Anda di halaman 1dari 7

e-commerce adalah

transaksi berdasarkan proses dan transmisi data secaraelektronik. Asosiasi di bidang

perdagangan global (Alliance for Global Business)memberikan pengertian e-commerce sebagai

keseluruhan transaksi yang melibatkantransfer informasi, produk, jasa atau pembayaran melalui

jaringan elektronik sebagaimedia (Suherman, 2002 dalam Kamelo, 2005). Sebenarnya tidak ada

definisi yangbaku tentang e-commerce (electronic commerce), akan tetapi secara sederhana

ecommercemerupakan transaksi komersial antara pihak-pihak yang dilakukan secaraelektronik

(Ding, 1999).

Tujuan

1. Jangkauan atau cakupan yang luas dan basis konsumen yang besar.

2. Pendapatan yang terus bertambah.

3. Penghematan biaya.

4. Hubungan yang lebih baik dengan konsumen.

Manfaat

1. Kemampuan untuk bisa diakses jauh lebih luas atau melebarkan jangkauan(global
reach).

2. Revenue stream yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melaluicara

konvensional.

3. Meningkatkan market exposure.

4. Memperpendek waktu product-cycle.

5. Meningkatkan customer loyality.

6. Menaikkan value chain dengan mengkomplemenkan business

practice,mengkonsolidasikan informasi dan membukanya kepada pihak-pihak

yangterkait di dalam value chain.

7. Meningkatkan daya saing dan kualitas layanan.

8. Mengurangi mata rantai untuk pengadaan produk dan meningkatkan

supplymanagement.

9. Efisiensi biaya atau menurunkan biaya operasi (operating cost efficiency).


10. Peluang lahirnya bisnis atau produk dan layanan baru.

- E-Commerce Business Strategy

Memahami keberadaan E-Commerce dalam kerangka bisnis perusahaan bukanlah merupakan

suatu hal yang mudah. Vince Barabba dari General Motors mengatakan bahwa diperlukan suatu

kemampuan berfikir secara lateral (outside the box) untuk dapat memahami karakteristik dan

peluang-peluang bisnis yang ditawarkan oleh E-Commerce.

- Inter-Enterprise Business Processes

Setelah memahami segala kemungkinan yang ditawarkan E-Commerce untuk pertumbuhan

perusahaan,langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana kemungkinan-kemungkinan

tersebut secara operasionaldapat diwujudkan. Kunci dari prosedur pelaksanaan strategi adalah

terletak pada proses bisnis (businessprocesses). Dalam kerangka sistem E-Commerce jelas

terlihat bahwa adanya aktivitas integrasi antaraproses internal perusahaan dengan proses-

proses organisasi lain yang menjadi mitra usahanya, seperti: pemasok, distributor, rekanan,
vendor, maupun pelanggan.

- Component-Based Applications

Setelah menentukan jenis proses bisnis yang ingin diterapkan dalam perusahaan, langkah

selanjutnyaadalah menentukan komponen-komponen objek bisnis (modul aplikasi) yang

diperlukan untuk membangunmodel bisnis tersebut.

- Technology Infrastructure

Pada akhirnya pendekatan pengembangan sistem E-Commerce yang adaptif dengan perubahan,

yaitudengan menggunakan paradigma komponen bisnis objek, hanya dapat dilakukan jika

perusahaan memilikiinfrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan sifat-sifat

pengembangan komponen-komponen objekbisnis tersebut. Dengan kata lain, perusahaan harus

memiliki desain cetak biru pengembangan teknologiinformasi (data, proses, dan teknologi) yang

menekankan pada implementasi sistem berbasis objek.


Sistem terdistibusi (tersebar) merupakan sebuah sistem yang mainframe atau servernya berada pada
masing-masing area dalam jaringan komputer. Sistem tersebar memungkinkan komputer untuk
mengkoordinasikan kegiatan mereka dan berbagi sumber daya sistem, sehingga user menganggap
sistem sebagai sistem tunggal.

Sistem terpusat adalah sistem dimana seluruh data yang diolah diletakan pada satu mainframe (server)
sebagai pusatnya, sedangkan komputer lain hanya berfungsi untuk input/output data saja.

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
juga membentuk satu kesatuan guna menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalangkan
sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi yaitu berasal dari kata “distribusi” yang ialah lawan kata dari
“sentralisasi” yang artinya adalah penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian
kecil.

Manfaat sistem terpusat

-Integritas Data

-Menurunkan Biaya Kepemilikan

-Menurunkan Biaya Operasional

-Pengelolaan Lebih Mudah dan Hemat Waktu

Sistem terpusat

Sistem basis data terpusat merupakan kebalikan dari sebuah sistem basis data terdistribusi, dimana
dalam sebuah sistem basis data terpusat, sebuah server yang menyediakan informasi di dalam basis
data hanya terdiri dari satu sever saja, sebagai pusat dan juga sebagai komputer induk bagi seluruh
sistem dan juga jaringna yang ada.

Jadi, apabila dibandingkan dengan sistem basis data terdistribusi, sebuah sistem dan juga jaringan yang
menggunakan implementasi dari sistem basis data yang terpusat ini hanya membutuhkan satu buah
server saja, tanpa harus membangun server – server tambahan lain (dedicated server) yang terintegrasi.
Kelebihan

Tidak membutuhkan biaya operasional tinggi untuk membangun sebuah dedicated server tambahan

Maintenance lebih mudah dilakukan, karena basis data hanya berlokasi pada satu tempat saja

Proses update data dan juga informasi di dalam basis data akan menjadi lebih cepat dan dapat
mencegah terjadinya miskomunikasi

Pengecekan dan juga pengawasan terhadap implementasi sistem basis data akan menjadi lebih mudah

Bisa juga diimplementasikan pada startup dan juga perusahaan atau institusi kecil dengna biaya yang
minim

Lebih mudah untuk diaplikasikan dan jga diimplementasikan

Kekurangan

Membutuhkan komputer server dengan kapasitas yang sangat canggih, terutama bagi perusahaan atau
instansi yang memiliki lalu lintas data yang padat. Baca : (Perbedaan komputer server dengan komputer
client biasa)

Kapasitas harddisk yang besar (Baca :Jenis jenis harddisk )

Apabila server mengalami gangguan, maka seluruh aktivitas akan mengalami gangguan

Perbaikan pada server bisa saja menyebabkan fitur – fitur server menjadi terkendala

Sistem terdistribusi

Sistem basis data terdistribusi merupakans ebuah sistem basis data, yang memungkinkan lebih dari satu
buah server agar mampu menghandel kebutuhan dari usernya.

Biasanya, sistem basis data terdistribusi ini banyak digunakan pada sebuah perusahaan yang memilki
banyak cabang , sehingga nantinya setiap cabang akan emmiliki basis datanya masing – masing, yang
juga akan terkoneksi dengan basis data utama yang berada di dalam kantor pusat.

Contoh pengaplikasian

Sebuah bank, memilki satu kantor pusat di Jakarta, dan beberapa kantor perwakilan, serta kantor
cabang pembantu di berbagai wilayah Indonesia.
Kantor pusat memiliki sebuah database atau basis data pusat, yang bersisi seluruh informasi penting
milik bank tersebut.

Sedangkan sistem basis data terdistribusi akan ditempatkan pada setiap cabang dan juga kantor
perwakilan di kota – kota besar di Indonesia, untuk mempermudah kegiatan operasional di dalam kota
tersebut.

Jad pada dasarnya, sistem basis data terdistribusi memungkinkan sebuah data dan informasi
didistribusikan ke server – server yang sudah ditentukan (dedicated sever).

Kelebihan sistem basis data terdistribusi

Tidak bergantung pada server basis data pusat

Akses informasi menjadi lebih cepat, terutama ketika terjadi lalu lintas data yang padat

Informasi dan juga data yang sifatnya local akan lebih mudah diakses

Server atau database pusat dapat bekerja lebih efisien

Kekurangan sistem basis data terdistribusi

Biaya implementasi yang tinggi

Biaya operasional, seperti listrik, dan juga maintenance jaringan yang cukup tinggi

Hanya cocok digunakan pada perusahaan yang sangat besar dan memiliki kebutuhan data yang tinggi,
seperti perbankan.

Anda mungkin juga menyukai