainnya. Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai
penyakit, sekaligus menurunkan tingkat kematian karena penyakit tersebut. Bahkan, pemberian
ASI yang optimal dapat mempercepat proses pemulihan ketika bayi terserang penyakit. Kabar
baiknya lagi, manfaat ASI dapat mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak melalui
interaksi psikologisnya. Selain itu, kolostrum atau cairan ASI berwarna bening kekuningan yang
baru keluar pertama kali ternyata kaya akan segudang nutrisi. Kandungan kolostrum untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi meliputi vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya,
ASI akan bertansisi menjadi cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih susu.
Mula-mula Anda bisa berikan makanan dalam bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu kepada
bayi, contohnya dalam bentuk bubur. Di sini, bayi akan belajar mengenali rasa dan tekstur
makanan yang baru dicobanya. Selanjutnya setelah mulai terbiasa, Anda bisa mencoba
memberikan makanan dalam bentuk agak padat seperti nasi tim. Namun, pastikan teksturnya
tetap lunak sehingga memudahkan bayi saat menggigit dan mengunyahnya. Untuk waktu
pemberian MPASI guna mencukupi zat gizi harian bayi, bisa disesuaikan dengan jadwal makan
harian sebanyak 3 kali sehari. Pemberian MPASI yang kurang sesuai dengan kebutuhan anita
juga menjadi salah satu faktor terhadap kondisi anita.
- Susi : diberikan sosis dan cilok, menghabiskan susu formula sebanyak 6 botol 120 ml = 720 ml
sehari. Susi diberikan makanan keluarga yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Dalam upaya
untuk mencukupi gizi harian bayi, ada baiknya untuk memberikan variasi sumber makanan
sebagai menu MPASI si kecil. Ini karena satu jenis makanan saja biasanya tidak akan cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi harian bayi dan balita. Dengan memakan aneka jenis makanan, maka
kebutuhan gizi bayi lebih mudah dan cepat terpenuhi. Seperti anjuran dari Kementerian
Kesehatan RI melalui Pedoman Gizi Seimbang, MPASI bayi sebaiknya memenuhi kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. MPASI yang diberikan pada susi tidak
sesuai. Pemberian makanan yang bervariasi juga penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pada susi.
- Candra : kulit bersisik, pitting edema pada kedua punggung kaki, diasuh oleh ibu dan neneknya,
tidak diberi sesuatu yang amis, ikan daging telur karena takut gatal-gatal.
Candra kurang mendapat asupan protein sehingga ia mengalami kwashiorkor. Ia tidak diberi
ikan, daging, ataupun telur. Padahal pada makanan tersebut mengandung protein yang penting
untuk perkembangan anak

STEP 5 (Formulating Learning Issue)


1. Metabolisme zat gizi makro
2. Patogenesis marasmus kashiorkor dan obesitas
STEP 7 (Reporting)

1. Metabolisme zat gizi makro


- Metabolisme karbohidrat/glukosa

o Jalur pertama: glikolisis


Tempat:sitosol secara anaerobik
Hasil akhir: asam piruvat
o Setelah terbentuk asam piruvat, asam piruvat akan diubah menjadi asetil KoA lalu
masuk ke TCA cycle.
Tempat terjadi: mitokondria secara aerobic
Siklus ini diawali dan diakhiri dengan senyawa yang sama yaitu okseloasetat
Hasil akhirnya: 10 ATP untuk 1 siklus

o Di bagan glikolisis tadi ada perubahan dari piruvat ke laktat. Ini terjadi jika oksigen yg
tersedia sedikit sedangjan jaringan otot harus berkontraksi kuat sehingga asam piruvat
akan diubah menjadi laktat dalam kondisi seperti ini

Hasil akhir dari pemecahan glukosa = 36-38 ATP

(Sumber: prinsip dasar ilmu gizi, sunita almatsier)


Jadi perbedaan jumlah energi karena pengaruh transport NADH hasil glikolisis ke dalam mitokondria.

( Sumber: PPT kuliah Bioenergetika dan metabolisme integrase)

- Metabolisme lipid

(Sumber : Guyton & Sherwood)


o Jadi pada metabolisme lemak terdapat proses β oksidasi
o Terdiri dari 4 proses utama:
– Dehidrogenasi
– Hidratasi
– Dehidrogenasi
– Thiolisis

1 . Dehidrogenasi / oksidasi Enzim asil KoA dehidrogenase, merombak asil coA menghasilkan enoil Koa

- Mempunyai akseptor hidrogen FAD+.


- Menghasilkan 2 ATP

2 . Hidratasi Enzim enoil KoA hidratase, merombak enoil coA menghasilkan 3-L-hidroksiasil KoA

- Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3

3 . Dehidrogenasi • Enzim L-hidrokasil KoA dehidrogenase -ketoasil KoA menghasilkan -ketoasil KoA
- Akseptor elektronnya : NAD+

4. Thiolisis Enzim β-Ketothiolase thioester. mengkatalisis pemecahan ikatan

- Acetyl-CoA dilepas dan tersisa asam lemak asil ko A

(Sumber : guyton ed 12)

- Asetil-CoA yang dibentuk oleh beta oksidasi pada metabolisme lemak dapat mengalami
beberapa proses :
o Seperti asetil-KoA yang berasal dari glikosis, dan senyawa ini di oksidasi menjadi CO2 +
H2O melalui siklus asam sitrat
o Menjadi prekursor untuk membentuk kolesterol dan steroid lain
o Dihati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton yang merupakan bahan
bakar penting pada keadaan puasa lama
(Sumber : Biokimia Harper edisi 27)

- Metabolisme Protein

o Proses Metabolisme
Metabolisme protein dimulai setelah protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino
akan memasuki siklus TCA bila dibutuhkan sebagai sumber energi atau bila berada
dalam jumlah berlebih dari yang dibutuhkan untuk sintesis protein. Mula-mula asam
amino akan mengalami deaminase, kemudian akan dikatabolisme melalui tiga cara yaitu
diubah menjadi piruvat (alanin, serin, glisin, sistein, metionin, dan triptofan), diubah
menjadi asetil ko-a (fenilalanin, tirosin, leusin, isoleusin, dan lisin), sisanya kecuali asam
aspartat akan diubah menjadi asam glutamat (transaminase), dideaminase, dan
langsung masuk ke siklus TCA.
o Terdapat 3 proses penting yang terjadi, yaitu:
Transaminase
Terdapat beberapa asam amino non essensial yang tidak terdapat pada makanan tetapi
dibutuhkan oleh tubuh, sehingga harus disintesis oleh tubuh, dengan cara
memindahkan gugus asam amino dari suatu asam amino ke asam keto sehingga
menghasilkan asam amino baru dan satu asam keto. Proses ini terjadi di hati dan
membutuhkan enzim-enzim transferase, koenzim NAD (niasin), PLP (Vitamin B6), THF
(Asam Folat), dan Vitamin B12.
o Deaminase Oksidatif
Deaminasi adalah suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang
melepaskan gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas
akan terkonversi menjadi amonia. Pada manusia, deaminasi terutama terjadi pada hati,
walaupun asam glutamat juga mengalami deaminasi pada ginjal.
Proses deaminasi dalam lingkungan aerobik akan menghasilkan asam okso,
disebut deaminasi oksidatif dan terjadi terutama di dalam hati.
Asam glutamat merupakan satu-satunya asam amino yang mengalami deaminasi
oksidatif, karena senyawa ini merupakan akhir dari setiap reaksi transaminasi. Pada
reaksi deaminasi oksidatif, asam glutamat dikonversi menjadi
bentuk asam ketonnya dengan pergantian gugus amina menjadi gugus keton. Hasil
reaksi berupa dua senyawa produk yaitu asam ketoglutarat-alfa dan amonia.
o Siklus Urea
Hasil dari deaminase yang toksik yaitu amonium harus diubah menjadi bentuk yang
tidak toksik agar tidak meracuni tubuh. Maka dari itu, terjadi siklus urea di dalam hati
yang mengubah amonium menjadi urea setelah berikatan dengan CO2.
Sebelum mencapai hati, amonia diubah dulu menjadi asam amino glutamin agar dapat
beredar dalam pembuluh darah dan mencapai hati.

(Sumber:guyton and hall edisi 13)


o Tahapan siklus urea:
 REAKSI 1 : Sintesis Karbamil fosfat
• Enzim KARBAMOIL FOSFAT SINTASE I
• Pembentukan karbamil fosfat
• Memerlukan energi, ATP---->ADP

 REAKSI 2 : Pembentukan Sitrulin


• Enzim ORNITIN TRANSKARBAMILASE

 REAKSI 3 : Pembentukan asam Argininosuksinat


• Enzim ARGININOSUKSINAT SINTETASE
• ATP--->AMP

 REAKSI 4 : Penguraian asam Argininosuksinat


 Enzim ARGININOSUKSINASE
 Menghasilkan arginin dan asam fumarat

 REAKSI 5 : Penguraian arginin


 Enzim ARGINASE
 Menghasilkan arginin dan asam fumarat
*Ornitin yang terbentuk bereaksi kembali dengan karbamilfosfat untuk
membentuk sitrulin (reaksi 2)
2. Patogenesis marasmus kashiorkor dan obesitas

- Kwashiorkor ditandai dengan edema perifer pada seseorang yang menderita kelaparan. Edema
terjadi karena hilangnya keseimbangan cairan antara tekanan hidrostatik dan onkotik di seluruh
dinding pembuluh darah kapiler. Konsentrasi albumin berkontribusi pada tekanan onkotik, yang
memungkinkan tubuh menjaga cairan dalam pembuluh darah. Anak-anak dengan kwashiorkor
ditemukan memiliki kadar albumin yang sangat rendah dan, akibatnya, menjadi intravaskular
habis. Selanjutnya, hormon antidiuretik (ADH) meningkat sebagai respons terhadap
hipovolemia, menghasilkan edema. Renin plasma juga merespons secara agresif, menyebabkan
retensi natrium. Faktor-faktor ini berkontribusi pada edema.
Kwashiorkor juga ditandai dengan kadar glutathione (antioksidan) yang rendah. Ini dianggap
mencerminkan tingkat stres oksidan yang tinggi pada anak yang kekurangan gizi. Tingkat oksidan
yang tinggi umumnya terlihat selama kelaparan dan bahkan terlihat pada kasus peradangan
kronis. Satu ukuran pada pembalikan akan ditingkatkan status gizi dan antioksidan yang
mengandung belerang. Ada juga teori eksperimental yang mengusulkan bahwa perubahan
dalam microbiome / virone berkontribusi pada malnutrisi edematous, namun, studi lebih lanjut
diperlukan untuk memahami mekanisme tersebut.

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507876/)

o Patogenesis Kwashiorkor
Pada kwashiorkor yang klasik, gangguan metabolisme dan perubahan sel menyebabkan
edema dan perlemakan hati. Pada penderita defisiensi protein tidak terjadi katabolisme
jaringan yang sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah
kalori yang cukup dalam dietnya. Namun kekurangan protein dalam diet akan
menimbulkan kekurangan berbagai asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
sintesis. Oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan
meningkat dan sebagian asam amino dari dalam serum yang jumlahnya sudah kurang
tersebut akan disalurkan ke otot. Berkurangnya asam amino dalam serum merupakan
penyebab kurangnya pembentukan albumin oleh hati, sehingga kemudian timbul
edema.
Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan lipoprotein beta sehingga
transport lemak dari hati ke depot lemak juga terganggu dan akibatnya terjadi
akumulasi lemak dalam hati.

(Sumber: Price, S.A. & Wilson, L.M., 2014. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis & Proses-Proses Penyakit.)

- Marasmus berasal dari ahasa yunani yang artinya merusak. Marasmus pada umumnya
merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan.
Penyakit ini dapat terjadi karena penyaihan mendadak , formula pengganti ASI terlalu encer dan
tidak higienis atau sering kena infeksi terutama gastroenteritis. Marasmus berpengaruh jangka
panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Marasmus adalah penyakit kelaparan
dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara
sedang berkembang dan lebih banyak daripada kwashiorkor. Gejalanya adalah pertumbuhan
terhambat, lemak dibawah kulit berkurang serta otot-otot berkurang dan melemah. Berat
badan lebih banyak terpengaruh daripada ukuran kerangka, seperti panjang, lingkar kepala dan
lingkar dada. Berkurangnya otot dan lemak dapat diketahui dari pengukuran lingkar lengan,
lipatan kulit daerah bisep, trisep, skapula, dan umbilikal. Anak apatis dan terlihat sudah tua.
Tidak ada edema, tetapi seperti pada kwashiorkor kadang-kadang terjadi perubahan pada kulit,
rambut dan pembesaran hati. Anak sering kelihatan waspada dan lapar. Sering terjadi
gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernafasan, tuberkulosis, cacingan
berat dan penyakit kronis lain. Marasmus sering disertai defisiensi vitamin terutama vitamin D
dan vitamin A.

(Sumber: almatsier 2011)

o Pathogenesis marasmus
Pada keadaan marasmus yang menyolok ialah pertumbuhan yang kurang atau terhenti
disertai atrofi otot dan menghilangnya lemak di bawah kulit. Pada mulanya kelainan
demikian merupakan suatu proses fisiologis. Untuk kelangsungan hidup jaringan, tubuh
memerlukan energi yang dapat dipenuhi oleh makanan yang diberikan. Kebutuhan ini
tidak terpenuhi pada intake yang kurang, karena itu untuk pemenuhannya digunakan
cadangan protein tubuh sebagai sumber energi.
Penghancuran jaringan pada defisiensi kalori tidak saja membantu memenuhi
kebutuhan energi, akan tetapi juga memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit
esensial lainnya seperti berbagai asam amino untuk komponen homeostatik. Oleh
karena itu pada marasmus berat, kadang-kadang masih ditemukan kadar asam amino
yang normal, sehingga hati masih dapat membentuk albumin.

(Sumber: Price, S.A. & Wilson, L.M., 2014. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis & Proses-Proses Penyakit.)
- Obesitas

(Sumber: Jurnal FK Unud “ obesitas pada anak” pada tahun 2017)

- Obesitas akan terjadi karena ada faktor-faktor yang menyebabkannya seperti:


o Jenis kelamin, secara empiris wanita lebih banyak menderita obesitas dibanding pria.
Hal ini disebabkan factor hormone wanita dan aktivitas sehari-hari serta presentase
lemak tubuh
o Usia, meskipun obesitas sudah dimulai sejak kecil sampai menjelang tua. Namun usia
yang paling banyak menderita obesitas adalah usia 35-60 tahun. Faktor penyebab
obesitas pada usia ini adalah faktor makanan, gaya hidup, aktivitas pekerjaan dan
kondisi psikologis
o Status ekonomi, di negara maju seperti Amerika serikat, Rusia, Jerman, dan Tiongkok
obesitas banyak terjadi pada kelompok masyarakat dengan sosio-ekonomi menengah
dan tinggi. Sedangkan di negara berkembang seperti India, Indonesia, Mesir dan
Pakistan kejadian obesitas banyak terdapat pada masyarakat dengan tingkat sosio-
ekonomi menengah ke bawah.

(Sumber: Jurnal Universitas Andalas "epidemi obesitas dan dampaknya terhadap status kesehatan
masyarakat serta sosial ekonomi bangsa" 2018)
o Klasifikasi obesitas

( Sumber: WHO, 1999. Management of Severe Malnutrition: A Manual for Physicians and Other Senior
Health Workers)

Anda mungkin juga menyukai