DISUSUN OLEH:
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah Kemampuan atau seni seseorang untuk meyakinkan orang lain
agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau
gagasannya.
Kriteria Pemimpin yang Sukses:
1. Pemimpin yang dicintai bawahannya
2. Pemimpin yang mampu menampung aspirasi bawahannya
3. Pemimpin yang suka bermusyawarah
4. Pemimpin yang tegas
Syarat Pemimpin:
1. Memiliki visi yang jelas
2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas
3. Memiliki perilaku yang baik
4. Memiliki kecakapan Manajerial, memahami Ilmu-limu administrasi dan manajemen
B. Teori Munculnya Pemimpin
Kepemimpinan muncul bersama dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman
nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-
sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan
alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsur
kepemimpinan. Pada saat itu pribadi ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang
paling kuat, paling cerdas, dan paling berani.
Sebab - sebab munculnya pemimpin terdapat tiga teori yang menonjol dalam
menjelaskan kemunculan pemimpin adalah
1. Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
a. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakatalami
yang luar biasa sejak lahirnya.
b. ia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun
juga, yang khusus
c. Secara filosofi teori tersebut menganut pandangan deterministis
2. Teori sosial (lawan teori genetis) menyatakan sebagai berikut :
a. Pemimpin itu harus disiapkan,dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja
b. Setiap orang bisa menjadi pemimpin,melalui usaha penyiapan dan
pendidikanserta didorong oleh kemauan sendiri.".
3. Teori ekologis atau sintesis (muncul sebagai reaksidari kedua teori tersebut lebih
dahulu) menyatakan bahwa seorang yang akan sukses menjadi pimpinan, bilasejak
lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan ,dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan
tuntutan lingkungan/ekologisnya.
C. Kepribadian Pemimpin
Kepribadian merupakan watak atau ciri-ciri seseorang yang membedakan pribadi
seseorang dengan yang lain. Kepribadian mempunyai peranan penting dalam rangka
pemenuhan persyaratan pengangkatan menjadi pimpinan. Kepribadian erat kaitannya
dengan segi-segi mental ideologis, sebab di dalamnya akan lebih banyak menyangkut
norma-norma sistem nilai yang berlaku dan yang perlu dipedomani oleh setiap unsur
pimpinan seperti perilaku, harga diri, kejujuran, penampilan dan sebagainya. Kepribadian
pemimpin yang baik yaitu
a. Berpendirian teguh
Sebagai pemimpin, harus memiliki pendirian. Jangan mudah terpengaruh oleh orang
lain atau keuntungan di depan mata. Seorang pemimpin yang berpendirian teguh akan
berjalan sesuai visi tanpa melihat ke kanan atau ke kiri. Yang dapat menghadapi apa
pun saat sudah tahu jelas visi dan tujuan.
b. Kejujuran
adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang pemimpin.
Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih percaya dan dapat bekerja dengan
tenang dan aman. Setiap perkataan yang keluar dari mulut Anda sudah pasti benar
dan dapat dipertanggungjawabkan. Sifat ini juga yang menjadi kunci penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
c. Berintegritas
Integritas diri adalah selarasnya hati dengan ucapan dan tindakan. Apabila selarasnya
hati dengan ucapan saja biasanya disebut jujur. Sedangkan selarasnya ucapan dan
tindakan biasanya disebut komitmen. Dan integritas adalah gabungan antara kejujuran
dan komitmen.
d. Proaktif
Bersikap proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif berarti
bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri, baik di masa lalu, masa kini, maupun
masa mendatang. Bersikap proaktif juga berarti mampu membuat pilihan-pilihan
berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai yang berlaku. Pemimpin Yang Proaktif
akan mampu membuat keputusan secara bijak dan bertanggung jawab atas keputusan
tersebut, tanpa terpengaruh suasana hati atau keadaan. Bila dihadapkan dengan
kondisi yang kurang kondusif ataupun keadaan dimana semua orang melakukannya,
Pemimpin yang Proaktif tidak reaktif, tidak ikut-ikutan, dan tidak menyalahkan orang
lain atas kondisi tersebut.
e. Fleksibel
Pemimpin yang fleksibel adalah pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi
dan kondisi apapun. Bagaimana Anda menangani situasi yang tak terduga atau tidak
nyaman akan menentukan tingkat fleksibilitas Anda.
f. Komunikasi dengan Baik
Sebagai seorang pemimpin, berarti Anda juga harus bisa berkomunikasi dengan baik
ke seluruh karyawan hingga ke pihak eksternal perusahaan. Seorang pemimpin
atau leader juga harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh karyawan maupun pihak eksternal yang berkepentingan.
Hal ini juga dapat mengurangi risiko kesalahpahaman atau berbeda pandangan.
g. Berpikiran terbuka
Open minded atau yang lebih sering kita kenal dengan berpikiran terbuka merupakan
salah satu dari leadership skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin. Arti open
minded sendiri adalah aktivitas otak yang terbuka terhadap berbagai ide, pandangan,
argumen, data, teori, dan kesimpulan. Dari pengertian tersebut dapat diartikan juga
sebagai suatu kemampuan untuk dapat menerima dan menseleksi dengan kritis
berbagai masukan dari orang lain baik itu berupa ide, pandangan, data, teori ataupun
kesimpulan. Jadi, dengan open minded ini, diharapkan para pemimpin bisa
mengontrol egonya sendiri dan mendengarkan saran dari anggota ataupun orang –
orang yang ia pimpin.
h. Cerdas
Pemimpin cerdas tidak asal membuat keputusan dan tidak asal bertindak. Tapi, ia
akan mempelajari setiap hal secara detail dan rinci agar tindakkannya tidak
menciptakan kesalahpahaman. Ia akan berpikir cerdas dan bertindak cerdas. Tidak
bertindak dalam ketidakpastian dan keraguan. Pemimpin cerdas itu harus mampu
membuat strategi, merencanakan dan menentukan mana yang harus didahulukan.
i. Antusias
Seorang pemimpin harus memiliki tingkat semangat dan antusiasme yang tinggi
dalam pekerjaannya
j. Menginspirasi
Seorang pemimpin juga harus menginspirasi. Menginspirasi tindak nyata kepada
orang lain. Hal ini akan berdampak positif dan memotivasi bawahan maupun orang
lain. Mempengaruhi orang lain memang hal yang sulit tetapi bukan hal yang mustahil.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri, antara lain yaitu:
a. Percaya diri. Syarat utama agar kita mandiri dalam segala hal yaiu jika kita percaya
pada kemampuan dan kekuatan kita sendiri. Tanpa percaya diri, kita akan ragu-ragu
dalam segala tindakan kita, bahkan kadang-kadang dapat menyebabkan kita tidak
berani berbuat apapun. Kepercayaan diri ini sedikit dipelajari karena sebenarnya
terbentuk secara perlahan-lahan dalam kehidupan kita.
b. Belajar dari pengalaman Kita belajar berbicara, membaca, menulis, memasak dan
masih hal lain yang kita pelajari. Belajar bukan terbatas pada saat kita atau waktu
suatu pendidikan berlangsung, melainkan merupakan bagian dari keseluruhan hidup
kita. Belajar adalah berlangsung seumur hidup.
c. Menghargai waktu Salah satu keharusan dalam mengembangkan diri ialah belajar
bagaimana cara menggunakan waktu dengan baik dan bijaksana. Langkah pertama
dalam mengatur waktu ialah dengan menghargai waktu secara tulus dan serius.
Hargailah waktu tetapi jangan sekali-kali membiarkan diri diperbudak olehnya.
Perlakuan waktu dengan perhatian yang sama besarnya seperti kita memperlakukan
diri anda.
d. Jangan menjadi katak dalam tempurung Buatlah banyak perjalanan dan lihatlah apa
yang terdapat di dunia. Untuk dapat berkembang kita harus berusaha melihat dan
mendengar, kemudian berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita.
Keinginan itu dapat kita capai yaitu dengan cara berhubungan dengan orang lain atau
lingkungan di sekitar kita.
e. Menghargai diri sendiri dan orang lain Untuk mengembangan diri yang di lakukan
pertama yaitu harus menghargai diri kita sendiri, kita harus menghargai kelebihan dan
kekurangan kita. Seseorang akan berkembang bila percaya akan kemampuan yang
dimilikinya. Demikian juga dengan keberadaan orang lain yang berada di sekitar kita.
Kita harus menghargai mereka sebagai orang yang mendukung pengembangan diri
kita.
f. Adanya dorongan untuk berprestasi Adanya dorongan berpretasi merupakan hal yang
penting dalam hidup kita. Dengan adanya dorongan tersebut kita diharapkan mampu
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Untuk mendukung pengembangan
diri kitapun dituntut untuk aktif dalam berbagai hal.
Berdasarkan pengertian visi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan visi pribadi adalah
sesuatu yang seseorang bayangkan secara ideal, serta yang mendefinisikan sesuatu yang
ingin dicapai dimasa depan.
Pengertian Persepsi
1. Menurut Jalaluddin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi Persepsi adalah suatu
pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
2. Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi Persepsi adalah
kemampuan untuk membeda- bedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses penyampaian informasi
yang relevan yang tertangkap oleh panca indra dari lingkungan yang kemudian
mengorganisasikannya dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah segala
sesuatu yang terjadi dilingkungan tersebut. Bagaimanapun segala sesuatu tersebut
mempengaruhi persepsi, karena persepsi dapat dikatakan sebagai kejadian pertama dalam
rangkaian proses menuju perubahan stimulus menjadi tindakan atau sebagai sensasi yang
berarti atau bermakna.
3. Rancangan Pekerjaan
Tim yang efektifitas harus bekerjasama dan menerima tanggung jawab secara kolektif
untuk mengerjakan tugas-tugas yang signifikan terdiri dari: Kebebasan dan hak otonomi;
wewenang untuk melaksanakan setiap tindakan yang disarankan oleh pimpinan
mengelola sendiri untuk bertukar informasi mengembangkan gagasan baru dan
memecahkan masalah serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Proses
Mencerminkan hal-hal yang terjadi daalm tim yang mempengaruhi efektivitas suatu tim
kerja, terdiri dari :Tujuan tim; terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
adalah sebuah visi yang berarti memberikan pengarahan, momentum dan komitmen
untuk para anggotanya sedangkan tujuan khusus adalah perubahan dari tujuan umum
menjadi tujuan kinerja yang realitis yang dapat diukur dan khusus.
H. Karakteristik Kerja Tim
1. Visi yang sama
2. Saling mendukung
3. Saling menghormati
4. Pandangan yang positif
5. Saling memuji
6. Berani mengambil resiko
RANGKUMAN MATERI KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah ‘Komunikasi’ (dalam bahasa Inggris, ‘communication’) berasal
dari Bahasa Latin ‘communicatus’. Kata ‘communicatus’ sendiri bersumber pada kata
‘communis’. Dalam kata ‘communis’ ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik
bersama, yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni, dan teknologi.
1. Unsur-Unsur Komunikasi
a. Sumber, adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan
digunakan dalam rangka memperkuat pesan yang hendak disampaikan.
b. Komunikator, orang yang menyampaikan pesan.
c. Pesan adalah materi atau maksud yang ingin disampaikan komunikator.
d. Saluran atau media penyampaian pesan, seperti surat, gawai, radio.
e. Komunikan, orang yang menerima pesan.
f. Efek, adalah perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan.
2. Tujuan Komunikasi
a. Informatif, memberikan informasi kepada orang yang dituju atau komunikan.
b. Persuasif, menggerakan atau membujuk orang lain untuk melakukan suatu hal
yang kita kehendaki.
c. Phatic, komunikasi bertujuan untuk menjelaskan sebuah fungsi social.
d. Entertainment, bertujuan untuk menghibur seseorang.
e. Therapeutic, bertujuan untuk meningkatkan kondisi emosional seseorang.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
a. Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
c. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
d. Teknologi
Dengan adanya teknologi akan mempengaruhi komunikasi sehingga akan
mempermudah seseorang dalam menyampaikan pesannya dan mendapatkan
informasi dengan cepat.
e. Situasi dan Suasana Psikologi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Suasana hati seseorang
akan mempengaruhi bagaimana cara seseorang berkomunikasi.
4. Model Komunikasi
a. Aksional (Linear)
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren
Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik
pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model
yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran
(channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model).
b. Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik
(feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
c. Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggaris bawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan
menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
B. Sumber-Sumber Konflik
1. Faktor Manusia
a. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
b. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
c. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis,
temperamental dan sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi
a. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya
b. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi
c. Interdependensi tugas
d. Perbedaan nilai dan persepsi
e. Masalah status
f. Hambatan komunikasi
C. Jenis-jenis Konflik
1. Dilihat dari Posisi Seseorang Dalam Struktur Organisasi
a. Konflik vertikal
b. Konflik horizontal
c. Konflik garis staff
d. Konflik peran
2. Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya
a. Konflik dalam diri individu
b. Konflik antar-individu
c. Konflik antara individu dan kelompok
d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
e. Konflik antar organisasi
3. Dilihat dari Segi Fungsi
a. Konflik fungsional
b. Konflik disfungsional
4. Konflik yang Berkaitan dengan Tujuan yang Hendak Dicapai
a. Konflik Pendekatan-Pendekatan
b. Konflik Pendekatan-Menghindar
c. Konflik Menghindar-Menghindar
5. Konflik yang Berasal dari Karakteristik Perseorangan dan Masalah Struktural Dalam
Organisasi
a. Saling ketergantungan pekerjaan
b. Ketergantungan pekerjaan satu arah
c. Diferensiasi horizontal yang tinggi
d. Perbedaan dalam kriteria evaluasi dalam system imbalan
e. Pengambilan keputusan partisipatif
f. Keanekaragaman anggota
g. Ketidaksesuaian status
h. Ketidakpuasan peran
D. Teori Manajemen Konflik
1. Teori Grid
a. Memaksa (forcing)
b. Konfrontasi (confrontation)
c. Kompromi (compromising)
d. Menarik diri (withdrawal)
e. Mengakomodasi (smooting)
2. Teori Thomas
a. Kompetisi (competing)
b. Kolaborasi (collaborating)
c. Kompromi (compromising)
d. Akomodasi (acomodating)
e. Menghindar (avoiding)
E. Pencegahan Konflik
1. Disiplin, Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mencegah dan mengelola
konflik
2. Mendengarkan Secara Efektif, mendengarkan secara aktif merupakan hal penting
untuk mengelola konflik
3. Pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan, konflik dapat dikelola dengan
mendukung karyawan untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya.
4. Komunikasi, Suatu Komunikasi yang baik dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif