Jurnal Akuntansi Postulate 1 PDF
Jurnal Akuntansi Postulate 1 PDF
ABSTRAK
Penelitian ini menguji dampak konservatisma akuntansi pada indikasi munculnya sengketa
pajak penghasilan pada perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2013. Teknik analisis regresi linier sederhana digunakan pada penelitian ini. Uji asumsi
klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum menguji dengan analisis regresi linier sederhana.
Variabel sengketa pajak diukur dengan proksi AR/AP, CR/CD dan Sales/Expense,
sedangkan variabel konservatisma diukur menggunakan model akrual. Konservatisma
akuntansi berdampak positif pada indikasi munculnya sengketa pajak penghasilan (Rasio
AR/AP dan Sales/Expense), dan berdampak negatif pada rasio CR/CD.
Kata kunci: Konservatisma Akuntansi, Indikasi sengketa pajak penghasilan
ABSTRACT
The studies aim to verify the impact of conservatism accounting to the indication of tax
income litigation. Investigation site were the whole company which were lisitng on
Indonesia Stock Exchange during 2009-2013. A simple linier regression analysis was the
data analysis techniques on this investigation. Three regression model used in this
investigation, by reason of variable Y (indication of tax income litigation) was measured by
three ratio, scilicet ratio Account Receivable/Account Payable, ratio Cash Receipt/Cash
Disbursment and ratio sales/expense. Whilst the variable X (conservatism accounting) was
measured in accrual model. Investigation resulted that two regression model exemplify the
accounting conservatism gave a positif impact on indication of income tax litigation,
whereas one of model regression refered a negative impact.
Keywords: Accounting Conservatism, indications of Income Tax Litigation
PENDAHULUAN
resiko pada area bisnis perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui bahwa
biaya/kerugian lebih cepat tanpa harus menunggu didapatkannya bukti yang riil,
810
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
terdapat pro (mendukung) dan kontra (menentang) dalam penggunaan konsep ini
dan mengurangi nilai kini pajaknya yang menyebabkan penurunan pada laba kena
pajak perusahaan, sehingga hal ini dapat menunda pembayaran pajak (Susi, 2010)
Pajak yang dipungut dari wajib pajak pribadi/wajib pajak badan merupakan
merupakan salah satu sektor pajak yang memiliki kontribusi cukup besar dalam
yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan kepada negara yang nantinya akan
digunakan sebagai biaya pembangunan bagi negara (Dewi kartika dan Dwi
Martini, 2010).
system (Ayu, 2012). Self assessment system adalah sistem perpajakan yang
811
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
sendiri jumlah pajak terutang yang harus dibayar menurut peraturan perpajakan
system diduga akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak wajib pajak badan
Laba yang diperoleh perusahaan akan sangat rendah karena praktik akuntansi
rendah, maka pembayaran pajak penghasilan juga menjadi rendah (Susi, 2010).
tersebut dilakukan salah satu tujuan tertentu perusahaan (Tax Planning) dapat
tercapai.
pajak penghasilan antara pihak fiskus (petugas pajak) dengan pihak perusahaan
(Susi, 2010). Hal ini disebabkan karena pihak fiskus menganggap bahwa
penetapan besar pajak penghasilan yang dilakukan oleh perusahaan terlalu rendah,
laba yang terlalu rendah dan menyebabkan perusahaan menjadi kurang bayar
812
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
Penelitian ini terpacu pada penulisan terdahulu yang diteliti oleh Susi
ini mengambil periode tahun 2009 sampai 2013 dengan alasan karena tahun 2009
yakni UU No.36 Th 2008 tentang perubahan tarif PPh, hal tersebut diharapkan
badan diperusahaan yang telah listing di BEI pada tahun setelah di terapkannya
METODE PENELITIAN
penelitian ini. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah perusahaan non-jasa
813
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
keuangan (Perbankan, anjak piutang, sewa dan pembiayaan dan finance), tidak
Dari kriteria sampel penelitian, maka sampel dalam penelitian ini terpilih
sebanyak 105 perusahaan amatan selama periode penelitian pada tahun 2009-
2013. outlier data mucul saat pengolahan data dilakukan. Outlier data yaitu upaya
mengeluarkan sebagian nilai residual yang tinggi pada data yang dapat mengubah
data menjadi tidak normal dalam model uji (Imam, 2011). Outlier data dalam
Tabel 1.
Hasil Outlier Data
Outlier Non-Outlier Amatan (Unit
No. Rincian (Unit Perusahaan) (Unit perusahaan) Perusahaan)
1. SLS/EXP = α + βAkrual 75 30 150
2. CR/CD = α + βAkrual 60 45 225
3. AR/AP = α + βAkrual 84 21 105
Sumber: Data Diolah, 2014
asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik terdiri dari uji autokorelasi, uji
Tabel 2.
Hasil Uji Autokolerasi
Model Regresi N Dl Du 4-du DW Penjelasan
Akrual pada Sls/Exp 150 1,72 1,75 2,25 1,848 du < d < 4-du
Akrual pada cr/cd 225 1,76 1,78 2,22 1,811 du < d < 4-du
Akrual pada ar/ap 105 1,65 1,69 2,31 1,707 du < d < 4-du
Sumber: Data Diolah, 2014
814
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
menemukan ada atau tidaknya penyimpangan korelasi antara data yang digunakan
pada residual dari pengamatan penelitian dalam model regresi linier. Durbin
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat hasil uji DW dalam regression models ada pada
posisi du < d < 4-du. Ini menyatakan tidak ada auotokorelasi baik autokorelasi
Tabel 3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Penelitian t hitung Sig.
Akrual pada Sls/Exp 0,737 0,462
Akrual pada cr/cd -0,802 0,424
Akrual pada ar/ap 0,021 0,984
Sumber: Data Diolah, 2014
dalam satu penelitian pada model regresi liner. Nilai signifikansi yang lebih dari
0,05 maka model ini bisa dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas. Berdasarkan
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
Model regresi Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig
Akrual pada Sls/Exp 0,831 0,495
Akrual pada cr/cd 1,272 0,079
Akrual pada ar/ap 0,694 0,721
Sumber: Data Diolah, 2014
815
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
independen bahwa nilai residual yang dihasilkan telah memenuhi kenormalan atau
tidaknya data. Metode one – sample kollmogorov – smirnovtest dipakai pada uji
normalitas residual pada penelitian ini. Hasil yang lebih besar dari 0,05 maka
Asymp.Sig dari total model regresi lebih tinggi dari 0,05. Maka data yang
digunakan pada total model dalam uji normalitas residual tersebut memiliki
distribusi normal.
Setelah lolos pengujian asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan uji analisis
regresi moderasi. Hasil analisis regresi moderasi ditunjukkan pada Tabel 5, Tabel
6 dan Tabel 7:
Tabel 5.
Analisis Hasil Regresi Y1
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
Β Std. Error Beta
(Constant) 1,031 0,004 289,591 0,000
Akrual 5,628E-5 0,000 0,404 5,374 0,000
Fhitung 28,877
Sig. Fhitung 0,000
R2 0,163
Adjusted R2 0,158
Sumber: Data Diolah, 2014
816
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
Keterangan:
Y = Indikasi Sengketa PPh (SALES/EXPENSE)
X = Metode Akrual
Pada model regresi 1 dilakukan uji analisis regresi linier sederhana pada
aspek pada Tabel 5 yang menghasilkan R2 yaitu 0,163 yang menunjukkan bahwa
lain.
Hasil uji F dilihat pada Tabel 5 diketahui sig. Fhitung = 0,000 < α = 0,05 yang
Tabel 6.
Analisis Hasil Regresi Y2
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
Β Std. Error Beta
(Constant) 1,048 0,004 248,437 0,000
Akrual -7,291E-5 0,000 -0,343 -5,455 0,000
Fhitung 29,752
Sig. Fhitung 0,000
R2 0,118
Adjusted R2 0.114
Sumber: Data Diolah, 2014
– 7,291E-5X..........................................................(2)
817
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
Keterangan:
Y = Indikasi Sengketa PPh (CR/CD)
X = Metode Akrual
Pada model regresi 2 dilakukan uji analisis regresi linier sederhana pada
terikat (Y) yakni indikasi muculnya sengketa pajak penghasilan (cr/cd). Goodness
Tabel 6 yang menghasilkan R2 senilai 0,118 yang berarti 11,8% variance indikasi
munculnya sengketa pajak penghasilan (ratio cr/cd sebagai proksi) dapat terjadi
Hasil uji F dilihat pada Tabel 6 yang menghasilkan sig. Fhitung = 0,000 < α =
Tabel 7.
Analisis Hasil Regresi Y3
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
Β Std. Error Beta
(Constant) 1,169 0,027 42,713 0,000
Akrual 0,070 0,030 0,222 2,311 0,023
Fhitung 5,343
Sig. Fhitung 0,023
R2 0,049
Adjusted R2 0,040
Sumber: Data Diolah, 2014
X.....................................................(1)
Keterangan:
Y = Indikasi Sengketa PPh (AR/AP)
818
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
X = Metode Akrual
Pada model regresi 3 dilakukan uji analisis regresi linier sederhana pada
terikat (Y) yakni indikasi muculnya sengketa pajak penghasilan (ar/ap). Goodness
akuntansi (AKRUAL). Sisanya yakni 95,1% terjadi karena adanya factor variance
lain.
Hasil uji F dilihat pada Tabel 7 yang menghasilkan sig. Fhitung = 0,023 < α =
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7 dapat dilakukan
pengujian Tabel 5 pada uji t pada variable akrual menunjukkan thitung (5,374) >
ttabel (1,96) dengan nilai signifikan thitung (0,000) < α (0,05), maka H0 ditolak dan
sengketa pajak penghasilan semakin tinggi. Hal ini karena semakin kecil rasio
819
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
(Ayu, 2012). Hal ini yang dapat menurunkan laba perusahaan, laba perusahaan
menjadi lebih rendah (Susi, 2010). Laba yang rendah menyebabkan perbedaan
persepsi antara pihak fiskus dan pihak perusahaan, diduga hal ini yang dapat
menunjukkan thitung (-5,455) < ttabel (1,96) dan nilai signifikan thitung (0,000) < α
baru diperkirakan akan terjadi. Secara akuntansi komersial semua biaya yang
diakui oleh perusahaan dapat diakui sebagai biaya, sedangkan menurut akuntansi
perpajakan tidak semua biaya dapat diakui sebagai biaya. Diduga perbedaan ini
menyebabkan bertambahnya nilai laba kena pajak perusahaan. Laba yang tinggi,
820
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
menunjukkan thitung (2,311) > ttabel (1,98) serta nilai signifikansi thitung (0,023) < α
penghasilan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena piutang memiliki risiko
yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Maka laba yang diperoleh
perusahaan semakin rendah. Semakin rendah laba yang yang diperoleh maka
pajak penghasilan yang harus dibayar juga semakin rendah, diduga hal ini yang
821
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
hanya menggunakan satu proksi saja yaitu model AKRUAL. Untuk penelitan
Asset Meassure dan Stock relation Measure. Outlier data terjadi saat pengolahan
data yang dilakukan dengan menggunakan IDM SPSS 19. Maka untuk penelitian
saja.
REFERENSI
Bal, R., A. Robins, dan Gi. Sadkha, 2005. Conservatism of accounting due to debt
or share market? A test of “contracting” versus “value relevance”
theories of accounting. Working paper. University of Chicago dan
Rochester Institute of Technology.
822
Prasetya Jaya dan Naniek Noviari. Pengaruh Konservatisma…
Givoly, Dan Carla Hayn. 2002. Risisng Conservatism: Impliocations for financial
Analysis.AIMR. January/February.
Givoly, D., C.K. Hayn, dan A. Natarajan, 2007. The Accounting Review, Vol. 82,
No. 1: 65-106.
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Program SPSS. Edisi Kelima.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Penman, Stephen H. dan Xiao-Jun Zhang. 2001. The Conservatism and Stock
Returns. Working paper. Faculty of Business University of Colombia.
823
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 810-824
Wirawan dan Richard Burton. 2008. Hukum Perpajakan. Edisi Revisi. Jakarta:
Salemba Empat.
824