Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI 2

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM


KARDIOVASKULAR

Dosen Pembimbing : Dartini, S. KM., M. Kes

Disusun oleh:

1. Arsya Destian Ramadhan P1337430219133


2. Avif Fajrin Paring G. P1337430219106
3. Dita Zulfa Salsabila S. P1337430219108
4. Hilmi Aminulloh P1337430219123
5. Meira Krisniawati P1337430219013
6. Nur Rahma P1337430219160
7. Putri Hasna Azizah S. P1337430219120
8. Risana Rasyid Medianti P1337430219145
9. Sulistyo Lucky Widodo P1337430219140
KELOMPOK 4/ KELAS 1C

PRODI D IV TEKNIK RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
Tahun Pelajaran 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunia – Nya kami kelompok 4 dapat menyelesaikan penulisan makalah
kami yang berjudul “Sistem Peredaran Darah dan Sistem Kardiovaskular”
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah kami yang
telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, kami pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan referensi. Tak lupa juga kami ucapkan permintaan
maaf jika ada kesalahan kata dan pembahasan dari kami. Semoga makalah ini dapat
menjadi pelajaran dan menambah wawasan kita semua dalam mata kuliah Anatomi dan
Fisiologi Peredarah Darah.

Semarang, 11 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Makalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. SISTEM PEREDARAN DARAH 5


a. Jantung 6
b. Pembuluh Darah 8
1) Arteri 8
2) Vena 18
3) Pembuluh Kapiler 22
Mekanisme Pertukaran Cairan dalam Kapiler 25
c. Darah 26
1. Eritrosit 28
2. Leukosit 29
3. Trombosit 31
Proses Pembekuan Darah 32
Tekanan Darah 34
Golongan Darah 35
B. SISTEM PEREDARAN DARAH 39
1) Siklus Jantung 39
2) Sirkulasi Jantung 40
3) Peredaran Darah Besar 40
4) Peredaran Darah Kecil 41
DAFTAR PUSTAKA 44

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem peredaran darah atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan
sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem yang berguna untuk menyalurkan
berbagai zat penting, seperti nutrisi dan oksigen, dari jantung ke seluruh tubuh.

Selain berperan sebagai penyalur zat, sistem peredaran darah pada manusia juga
memiliki fungsi penting lain, yaitu mengeluarkan zat karbon dioksida sisa
proses metabolisme tubuh melalui paru-paru, menyalurkan hormon ke seluruh bagian
tubuh, menyalurkan suhu tubuh secara merata, mempertahankan kinerja sistem organ di
dalam tubuh, dan membantu tubuh untuk pulih dari penyakit.

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk


melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang
berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan
sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil
pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan
tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ pembuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen dalam sistem peredaran darah?
2. Apa saja arteri yang ada di seluruh tubuh?
3. Bagaimana mekanisme peredaran darah ke seluruh tubuh dan di jantung?
4. Apa saja patofisiologi dari sistem peredaran darah?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui komponen-
komponen dalam sistem peredarah darah; mengetahui arteri yang ada di seluruh
tubuh; memahami patofisiologi dari sistem peredaran darah; dan mengetahu
mekanisme peredaran darah ke seluruh tubuh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah atau yang sering dikenal dengan sisem kardiovaskular
merupakan suatu sistem pada organ tubuh manusia yang berguna untuk bisa
menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel. Selain itu, sistem peredaran darah pada
manusia juga memiliki fungsi dalam keseimbangan suhu dan pH pada tubuh. Tak hanya
itu, sistem peredaran darah manusia juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
menjaga keberlangsungan metabolisme pada tubuh. Selain zat makanan, berbagai zat
lain seperti oksigen dan karbondioksida pun juga bisa disalurkan ke seluruh tubuh
melalui sistem peredaran darah ini.

5
 Fungsi Sistem Peredaran Darah
1. Memiliki peran yang penting dalam mengangkut sari-sari makanan yang berasal
dari usus ke seluruh bagian tubuh.
2. Berfungsi untuk dapat menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernapasan
paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Selain itu juga dapat
mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
3. Memiliki fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya ke bagian
tubuh yang membutuhkan.
4. Berperan untuk mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke
ginjal.
5. Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar bisa tetap
berada di suhu antara 36 – 37o C.

a. JANTUNG

Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya


seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan, ujung
bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. Dinding jantung terdiri dari
tiga lapisan, yakni:
o Epikardium luar, tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas
jaringan ikat
o Miokardium tengah, terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk
memompa darah

6
1. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
2. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung.
Kontraksi miokardium “menekan”darah keluar ruang menuju arteri besar.
o Endokardium dalam, tersusun dari lapisan endotelial yang terletak di atas
jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan
endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan
jantung.

 Ruang Jantung
1. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum
intratrial; ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh septum interventrikular.
2. Dinding Atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.
 Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah
dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
 Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium
kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
3. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung menuj
arteri yang mebawa darah meninggalkan jantung.
 Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah
meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir
melewati jarak yang pendek dari paru-paru.
 Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal
dindingnya 3 kali lebih tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan
ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-
paru.

7
b. PEMBULUH DARAH
1) ARTERI

Arteri adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ.
Arteri terdiri dari:
 Lapisan dalam atau Intima : Lapisan dalam yang licin
 Lapisan tengah jaringan elastin atau otot
 Lapisan luar jaringan ikat

 AORTA
Aorta yang muncul dari ventrikel kiri merupakan pembuluh berdiameter
terbesar dalam tubuh. Aorta asenden adalah bagian awal aorta. Panjangnya 5 cm dan
awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua. Arcus aorta dimulai
pada sudut sternum, memilili tiga percabangan penting; arteri brakiosefalica, arteria
carotis communis sinistra dan arteria subclavia sinistra. Aorta adalah arteri utama dalam
tubuh. Aorta terdiri dari aorta thoracica di dalam dada dan lanjutannya dan aorta
abdominalis di dalam abdomen.

8
 ARTERI UNTUK ORGAN DAN STRUKTUR
1. Jantung
Jantung disuplai oleh arteria coronari dextra dan sinistra.
2. Kepala dan Leher
Kepala dan leher disuplai oleh arteria carotis communis. Terdapat perbedaan
antara sisi kanan dan kiri, arteri carotis communis dextra adalah cabang arteria

9
brachiochepalia yang pendek dan arteria carotis communis sinistra keluar langsung dari
aorta.
Pada setiap sisi, arteria carotis communis berjalan ke atas dalam leher di bawah
musculus sternomastoideus dan terbagi pada setinggi batas atas cartilago thyroid
menjadi arteria carotis externa dan interna.
Arteria carotis externa, memperdarahi leher dan kepala melalui
percabangannya, yang terbesar adalah:
o Arteria thyroidea superior: untuk glandula thyroidea
o Arteria lingualis, untuk lidah
o Arteria facialis, untuk wajah
o Arteria occipitalis, untuk bagian belakang kepala
o Arteria temporalis superficialis, untuk bagian depab dan samping kepala
o Arteria maxillaris, untuk struktur-struktur pada bagian belakang rahang atas
o Arteria meningea media (salah satu cabang arteria maxillaris) berjalan melalui
lubang kecil pada otak untuk memperdarahi meningen.

3. Otak
Arteri yang memperdarahi otak adalah:
- Arteria carotis communis dextra dan sinistra
- Arteria vertebralis dextra dan sinistra
- Arteria carotis interna pada tiap sisi adalah satu dari dua cabang terminal arteria
carotis communis. Arteri ini berjalan di dalam leher dan melewati canalis
caroticus dalam Os. Temporal kemudian keluar di dalam tengkorak, tepatnya
berjalan ke depan, terletak sinus cavernosus (sinus venosus pada sisi lateral
corpus Os. Sphenoidale), dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria
cerebralis arterior dan media.
- Arteria vertebralis adalah cabang arteria subclavia pada pangkal leher. Arteri ini
berjalan melalui foramen pada processus tranversus keenam vertebrae cervicalis
atas dan kemudian melalui foramen magnum ke dalam tengkorak. Pada
sambungan spons dan medulla oblongata, kedua arteri vertebralis bergabung
membentuk arteria basilaris, yang bercabang untuk cerebellum, medulla
oblongata, dan spons, dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria cerebralis
posterior dextra dan sinistra

10
- Circulus arteriosus, yang disebut juga dengan circulus Willisi adalah cincin
arteri pada dasar otak dibentuk oleh:
a) kedua arteria cerebri anterior dan arteria communicans anterior yang pendek
yang menghubungkan kedua arteri,
b) arteria cerebri media pada setiap sisi,
c) arteria communicans posterior, cabang yang menghubungkan arteria cerebri
media dan posterior pada setiap sisi,
d) arteria cerebri posterior pada setiap sisi.

- Arteria cerebri anterior pada setiap sisi berjalan sepanjang bagian atas corpus
callosum (pita tebal serat-serat yang menghubungkan kedua hemisfer cerebri)
dan memperdarahi lobus frontalis dan parietalis.

11
- Arteria cerebri media berjalan di dalam sulcus cerebri dan memperdarahi
sebagian lobus frontalis, parietalis, dan occipitalis. Pada sisi kiri, arteri ini
adalah arteri untuk area bicara pada otak. Salah satu cabang perforantesnya
disebut arteri perdarahan ceebral karena mudah mengalami ruptur pada usia tua.
- Arteria cerebri posterior memperdarahi lobus occipitalis dan sebagian lobus
parietalis.

4. Mata
Mata diperdarahi oleh arteria opthalmica, cabang dari arteria carotis interna.
5. Lengan
Lengan diperdarahi oleh arteria subclavia dan cabang-cabangnya.
Arteria subclavia dextra adalah cabang arteria brachiochepalica yang pendek,
arteria subclavia sinistra adalah cabang arcus aorta. Arteri ini berjalan di dalam dasar

12
leher, lalu di antara clavicula dan costae I. Kemudian bersambung di dalam axilla
sebagai arteria axillaris. Arteria axillaris berlanjut menjadi arteria brachialis yang
berjalan ke bawah pada sisi dalam lengan di bawah musculus biceps dan kemudian,
mendekati bagian depan siku, terbagi menjadi arteria radialis dan ulnaris. Arteria
radialis berjalan ke bawah pada bagian depan sisi luar lengan bawah dan di bawah otot
pada sebagian besar perjalanannya; arteri ini teraba sebagai nadi pada pergelangan
tangan. Arteria ulnaris berjalan ke bawah pada sisi dalam bagian luar lengan bawah di
bawah otot. Arteria radialis dan ulnaris saling berhubungan di telapak tangan oleh dua
arcus palmaris. Semua arteri ini memberi cabang untuk kulit, otot, dan sendi lengan.

13
6. Payudara
Payudara diperdarahi oleh (a) cabang yang keluar dari ruang intercostalis dari
arteria mammaria interna, yang berjalan ke bawah di dalam dada di belakang cartilago
costalis, dan (b) cabang-cabang dari arteria axillaris.

 CABANG-CABANG AORTA ABDOMINALIS

Arteria coeliaca adalah arteri pendek yang berjalan ke depan dari aorta dan
bercabang menjadi:
 Arteria lienalis yang memperdarahi limpa dan lambung,
 Arteria hepatica menuju hepar; memberi cabang untuk lambung dan kandung
empedu,
 Arteria gastrica sinistra menuju lambung,
 Arteria renalis adalah arteri besar yang berjalan transversal menuju ginjal,
 Arteria testicularis (pada pria) keluar tepat di bawah arteria renalis dan berjalan ke
bawah di belakang organ perut, memasuki funiculus spermaticus dan
memperdarahi testis dan epididimis.
 Arteria mesenterica superior keluar dari bagian depan aorta dan berjalan ke bawah
di dalam mesenterium untuk bercabang menjadi sejumlah besar cabang yang
memperdarahi usus halus dan usus besar sampai pertengahan colon transversum.

14
 Arteria mesenterica inferior keluar dari sisi kiri aorta dan berjalan ke bawah dan ke
kiri untuk memperdarahi usus besar dari pertengahan colon transversum sampai
pertengahan rectum.

15
Arteri untuk organ abdomen dan pelvis
- Lambung : arteria lienalis, arteria hepatica, arteria gastrica sinistra
- Hepar : arteria hepatica
- Pankreas : arteria coeliaca, arteria mesenterica superior
- Usus halus : arteria mesenterica superior
- Usus besar : arteria mesenterica superior dan inferior
- Rektum : arteria mesenterica superior, arteria iliaca interna
- Testis dan epididimis : arteria testicularis
- Ovarium : arteria ovarica
- Uterus : arteria uterina

 ARTERIA ILIACA
Aorta berakhir di bagian depan corpus vertebrae lumbalis IV dengan membagi
menjadi arteria iliaca communis, dextra dan sinistra. Setiap arteria iliaca communis
berjalan ke bawah dan ke luar dan membagi menjadi arteria iliaca interna dan externa.
Arteria iliaca interna adalah arteri untuk struktur bagian dalam pelvis dan regio
gluteal. Arteri ini memberi cabang yang memperdarahi kandung kemih, ujung bawah
rektum, rahim dan vagina (pada wanita), dan musculus gluteus.
Arteria iliaca externa merupakan lanjutan arteria iliaca communis untuk
berjalan di bawah ligamentum inguinalis dan menjadi arteria femoralis.
Arteria femoralis adaah arteri utama pada tungkai. Arteri ini merupakan
sambungan arteria iliaca externa, dimulai pada ligamentum inguinalis, berjalan ke
bawah pada sisi dalah paha dan berlanjut ke belakang pada sisi medial femur melalui
lubang pada musculus adductor magnus untuk menjadi arteria poplitea. Arteri ini
memberi cabang-cabang untuk otot pada dan femur.
Arteria poplitea, merupakan lanjutan arteria femoralis, berjalan ke bawah di
dalam rongga poplitea di belakang lutut terbagi menadi arteria tibialis anterior dan
arteria tibialis posterior. Arteria tibialis anterior berjalan menuruni bagian depan
tungkai ke dorsum pedis. Arteria tibialis posterior berjalan ke bawah di bagian belakang
tungkai, kemudian di belakang sulcus pada sisi dalam pergelangan kaki di belakang
malleolus medialis menuju telapak kaki.

16
2) VENA

17
Venul adalah vena kecil yang dibentuk oleh gabungan kapiler
. Vena dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak
berbatasan secara sempurna satu sama lain:
- lapisan dalam sel endotel yang licin,
- lapisan tengah otot dan serat elastin,
- lapisan luar sebagian besar dari serat kolagen.
Vena diinervasi oleh serat saraf simpatis.

 FUNGSI TRANSPOR
Vena adalah tabung yang dilalui drah kembali menuju jantung.
Kecepatan darah di dalamnya lebih besar daripada dalam kapiler, tetapi tidak
sebesar dalam arteri. Resistensi terhadap aliran darah di dalamnya kecil dan tekanan
darah turun dari sekitar 10 mmHg di dalam venul sampai sekitar nol di dalam vena
besar dekat jantung.
Gerakan darah sepanjang vena diperoleh dari:
a) gravitasi di dalam vena di atas jantung,
b) pompa otot yang bekerja pada otot tungkai dan abdomen. Kontraksi otot memeras
vena di dalam facial di antaranya; darah diperas ke atas dan tidak dapat kembali
karena adanya katup. Sama halnya di dalam abdomen, kontraksi visera dapat
memompa darah sepanjang vena-vena visera.

 DRAINASE VENA
1) Kepala dan Leher
Vena kepala dan leher sebagian besar memasuki vena jugularis interna.
Vena jugularis interna dimulai pada permukaan inferior tengkorak dan berjalan
di dalam leher, di bawah musculus sternomastoideus dan sejajar dengan arteria carotis
interna dan communis. Vena ini berakhir setelah bergabung dengan vena subclavia dari
engan membentu vena brachiochepalica. Vena brachiochepalica sinistra menyilang dari
kiri ke kanan, tepat di bawah arcus aorta dan di depan pembuluh darah besar yang
keluar dari aorta, untuk bergabung dengan vena brachiochepalica dextra. Kedua vena
brachiochepalica bergabung pada sisi kanan leher membentuk vena cava superior.

18
2) Otak
Vena tidak berhubungan dengan arteri untuk otak, tetapi membentuk sinus
venosus, yang merupakan saluran yang terbentuk dari duramater. Sinus-sinus penting
adalah:
Sinus sagitalis superior, yang berjalan dari depan ke belakang, tepat di bawah
tengkorak, pada garis tengah,
Sinus sagittalis inferior, yang berjalan di bagian posterior batas bebas bawah
falx cerebri,
Sinus transversus, yang berjalan di sebelah lateral dan sebagai sinus sigmoid
yang melewati lubang di basis cranii untuk berhubungan dengan vena jugularis interna,
Sinus cavernosus, pada setiap sisi corpus Os. Sphenoidale; arteria carotis intrnus
dan beberapa nervus cranialis berjalan melalui sinus ini.
3) Lengan
Vena pada dorsum tangan berhubungan dengan vena pada telapak tangan. Vena
besar berjalan di bagian depan dan belakang lengan bawah, dan bersama dengan arteri.
Terdapat vena chepalica pada sisi luar dan vena basilica pada sisi dalam lengan bawah;

19
vena communicans di antaranya di bagian depan siku sering digunakan untuk punngsi
vena. Vena axillaris adalah sambungan vena basilica di axilla dan di leher menjadi vena
subclavia. Darah dari lengan melewati vena subclavia ke dalam vena brachiochepalia
dan masuk ke dalam vena cava superior.

4) Vena cava superior


Vena cava superior dibentuk dari gabungan dua vena brachiochepalica pada sisi
kanan leher. Vena ini menerima darah dari kepala, leher, lengan, dan bagian atas toraks.
Vena ini berjalan ke bawah di dalam dada memasuki atrium kanan jantung.

5) Tungkai
Vena berjalan pada tungkai bersama dengan arteri dan secara independen. Vena
saphena magna dimulai pada dorsum pedis, melewati bagian depan malleolus interna
dan berjalan ke atas di bagian dalam tungkai dan paha. Pada ujung atas paha, vena
melewati lubang pada fascia profunda untuk bergabung dengan vena femoralis. Vena
saphena parva pada bagian belakang betis melewati fossa popliteal di belakang lutut
tempat vena bergabung dengan vena poplitea, yang dibentuk oleh vena-vena profunda
yang keluar dari tungkai bersama dengan arteri. Vena poplitea berjalan ke atas dan ke
depan paha untuk menjadi vena frmoralis. Vena femoralis ada pada bagian dalam
arteria femoralis di dalam canalis femoralis, pada inguinal, tepat di bawah ligamentum
inguinalis; vena ini berjalan di bawah ligamentum inguinalis untuk menjadi vena iliaca
externa.
Vena iliaca externa adalah lanjutan vena femoralis. Vena iliaca interna
mengalirkan darah dari struktur di dalam pelvis. Vena iliaca communis dibentuk oleh
gabungan vena iliaca interna dan externa.

20
6) Vena cava inferior
Vena cava inferior dibentuk oleh kedua vena iliaca communis. Di bawah, vena
ini berjalan di sebelah kanan aorta. Vena ini merupakan vena besar da menerima
vena renalis dextra dan sinistra, vena lumbalis, dan vena-vena lain. Pada bagian
atas abdomen, vena ini berjalan ke kanan, menjauhi aorta, melewati bagian
belakang hepar dan disana menerima kedua vena hepatica dari hepar, berjalan
melalui lubang pada diafragma dan bermuara pada atrium kanan jatung.

21
3) PEMBULUH KAPILER

Pembuluh darah kapiler merupakan cabang dari saluran halus yang berhubungan
langsung dengan jaringan. Saluran halus ini adalah merupakan bagian pembuluh nadi
yaitu arteriol. Arteriol adalah arteri bercabang yang membentuk saluran pembuluh
darah yang berfungsi pada mekanisme peredaran darah pada manusia dengan diameter
yang lebih kecil. Kapilar adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat
sisa di antara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh
jaringan kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.

a. Pada sisi ini kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfingter prekapilar
otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaring-jaring kapilar.
Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara interminten (vasomotion) dan lebih
sering terbuka pada jaringan yang aktif.
b. Velositas aliran darah dlam jaringan kapilar terlalu lambat untuk memungkinkan
terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c. Keseluruhan area kapilar sangat luas. Dengan area permukaan diperkirakan
sekitar 7.000 meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d. Anastomosis arteriovena (saluran pintas AV) adalah saluran alternatif yang
memungkinkan darah mengalir langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena
tanpa harus melalui kapilar.

22
Ciri-Ciri Pembuluh Darah Kapiler

 Ukuran garis tengah 1/100 milimeter


 Tekanan darah pada pembuluh darah kapiler sangat kecil
 Dinding pembuluh darah tipis
 Jaring-jaring pembuluh ada di seluruh tubuh
 Saat tubuh aktif maka kulit tampak kemerahan
 Pembuluh darah paling dapat dilihat pada retina mata

Struktur Pembuluh Darah Kapiler

Struktur pembuluh darah kapiler terdiri dari endotelium, berbentuk lebih kecil
dari sistem peredaran darah pada manusia yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh
darah vena . Endotelium adalah sel yang letaknya berada di bagian dalam rongga
pembuluh darah kapiler. Sel endotelium ini dilapisi oleh dinding yang sifatnya dapat
dipengaruhi oleh tekanan osmotik dan hidrostatik. Tekanan osmotik adalah tekanan
yang mempertahankan zat pelarut dengan tidak memindahkannya ke larutan
berkonsentrasi tinggi. Sedangkan hidrostatik adalah tekanan yang dipengaruhi oleh luas
bidang tekan dengan kedalaman tetentu sehingga pergerakannya tergantung pada jenis
zat, massa jenis dan percepatan gravitasi.

23
 Fungsi Pembuluh Darah Kapiler

Pada fungsi pembuluh darah kapiler bisa berfungsi sebagai berikut

 Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru-paru

Pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru-paru terjadi karena pembuluh


darah kapiler membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Lalu darah yang ada
dijantung menuju ke paru-paru sebagai perbedaan pernafasan dada dan perut.

 Pengaturan suhu tubuh

Fungsi pembuluh darah kapiler sebagai pengatur suhu tubuh karena pembuluh
ini berada dalam lapisan kulit. Lapisan kulit yang terdapat pembuluh darah kapiler
adalah lapisan malpighi. Lapisan malpighi berfungsi melindungi kulit dari sinar
matahari berlebihan dan mengatur suhu tubuh.

Hal ini karena pembuluh kapiler darah yang berada di lapisan kulit memiliki
saluran pembuluh darah kapile ke kelenjar keringat dan ke akar rambut. Kita semua
mengetahui bahwa kelenjar keringat atau kelenjar kulit memiliki fungsi kelenjar minyak
pada kulit dan sebagai tempat dimana keringat dapat diproduksi. Tanda keringat keluar
pada tubuh sendiri bisa menjadi salah satu tanda bahwa tubuh sedang beradaptasi
dengan lingkungan agar dapat mengatur suhu tubuh yang sesuai.

 Penyerap sari makanan di usus

Pembuluh darah kapiler dapat menyerap sari-sari makanan karena pembuluh


darah kapiler terdapat pada vili usus. Vili adalah bagian bagian-bagian usus halus yang
memiliki fungsi usus halus berbentuk lipatan dan lekukan disebut jonjot-jonjot usus.
Fungsi vili adalah memperluas ileum. Pengangkutan sari-sari makanan oleh pembuluh
darah kapiler dilakukan untuk disebarkan ke seluruh tubuh dan ke organ-organ tubuh
tertentu.

24
 Penanda kesehatan seseorang

Ketika kondisi normal maka seseorang yang memiliki pembuluh darah kapiler
dalam kondisi ini tidak menunjukkan pembuluh darah kapiler tampak tersumbat atau
lebih besar dari biasanya. 

 Pengatur tekanan cairan limfa

Pada pembuluh limfa yang terdapat nodus limfa, tentunya diiringi dengan


kehadiran pembuluh darah kapiler yang terdapat di dalamnya. Keberadaan pembuluh
darah kapiler dapat membantu cairan yang keluar maupun masuk ke dalam membran
kapiler

 Cara Kerja Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler memiliki fungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh


tubuh. Cara kerja pembuluh darah ini diawali dari sistem peredaran darah yang
mengalir dari jantung menuju paru-paru. Darah ini melepaskan sisa metabolisme berupa
karbondioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis. Setelah itu
darah dibawa kembali ke jantung lewat vena pulmonalis. Sesampainya darah di jantung,
lalu darah dialirkan ke seluruh tubuh. Pada saat darah dialirkan ke seluruh tubuh ini lah,
pembuluh darah kapiler baru bisa bekerja.

Saat darah yang berasal dari peredaran darah jantung maka tekanan darah


tersebut dalam keadaan yang kurang. Dengan demikian, untuk meningkatkan tekanan
darah agar darah yang sudah sampai di jantung bisa kembali lagi maka perlu ada
tekanan darah dari bagian bawah tubuh. Adanya aliran darah yang mengalir ke atas
jantung ini melawan daya tarik bumi. Kemudian darah yang kembali dari seluruh tubuh
menuju jantung melewati saluran pembuluh darah vena cava superior dan vena cafa
inferior.

 Mekanisme Pertukaran Cairan dalam Kapilar


1. Semua perpindahan gas, nutrien, dan produk sisa metabolik antara darah dan
jaringan berlangsung melalui membran kapiler dengan proses-proses fisik seperti
difusi, osmosis, dan filtrasi.

25
a. Perpindahan dua arah hanya dapat terjadi pada tingkat kapiler yang memiliki
dinding yang cukup tipis untuk aliran air dan partikel.
b. Zat-zat bergerak melalui ruang atau pori-pori kapiler yang ada di antara sel-
sel endotelial yang berdekatan dan melalui pori-pori molekular pada
membran sel.
2. Pertukaran air dan zat-zat terlarut bergantung pada seberapa daya dan tekanan
yang berlawanan.
a. Tekanan hidrostatik darah (tekanan filtrasi) dalam kapiler cenderung
mendorong cairan dan zat-zat terlarut keluar kapiler.
b. Tekanan osmotik koloid darah (onkotik) dibentuk oleh protein plasma.
Tekanan ini cenderung menarik cairan interstisial yang menyelubungi sel ke
dalam kapiler.
c. Tekanan osmotik koloid cairan jaringan (interstisial) terbentuk karena
adanya kecil protein yang keluar dari kapiler. Tekanan ini cenderung menarik
cairan dalam kapiler menuju ruang interstisial.
d. Tekanan cairan jaringan adalah tekanan cairan dalam ruang antarsel.
Tekanan ini berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah.

c. DARAH

26
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel sel nya tertahan dan dibawa dalam
matriks cairan.Darah memiliki Ph 7,35-7,45. Warna darah bervariasi bergantung pada
kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Darah berada di dalam pembuluh darah
,selama darah berada di pembuluh darah darah akan tetap encer tapi bila diluar darah
akan membeku. Pembekuan dapat dicegah dengan mencampurkan sedikit sitras natrikus
yang akan berguna pada saat transfuse darah.

Plasma Darah

Adalah cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan sitoplasma.
Plasma di dapat dengan cara melakukan pemisahan sel sel darah dengan cara
sentrifugasi . Plasma diberikan secara intravena untuk memulihkan volume darah .
Plasma darah berisi oksigen dan karbon dioksida ,hormone dan enzim.

Potein Plasma darah terdiri dari albumin,globulin,dan fibrinogen. Fraksi Protein


dapat dipisahkan dan dinyatakan dengan kecepatan relatifnya pada ultrasentrofuga
elektroforesis yang merupakan teknik untuk memisahkan fraksi protein. Fungsi Protein
plasma adalah mempertahankan tekanan osmotic dan penyangga dalam
mempertahankan ph normal tubuh.

 Albumin

Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotic
koloid darah.Koloid adalah zat yang berdiameter 1 mm sampai 100nm sedangkan
Kristaloid adalah zat yang berdiameter kurang dari 1nm.Tekanan osmotic koloid
ditentukan berdasarkan jumlah partikel koloid dalam larutan.Tekanan ini merupakan
suatu ukuran daya tarik plasma terhadap difusi air dan cairan ekstraselluler yang
melewati kapiler.

 Globulin

Membentuk sekitar 30% Protein plasma. Globulin dibagi menjadi dua yaitu: Alfa
beta Globulin dan Gamma Globulin. Alfa beta globulin disintesis di hati dengan fungsi
utama sebagai molekul pembawa lipid,hormone,dan substrat. Gemma Globulin adalah
antibody. Ada lima antibody yang diproduksi dalam imunitas

 Fibrinogen

27
Membentuk 4% protein plasma,disintesis di hati dan merupakan komponen
essensial dalam mekanisme pembekuan darah

1. Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit berbentuk diskus bikonkaf berbentuk bulat dengan lekukan pada


sentral,tidak mempunyai inti,tidak bergerak, dan warna kuning. Eritrosit terbungkus
dalam membrane sel dengan permeabilitas tinggi. Setiap eritrosit menggandung 300
juta hemoglobin .
Hemoglobin adalah molekul yang tersusun dari suatu protein,globin. Globin
terdiri dari empat rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus hem yang
menngandung zat besi . Hem berperan dalam pewarnaan darah. Jika Hemoglobin
terpajan oksigen maka molekul oksigen akan bergabung dengan rantai alfa dan beta
untuk membentuk oksi hemoglobin. Jika oksigen dilepas kejaringan,maka
hemoglobinnya disebut deoksihemoglobina atau hemoglobin tereduksi . Hemoglobin
berkaitan dengan karbon dioksida di bagian asam amino pada globin.
Karbaminohemoglobin yang terbentuk hanya memakai 20% Karbon dioksida yang
terkandung dalam darah,80% sisanya dibawa dalam, bentuk ion bikarbonat. Fungsi dari
sel darah merah adalah Mentranspor oksigen ke seluruh jaringan dan Pengaturan pH
darah.
Produksi Eritrosit diatur eritropotein yaitu suatu hormone glikoprotein yang
diproduksi oleh ginjal. Faktor apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume
oksigen kurang akan menggakibatkan peningkatan produksi eritroprotein, sehingga
semakin menstimulasi produksi sel darah merah.
Sel darah merah bersirkulasi selama 120 hari sebelum menjadi rapuh dan mudah
pecah. Fragmen sel darah merah yang rusak atau terdisintregasi akan menggalami
fagositosis oleh makrofag dalam limpa,hati,sumsum tulang,dan jaringan tubuh lain.

28
2. Leukosit (sel darah putih)

Bentuknya bening,tidak berwarna,lebih besar dari eritrosit,dapat berubah dan


bergerak dengan perantara kaki palsu,mempunyai bermacam macam inti sel,berjumlah
antara 7000 sampai 9000. Jika terjadi kerusakan jaringan maka mengakibatan
peningkatan jumlah total leukosit.Leukosit dapat b ergerak dari pembuluh darah menuju
jaringan dan saluran limfe lalu kembali lagi menuju saluran darah. Leukosit berfungsi
sebagai:

 Melindungi tubuh terhadap invansi benda asing,termasuk bakteri dan virus


 Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dalam jaringan bukan aliran darah

1. Pembentukan Leukosit

Sel polimorfonuklear dan monosit normalnyadibentuk hanya dalam sumsum


tulang. Sebaliknya limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen
termasuk kelenjar limfe,limpakelenjar timus,tonsil,dan sisa limfoidyang terletak dalam
usu dan tempat lain.

Sel makrofag sanggup menggembara melalui jaringan.Kebanyakan sel monosit


memasuki jaringan setelah menjadi menjadi makrofag dan melekat paa jaringan selama
berbulan – bulan. Sel monosit mempunyai kesanggupan seperti makrofag yaitu

29
memakan bakteri ,virus atau partikel asing dalam jaringan.Bila partikel tidak
dihancurkan secara local dalam jaringan ia akan masuk ke dalam limfe dan mengalir
melalui pembuluh darah yang terletak intermiten sepanjang pembuluh limfe. Partikel
asing terperangkap dalam jala jala sinusoid yang dilepas leh makrofag.Jaringan ini
dinamakan sel retikulat.Sejumlah besar sel retikulat melapisi sinus. Bila ada partikel
yang memasuki sinus,sel ini memfagosit dan mencegah penyebaran umum.

Bakteri yang masuk melalui saluran pencernaan dalam jumlah besar dan terus
menerus melewati mukosa usus masuk ke dalam portal.Sebelum darah masuk ke
sirkulasi umum dia harus melalui sinus sinus hati. Sinus - sinus ini dibatasi oleh
makrofag jaringan yang dinamakan sel kupffer. Sel ini membentuk sistem filtrasi
partikel yang efektif sehingga tidak satupun bakteri saluran pencernaan melewati darah
portal masuk ke dalam sirkulasi umum.

2. Diapedesis

Adalah kemampuan untuk menembus pori pori membrane kapiler dan masuk ke
dalam jaringan.

3. Klasifikasi leukosit

Ada lima jenis leukosit yang dibedakan berdasarkan bentuk nucleus,ukuran, dan
ada tidaknya garnula sitoplasma. Leukosit yang memiliki granula di sitoplasma disebut
granulosit dan yang tidak ada granula disebut agranulosit.

 Granulosit

Terbagi menjadi 3 yaitu Neutrofil,Eusinofil,dan Basofilyang berdasarkan warna


Granula sitoplasmanya saat dilakukan pewarnaan dengan zat warna darah Wright.

a. Neutrofil

Memiliki Granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasma nya.Nukleousnya


memiliki 3 sampai 5 lobus yang terhubung dengan benang kromatin tipis. Berfungsi
menyerang dan menghancurkan bakteri,virus atau agens penyebab cedera.

b. Eosinofil

30
Memiliki granulla sitoplasma yang kasar dan besar dengan pewarnaan orange
kemerahan. Berfungsi dalam detoksikasi histamine yang diproduksi sel mast dan
jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung.Eosinofil mengganung peroksidase dan
fosfatase yaitu enzimyang mampu menguraikan protein.Enzi mini mungkin terlibat
dalam detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks antigen-antibodi.

c. Basofil

Memiliki sejumlah Granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan
akan berwarna keunguan sampai hitam. Berfungsi meningkatkan aliran darah ke
jaringan yang cedera dan juga anti koagulan heparin.

 Agranulosit

Adalah Leukosit tampa Granla sitoplasma. Agranulosit terdiri dari 2 jenis yaitu
Limfosit dan monosit.

a. Limfosit
Sebagian besar limfotik dalam tubuh ditemukan di jaringan limfatik.Limfosit
menggandung nucleus buat berwarna biru yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma .
Limfosit berasal dari sel sel batang sumsum tulang merah ,tapi melanjutkan diferensiasi
dan proliferasi dalam organ lain

b. Monosit
Adalah sel darah terbesar dan memiliki nukleous yang besar yang dikelilingi
sitoplasma berwarna biru.

4) Trombosit (keping darah)

31
Adalah fragmen sel tana nukleuosyang berasal dari megakariosit raksasa
multinukleous dalam sumsum tulang. Trambosit dibuat di sumsum tulang,paru dan
limpa. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya
terbungkus suatu membrane plasma dan menggandung berbagai jenis granula yang
berhubungan proses koagulasi darah. Trombosit berperan dalam pembekuan darah dan
homeostatis.

Kemampuan trombosit tersebut dimungkinkan karena trombosit memiliki dua


jenis zat yaitu prostaglandin dan tromboksan yang segera dikeluarkan bila ada
kerusakan atau kebocoran dinding pembuluh darah.Zat ini juga mempunyai efek
vasokontriksi pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang dan membentuk proses
pembekuan darah.

 PROSES PEMBEKUAN DARAH

Pembekuan darah (trombosit) merupakan benda-benda kesil yang bentuk dan


ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong, warnanya putih.
Trombosit bukan berupa sel melainkan berbentuk kepin-keping yang merupakan
bagian-bagian kecil dari sel besar. Trombosit di buat di sum-sum tulang, paru, dan
limpadengan ukuran kira-kira 2-4 mikron. Umur peredarannya sekitar 10 hari.
Jumlahnya pada orang dewasa antara 200.000-300.000 keping mm/3 .

32
Fungsinya memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah dan
hemostasis (menghentikan aliran darah). Bila terjadi kerusakan dinding pembuluh
darah, trombosit akan berkumpul di situ dan menutup lubang bocoran dengan saling
melekat, berkelompok, dan menggumpal (hemostasis). Selanjutnya terjadi proses
pembekuan darah
Kemampuan trombosit ini di mungkinkan karena trombosit memiliki dua jenis zat
yaituprostaglandin dan tromboksan yang segera dikeluarkan bila ada kerusakan atau
kebocoran dinding pembuluh darah. Zat ini juga mempunyai efek vasokonstriksi
pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang dan membentuk proses pembekuan
darah.
Pencegahan kehilangan darah akibat dari pembuluh darah terputus atau pecah,
adalah dengan hemostasis yang dilakukan dengan mekanisme:
a. Spasme vaskuler.
Setelah pembuluh darah terputus/robek, dinding pembuluh darah berkontaraksi.
Hal ini akan segera mengurangi aliran darah dari pembuluh darah yang robek.
Kontraksi disebabkan reflex saraf dan spasme miogenik local.kerusakan dinding
vaskuler yang diduga menyebabkan hantaran potensialaksi sepanjang beberapa
sentimeter pada dinding pembuluh darah, mengakibatkan pembuluh darah yang
terpotong benda tajam lebih banyak mengeluarkan darah
b. Pembentukan sumbatan trombosit
Trombosit adalah lempenganbulat atau oval, kecil yang di bentuk dalam sumsum
tulang belakang. Megakariosit merupakan sel yang sangat besar,mengalami disentgrasi
menjadi trombosit sementara tettap berada dalam sumsum tulang dan melepaskan
trombosit kedalam darah. Trombosit memperbaiki lubang pada pembuluh vaskuler di
dasarkan pada beberapa fungsi penting. Bila trombosit bersentuhan dengan permukaan
vaskuler yang rusak, serabut-serabut kolagen dalam dinding vaskuler segera mengubah
sifatnya secara drastic, membengkak dengan bentuk tidak teratur, menjadi lengket
sehingga melekat pada serabut kolagen, menyekresi adeno difosfat (ADP) dalam
jumlah yang besar menyebabkan pembentukan tromboksan dalam plasma
c. Bekuan darah
Timbul dalam waktu 15-20 detik. Bila trauma dinding vaskuler berat sampai
beberapa menit baru terjadi bekuan. Zat aktifator yang berasal dari dinding vaskuler
mengalami trauma serta trombosit dan protein-protein darah melekat pada kolagen.
Dinding vaskuler mengawali proses pembekuan, dalam waktu 3-6 menit setelah

33
robekan seluruh ujung pembuluh darah yang terpotong diisi oleh bekuan. Selama 30-60
meniy pembekuan mengalami retraksi (pemendekan). Hal menutup pemuluh lebih
lajut. Tromosit memegang peranan penting dalam retraksi ini.

Pembekuan darah adalah suatu rantai kimiawi yang mempunyai pola tertentu dan
berjalan dalam waktu singkat. Prosesnya meliputi langkah berikut:
 Dengan keluarnya tromboplastin (membantu pembentukan thrombin) baik dari
trombosit maupun jaringan yang rusak. Protrombin akan di ubah menjadi thrombin
(suatu enzim). Proses ini memerlukan ion kalsium
 Langkah selajutnya, enzim thrombin yang dihasilkan pada langkah pertama
akan mengubah fibrinogen protein plasma menjadi fibrin (benang-benang jala),proses
ini memerlukan thrombin serta factor IV dan XIII. Jala yang dibentuk akan menutup
luka karena dengan adanya jala fibrin sel eritrosit dan trombosit akan membentuk
bekuann dicelah-celah darah fibrin. Dengan demikian perdarahan akan berhenti

 TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah daya dorong darah kesemua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.

 Asal Tekanan Darah


Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati
pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada
perbedaan tekanan anatara ventrikel kiri dan atrium kanan.
1) Tekanan ventrikel kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat systole sampai
serendah 0 mmHg saat diastole.
2) Tekanan aorta berubah setinggi 120 mmHg saat systole sampai serendah 80
mmHg saat diastole. Rata- rata tekanan aorta adalah 100 mmHg.
3) Perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari aorta (dengan
tekanan 100 mmHg) menuju arteri (dengan perubahan tekanan dari 100 mmHg ke
40 mmHg) ke arteriol (dengan tekanan 25 mmHg di ujung arteri sampai 10 mmHg
di ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mmHg ke 5
mmHg) menuju vena kava superior dan inferior (dengan tekanan 2 mmHg) dan
sampai ke atrium kanan (dengan tekanan 0 mmHg).

 Pengukuran tekanan darah arteri sistolik dan diastolic


1) Tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan
menggunakan sfigmomanometer.

34
a. Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk menghentikan aliran
darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah
bulb pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan
sebuah katup untuk mengeluarkan udara dari manset.
b. Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi Korrotkof,
yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup.
Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan
cara untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolic.
2) Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan
diastolic 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa
muda, baik sistolik maupun diastolic biasanya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan
darah laki-laki dewasa muda.

 GOLONGAN DARAH

Sebelum lahir,molekul protein yang di tentukan secara genetic disebut antigen


muncul di permukaan membran sel darah merah.Antigen ini,Tipe A dan Tipe B
bereaksi dengan antibody pasangannya,yang mulai terlihat sekitar 2-8 bulan stelah
lahir.

Karena reaksi antigen – antibody menyebabkan aglutinasi( penggumpalan)


sel darah merah,maka antigen disebut aglutinogen dan antibody pasangannya
disebut agglutinin.Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A maupun Tipe B ,
atau hanya mewarisi salah satunya ,ataubahkan keduanya sekaligus

KLASIFIKASI GOLONGAN DARAH

a.Darah golongan A menggandung aglutinogen tipe a dan agglutinin anti-b

b.Darah golongan B menggandung aglutinogen tipe B dan aglutinin anti-A

c Darah golongan AB menggandung aglutinogen tipe a dan tipe b tetapi tidak


menggandung agglutinin anti a dan anti b

d. Darah golongan O tidak menggandung aglutinogen,tapi menggandung agglutinin


anti a dan anti b

35
 PENGGOLONGAN DARAH

A. dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah A B O, dua tetes darah yang
terpisah dari orang yang diperiksa golongan darah diletakan pada sebuah slide
mikroskop

B. Setetes serum yang menggandung aglutinin anti a diteteskan pada salah satu
tetes darah sedangkan setetes serum yang menggandung agglutinin anti B
diteteskan pada tes darah lainya

 Jika serum anti a menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka individu tersebut
memiliki gologan darah A
 Jika serum anti b menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka individu tersebut
memiliki gologan darah B
 Jika serum anti a dan anti b menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka
individu tersebut memiliki gologan darah AB
 Jika serum anti a dan anti b tidak menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka
individu tersebut memiliki gologan darah O

36
 TRANSFUSI DARAH

Saat transfuse darah diberikan ,plasma donor akan di encerkan oleh plasma
resipien sehingga aglutininin donor tidak dapat menyebabkan aglutinasi.Walaupun
demikian,aglutinogen pada sel donor penting untuk transfuse . Jika gologan darah
donor berbeda dengan gologan darah resipien,maka agglutinin dalam plasma
resipien akan mengaglutinasi sel darah merah asing donor.Reaksi transfuse
disebabkan oleh aglutinasi sel darah merah donor

 Aliran darah dalam pembuluh kecil terhalang oleh gumpalan sel


 Hemolisis sel darah merah menyebabkan terlepasnya hemoglobin ke aliran darah
 Hemoglobin yang terbawa ke tubulus ginjal menggendap,menutup tubulus dan
menggakibatkan ginjal tidak berfungsi
 Pencangkokan silang pada golongan darah resipien dan donor dilakukan sebelum
pemberian transfusi untuk memastikan kecocokan darah
 Konsep donor universal dan resipien universal
A. Donor universal : Darah golongan O tidak memiliki aglutinogen untuk diaglutinasi
sehingga dapat diberikan pada resipien manapun, asalkan volume transfusi
sedikit.Golongan darah Universal adalah golongan darah O.

37
B. Resipien Universal : Individu dengan golongan darah AB tidak memiliki agglutinin
dalam plasmanya sehingga dapat menerima eritrosit donor apapun. Darah golongan
AB disebut resipien Universal

 SISTEM RH

Adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia. Antigen
RhD adalah antigen terpenting dalam reaksi imunitas tubuh.

 Jika factor RhD ditemukan individu yang memiliki disebut Rh positif


 Jika factor RhD tidak ditemukan individu yang memiliki disebut Rh negatif

Jika sesorang dengan Rh Negatif diberikan darah dengan Rh positif maka


agglutinin anti Rh akan diproduksi walaupun transfuse awal biasanya tidak
membahayakan,pemberian darah Rh positif akan menyebabkan aglutinasi sel darah
merah donor

 PATOFISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH


a) Hipertensi. Hipertensi alias tekanan darah tinggi menyebabkan jantung bekerja
lebih keras untuk memompa darah. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hipertensi
dapat menyebabkan komplikasi, seperti serangan jantung, stroke, atau bahkan
gagal ginjal.
b) Aneurisma aorta. Aneurisma aorta adalah penggelembungan di dinding aorta.
Aorta sendiri adalah pembuluh darah utama dan terbesar pada tubuh manusia.
Aneurisma yang membesar bisa pecah dan menyebabkan perdarahan, bahkan
kematian.
c) Aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyempitan atau pengerasan pembuluh
darah karena adanya penumpukan lemak, kolesterol, dan zat sisa lainnya di
dinding pembuluh darah arteri. Kondisi ini lambat laun dapat menyumbat aliran
darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
d) Penyakit jantung. Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap
gangguan pada jantung yang meliputi aritmia, arteri koroner, gagal jantung,
kardiomiopati, serangan jantung, dan lain sebagainya.

38
e) Varises. Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak
menonjol di permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh darah yang
seharusnya dialirkan ke jantung, malah kembali ke kaki. Pasalnya, katup vena
yang berfungsi mengangkut darah ke jantung tidak menutup dengan benar,
akibatnya peningkatan tekanan membuat pembuluh darah vena jadi membesar.

B. SISTEM KARDIOVASKULAR

1) SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus ini
terjadi dalam 2 fase:
1. Diastole
Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi.
a. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.
b. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonalis.
c. Kedua katup atrioventrikular (trikuspidalis dan mitralis)tertutup dan darah dicegah
untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel.
d. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, memcegah kembalinya darahdari arteri
pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
e. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di
dalamnya meningkat; dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel,
katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari atrium ke dalam ventrikel
2. Sistole
Sistole adalah periode kontraksi otot. Berlangsug selama 0,3 detik
a. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa darah
dari atrium ke dalam ventrikel

39
b. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai
berkontraksi
c. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV
menutup.
d. Ventrikel terus berkontraksi. Katup pumonalis dan aorta membuka akibat tekanan
ini.
e. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteria pulmonalis dan
darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta
f. Kontraksi otot kemudian berhenti, dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus
baru dimulai.

2) SIRKULASI JANTUNG
Sirkulasi koroner mengalir melalui arteria coronaria, kapiler jantung, dan
kembali ke jantung melalui beberapa vena kecil yang bermuara ke dalam atrium kanan.
Jantung memiliki kebutuhan oksigen yang besar dan mengambil, bahkan saat istirahat,
sejumlah besar oksigen dalam darah yang melewati kapiler jantung.

3) PEREDARAN DARAH BESAR


Darah meninggalkan vertikal kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam
tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang menghantarkan darah ke bagian-
bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan berantai lebih kecil lagi hingga sampai pada
arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempit salurannya
dan menahan aliran darah.
Fungsi adalah : mempertahan kan tekanan darah arteri dan dengan jalan mengubah-
ubah ukuran saluran mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga
dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler-
kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang

40
kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua
vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang
mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava superioryang
mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini
menuangkan isinya ke dalam atrium kanan jantung.

4) PEREDARAN DARAH KECIL

41
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan
memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan
darahnya ke paru-puru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembulu-pembuluh darah
yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan
akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk
memungut oksigen dan melepaskan karbon dioksida ( untuk fungsi paru-paru)
Kemudian kapler pulmonal bergabung menjadi vena, dan darah dikembalikan ke
jantung oleh empat vena pulmonalis. Dan darahnya dituangkan ke dalam artium kiri. Darah ini
mengalir masuk ke dalam vertikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan dipompa masuk ke dalam
aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar
Udema pulmonalmenyertai kegagalan jantung sisi kiri. Cairan jaringan berkumpul
dalam paru-paru dan paru-paru ini berfungsi lemah. Udema pulmonal juga dapat terjadi pada
pasien yang overhidrasi ( mendapat cairan terlampau banyak ), paru-paru menjadi penuh air dan
ada kemungkinan ia “tenggelam” dalam udema paru-paru sendiri.

5) Proses Terjadinya Gagal Jantung

 Gagal jantung kongestif sebelah kiri

Pada penderita gagal jantung kongestif sebelah kiri, ruang ventrikel atau bilik
kiri dari jantung tidak berfungsi dengan baik. Bagian ini seharusnya mengalirkan darah
yang ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian diteruskan ke pembuluh darah arteri.

42
Karena fungsi bilik kiri tidak berjalan secara optimal, maka terjadilah
peningkatan tekanan pada serambi kiri dan pembuluh darah di sekitarnya. Kondisi ini
menciptakan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru). Selanjutnya, penumpukan
cairan juga dapat terbentuk di rongga perut dan kaki. Kurangnya aliran darah ini
kemudian mengganggu fungsi ginjal, sehingga tubuh menimbun air dan garam lebih
banyak dari yang dibutuhkan.

Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa juga bukan dikarenakan kegagalan bilik
kiri jantung dalam memompa darah. Ketidakmampuan bilik kiri jantung dalam
melakukan relaksasi juga kadang menjadi penyebabnya. Karena tidak mampu
melakukan relaksasi, maka terjadilah penumpukan darah saat jantung melakukan
tekanan balik untuk mengisi ruang jantung.

 Gagal jantung kongestif sebelah kanan

Terjadi ketika bilik kanan jantung kesulitan memompa darah ke paru-paru.


Akibatnya, darah kembali ke pembuluh darah balik (vena), hingga
menyebabkan penumpukan cairan di perut dan bagian tubuh lain, misalnya kaki.

Gagal jantung kongestif kanan seringkali diawali dari gagal jantung kongestif
kiri, di mana terjadi tekanan berlebih pada paru-paru, sehingga kemampuan sisi kanan
jantung untuk memompa darah ke paru-paru pun jadi ikut terganggu.

43
DAFTAR PUSTAKA

Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula/alih bahasa, James


Veldman.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Gibson, John.2002.Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2/Alih


bahasa, dr. Bertha Sugiarto.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Drs. H. Syaifuddin, AMK.2013.Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan


Kebidanan Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

44

Anda mungkin juga menyukai