Anda di halaman 1dari 7

Forum 3 Diskusi Inisiasi 3

Saudara dipersilahkan untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada suatu bank jika
dikaitkan dengan Information Resources Information System (IRIS).

1. Definisi Sistem Pakar

Menurut Siswanto (2010:117), sistem pakar adalah yang paling banyak aplikasinya
dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata. Perangkat lunak ini
dapat sekali dijalankan oleh perangkat komputer pribadi, sehingga untuk aplikasi kecerdasan
tiruan ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan biaya yang relatif lebih murah.
Sistem pakar adalah sebuah program yang dapat:
 Menangani masalah dunia nyata, masalah yang komplek yang sangat membutuhkan
intepretasi pakar.
 Menyelesaikan masalah dengan menggunakan komputer dengan model
penalaran manusia dan mencapai kesimpulan yang sama dengan yang dicapai oleh seorang
pakar jika berhadapan langsung dengan sebuah masalah yang sedang dihadapinya.
Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya Perancangan Sistem Pakar (2012:1),
Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi,
2003):
a. Terbatas pada domain keahlian tertentu
b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami
d. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu
e. Dirancang untuk dikembangkan sacara bertahap
f. Keluarannya atau output bersifat anjuran.
Komputer yang berbasis sistem pakar adalah program komputer yang
mempunyai pengetahuan yang berasal dari manusia yang berpengetahuan luas dalam suatu
domain tertentu, dimana pengetahuan di sini adalah pengetahuan manusia yang sangat
minim penyebarannya, mahal dan serta susah untuk didapatkannya. Kondisi-kondisidi mana
sistem pakar dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya, antara lain:
a. Kebutuhan tenaga ahli yang banyak,tetapi pakar yang tesedia jumlahnya hanya sedikit
dan sangat terbatas.
b. Pemakaian pakar yang berlebihan dalam membuat keputusan, walaupun dalam suatu
tugas yang rutin.
c. Pertimbangan kritis harus dilakukan dalam waktu yang singkat untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Hasil yang optimal,seperti dalam hal perencanaan atau konfigurasi.
e. Sejumlah besar data yang harus diteliti oleh pakar secara berkelanjutan.

2. Pembentukan Expert System (sistem pakar)


Mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk
mencapai suatu kesimpulan adalah metode inferensi Forward Chaining. Metode ini
melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Metode ini akan
menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan
yang terbaik. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses
akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi
dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Pelacakan ke
depan ini memulai dari sekumpulan fakta-fakta (data) dengan mencari kaidah
yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju ke kesimpulan.

3. Ciri-ciri Sistem Pakar


Ciri-ciri dari sistem pakar adalah :
a. Terbatasnya pada domain keahlian tertentu.
b. Dapat memberikan penalaran data yang tidak pasti.
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang tidak diberikannya dengan
cara yang tidak dapat di pahami.
d. Berdasarkan kaidah-kaidah/ ketentuan/ rule yang berlaku.
e. Dirancang untuk dapat di kembangkan secara bertahap.
f. Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah.
g. Keluaran bersifat anjuran.
h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun oleh dialog dengan
user.

4. Komponen Sistem Pakar


Menurut Siswanto (2010:125), komponen sistem pakar terdiri dari komponen yaitu:
a. Basis pengetahuan (knowledge base)
1) Inti program sistem pakar
2) Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar.
3) Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah/ketentuan yang merupakan
informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah
diketahui.
b. Mesin Inferensi (inference engine)
1) Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran
sistem yang digunakan seorang pakar.
2) Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah
jawaban atau kesimpulan yang yang terbaik.
3) Memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan.
4) Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis pengetahuan
dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar fakta-fakta (fact list)yang disimpan dalam
basis pengetahuan di hard disk.
c. User Inter face
1) Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai.
2) Akan terjadi dialog antara program dan pemakai.
3) Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan berbentuk panduan menu
(menudriven), pernyataan-pernyataan bahasa alami (natural language), dan Grafic
inter facestyle. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan
jawaban-jawaban dari si pemakai tadi.
d. Development Engine
Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan
penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan knowledge engineer atau harus
punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam
memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan penjelasan (knowledge
acquisition) mengenai pengetahuan dari pakar,bila sipakar menemukan pengetahuan dan
aturan-aturan yang baru dari pengalaman ia bekerja.

e. Elemen-elemen Sistem Pakar


a. Pengalaman
b. Orang ahli (pakar)
c. Transfer pengalaman
d. Pembuatan alas an
e. Pembuatan symbol
f. Aturan
g. Kemampuan untuk menjalankan

f. Sedangkan Sistem Informasi Sumber Daya Informasi (IRIS)


Merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya informasi,
dimana dalam suatu organisasi IRIS  merupakan tanggung jawab seorang CIO (chief
information officers). Tujuan dari IRIS antara lain :

 Mengkoordinai sistem implemetasi SIM secara lengkap dan menyeluruh


 Mengurangi proses kerja yang memakan waktu dan menghindari duplikasi data
 Membantu meningkatkan informasi yang akan disampaikan oleh organisasi, karena
membantu mengelola informasi menjadi lebih cepat
 Melindungi data dan informasi suatu organisasi

RANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI


Sistem Pakar ini dibuat untuk petugas kantor wilayah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
yang akan melakukan implementasi unit kerja baru mikro (atau biasa disebut implementor)
sebagai buku panduan saat mengalami permasalahan aplikasi. Kondisi saat ini implementor
harus menghubungi Kantor Pusat BRI apabila terdapat kendala saat proses implementasi.
Mengingat Kantor Pusat BRI terdiri dari banyak sekali divisi dan bagian, implementor
sering dilempar-lempar antar bagian saat menanyakan suatu permasalahan di Kantor Pusat.
Apalagi saat ini tidak ada alokasi biaya pulsa untuk implementor, sehingga mereka
terpaksa harus menghubungi Kantor Pusat dengan pulsa pribadi. Dengan adanya sistem
pakar ini, diharapkan implementor dapat mengatasi permasalahan aplikasi BRI secara
mandiri dan apabila memang harus menghubungi Kantor Pusat, divisi dan bagian yang
dituju sudah tepat. Sistem ini dibuat dengan menggunakan metode Forward Chaining dan
teknik pencarian menggunakan teknik best first search. Sistem terdiri dari 31 rule dengan
kedalaman sampai dengan 5 kedalaman. Bahasa program yang digunakan adalah PHP
dengan editor Adobe Dreamweaver CS4 sedangkan basis datanya menggunakan MySQL.
Sistem pakar ini berbasis web, sehingga user tidak perlu melakukan instalasi program pada
perangkat PCnya.
A. Rancangan Arsitektur
Sistem Usulan berdasarkan strategi pemecahan masalah, sistem usulan yang akan dibuat diberi
nama “Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Permasalahan Implementasi Unit Kerja Baru Mikro
Pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.”. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, Database menggunakan MySQL dan editor menggunakan Adobe
Dreamweaver CS4. Sistem ini nantinya akan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi
implementor. Analisa tersebut dengan menampilkan pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan
jawaban “Ya” dan “Tidak”. Hasil jawaban implementor akan dianalisa dan hasil analisa akan
ditampilkan beserta identifikasinya.
B. Komponen yang digunakan

Komponen yang digunakan sebagai media ujicoba dan penelitian dalam penulisan laporan ini
meliputi perangkat lunak dan perangkat keras, sebagai berikut :

1. Software
a. XAMPP 1.6.3
b. Adobe Dreamweaver CS4
c. Mozilla Firefox4)Microsoft office 2007
2. Hardware
a. Processor Intel Core i3-2310M CPU @ 2.10GHz x 4
b. Intel HD Graphic Family Generic Pnp Monitor
c. HardiskWDC 312.9 GB4)Memory 4.0 Gb5)Windows 7 Professional

C. Rancangan Program

Berdasarkan rancangan modul sistem usulan, dapat dirancang aplikasi dengan detail sebagai
berikut:
1. Diagram Alur
Diagram use case digunakan untuk menjelaskan fungsionalitas dari perangkat lunak
sistem pakar yang dirancang.
2. Flowchart Menu Implementor
Menu Implementor dapat diakses tanpa harus login, berisi menu analisa masalah,
bantuan dan daftar nomor telepon kantor pusat yang bisa dihubungi.
3. Flowchart Analisa Masalah
Pada menu ini implementor diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu
kemudian baru akan ditampilkan daftar pertanyaan yang kemudian hasilnya kan
ditampilkan pada form hasil analisa.

D. Rancangan Layar.
1. Rancangan Layar Menu Home
Pada rancangan layar menu ini, implementor hanya mengklik tombol menu maka akan
muncul sub-sub menu. Terdapat beberapa submenu yang dapat dipiliholeh implementor.
Diantaranya adalah submenu “Analisa Permasalahan” yang berfungsi untuk memulai
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan yang dihadapi, submenu “Bantuan” yang berfungsi sebagai petunjuk tata
cara penggunaan sistem, submenu “Hubungi Kantor Pusat” yang berfungsi untuk melihat
nomor telepon divisi dan bagian di kantor pusat BRI beserta nomor vendor BRI yang
dapat dihubungi dan submenu ”Menu Admin” yang berfungsi untuk login sebagai
implementor. Apabila implementor ingin keluar dari aplikasi, implementor tinggal klik
tanda ”x” di pojok kanan atas.
2. Rancangan Layar Analisa Permasalahan
Pada rancangan layar Analisa permasalahan, ada 3 form yang ditampilkan. Form pertama
adalah form pendaftaran dimana implementor akan mengisi nama implementor, jenis
unit kerja yang diimplementasi, nama unit kerja, dan kantor wilayah implementor.
Setelah klik daftar, implementor akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan memilih pilihan jawaban Ya atau Tidak, kemudian pemakai dapat melanjutkan
pertanyaan ke layar berikutnya dengan memilih tombol “jawab”. Rancangan ini
ditampilkan pada form analisa permasalahan. Kemudian hasil analisa akan ditampilkan
pada form analisa hasil. Saat klik button ulangi analisa pada form analisa hasil, maka
implementor akan diarahkan kembali keform analisa permasalahan.

a. Proses Instalasi Program


Program ini tidak memerlukan cara instalasi yang khusus, mengingat program ini
berbasis web, sehingga implementor hanya perlu menuliskan alamat web pada
web browser saja.
b. Mengakses Halaman Aplikasi
Kita dapat menjalankan aplikasi ini dengan cara langsung mengisi alamat sistem
pakar pada web browser, atau membuat shortcutnya pada desktop, sehingga saat
implementor mengklik shortcut tersebut akan langsung diarahkan pada halaman
web sistem pakar.
3. Tampilan Menu utama implementor
Pada halaman menu utama ini, implementor dapat melakukan analisa masalah, membaca
panduan tentang sistem pakar yang digunakan, melihat daftar nomor telepon kantor pusat
BRI yang dapat dihubungi dan dapat login sebagai admin. Sebelum implementor
melakukan analisa masalah, akan ditampilkan tampilan registrasi implementor, yang
baru kemudian akan diarahkan pada pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian hasil
analisa akan ditampilkan pada form analisa hasil.
4. Uji Coba Program
Proses uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah program telah berjalan sesuai
rancangan atau tidak.

5. Uji coba analisa masalah


a. Langkah Pertama
Pada langkah pertama pada klik menu analisa permasalahan maka akan muncul
form pendaftaran implementor, isi sesuai kolom isian
b. Langkah Kedua
Setelah implementor klik daftar pada form pendaftaran, maka akan ditampilkan form
analisa permasalahan. Implementor akan diberikan pertanyaan dengan pilihan
jawaban “Ya(Benar)” atau “Tidak(Salah)”. Pertanyaan pertama yang diajukan
adalah “Apakah permasalahan pada aplikasi BRI Nets Web?”
c. Langkah Ketiga
Apabila implementor memilih pertanyaan “Apakah permasalahan pada aplikasi BRI
Nets Web?” dengan jawaban “Ya”, maka proses berlanjut pada pertanyaan
selanjutnya “Apakah mengalami permasalahan sebelum login BRI Nets?”.
d. Langkah Keempat
Apabila implementor memilih pertanyaan “Apakah mengalami permasalahan
sebelum login BRI Nets?” dengan jawaban “Ya”, maka proses berlanjut pada
pertanyaan selanjutnya “Apakah halaman awal aplikasi BRI Nets terbuka ?”.
e. Langkah Kelima
Apabila implementor memilih pertanyaan “Apakah halaman awal aplikasi BRI Nets
terbuka?” dengan jawaban “Ya”, maka proses berlanjut pada pertanyaan selanjutnya
“Apakah User ID BRI Nets yang diinput sudah sesuai parameter Kantor Pusat?”.
f. Langkah Keenam
Apabila implementor memilih pertanyaan “Apakah User ID BRI Nets yang diinput
sudah sesuai parameter Kantor Pusat?” dengan jawaban “Ya”, maka proses berlanjut
pada pertanyaan selanjutnya “Apakah muncul error access denied user id is denied?”.
g. Langkah Ketujuh
Apabila implementor memilih pertanyaan “Apakah muncul error access denied user
id is denied” dengan jawaban “Ya”, maka proses berlanjut pada pertanyaan
selanjutnya tetapi karena pertanyaan berhenti dilevel 5 maka implementor akan
mendapatkan suatu kesimpulan dari pertanyaan yang dijawab.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan implementor dapat mengetahui langkah


langkah penyelesaian dalam menghadapi masalah aplikasi saat mengimplementasikan unit
kerja baru mikro.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada diskusi ini


Terimakasih

Sumber:
Modul creative community BSI, sukabumi 2013
Sistem Informasi Manajemen. Dr. Debby Ratna Daniel, SE.Ak dan Dra. Wiwik Supratiwi,
MBA, Ak. Universitas terbuka. 2005
Siswanto, 2010. Kecerdasan Tiruan. Yogyakarta : Graha ilmu.
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA. Sistem Informasi Manajemen 2. IRIS.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu.
Yogyakarta
Merlina, Nita M.kom. Rahmat Hidayat, S,kom. Perancangan Sistem Pakar. Ghalia Indonesia
2017
Dokplay Kisworo, 2017, skripsi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Permasalahan
Implementasi Unit Kerja Baru Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Tbk. Universitas Budi Luhur

Anda mungkin juga menyukai