Anda di halaman 1dari 4

JAKARTA, KOMPAS.

com - Badan Pusat


Statistik (BPS) merilis hasil Survei
Perilaku Anti-Korupsi (SPAK) di Jakarta,
Senin (22/2/2016). Terdapat beberapa
indikator kebiasaan atau perilaku di
masyarakat yang menjurus kepada
perilaku koruptif. Indikator tersebut
dibagi menjadi tiga lingkup, yaitu lingkup
keluarga, lingkup komunitas dan lingkup
publik. Kepala Badan Pusat Statistik,
Suryamin menyebutkan, pemberian uang
oleh masyarakat kepada tokoh-tokoh
agama atau tokoh masyarakat masih
sering dilakukan. Bahkan, hanya 36,32
persen masyarakat yang menilai
pemberian uang atau barang kepada
tokoh-tokoh tersebut ketika satu
keluarga melaksanakan hajatan adalah
hal tidak wajar. Sedangkan sisanya
menganggap pemberian tersebut wajar.
"Sedikit menurun dari tahun sebelumnya
(2014) yaitu 37,76 persen yang
menganggap tidak wajar," ujar Suryamin.
Pemberian uang atau barang juga kerap
diberikan jelang hari raya keagamaan
(46 persen). Tak hanya pada tokoh-
tokoh agama, pemberian juga diberikan
kepada pejabat setempat
(RT/RW/Kades/Lurah). Sebanyak 60,37
persen masyarakat menilai pemberian
uang atau barang kepada mereka ketika
satu keluarga melaksanakan hajatan
adalah hal tidak wajar. Sementara 72,56
persen masyarakat menilai tidak wajar
perilaku memberi uang atau barang
kepada pejabat setempat ketika jelang
hari raya. Kebiasaan Koruptif di Lingkup
Publik
Contoh perilaku koruptif yang biasa
dilakukan di lingkup publik jauh lebih
banyak.

Misalnya saja pemberian uang atau


barang jaminan kepada keluarga atau
rekan agar seseorang diterima menjadi
pegawai negeri atau swasta.

Contoh lain, memberi uang pelicin untuk


mempercepat urusan administrasi
seperti pembuatan Kartu Tanda
Penduduk atau Kartu Keluarga dan lain
sebagainya. Bahkan, hanya 62,28 persen
masyarakat yang menilai pemberian uang
pelicin untuk urusan administrasi
tersebut merupakan hal tidak wajar. Hal
tersebut berarti ada hampir 40 persen
masyarakat menilainya sebagai perilaku
yang wajar untuk dilakukan.

Adapun perilaku koruptif lainnya yang


juga biasa dilakukan di lingkup publik di
antaranya pemberian uang damai kepada
polisi saat melanggar lalu lintas.
Contoh lain, petugas KUA yang meminta
uang tambahan untuk transport,
pemberian uang jaminan kepada guru
agar anaknya diterima masuk ke sekolah
yang diajarnya, hingga pembagian uang
dan barang pada pelaksanaan pemilu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com


dengan judul "Ini Perilaku Koruptif yang
Biasa Terjadi di Lingkungan
Masyarakat",
https://nasional.kompas.com/read/2016
/02/22/15204551/Ini.Perilaku.Koruptif.
yang.Biasa.Terjadi.di.Lingkungan.Masyar
akat.
Penulis : Nabilla Tashandra

Anda mungkin juga menyukai