Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat :
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Kerja Praktik............................................................................................2
1.4 Manfaat Kerja Praktik..........................................................................................2
1.5 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.6 Batasan Masalah....................................................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................5
PROFIL PERUSAHAAN....................................................................................................5
2.1 Visi – Misi...............................................................................................................5
2.1.1 Visi...................................................................................................................5
2.1.2 Misi..................................................................................................................5
2.2 Struktur Organisasi...............................................................................................6
2.3 Lingkup Perusahaan Dan Pekerjaan...................................................................7
BAB III................................................................................................................................10
LANDASAN TEORI..........................................................................................................10
3.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................................10
3.2 Landasan Teori....................................................................................................11
BAB IV................................................................................................................................29
PEMBAHASAN.................................................................................................................29
BAB V..................................................................................................................................42
PENUTUP...........................................................................................................................42
5.1 Kesimpulan............................................................................................................42
5.2. Saran.....................................................................................................................43
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
2. Profil Perusahaan
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik
negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas
diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
2.1.1 Visi
2.1.2 Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.2 Struktur Organisasi
Frekuensi dari suatu sistem daya berubah secara terus menerus dalam suatu nilai
batas tertentu. Pada saat terjadi gangguan perubahan frekuensi dapat merugikan
baik terhadap peralatan ataupun sistem transmisi itu sendiri. Pengaruh yang
disebabkan oleh perubahan frekuensi ini terhadap saluran transmisi adalah
pengaruh pada rekatansi. Dengan perubahan frekuensi dari ω1 ke ω1’ dengan
kenaikan ω1, reaktansi dari saluran akan berubah dari X ke X’ dengan kenaikan
X. Perubahan rekatansi ini akan berpengaruh terhadap pengukuran impedansi
sehingga impedansi yang terukur karena adanya perubahan pada nilai komponen
reaktansinya akan berbeda dengan nilai sebenarnya.
Proteksi pada sistem transmisi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan
sistem yang terdiri dari komponen-komponen berikut :
1. Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya
memberi perintah trip kepada Pemutus tegangan (PMT)
2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran
listrikprimer dari sistem yang diamankan ke relay (besaran Listrik Sekunder).
a. pemutus tenaga untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
b. Baterai beserta alat pengisi (Baterai Charger) sebagai sumber tenaga untuk
bekerjanya relay, peralatan Bantu triping.
c. pengawatan (wiring) yang terdiri dari sirkuit sekunder (arus dan/atau
tegangan), sirkuit triping dan peralatan Bantu
Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari 3 bagian utama seperti
pada blok diagaram dibawah :
iv. Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan
pada saluran transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator)
berfungsi sebagai pemelihara kestabilan
vi. Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu
peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya
kerusakan peralatan akibat gangguan
Kawat Tanah (Grounding)
Kawat Tanah atau Earth Wire (kawat petir/kawat tanah) adalah media untuk
melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa
dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar
dari atas kawat. Namun jika petir menyambar dari samping maka akan
mengakibatkan kawat fasa tersambar dan menyebabkan gangguan. Kawat pada
tower tension dipegang oleh tension clamp, sedangkan pada tower suspension
dipegang oleh suspension clamp. Pada tension clamp dipasang kawat jumper yang
menghubungkan pada tower agar arus petir dapat terbuang ketanah lewat tower.
Umtuk keperluan perbaikan mutu pentanhan maka dari kawat jumper ini
ditambahkan kawat lagi menuju ke tanah yang kemudian dihubungkan dengan
kawat pentanahan.
Bahan Earth Wire terbuat dari steel yang sudah di galvanis, maupun sudah dilapisi
dengan alumunium. Jumlah kawat tanah paling tidak ada satu buah diatas kawat
fasa, namun umumnua disetiap tower dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya
satu buah untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar
sehingga kawat fasa mudah tersambar petir. Jarak antara groun wire dengan fasa di
tower adalah sebesar jarak antar kawat fasa.
Komponen Pengaman
1. Komponen pengaman (pelindung) pada transmisi tenaga listrik memiliki fungsi
sangat penting .
2. Komponen pengaman pada saluran udara transmisi tegangan tinggi, antara lain :
- Kawat tanah, grounding dan perlengkapannya, dipasang di sepanjang jalur
SUTT. Berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan
(sambaran) petir secara langsung
22
a Pentanahan tiang, Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat tanah (ground
wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau
kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi
tower (tiang) SUTT.
b Jaringan pengaman, berfungsi untuk pengaman SUTT dari gangguan yang
dapat membahayakan SUTT tersebut dari lalu lintas yang berada di
bawahnya yang tingginya melebihi tinggi yang dizinkan
c Bola pengaman, dipasang sebagai tanda pada SUTT, untuk pengaman lalu
lintas udara
Gangguan Penghantar
Gangguan pada saluran udara dibagi atas tiga kategori (NPAG, Edition May
2011):
- Transien
- Semi permanen
- Permanen
Sebanyak 70 - 90 % dari gangguan pada saluran udara adalah transien (IEEE Power
Systems Relaying Committee; Automatic Reclosing of Transmission Lines; IEEE
Transactions, Vol. PAS-103, Feb. 1984).
BAB IV
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah
Relai Jarak
Dimana,
Zf : Impedansi gangguan (ohm)
Vf : Tegangan gangguan (Volt)
If : Arus gangguan (Amp)
25
a. Bila nilai impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai
akan trip.
b. Bila nilai impedansi gangguan lebih besar dari pada impedansi seting relai maka relai
tidak trip.
Memproteksi peralatan
Mengurangi kerugian pemadamn
Pada gardu induk 70 kv terpasang rele jarak dengan merk alsthom micom S1 agile
type P440 untuk bay kracak 1, rangkas 1 & rangkas 2 sementara Merk siemens
terpasang untuk bay kracak 2 , rele yg terpasang ini berfungsi untuk mengamankan
peralatan dari gangguan yang terjadi di wilayah penghantar kracak – bunar & rangkas
-bunar . dikarenakan penghantar ini salah satu wilayah petir didaerah bogor dan
melintasi hutan maka dipasanglah rele jarak ini untuk memproteksi peralatan yang
berada di gardu induk bunar serta megantisipasi kerugian yang terjadi apabila
26
gangguan tidak diatasi dengan cepat yang dapat mengakibatkan beban padam yang
akan merugikan konsumen dan perusahaan itu sendiri .
Maka syarat rele yg terpasang di gardu induk bunar harus bisa :
1. Menentukan jenis gangguan
2. Menentukan letak gangguan
3. Menentukan daerah gangguan
Penanganan gangguan
Apabila terjadi gangguan pada rele yang terpasang pada gardu nduk bunar , maka lakukan
penanganan sesuai SOP yang terdapat pada gardu induk bunar yakni :
Mencatat indikasi apa saja yang mucul pada relai
Kemudian laporkan pada bagian SPV,OPHAR dan juga WPO banten
Lalu reset rele apabila sudah bisa direset
Download rele sesuai IK yg tersedia
Kirim hasil dowload rele pada HARPRO
Untuk keterangan
RECLOSE : PMT tidak keluar , counter reclose bertambah
TRIP : PMT keluar , counter reclose tetap
FINAL Trip : PMT keluar , counter reclose bertambah
Untuk menentukan lokasi gangguan dengan cepat apabila terjadi TRIP pada salah satu
penghantar agar penanganan cepat maka dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Distance relay atau relai jarak atau digunakan sebagai pengaman utama
(main protection) pada Suatu sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan
sebagai cadangan atau backup untuk seksi didepan.
Pada gardu induk bunar sangat tepat dipasang rele jarak karena sangat
melindungi peralatan dan juga meinimalisir adanya pemadaman beban yang dapat
merugikan perusahaan . Serta tetap melakukan pemeliharaan rele jarak dengan
melakukan pengujian agar rele tetap bekerja sesuai dengan peruntukannya .
LAMPIRAN
29