Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya gesek adalah gaya berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat
pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya
adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cair serta
gas adalah gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah Gaya gesek yang dikenan
sebagai Gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya
gesek pada benda dalam fluida.
Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros yang
berputar, engsel pintu, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian disebabkan oleh
gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat
karena gerakan kakinya hanyan menggelincir diatas lantai. Tanpa adanya gaya gesek
antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat
bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling besentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektronik pada
masing-masing permukaan. Memahami akan penting kaya gesek merupakan hal yang
penting dalam kehidupan manusia. Dalam sehari-hari gaya sering diartikan sebagai
tarikan atau dorongan terutama yang di lakukan otot-otot kita. Sehingga kita perlu
mengetahui peran penting dan besarnya dalam kehidupan sehari-hari di pratikum kali
lita mempelajari nya, yaitu menentukan koefisien gesek statis ( μs )dan kefisien gaya
kineti¿) dari kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari batuan gaya gesek
walaupun kita terkadang tidak menyadari akibat dari pentingnya pengetahuan untuk
memahami tentang gaya gesek dalam kehidupan kita sehari maka di lakukan
percobaan ini da agar dapat kita memahami gaya gesek. Dalam sehari-hari gaya
sering diartikan sebagai tarikan atau dorongan terutama yang di lakukan otot-otot kita.
Memahami akan pentingnya gaya gesek dalam kehidupan manusia dan perannya
dalam kehidupan manusia (holyday,1991).

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Intruksi Umum (TIU)


1. Kita dapat memahami konsep gaya gesek.
2. Kita dapat melakukan pengamatan gaya gesek.
1.2.2 Tujuan Intruksi Khusus (TIK)
1. Kita dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan koefisien
gesek kinetis.
2. Kitadapat mengamati koefisien gesek dari berbagai macam benda.
3. Kitadapat menjelaskan kaitan antara koefisien gesek kinetis dengan
percepatan gerak benda dan percepatan gravitasi.

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gaya Gesek

Ketika kita mencoba untuk menggerakkan sebuah benda berukuran besar (ex.
Lemari) yang diam pada suatu bidang pada umumnya ada gaya yang menghambat
benda tersebut untuk bergerak sehingga jika kita memberikan gaya yang kecil maka
akan terasa sulit untuk menggerakkan benda tersebut. Gaya semacam ini disebut gaya
gesek atau orang-orang sering menyebutnya dengan gesekan.
Gesekan mungkin bukan istilah baru bagi kalian. Gesekan terjadi jika ada dua benda
yang bersinggungan satu sama lain. Gesekan atau gaya gesek merupakan suatu gaya
yang terjadi akibat dua permukaan benda bersinggungan. Jika pada sebuah benda
bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan
dengan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Dengan
demikian dapat kita simpulkan definisi gaya gesek (friction force) adalah gaya yang
bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan.
Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya
gesek disimbolkan dengan huruf f dan satuannya adalah Newton.

2.2 Gambar Gaya Gesek

Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda
yang terletak pada sautu bidang datar horizontal dikenai gaya sebesar F. Gaya gesek
juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di udara. Untuk benda yang
melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung pada luas permukaan benda
yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya
gesek udara pada benda tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin kecil luas bidang
sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep ini digunakan pada penggunaan parasut
untuk
para penerjun bebas.Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat
kalian lihat pada gambar di bawah ini.

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar 2.3.1 gaya gesek (Reski Amaliah, 2015)


Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah
gaya luar yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang
bergerak di atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada kasar
atau licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan maka
semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan, semakin kecil
gaya geseknya.
Selain itu, gaya gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di
udara. Untuk benda yang melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung
pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas
bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut. Begitupun
sebaliknya, semakin kecil luas bidang sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep
ini digunakan pada penggunaan parasut untuk para penerjun bebas.

2.3 Sifat-Sifat Gaya Gesek

Gaya gesek atau friction force memiliki beberapa sifat atau karakteristik yang


membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut ini adalah sifat-sifat gaya
gesek secara umum:
2.3.1 Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya, apabila gaya
luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar ke kanan, arah gaya
gesek ke kiri.
2.3.2 Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda
bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke bawah, arah
gaya gesek ke atas begitupun seterusnya.
2.3.3 Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan. Semakin
kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
2.3.4 Untuk benda yang bergerak di udara sepertigerak jatuh bebas, besarnya
gayagesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya.

2.3 Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya

Menurut seorang matematikawan dan fisikawan Swiss bernama Leonhard


Euler, berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Kedua jenis gaya gesek
tersebut memiliki karakteristik dan rumus yang berbeda. Untuk memahami keduanya,
perhatikan penjelasan berikut ini.
1. Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kalian mendorong
sebuah benda yang terletak di atas lantai tetapi benda tersebut masih diam, tentunya
ada gaya lain yang melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya tersebut adalah gaya
gesek antara permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada
benda yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi gaya gesek statis adalah
gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam.
Di atas sudah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek bergantung pada
kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini
dinyatakan dengan koefisien gesekan.Untuk benda diam, koefisien gesekan
disebut koefisien gesek statis, disimbolkan μs.  Selain tingkat kekasaran permukaan
benda, besarnya gaya gesek juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang
diberikan bidang pada benda. Secara matematis, rumus gaya gesek statis adalah
sebagai berikut:
2. Gaya Gesek Kinetis
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan
kecepatantertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin berkurang dan
akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan. Namun, saat
sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang
disebut gaya gesek kinetis. Jadi gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada
gaya normal serta tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang
bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak
disebut koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk

Gambar 2.3.2 gaya gesek (Aditya Junaid, 2015)


Jika pada benda yang diam di atas bidang dengan tingkat kekasaran tertentu selalu
bekerja gaya gesek dalam hal ini gaya gesek statis, bagaimana syarat gaya  F
minimum yang harus kita berikan agar dapat menggerakkan benda tersebut? untuk
menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan grafik hubungan antara gaya luar (ex. gaya
tarik) F dengan gaya gesek (fg) berikut ini.

Gambar 2.3.3 hubungan antara gaya luar (Putri Basofi)


Grafik di atas memperlihatkan bahwa saat benda belum diberi gaya atau F = 0, gaya
gesekan belum bekerja atau fg = 0 ( di titik A). Ketika besar gaya F dinaikkan secara
perlahan, benda tetap diam hingga dicapai keadaan di mana benda tepat akan bergerak
(di titik B). Pada keadaan ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek statis
maksimum dimana besarnya selalu sama dengan gaya tarik (fg = fs maks = F).
Selanjutnya, ketika gaya tarif F yang diberikan lebih besar daripada gaya gesek statis

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
maksimum, F > fs maks ( di titik C – D) maka benda akan bergerak. Pada keadaan
bergerak ini, gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesek kinetik (fg = fk). Dengan
demikian dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai gaya F, gaya gesek dan gerak
benda sebagai berikut.

2.4 Konsep Dasar

Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik
terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda padat. Ketika sebuah benda
begerak di udara permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga
terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika bergerak di
dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang
bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat
licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skla miskroskopis. Ketika kita mencoba
menggerakkan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini menganggu gerak
tersebut. Sebagai tambahan, para tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun
dari atom-atom), Sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat
dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang
bergerak.
Sebuah benda di atas meja di dorong, artinya di berikan kecepatan, maka benda akan
bergerak di atas meja, jika dorongan di hentikan gerak benda akan lambat dan
akhirnya berhenti, karena geraknya ada yang menghambat atau melawan yaitu gaya
gesekan luncur sebagai akibat kehilangan momentum.
Gaya gesekan adalah gaya yang di sebabkan karna adanya interaksi antara
molekul-molekul benda-benda yang saling bergerak (relative) berupa gaya-gaya adesi
kohesi. Gejala ini sukar bergantung pada banyak factor misalnya : keadaan
permukaan, kecepatan relative, dan lain-lain.
Besar gaya gesekan f berbanding lurus dengan gaya normal N dengan suatu
konstanta pembanding µ yang di namakan koefisien gesekan. Gaya gesekan pada
gerak relatif antara dua benda yang bersinggungan adalah gaya gesekan luncur
(kinetis).

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

fk = µk N ……..................................................................................(2.3.1)
Dimana: (fk),Gaya gesekan kinetik (N), (µk), Koefisien gesekan kinetik, (N), Gaya
Normal (N).
Gaya gesekan luncur selalu melawan gerak benda, jadi berlawanan arah dengan
arah kecepatan. Pada umumnya ada 2 macam koefisien gesekan. Koefisien gesekan
statik yang berlaku pada saat benda masih diam, maka fs = µs N, adalah gaya
gesekan static, merupakan gaya terkecil yang di perlukan agar benda dapat bergerak.
Koefisian gesekan luncur µ k yang berlaku pada saat benda saat bergerak maka
f k = µ k N, adalah gaya gesekan untuk mempertahankan gerak relatif kedua benda.
Gaya gesekan adalah suatu konsep statistik karena gaya gesekan merupakan resultan
(jumlah) dari banyak sekali interaksi antar molekul-molekul 2 benda yang
bersinggungan.
Newton, besar gaya gesek statis haruslah sama dengan gaya ‘’ luar’’ yang
berkerja pada benda sehingga terpenui syarat. Dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa nilai gaya gesek statis tergantung pada gaya ‘’luar’’ dan tidak bernilai konstan
Untuk memenuhi syarat tersebut maka secara metemetis gaya gesek statis dan gaya
kinetis masing-masing di tuliskan (young, Freedem, & ford, 2012), Dengan gaya
gesekan fs dan fk masinhg-masing adalah gaya gesek statis dan kinetis, µs dan µk
masing-masing adalah koefisian gesek statis dan kinetis dan N adalah gaya normal
yang berkerja pada benda.
Topik gaya gesek dalam pembelajaran fisika merupakan salh satu topik yang
menarik untuk di kaji di tingkat miskonsepsinya (Sharma & Sharma, 2007; Chia,
1996). Hal ini di karenakan terdapat beberapa perbedaan kesimpulan terkait tingginya
miskonsepsi dalam gaya gesek.
Di dalam penelitian yang telah di lakukan oleh Hasan (1999) di peroleh hasil
bahwa materi gaya gesek merupakan materi yangkemungkinan miskonsepsinya tidak
cukup besar, Tetapi di dalam penelitian yang di lakukan oleh Lin dan sing (2011) di
simpulkan bahwa terdapat beberapa kemungkinan miskonsepsinya yang akan muncul
dalam materi gaya gesek.
Tingginya potensi miskonsepsinya gaya gesek terletak pada definisi gaya

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
gesek statis potensi miskonsepsi tersebut tersebut telah di kaji dalam penelitian yang
di lakukan oleh Hasan (1999).
Ketika dua benda saling bersinggungan satu dengan yang lainnya, Apabila
diamati pergerakannya seperti dilawan oleh suatu gaya. Fenomena ini adalah gesekan,
Sedangkan gaya yang bekerja di dalamnya disebut gaya gesek. Gesekan adalah bentuk
dari hilangnya energy yang terjadi diantara dua permukaan yang saling kontak dan
bergerak relatif, Dan sering dinyatakan sebagai gaya yang melawan. Gesekan
diuraikan dengan koefisien gesek (µ). Koefisien gesek adalah suatu fungsi area kontak
antara dua permukaan, Sifat dan kekuatan yang saling mempengaruhi. Gesekan juga
dipengaruhi oleh beban dan kondisi permukaan. Topografi dari permukaan suatu
material sebenarnya jika dilihat secara mikro adalah tidak rata. Koefisisen gesek
antara permukaan secara normal meningkat dengan meningkatnya temperature dan
menurunnya beban. Hilangnya energi pada gesekan dapat mendorong kearah
meningkatnya temperaturr atau deformasi kontak area.
Gesekan dipengaruhi oleh:
1. Adanya partikel keausan dan partikel dari luar pada arena luncur
2. Kekerasan relatif material pada aderah kontak.
3. Gaya luar dan perpindahan system
4. Kondisi lingkungan dan suhu pelumasan
5. Topografi permukaan
6. Sruktur mikro dan morfologi material
Gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecendrungan benda yang
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua benda yang saling bersentuhan. Benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair,
ataupun gas. Gaya gesek anatara dua benda padat misalnya adalah gaya gesek benda
statis dan kinetis, sedangkan antara gaya benda padat dan cair serta gas adalah gaya
stokes.
Selain, besar gaya gesek itu juga tergantung pada berat ringannya benda yang
bergesekan. Menarik atau mendorong kursi lebih mudah dari pada menarik atau
mendorong meja. Hal ini menunjukkan bahwa besar gaya gesek pada benda yang
ringan lebih kecil dari pada besar gaya gesekan pada benda yang lebih besar.

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Selain antara terjadi dua permukaan benda padat yang saling bersentuhan.Gaya
gesek juga dapat terjadi juga antara benda dengan zat alir (benda cair atau gas), atau
antara lapisan-lapisan zat alir itu sendiri. Besar gaya gesek pada benda padat yang
bergerak di dalam zat alir (cair atau gas) tergantung pada laju benda dan luas
penampang (penampang lintang) yang berpapasan dengan zat alir.
Semakin laju benda zat alir, maka semakin besar gaya gesekannya. Demikian
juga pada luas permukaan, semakin luas benda yang berpapasan dengan zat alir
semakin besar gaya geseknya. Dalam kehidupan sehari-hari gaya gesek dapat
merugikan tetapi dapat juga menguntungkan. Untuk memudahkan diatas lantai kita
menginginkan gaya gesek yang kecil. Akan tetapi jika yang berjalan kita diatas lantai
akan membutuhkan gaya gesekan yang sangat besar jika tidak maka kita akan
terpeleset. Koefisien gesekan timbul karena adanya perpaduan antara dua permukaan,
oleh karena itu dalam melukis vector gaya gesekan selalu ada permukaan yang
bertemu. Koefisien gesekan dibedakan menjadi dua jenis yaitu koefisien gesek statis
dan koefisien gesek kinetis.Koefisien gesek satis adalah koefisien gesek antara dua
permukaan diam, sedangkan koefisien gesek kinetis adalah koefisien gesekan yang
terjadi pada benda-benda yang beradu dimana benda satu bergerak relative terhadap
benda lainnya. Bila ditinjau dari sifat geraknya maka kemungkinan harga koefisien
statis (µs) adalah µs<µk. Apabila ditinjau dari sebuah benda pada bidang miring.Pada
saat benda tepat akan bergerak, maka posisi itu berlaku
Dengan meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda maka dapat dibuktikan
bahwa µs= tan , dimana adalah sudut kemiringan bidang terhadap bidang horizontal.
Dari kedua syarat di atas dapat dibuktikan bahwa koefisien gesekan kinetis
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan.
...................................................................................................(2.3.2)
µk= tan -(2s/t2.gcos )

Dimana :(µk).sudut kemiringan (θ), (2s)jarak (m), (t2).waktu (s)


Permukaan sebuah bena meluncur diatas permukaan beda lain masing-masing
benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan
terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah gerakannya relative terhadap
benda “lawan ”nya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke anan diatas
permukaan sebuah meja.
Suatu gaya gesek kekiri akan bekerja terhadap meja. Gaya gesekan juga ada

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
yang bekerja dalam keadaan tidak terjadi gerakan relatif. Suatu gaya horizontal
terhadap sebuah peti berat yang terletak dilantai mungkin saja tidak cukup besar untuk
menggerakkan peti itu. Karena gaya tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang
besarnya sama dengan berlawanan arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti
(Francis,1998).Gaya normal adalah gaya yang ditmbulkan oleh alas bidang dimana
benda ditempatkan dan tegak lurus terhadap bidang itu.
Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda dengan massanya m , benda pada
bidang miring yang lain dengansudut kemiringan maka besarnya gaya normal (N)
sama dengan mgcos (Zaelani ,2006). Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair ataupun gas. Gaya gesek antara
dua benda padat misalnya adalah gaya gesek statisdan gaya gesek kinetis.
Sedangkan antara benda padat dan cair ataupun gas disebut gaya stokes. Gaya
gesek dapat merugian ataupun menguntungkan. Panas pada proses yang berputar ,
engsel pintu yang berderit dan sepatu aus adala contoh kerugian yang disebabkan gaya
gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena
gesekan kakinya hanya menggelincir diatas lantai. Tanpa adanya gaya gesek tidak
akan tercipta parasut. (Giancolli,1998)
Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yag dilakukan benda terhadap
benda lain dengan arah tegak lurus bidang antara permukaan benda. Secara
matematika hubungan antara gaya gesek dengan gaya normal adalah sebagai berikut
....................................................................................................................(2.3.3)
Fs < µk . N dan Fs > µs .
N
Dimana :(Fs).Gaya gesek statis (N), (µs)Koefisien gaya gesek statis,(µk).Koefisien
gaya gesek kinetis,(N).Gaya normal (N)
Tanda sama dengan itu menunjukkan bila gaya gesek mencapai maksimum.
Besar µk dan µs tergantung pada sifat permukaan yang saling bergesekan harganya
bisa lebih besar dari suatu yang biasanya lebih kecil (Faradah,1987).
Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang berdasarkan pengalaman.
Gesekan suatu benda yang menggelinding diatas permukaan dilawan oleh gaya yang
timbul akibat perubahan bentuk. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi miror
antar kedua permukaan yang saling bersentuhan, gaya-gaya yang berkerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-msing permukaan, dulu di yakini bahwa
permukaan halus yang akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
gesek) menjadi lebih kecil nilainya di bandingkan dengan permukaan yang kasar.

2.6 Pengertian gerak bidang miring


Gaya adalah besaran vector yang memiliki besar dan arah dalam pelukisan
gaya harus diperhatikan arahnya. Sebuah bidang miring menurunkan gaya yang
dibutuhkan untuk menaikkan benda ketempat tinggi dan menambah jarak pemberian
gaya yang harus diberikan keposisi tujuan bidang miring besarnya digunakan pada
alat pemotong dan sering menggunakan bidang miring dalam bentuk baji, baji gerak
maju diukur menjadi gerakan pemisahan yang tegak lurus terhadap wajah.
Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di sekitar tabung
dalam sebuah bidang miring. Gaya lurus dibidang horizontal di ubah menjadi gaya
vertical ketika sekrup kayu diputar ulir sekrup mendorong kayu sebuah gaya reaksi
dan kayu mendorong kembali ulir itu dengan cara ulir sekrup bergerak turun
meskipun kekuatan pemutar sekrup pada bidang horizontal. Berdasarkan hasil
praktikum hubungan antara sudut dengan kecepatan laju gerak benda terletak pada
sudut yang ditentukan. Semakin besar sudut maka semakin kecepatan bidang miring
akan semakin tinggi. Adapun faktor faktornya adalah kecepatan relati, gaya gesek
maksimum tergantung pada luas permukaan dan gaya normal karena gaya gesek
normal.Bidang miring adalah permukaan rata menghubungkan dua tempat berbeda
ketinggiannya. Contohnya dengan di buat berbelok belok pengendara kendaraan
bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan
drum kedalam bak truk dngan menggunakan papan. Bidang miring memiliki
keuntungan yaitu kita dapat memindahkan benda ketempat yang lebih tinggi dengan
gaya yang lebih kecil. Keuntungan bidang miring bergantung pada Panjang landasan
bidang miring dan tingginya semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar
atau semakin kecil gaya kuasa harus dilakukan namun demikian bidang miring juga
memiliki suatu kelemahan yaitu dengan jarak yang ditempuh untuk memindahkan
benda kembsli menjadi lebih jauh. Beberapa perkakas contohnya kampak, pisau,
obeng dan lain - lainnya.
Prinsip bidang miring banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari -hari
jalan disekitar gunung atau pegunungan dibuat melingkar-lingkar agar kemiringannya
tidak terlalu terjal. Di dalam dongkrak terdapat uliran yang terbentuk bidang miring

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
uliran ini meringankan kerja ketika dongkrak sedang digunakan kebanyakan tangga
yang terdapat pada rumah atau bangunan yang lebih tinggi dari permukaan tanah
dibuat miring agar memudahkan orang untuk mendakinya alur-alur pada sekrup
sebenarnya memanfaatkan bidang miring.Bidang miring sangat memudahkan kita
untuk dalam memindahkan sebuah benda ke tempat yang lebih tinggi. Pemanfaatan
bidang miring pun pasti sudah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.Tetapi
kelemahannya adalah penggunaannya bidang miring harus melalui perjalanan yang
sangat jauh.

2.7 Konsep Dasar


Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi
tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan gitar, senar
gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian
juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda
tersebut berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik
teredam. Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek
redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi
kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas dalam
arloji yang sering kita pakai. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gerak
harmonik sederhana secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat
banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik
yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika
modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari
Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan
hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.Sebagai contoh, bumi yang
memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar
untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda
yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia. Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya
gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.Hukum gravitasi

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
universal Newton dirumuskan sebagai berikut:Setiap massa menarik massa titik
lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik.

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

aa b c d
a

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

e f g

Gambar 3.1 Peralatan Praktikum Gaya Gesek


(a).Perangkat bidang miring, (b).Kayu, (c).Karpet, (d).Karet,
(e).beban pemberat, (f).Piring timbangan,(g).Rol meter

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Untuk Gesekan Statis pada Bidang Datar


 Sebelum kami melakukan praktikum, terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan
bahan yang akan dipraktikkan. Setelah alat dan bahan siap, kami memulai praktikum
dengan meletakkan anak timbangan di atas piring sedikit demi sedikit sesuai arahan
asisten hingga benda A (kayu, karet, atau karpet) tepat akan bergerak, kemudian
kami mencatat berapa massa anak timbangan tersebut. Percobaan ini kami lakukan
beberapa kali sesuai petunjuk asisten
3.2.2 Untuk Gesekan statis pada Bidang Miring
Pertama-tama, kami meletakan benda A (kayu, karet,atau karpet) diatas
permukaan bidang B pada jarak 120 cm dari titik jatuhnya. Kemudian, bidang B
diangkat perlahan-lahan, tepat sampai benda A bergerak. Kemudian, kami mencatat
sudut kemiringan benda tersebut. Prosedur ini kami lakukan berulang-ulang sesuai
petunjuk dari asisten.
3.3.3 Untuk Gesekan Kinetis
Pertama-tama, Kami menentukan sudut kemiringan bidang B sesuai petunjuk
asisten. Kemudian kami meletakkan benda A (kayu, karet, atau karpet) pada bidang
miring B dengan jarak yang sama pada prosedur sebelumnya. Setelah itu, Benda A

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
(kayu, karet, atau karpet) diletakan pada jarak tersebut dari titik jatuh kemudian
dilepaskan. Lalu, kami mengamati waktu yang diperlukan selama benda A (kayu,
karet, atau karpet) melakukan gesekan. Prosedur tersebut kami lakukan secara
berulang-ulang sesuai petunjuk dari asisten hingga memperoleh data yang akurat.

BAB IV
TABEL PENGAMATAN

4.1 Bidang Datar Statis

Percobaan gaya gesek dilakukan melalui perhitungan gerak beberapa balok saat
berada di bidang datar statis, bidang miring statis, dan miring dinamis. Hasil

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
pengukuran tersebut dapat dilihat dari table 4.1, 4.2 dan 4.3.
Tabel 4.1 BIdang datar statis
No Jenis Benda Peluncur MAnak Timbangan Keterangan
(kg)

1 Kayu 0,018, 0,016, 0,017 Mkayu = 0,1653 kg


2 Karpet 0,034, 0,035, 0,035 Mkarpet = 0,1865 kg
3 Karet 0,058, 0,057, 0,062 Mkaret = 0,2043 kg
Mtimbang = 0,0252 kg

4.2 Bidang Miring Statis


Tabel 4.2 Bidang miring statis
No Keterangan
Jenis Benda ɵ μs
Peluncur
1 Kayu 20o 0,52.0,52.0,51 Mkayu = 0,1653 kg
2 Karpet 20o 0,78.0,76.0,75 Mkarpet = 0,1865 kg
3 Karet 20o 1,17.1,22.1,22 Mkaret = 0,2043 kg

4.3 Bidang Miring Dinamis


Tabel 4.3 Bidang miring dinamis

Jenis Benda
No
Peluncur ɵ Jarak (m) T (sekon) Keterangan

o
1 Kayu 33 1,27 0,96.0,98.1,00 Mkayu = 0,1653 kg
o
2 Karpet 33 1,27 1,14.1,15.1,16 Mkarpet =0,1865 kg

o
3 Karet 33 1,27 1,24.1,25.1,26 Mkaret =0,20,3 kg

Hari/Tanggal Praktikum : Minggu, 3 November 2019


Frekuensi/ Kelompok : 3/V B
Anggota Kelompok : 1. FERYS SAPUTRA
2. NOVITA RISKIA CAHYANI
3. AGUNG PRATAMA HUSAIN

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKADASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Makassar, 30 November 2019
ASISTEN

(ANDIKA SAPUTRA)

Gaya Gesek

Anda mungkin juga menyukai