Anda di halaman 1dari 16

Critical Journal Review

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran
PPKn

Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Dosen Pengampu : Sri Yunita S.Pd., M.Pd Dan Jamaludin S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

ANDRIE HASUGIAN

NIM. 3173111003

KELAS REGULER C 2017

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa
menyelesaikan Critical Journal Review ini dengan baik. Tugas yang penulis
susun ini merupakan resume buku tentang inovasi pembelajaran dan
penerapannya.

Penulis menyadari mengenai penulisan ini tidak bisa terselesaikan tanpa


pihak-pihak yang mendukung baik secara moril dan juga materil. Maka, penulis
menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan Critical Journal Review ini terutama kepada:

1. Bapak Arief Wahyudi, S.H.,M.H Selaku Ketua Jurusan Pendidikan


Pancasila Dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Medan
2. Ibu Hodriani S.Sos., M.Ap Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
3. Ibu Sri Yunita S.Pd., M.Pd dan Bapak Jamaludin S.Pd.,M.Pd Selaku
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Politik
4. Secara Khusus Orang Tua Penulis yang banyak mendukung proses
perkuliahan dan selalu memberikan bantuan moril dan juga materil
5. Terimakasih Kepada Teman-teman Reguler C 2017 yang selalu memberi
semangat dalam suka ataupun duka

Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review yang penulis buat ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran
dan masukan bahkan kritik membangun dari berbagai pihak. Semoga Critical
Journal Review ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 18 Maret 2020

Penulis

Andrie Hasugian

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

BAB II RINGKASAN JURNAL ............................................................................6

A. Identitas Jurnal...............................................................................................6
B. Ringkasan Dari Setiap Bagian Jurnal.............................................................7

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................11

A. Relevansi topik jurnal dengan dengan keahlian penulis................................11


B. Pokok argumentasi penulis............................................................................11
C. Metode penelitian dan relevansinya ..............................................................12
D. Kerangka berpikir penulis .............................................................................12
E. Analisis CJR...................................................................................................13

BAB IV PENUTUP..................................................................................................15

A. Simpulan........................................................................................................15
B. Saran ..............................................................................................................15

DAFTAR PUTAKA.................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena


rendahnya minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat
membaca. Mengkritik Jurnal ( Critical Journal Review ) merupakan kegiatan
mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan
dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitik beratkan pada evaluasi
(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa
yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara
berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat
mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu
mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan
berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnal tidak dapat
dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut.

Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas


jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis
lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan
saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal. Selain itu untuk
para pembaca, Critical Journal Review ini mempunyai tujuan agar pembaca
mendapat bimbingan dalam memilih buku. Setelah membaca hasil review jurnal
ini diharapkan timbulnya minat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa
yang ditulis dalam hasil review. Dan apabila tidak memiliki waktu untuk
membaca isi jurnal, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber
informasi.

Fakta di sekolah juga menunjukkan bahwa sejauh ini banyak guru yang
belum mampu melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan melibatkan siswa
baik fisik, mental, dan sosial seperti yang ditetapkan dalam kurikulum.
Pelaksanaan pembelajaran yang terbatas pada pengajaran konvensional (teacher

4
centered) justru banyak berkembang, sehingga siswa terkesan pasif. Sedikitnya
partisipasi siswa dalam kelas mempengaruhi prestasi yang diraih. Pada umumnya
siswa kesulitan memahami materi PKn hingga perolehan nilai siswa pun berada di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena adanya anggapan bahwa mata
pelajaran PKn sulit dipelajari dan hanya untuk dihafalkan.

Dalam tugas Critical Jurnal Review kali ini, memberikan inovasi model
pembelajaran. Penulis yang merupakan calon pendidik tertarik untuk mengkaji
inovasi media pembelajaran agar penulis juga dapat membuat sebuah gebrakan
dan inovasi pembelajaran.dengan begitu pelajaran PPKn dapat menjadi pelajaran
yang menyenangkan bagi siswa .

5
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL

Jurnal Utama ( Bahasa Indonesia )

Judul : Inovasi Permainan Kotak Misteri Pada Pembelajaran Pkn

Materi Sistem Pemerintahan

Penulis : Subiyanto

Lembaga Penulis : SD Negeri Kalijambe 01 Tarub Tegal

Lembaga Penerbit : Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)

VOL :Vol. 2, No. 2, Juni 2017

ISSN : 2541-0393

Jurnal Pembanding (Jurnal Bahasa Inggris )

Judul : Teachers’ Perceptions of Innovative Learning Model

towardCritical Thinking Ability

Penulis : Munawaroh, H.,Sudiyanto,&Riyadi

Lembaga Penulis : Sebelas Maret University, INDONESIA

Lembaga Penerbit : International Journal of Educational Methodology

VOL : Volume 4, Issue 3, 153-160

ISSN : 2469-9632

6
B. RINGKASAN JOURNAL
a) Jurnal utama
1. PENDAHULUAN
Fakta di sekolah menunjukkan bahwa sejauh ini banyak guru yang belum
mampu melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan melibatkan siswa baik fisik,
mental, dan sosial seperti yang ditetapkan dalam kurikulum. Pelaksanaan
pembelajaran yang terbatas pada pengajaran konvensional (teacher centered)
justru banyak berkembang, sehingga siswa terkesan bosan. Permasalahan ini juga
muncul dalam pembelajaran PKn yang mana suasana pembelajaran yang kurang
menyenangkan bagi siswa.
Ada banyak permainan pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk
membuat siswa tertarik belajar dan bisa melatih keterampilan belajar siswa. Salah
satunya adalah “Permainan Kotak Misteri”. Di dalam kotak misteri terdapat kartu-
kartu pesan yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang dipelajari.
Materi yang akan dipelajari dapat disampaikan dengan permainan kotak misteri
karena materi-materi kelas rendah berhubungan dengan kehidupan nyata yang ada
di sekitar siswa. Siswa dihadapkan pada permasalahan yang berhubungan dengan
kehidupan sekitar anak melalui media yang menarik, sehingga siswa dapat
memahami materi tersebut.
Permainan kotak misteri dimungkinkan akan menjadi solusi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Melalui permainan kotak misteri
pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan karena siswa terlibat
langsung dalam permainan. Siswa akan lebih tertarik dan lebih antusias untuk
belajar dengan cara yang menyenangkan. Bila siswa sudah tertarik dan aktif
dalam pembelajaran maka siswa juga lebih mudah dalam menerima dan
menguasai keterampilan-keterampilan belajar yang diberikan oleh guru.
Penguasaan keterampilan belajar akan meningkat dan tercapai secara optimal
sehingga memudahkan siswa untuk menguasai materi pelajaran yang banyak
dalam waktu yang singkat.

7
2. KAJIAN TEORI

Menurut Arief S. Sadiman (2005: 78-81) permainan merupakan media


pembelajaran yang melibatkan setiap kontes antara para pemain untuk berinteraksi
antara satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu.

Permainan kotak misteri diterapkan dalam pembelajaran ternyata mampu


meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Melalui situasi bermain siswa
diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam dan memiliki keterampilan
khusus. Hal ini sesuai dengan pendapat Djuanda (2006:92) bermain dalam
kaitannya dengan pendidikan adalah sebagai wahana pembelajaran dalam bentuk
sesuatu yang bermakna dalam menggambarkan pesan, suasana, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seperti keterampilan berbahasa.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dan
dokumentasi. Metode analisis data terdiri atas dua data, yaitu analisis ketuntasan
dan analisis komparatif hasil belajar.

4. PEMBAHASAN

Permainan kotak misteri yang diterapkan dalam pembelajaran ternyata


mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Melalui situasi bermain
siswa diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam dan memiliki keterampilan
khusus. Hal ini sesuai dengan pendapat Djuanda (2006:92) bermain dalam
kaitannya dengan pendidikan adalah sebagai wahana pembelajaran dalam bentuk
sesuatu yang bermakna dalam menggambarkan pesan, suasana, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seperti keterampilan berbahasa.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka


dapat disimpulkan bahwa melalui permainan kotak misteri dapat meningkatkan
aktivitas belajar PKn materi sistem pemerintahan.

8
a) Jurnal pembanding
1. PENDAHULUAN

In the development of high-order thinking skills, students need


facilitators to bridge it. Critical thinking isthe ability to give reasons in an
organized way and to evaluate the quality of the reasons systematically

The novelty in this study contains the teachers’ perceptions of the low
critical thinking ability and the use of innovative learning models on students'
critical thinking ability.Itis very important in this 21st century to improve
students' critical thinking because this aspect is one that helps themto make
good changes in the future. The teacher's view is very important as a material
consideration for the improvement or solutions in the learning process becausea
teacher knows the weaknesses or shortcomings occurred in the classroom

2. KAJIAN TEORI

According to Hosnan (2014), learning model is a conceptual


framework, which describes a systematic learning process in organizing
learning experiences to achieve the expected learning goals and serves as a guide
for the teacher in conducting learning activities from planning and acting the
process. Learning model used is very important and influential in the learning
process. In accordance with the results of interviews with students in grade V
elementary school. So that in overcoming this problem requires the teacher's
opinion about the importance of using appropriate and innovative learning
models in the process of learning mathematics with regard to higher-order
thinking skills. Sugiyanto (2007) revealed that innovativelearning, among the
others, has a systematic procedure, specified learning outcomes, the
determination of a specific learning environment, a measurement of success
and interaction with the environment.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Based on Sugiyono (2017) the method used in this research is


qualitative research model with case study type. Qualitative research is

9
oneof the researchused to identify unclear problems, understand the meaning
behind the apparent data, understand the social interactions that occur, understand
people’s feelings, develop theories, verify the truth of the data and to examine the
historical development of a subject under investigation. This research isto ensure
the truth and know the problem clearly in the field by analyzing and observing the
process of mathematics learning in grade the fifth-gradeelementary school

4. PEMBAHASAN

According to teachers’ opinion about the existence of an innovative


learning model that can help students to be active in the learning process
is very good to solve students’ low critical thinking ability in learning .

Consistent with the theory that learning activities carried out through
problem solving can be useful for developing students' ability to identify,
develop alternative or innovative thinking skills and they can have decision-
making skills based on available alternatives made through students’
reasoning, analysis and evaluation. As a result, the teachers’ perceptions about the
existence of innovative learning model towardcritical thinking ability is stated
to have a good correlation. With the innovative learning model, it is
expected to overcome the problem of students’ critical thinking ability in learning
mathematics, especially in elementary schools that basically at their ages, they
tend to play and do new things.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Teachers’ perceptionsofthe existence of innovative learning models can


influence in developing critical thinking abilityof elementary school students
in learning mathematics. In addition, it also encourages teachers to be creativeand
innovative in conducting an effective and innovative learning process.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. RELEVANSI TOPIK DENGAN KEAHLIAN PENULIS

Fakta di sekolah menunjukkan bahwa sejauh ini banyak guru yang belum
mampu melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan melibatkan siswa baik fisik,
mental, dan sosial seperti yang ditetapkan dalam kurikulum. Pelaksanaan
pembelajaran yang terbatas pada pengajaran konvensional (teacher centered)
justru banyak berkembang, sehingga siswa terkesan pasif. Sedikitnya partisipasi
siswa dalam kelas mempengaruhi prestasi yang diraih. Pada umumnya siswa
kesulitan memahami materi PKn hingga perolehan nilai siswa pun berada di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena adanya anggapan bahwa mata
pelajaran PKn sulit dipelajari dan hanya untuk dihafalkan.

Dalam jurnal ini memberikan inovasi media pembelajaran. Media ini


berorientasi menciptakan pembelajaran PPKN yang menyenangkan. Penulis yang
merupakan calon pendidik tertarik untuk mengkaji inovasi media pembelajaran
agar penulis juga dapat membuat sebuah gerbrakan dan inovasi pembelajaran

B. POKOK ARGUMENTASI PENULIS

Yang terjadi sekarang bahwa sejauh ini banyak guru yang belum mampu
melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan melibatkan siswa baik fisik, mental,
dan sosial seperti yang ditetapkan dalam kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran
yang terbatas pada pengajaran konvensional (teacher centered) justru banyak
berkembang, sehingga siswa terkesan pasif. Sedikitnya partisipasi siswa dalam
kelas mempengaruhi prestasi yang diraih. Pada umumnya siswa kesulitan
memahami materi PKn karena adanya anggapan bahwa mata pelajaran PKn sulit
dipelajari dan hanya untuk dihafalkan.

Dalam tugas Critical Jurnal Review kali ini, memberikan inovasi model
pembelajaran. Penulis yang merupakan calon pendidik tertarik untuk mengkaji
inovasi media pembelajaran agar penulis juga dapat membuat sebuah gebrakan

11
dan inovasi pembelajaran.dengan begitu pelajaran PPKn dapat menjadi pelajaran
yang menyenangkan bagi siswa .

C. METODE PENELITIAN DAN RELEVANSINYA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dan
dokumentasi. Metode analisis data terdiri atas dua data, yaitu analisis ketuntasan
dan analisis komparatif hasil belajar. Analisis ketuntasan adalah membandingkan
data hasil belajar siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Sedangkan
analisis deskriptif komparatif adalah membandingkan data nilai awal tes dengan
siklus I dan siklus II data hasil observasi merupakan data kuantitatif. Analisis data
kuantitatif dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi antar siklus
yang didapat. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes formatif dianalisis
secara deskriptif kuantitatif.

Model penelitian ini merupakan penelitian yang terdiri siklus-siklus.


Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan setiap siklusnya terdiri
dari langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (dalam Arikunto, 2007: 93).
Langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah
terakhir, lalu kembali ke langkah pertama dan seterusnya. Tentunya metode ini
relevan dan tepat sasaran dalam melihat keberhasilan metode belajar ini.

D. KERANGKA BERPIKIR

refleksi planning

observing tindakan

12
E. ANALISIS CJR
a) Analisis Dari Segi Isi
1. Jurnal utama membahas tentang inovasi permainan kotak misteri pada
pembelajaran pkn sedangkan jurnal pembanding membahas tentang
Persepsi Guru tentang Model Pembelajaran Inovatif terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis
2. Jurnal utama Metode pengumpulan datanya meliputi observasi, tes, dan
dokumentasi. Metode analisis data terdiri atas dua data, yaitu analisis
ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar sedangkan jurnal
pembanding metode yang digunakan adalah model penelitian kualitatif
dengan jenis studi kasus
3. Jurnal utama respondenya adalah siswa sedangkan jurnal pembanding
respondennya adalah guru
4. Jurnal utama memberikan simpulan bahwa melalui permainan kotak
misteri dapat meningkatkan aktivitas belajar PKn materi sistem
pemerintahan. Jurnal pembanding memberikan simpulan persepsi guru
tentang keberadaan model pembelajaran inovatif dapat mempengaruhi
dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar
dalam belajar matematika. Selain itu, juga mendorong para guru untuk
menjadi kreatif dan inovatif dalam melakukan proses pembelajaran yang
efektif dan inovatif.
b) Kelebihan dan Kekurangan
1) Kelebihan Jurnal Utama
1. Sistematika jurnalnya sistematis
2. Meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal
tersebut yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal
tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point
kecil namun cukup penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya
dengan cukup baik. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena
penulis mencantumkan banyak referensi/daftar pustaka sehingga jurnal
tersebut sangat memikat

13
3. Teori yang digunakan lengkap dan relevan dengan materi
2) Kelemahan Jurnal Utama
1. Penulis tidak memberikan pemahan tentang metode dan konsep dalam
penelitiannya
3) Kelebihan Jurnal Pembanding
1. Sistematika jurnalnya sistematis
2. Materi yang dipaparkan lengkap
3. Identitas jurnal lengkap
4. Jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup banyak
sehingga terkesan lebih berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih
terpercaya dan kuat dikarenakan banyaknya referensi yang tercantum.
Kelebihan berikutnya terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang
cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam menulis/menyimpulkan
materinya, penulis juga memasukkan poin-poin penting kedalam jurnal
dengan uraian yang lengkap namun tidak
4) Kelemahan jurnal pembanding
1. Susah suntu memahami jurnal ini, karena berbahasa inggris, sehingga
penulis harus translate jurnal terlebih dahulu

14
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari segi substansi materi, seorang guru atau pendidik harus mampu
membuat inovasi dan gebrakan baru dalam menciptakan media pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa. Seorang guru juga harus mampu memilih dan memilah
metode apa yang cocok untuk kondisi belajar siswanya terkhusus mata pelajaran
PPKn yang di judge membosankan .
Dari segi perbandingan jurnal setiap jurnal memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata bahasa dan juga
kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut sudah baik dan
dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapi masih perlu
perbaikan.Maka dapat disumpulkan bahwa jurnal tersebut layak atau sudah bagus
digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.
B. Rekomendasi
Untuk selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap
jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan
pembaca sebagai refrensi ataupun bahan bacaan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Subiyanto. 2017. Inovasi Permainan Kotak Misteri Pada Pembelajaran Pkn
Materi Sistem Pemerintahan . Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (Jipk)
Vol. 2, No. 2, Juni 2017.
Munawaroh, H, Dkk.2011. Teachers’ Perceptions Of Innovative Learning Model
Towardcritical Thinking Ability. International Journal Of Educational
Methodology Volume 4, Issue 3, 153-160

16

Anda mungkin juga menyukai