Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH VIRUS CORONA TERHADAP

RETURN SAHAM GARUDA INDONESIA


MAKALAH

Disusun Oleh:
Dita Amalia ( 120110180006 )

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat-Nya, yang
telah memberikan rahmat, hidayat, dan inayah-Nya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang Pengaruh Virus Corona
terhadap Harga Saham di Indonesia.

Makalah ini ditulis dan disusun untuk memenuhi salah satu tugas rangkaian
seleksi AMFITA. Penulis menyadari penulisan dan penyusunan makalah ini
masih belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran saya harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi tentang Pengaruh Virus Corona
terhadap Harga Saham di Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Sumedang, 13 Maret - 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1 Pengaruh Virus Corona terhadap harga saham Garuda Indonesia ........ 3
2.2 Analisis kondisi risk and return saham Garuda Indonesia....................... 4
2.3 Perilaku investor pada harga saham Garuda Indonesia saat ini.............. 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi,terutama
dalam proses alokasi dana masyarakat. Pasar modal memberikan tingkat likuiditas yang lebih
tinggi kepada pihak investor. Keputusan investasi seorang investor ditentukan oleh
pengaharapan mereka atas kesuksesan suatu usaha di masa yang akan dating. Mereka akan
bersedia untuk menanamkan modalnya jika menganggap return yang akan dia terima itu lebih
besar daripada investasinya.
Sebagai suatu instrument penting dalam ekonomi, pasar modal sangat di pengaruhi oleh
lingkungan. Baik itu yang bersifat ekonomi dan non-ekonomi. Lingkungan non-ekonomi itu
seperti peristiwa-peristiwa politik, mewabahnya suatu penyakit, dan isu-isu lain mengenai
kehpedulian lingkungan. Lingkungan yang mempengaruhi risiko pasar modal juga bisa yang
sifatnya systematic dan unsystematic. Unsystematic risk adalah risiko saham yang
dipengaruhi oleh peristiwa yang hanya mempengaruhi satu perusahaan saja, dan masih dapat
dihindari dengan melakukan diversifikasi. Contohnya pergantian BOD dalam satu
perusahaan dan ketika perusahan mengalami kerugian. Sedangkan Systematic risk adalah
risiko saham yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa makro, yang tidak dapat dihindari
dengan melakukan diversifikasi. Contoh inflasi, pemilu, mewabahnya virus corona dan krisis
moneter. Semakin penting peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, membuat bursa
semakin sensitif terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Salah satu peristiwa yang sedang terjadi saat ini adalah mewabahnya virus corona yang
membuat perekonomian semakin melemah. Hal ini membuat Penulis tertarik untuk menguji
pengaruhnya terhadap harga saham Garuda Indonesia. Karena, dalam peristiwa ini salah satu
yang sangat dipengaruhinya adalah saham dalam sektor penerbangan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh virus Corona terhadap harga saham Garuda Indonesia?
2. Bagaimana analisis risk and return saham Garuda Indonesia setelah adanya virus Corona?
3. Bagaimana perilaku investor terhadap harga saham Garuda Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh dari virus Corona terhadap harga saham Garuda Indonesia;
2. Dapat menganalisis kondisi risk and return daham Garuda Indonesia setelah adanya virus
Corona;
3. Mengetahui perilaku investor terhadap harga saham Garuda Indonesia pada saat ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Virus Corona terhadap harga saham Garuda Indonesia


Virus Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernafasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu. Namun,
virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat, seperti infeksi paru-paru
(Pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menyebar sangat cepat dan telah
menyebar ke bergbagai negara, termasuk Indonesia.
Kasus pertama WNI yang dinyatakan positif corona pada tanggal 2 Maret 2020 ada dua
orang yaitu ibu dan anak, keduanya tertular akibat kontak langsung dengan WNA Jepang yang
telah dinyatakan positif di Malaysia dalam satu acara di klub dansa Paloma dan Amigos di
kawasan Jakarta. Pasien ini bermukim di Depok, Jawa Barat. Setelah dilakukan tracing,
hingga tanggal 18 Maret 2020 jumlah kasus positif corona di Indonesia menjadi 227 orang.
Wabah virus Corona bukan hanya mempengaruhi sisi kesehatan warga dunia. Virus ini
juga menggerus perekonomian global dan merembet hingga ke Indonesia. Bukti nyatanya,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akhirnya terjun bebas. Salah satu harga saham
emiten yang terus melemah adalah saham Garuda Indonesia (GIAA). Semua berada di luar
prediksi dan bukan hal yang mudah untuk dikendalikan. Sebelumnya berada di posisi 5.000-
an, IHSG akhirnya turun ke level 4.000-an. Pada penutupan perdagangan saham pada hari
Rabu, 18/3/2020 IHSG ditutup anjlok 138,78 poin atau 3,11 persen ke posisi 4.317,96. Jika
dihitung dalam satu bulan terakhir, IHSG sudah melemah 26,96 persen. Saking parahnya,
Bursa Efek Indonesia (BEI) mendadak sontak menghentikan perdagangan saham sementara (
melakukan trading halt). Langkah ini dilakukan untuk menjaga pasar agar tetap stabil.
Penghentian sementara mengacu pada angka IHSG yang sudah susut 5 persen. Trading
Halt ini terakhir pernah dilakukan BEI pada tahun 2008 dan 2015. Pelemahan IHSG beberapa
hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia yang
dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke
berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

3
Salah satu saham yang sangat dipengaruhi oleh mewabahnya virus ini adalah saham
Garuda Indonesia (GIAA). Hal ini terjadi akibat sentimen negatif yang menghinggapi
investor. Mereka beranggapan karena virus ini negara-negara yang terdampak oleh virus ini
akan menutup rute penerbangan. Sehingga industri penerbangan akan semakin merugi dan
harga sahamnya menurun. Harga saham Garuda Indonesia pada tanggal 28 Februari sudah
berada di zona merah. Pada saat itu GIAA berada pada level 242, melemah 26 poin atau 9,70%
dibanding penutupan perdagangan terakhir. Kapitalisasi saham Garuda Indonesia mencapai
Rp6,26 triliun. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 16,04 juta lembar saham. Para
pejabat mengakui meluasnya wabah ini ke berbagai negara telah sangat berdampak negatif
secara keseluruhan bagi industry penerbangan. Banyakrute penerbangan yang terpaksa ditutup
sementara. Manager dari Garuda sendiri sangat optimis akan menemukan solusi dari kejadian
ini. Salah satunya dengan membuka rute-rute baru dari dan ke negara-negara yang belum
terjangkit virus corona. Dampak negatif dari wabah virus covid-19 masih sulit diperkirakan.
Namun demikian apabila wabah penyakit tersebut terus meluas dan berlarut-larut, maka akan
memberikan dampak yang lebih buruk bagi industri aviasi. Terlebih, jika hal tersebut
mengurangi minat masyarakat dalam melakukan perjalanan. Bagi maskapai dengan jenis
layanan penuh, hal tersebut akan menjadi beban berat yang mempengaruhi pendapatan. Beban
biaya perawatan rutin tetap harus ditanggung kendati tak menerbangkan burung besi.

2.2 Analisis kondisi risk and return saham Garuda Indonesia


Dalam proses analisis, Penulis menggunakan data dari saham Garuda Indonesia (GIAA).
Periode yang diambil adalah dari 12 hari perdagangan saham sebelum ditetapkannya WNI
positif corona hingga 12 hari setelah ditetapkannya WNI positif corona. Alat analisis yang
digunakan adalah pengujian risk and return single asset dari saham Garuda Indonesia (GIAA).
Pengolahan dan perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel.
Return atau actual return yaitu return yang telah terjadi pada periode tersebut. Formula
dalam menghitungnya adalah
Ri = Pi-P(t-1) / P(t-1)
Abnormal return adalah selisih dari imbal hasil sesungguhnya (actual) dengan imbal hasil
yang diharapkan investor (expected return). Formulanya:
ARi = Ri – E(r)

4
Selain return, penulis juga menghitung risiko yang ditanggung investor, dengan
menggunakan standar deviasi dan coefficient variance. Standar deviasi yaitu menghitung
penyimpangan yang terjadi pada investasi yang dilakukan. Coefficient variance yaitu
menghitung berapa risiko yang ditanggung dari setiap return yang diterima investor.
Berikut hasil perhitungan dan grafik return dan risiko dari saham Garuda Indonesia (GIAA):

5
Tabel 1 Penghitungan Risk and Return

Perhitungan risk and return single asset saham GIAA sebelum dan sesudah adanya WNI positif corona
Actual Abnormal Average
Expected
Periode hari (t) Tanggal Open Close Return return Abnormal (r-Er)^2
Return
(Pn-Pn-1)/Pn-1 (r-Er) Return
-12 2020-02-13 370 356
-11 2020-02-14 356 348 -0.02247191 0.23% 0.000005
-10 2020-02-17 352 340 -0.034090909 -0.93% 0.000086
-9 2020-02-18 340 340 0 2.48% 0.000615
-8 2020-02-19 340 342 0.005882353 3.07% 0.000942
-7 2020-02-20 346 334 -0.034682081 -0.99% 0.000098
Sebelum -0.027944
-6 2020-02-21 338 318 -0.059171598 -3.44% -0.003137 0.001181
-5 2020-02-24 306 302 -0.013071895 1.17% 0.000138
-4 2020-02-25 316 302 -0.044303797 -1.95% 0.000380
-3 2020-02-26 302 284 -0.059602649 -3.48% 0.001211
-2 2020-02-27 270 268 -0.007407407 1.74% 0.000303
-1 2020-02-28 260 250 -0.038461538 -1.37% 0.000186
0 2020-03-02 254 254 0 0.0248068 0 0.000615
1 2020-03-03 256 268 0.046875 0.0716818 0.005138
2 2020-03-04 268 276 0.029850746 0.0546576 0.002987
3 2020-03-05 280 284 0.014285714 0.0390925 0.001528
4 2020-03-06 280 278 -0.007142857 0.017664 0.000312
5 2020-03-09 278 250 -0.100719424 -0.0759126 0.005763
6 2020-03-10 250 262 0.048 0.0728068 0.005301
Sesudah -0.023999 0.0008083
7 2020-03-11 264 244 -0.075757576 -0.0509508 0.002596
8 2020-03-12 244 226 -0.073770492 -0.0489637 0.002397
9 2020-03-13 216 222 0.027777778 0.0525846 0.002765
10 2020-03-16 222 208 -0.063063063 -0.0382562 0.001464
11 2020-03-17 208 194 -0.067307692 -0.0425009 0.001806
12 2020-03-18 194 181 -0.067010309 -0.0422035 0.001781
Jumlah -0.595363608 -0.002329 0.0396
Average
Expected Abnormal
Return -2.48% return -0.000776
Standar
Deviasi
(Penyimp
angan) 0.041494
CV
(Risiko
setiap
return) -1.67267

6
Gambar 1 Grafik Return dan Abnormal Return

Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa sesungguhnya saham garuda sebelum
masuknya virus corona ke Indonesia sudah mengalami goncangan yang tidak stabil secara
terus menerus akibat adanya kasus internal perusahaan. Setelah kasus tersebut tuntas, kini
Garuda Indonesia harus menghadapi peristiwa mewabahnya virus corona ini. Tetapi, setelah
dihitung dalam gambar diatas, saham garuda mengalami kenaikan, walaupun tetap belum stabil
dan masih bertahan dalam posisi minus. Dan sejauh ini, dilihat dari perbandingan rata-rata
abnormal return sebelum dan sesudah tingkat pebedaan antara actual return dengan expected
return (abnormal return) lambat laun mengalami peningkatan. Artinya, return yang terjadi
lebih besar daripada return yang diharapkan oleh investor. Pada saat mewabahnya virus corona
ini, return saham Garuda Indonesia setelah diberitakan bahwa ada WNI yang positif corona 3
hari berturut-turut return saham meningkat dan berada dalam posisi plus. Tetapi setelah tiga
hari, kembali mengalami penurunan yang signifikan dan terus berada di angka minus hingga
sekarang.

7
2.3 Perilaku investor pada harga saham Garuda Indonesia saat ini
Beberapa minggu terakhir, para investor malakukan risk off (menghindari risiko) dengan
menjual sahamnya. Hal ini yang menyebabkan terjadinya penurunan harga saham. Tindakan
ini terjadi disebabkan oleh kekhawatiran para investor yang sangat tinggi terhadap meluasnya
virus corona. Jika wabah ters meluas, dampaknya tidak hanya sentiment sesaat saja tetapi juga
akan langsung menyebar ke sektor lain. Jika penanganan wabah virus ini dapat dilakukan
dengan lebih cepat, maka efek terhadap sektor lain dan sentiment para investor juga akan
segera membaik.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada awal tahun 2003, yaitu pada saat merebaknya wabah
SARS yang juga mengganggu perekonomian dunia pada saat itu. Setelah wabah SARS
mereda, semua pasar kembali mengalami kenaikan. Dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi
sat ini, dapat kita simpulkan bahwa dari setiap penurunan pasar yang terjadi, akan selalu
kembali naik dalam jangka panjang. Sehingga dapat kembali menjadi ladang investasi yang
akan siap dipanen di masa yang akan datang.
Secara umum, sikap investor ada dua. Ada yang akan menggunakan peristiwa ini untuk
banyak melakukan pembelian saham atau biasa disebut dengan Risk Taker. Investor yang
seperti ini beranggapan saat kondisi sedang kritis adalah saat yang tepat untuk mendapatkan
saham dengan harga murah dan mengharapkan return yang tinggi di masa yang akan datang.
Lalu, ada juga yang justru meng cut loss investasinya karena investor ini memprediksikan
kondisi masih akan terus memburuk. Investor yang seperti ini disebut dengan investor yang
memiliki sikap Risk Averse.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis dari data yang telah diperoleh penulis, dapat
diambil beberapa kesimpulan,yaitu pasar modal sangat sensitif terhadap peristiwa-peristiwa
yang terjadi. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan abnormal return yang signifikan di
periode peristiwa itu terjadi. Pada saat mewabahnya virus corona ini, return saham Garuda
Indonesia setelah diberitakan bahwa ada WNI yang positif corona 3 hari berturut-turut return
saham meningkat dan berada dalam posisi plus. Tetapi setelah tiga hari, kembali mengalami
penurunan yang signifikan dan terus berada di angka minus hingga sekarang.
Investor tidak perlu khawatir, karena hal seperti ini pernah terjadi. Setiap penuruna pasar akan
kembali naik dalam jangka panjang. Pada momen ini dapat menjadi kesempatan bagi investor
untuk melakukan pembelian saham dengan harga lebih rendah. Dan nanti ketika harga saham
sudah mulai normal dan stabil, potensi investor mendapatkan keuntungan akan menjadi lebih
besar.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran dari Penulis adalah bagi para investor sebaiknya
selalu dilakukan analisis terhadap informasi saham sebelum mengambil keputusan. Bagi
pemerintah, saya harap segera memberikan solusi untuk memperbaiki keadaan perekonomian
saat ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya. (2020, februari 28). Imbas Virus Corona terhdap Saham Garuda . Retrieved from indopremier:
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Imbas_Virus_Corona__Saham_Ga
ruda_Makin_Tertekan&news_id=116379&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=PG002&na
me=&search=y_general&q=,&halaman=1

Hanafi Mamduh. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Haryadi, D. (2020, Maret Kamis). BEI Jabar Beberkan dampak corona terhadap pasar modal. Retrieved
from bjb DIGI: https://www.ayobandung.com/read/2020/03/12/82397/bei-jabar-beberkan-
dampak-virus-corona-terhadap-pasar-modal

IHSG terimbas virus corona. (2020, Maret 7). Retrieved from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/uang/ihsg-terimbas-virus-corona-sandiaga-sarankan-investor-ambil-
posisi-selektif-beli.html

Karrtini. (2000). Analisis Reaksi Pemegang Saham terhadap Perubahan pembayaran harga saham di BEI.
jurnal siasat bisnis, 121-140.

Komaruddin, A. (1996). Dasar-dasar Manajemen Investasi. In R. Cipta. Jakarta.

Kurnia, A. M. (2020, Januari 27). saham sektor penerbangan dan pariwisata paling terdampak oleh virus
corona. Retrieved from kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2020/01/27/164125226/saham-sektor-penerbangan-dan-
pariwisata-paling-terdampak-virus-corona

Merry, D. (2020, Maret 20). virus corona. Retrieved from alodokter.com:


https://www.alodokter.com/virus-corona

Persada, S. (2020, maret sabtu). Muncul Desakan Lockdown di Indonesia. Retrieved from tempo.co:
https://fokus.tempo.co/read/1319757/muncul-desakan-lockdown-di-indonesia-untuk-
antisipasi-corona

Putri, R. D. (2020, Maret 11). Kronologi Penularan Virus Corona di Indonesia. Retrieved from tirto.id:
https://tirto.id/kronologi-penularan-pasien-positif-corona-covid-19-di-indonesia-eD6x

virus corona bikin portfolio reksadana saham merana. (2020, february). Retrieved from blog.bibit.id:
https://blog.bibit.id/blog-1/2020/2/4/virus-corona-bikin-portfolio-merana

10

Anda mungkin juga menyukai