Anda di halaman 1dari 29

RANGUMAN MATERI KEPEMIMPINAN

RANGKUMAN INI SEBAGAI SALAH SATU TUGAS KEPEMIMPINAN SEMESTER


GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020

DISUSUN OLEH:

SITA AYU SAMSIAH 1910112035

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
TAHUN 2020
RANGKUMAN MATERI KEPEMIMPINAN

A. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah Kemampuan atau seni seseorang untuk meyakinkan orang lain
agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendaknya atau
gagasannya.
Kriteria Pemimpin yang Sukses:
1. Pemimpin yang dicintai bawahannya
2. Pemimpin yang mampu menampung aspirasi bawahannya
3. Pemimpin yang suka bermusyawarah
4. Pemimpin yang tegas

Syarat Pemimpin:
1. Memiliki visi yang jelas
2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas
3. Memiliki perilaku yang baik
4. Memiliki kecakapan Manajerial, memahami Ilmu-limu administrasi dan manajemen
B. Teori Munculnya Pemimpin
Kepemimpinan muncul bersama dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman
nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-
sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan
alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsur
kepemimpinan. Pada saat itu pribadi ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang
paling kuat, paling cerdas, dan paling berani.
Sebab - sebab munculnya pemimpin terdapat tiga teori yang menonjol dalam
menjelaskan kemunculan pemimpin adalah
1. Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
a. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakatalami
yang luar biasa sejak lahirnya.
b. ia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun
juga, yang khusus
c. Secara filosofi teori tersebut menganut pandangan deterministis
2. Teori sosial (lawan teori genetis) menyatakan sebagai berikut :
a. Pemimpin itu harus disiapkan,dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja
b. Setiap orang bisa menjadi pemimpin,melalui usaha penyiapan dan
pendidikanserta didorong oleh kemauan sendiri.".
3. Teori ekologis atau sintesis (muncul sebagai reaksidari kedua teori tersebut lebih
dahulu) menyatakan bahwa seorang yang akan sukses menjadi pimpinan, bilasejak
lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan ,dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan
tuntutan lingkungan/ekologisnya.

C. Kepribadian Pemimpin
Kepribadian merupakan watak atau ciri-ciri seseorang yang membedakan pribadi
seseorang dengan yang lain. Kepribadian mempunyai peranan penting dalam rangka
pemenuhan persyaratan pengangkatan menjadi pimpinan. Kepribadian erat kaitannya
dengan segi-segi mental ideologis, sebab di dalamnya akan lebih banyak menyangkut
norma-norma sistem nilai yang berlaku dan yang perlu dipedomani oleh setiap unsur
pimpinan seperti perilaku, harga diri, kejujuran, penampilan dan sebagainya. Kepribadian
pemimpin yang baik yaitu
a. Berpendirian teguh
Sebagai pemimpin, harus memiliki pendirian. Jangan mudah terpengaruh oleh orang
lain atau keuntungan di depan mata. Seorang pemimpin yang berpendirian teguh akan
berjalan sesuai visi tanpa melihat ke kanan atau ke kiri. Yang dapat menghadapi apa
pun saat sudah tahu jelas visi dan tujuan.
b. Kejujuran
adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang pemimpin.
Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih percaya dan dapat bekerja dengan
tenang dan aman. Setiap perkataan yang keluar dari mulut Anda sudah pasti benar
dan dapat dipertanggungjawabkan. Sifat ini juga yang menjadi kunci penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
c. Berintegritas
Integritas diri adalah selarasnya hati dengan ucapan dan tindakan. Apabila selarasnya
hati dengan ucapan saja biasanya disebut jujur. Sedangkan selarasnya ucapan dan
tindakan biasanya disebut komitmen. Dan integritas adalah gabungan antara kejujuran
dan komitmen.
d. Proaktif
Bersikap proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif berarti
bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri, baik di masa lalu, masa kini, maupun
masa mendatang. Bersikap proaktif juga berarti mampu membuat pilihan-pilihan
berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai yang berlaku. Pemimpin Yang Proaktif
akan mampu membuat keputusan secara bijak dan bertanggung jawab atas keputusan
tersebut, tanpa terpengaruh suasana hati atau keadaan. Bila dihadapkan dengan
kondisi yang kurang kondusif ataupun keadaan dimana semua orang melakukannya,
Pemimpin yang Proaktif tidak reaktif, tidak ikut-ikutan, dan tidak menyalahkan orang
lain atas kondisi tersebut.
e. Fleksibel
Pemimpin yang fleksibel adalah pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi
dan kondisi apapun. Bagaimana Anda menangani situasi yang tak terduga atau tidak
nyaman akan menentukan tingkat fleksibilitas Anda.
f. Komunikasi dengan Baik
Sebagai seorang pemimpin, berarti Anda juga harus bisa berkomunikasi dengan baik
ke seluruh karyawan hingga ke pihak eksternal perusahaan. Seorang pemimpin
atau leader juga harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh karyawan maupun pihak eksternal yang berkepentingan.
Hal ini juga dapat mengurangi risiko kesalahpahaman atau berbeda pandangan.
g. Berpikiran terbuka
Open minded atau yang lebih sering kita kenal dengan berpikiran terbuka merupakan
salah satu dari leadership skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin. Arti open
minded sendiri adalah aktivitas otak yang terbuka terhadap berbagai ide, pandangan,
argumen, data, teori, dan kesimpulan. Dari pengertian tersebut dapat diartikan juga
sebagai suatu kemampuan untuk dapat menerima dan menseleksi dengan kritis
berbagai masukan dari orang lain baik itu berupa ide, pandangan, data, teori ataupun
kesimpulan. Jadi, dengan open minded ini, diharapkan para pemimpin bisa
mengontrol egonya sendiri dan mendengarkan saran dari anggota ataupun orang –
orang yang ia pimpin.
h. Cerdas
Pemimpin cerdas tidak asal membuat keputusan dan tidak asal bertindak. Tapi, ia
akan mempelajari setiap hal secara detail dan rinci agar tindakkannya tidak
menciptakan kesalahpahaman. Ia akan berpikir cerdas dan bertindak cerdas. Tidak
bertindak dalam ketidakpastian dan keraguan. Pemimpin cerdas itu harus mampu
membuat strategi, merencanakan dan menentukan mana yang harus didahulukan.
i. Antusias
Seorang pemimpin harus memiliki tingkat semangat dan antusiasme yang tinggi
dalam pekerjaannya
j. Menginspirasi
Seorang pemimpin juga harus menginspirasi. Menginspirasi tindak nyata kepada
orang lain. Hal ini akan berdampak positif dan memotivasi bawahan maupun orang
lain. Mempengaruhi orang lain memang hal yang sulit tetapi bukan hal yang mustahil.

Sifat Utama Pemimpin:


a. Bertanggung Jawab
Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki tanggung jawab. Bahkan ketika
ada seorang karyawan yang tidak bekerja dengan maksimal, karyawan lain dan
pemimpin turut serta ambil bagian untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya.
b. Kejujuran
adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang pemimpin.
Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih percaya dan dapat bekerja dengan
tenang dan aman. Setiap perkataan yang keluar dari mulut Anda sudah pasti benar
dan dapat dipertanggungjawabkan. Sifat ini juga yang menjadi kunci penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
c. Komunikasi dengan Baik
Sebagai seorang pemimpin, berarti Anda juga harus bisa berkomunikasi dengan baik
ke seluruh karyawan hingga ke pihak eksternal perusahaan. Seorang pemimpin
atau leader juga harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh karyawan maupun pihak eksternal yang berkepentingan.
Hal ini juga dapat mengurangi risiko kesalahpahaman atau berbeda pandangan.
d. Adil
Pemimpin yang adil akan lebih tahu pekerjaan apa yang pantas diberikan kepada
karyawannya dan berapa gaji yang pantas diberikan kepada karyawan tersebut atas
kerja kerasnya. Dengan memiliki sikap ini, karyawan akan lebih menghormati Anda
sebagai pemimpin, dan Anda akan lebih disukai oleh karyawan.
e. Membangun tim dengan baik
Memiliki tim yang baik dan solid bukan hanya membuat karyawan nyaman, tetapi
juga dapat membantu Anda mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, seorang
pemimpin harus bisa membangun tim dengan baik dan solid. Untuk membangun tim
yang solid, Anda harus membangun kekompakan dalam sebuah tim.
RANGKUMAN MATERI PENGEMBANGAN DIRI

A. Pengertian Pengembangan Diri


Pengembangan diri yang dimaksud adalah pengembangan segala potensi yang ada pada
diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berfikir dan berprakarsa serta
meningkatkan kapasitas intelektual yang diperoleh dengan jalan melakukan berbagai
aktivitas. Pengembangan diri adalah suatu proses meningkatkan kemampuan atau
potensi, dan kepribadian, serta sosial-emosional seseorang agar terus tumbuh dan
berkembang.

B. Nilai Pengembangan Diri


1. Memiliki Kesadaran Diri.
“Sebelum Anda menemukan belahan jiwa, Anda harus berhasil menemukan jiwa
Anda yang sesungguhnya”. Pengembangan diri akan membawa kita untuk mengenal
“jiwa” kita yang sebenarnya. Dalam hal ini, kesadaran diri adalah faktor pertama
yang perlu kita miliki agar bisa mengembangkan diri sendiri.
2. Merasa Lebih Terarah.
“Kenali siapa diri kita, apa yang kita inginkan dan berusahalah untuk mencapainya”.
Ketika kita sudah memiliki kesadaran diri, maka kita akan memiliki kesadaran penuh
tentang apa yang ingin kita capai di dalam hidup. Dengan merasa lebih terarah, kita
akan lebih mudah untuk membuat keputusan-keputusan penting, kita akan lebih
mudah dalam mengatur waktu dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Ketika ada banyak orang yang kebingungan dan melakukan kesalahan pada tujuan
hidup mereka, kita malah sebaliknya. Kesadaran diri dan rasa lebih terarah akan
membawa kita pada proses pengembangan diri yang lebih efektif.
3. Meningkatkan Motivasi.
“Ketika ada kemauan, disitu ada jalan”. Dengan pengembangan diri yang kuat, kita
dapat mengembangkan kemauan yang kita diperlukan. Ketika kita menyadari bahwa
pengembangan diri adalah perjalanan yang harus dilakukan secara terus-menerus,
maka kita akan berkomitmen dengan perjalanan panjang tersebut. Dan ketika kita
menghargai segala proses dari perjalanan tersebut, maka kita akan selalu berusaha
untuk menjaga dan meningkatkan motivasi yang ada. Motivasi sangat diperlukan agar
kita semakin bergairah dan bersemangat untuk melangkah ke tahapan selanjutnya,
dan pengembangan diri akan membantu kita untuk bisa melalui segala tahap yang
diperlukan.
4. Meningkatkan Fokus dan Keefektivitasan.
“Pengembangan diri akan membuat kita meninggal dalam keadaan tanpa
penyesalan”. Cukup dalam memang pernyatan tersebut, namun pengembangan diri
memang akan membawa kita pada kejelasan hidup, yang mana tidak semua orang
bisa memilikinya. Ada begitu banyak orang yang tidak paham tentang apa yang
mereka inginkan di dalam hidup, sampai-sampai mereka merasa stres dalam
menjalani hidup.
5. Pertahanan yang Lebih Kuat.
Akan ada begitu banyak tantangan dan rintangan di dalam kehidupan kita, namun
pengembangan diri akan membantu kita untuk bertahan dan menghadapi segala
rintangan yang ada. Pengembangan diri akan menciptakan kesadaran diri bagi kita,
sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi rintangan tersebut
dengan menggunakan segala kemampuan yang kita miliki.
6. Menciptakan Hubungan yang Lebih Erat.
Ketika kita tidak melakukan pengembangan diri, maka kita akan menjadi pribadi
yang menghargai hubungan kita dengan orang lain. Dalam hubungan dan interaksi
yang kita lakukan dengan individu lain, mereka mungkin akan menyadari beberapa
kekurangan yang ada di dalam diri kita, yang mana kekurangan tersebut masih dapat
diperbaiki. Misalnya, kita adalah seorang yang jarang sekali mengucapkan kata
“maaf” ketika melakukan kesalahan. Pengembangan diri akan membuat kita menjadi
pribadi yang mau “mengoreksi diri” untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

C. Proses Pengembangan Diri


Setiap manusia akan memasuki suatu tahap dalam mana menjadikan seorang yang
produktif seperti yang diinginkan. Langkah-langkah atau proses yang diperlukan untuk
mencapai segala sesuatu untuk pengembangan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Adapun langkah-langkah atau proses tersebut antara lain:
1. Membuka pikiran anda untuk mencetuskan gagasan atau ide-ide yang tidak terbilang
banyak.
2. Membangkitkan semangat untuk mendorong kepribadian anda yang dinamis.
3. Memcahkan problem, besar maupun kecil, dengan berhasil dan kreatif.
4. Memanfaatkan waktu anda, dengan demikian menambah prestasi dalam diri anda.
5. Menyampaikan gagasan atau ide-ide dan menimbulkan daya piker dalam diri orang
lain.
6. Mengembangkan kepribadian yang dinamis.
7. Menambah penghasilan anda.
8. Memperoleh sukses yang lebih besar dalam bidang yang anda pilih.
9. Menjual gagasan atau ide-ide anda.
10. Memimpin dna mengajar orang lain dengan lebih kreatif.
11. Menjalani kehidupan rumah tangga dan kepribadian yang lebih dinamis.
12. Menikmati hidup dan memanfaatkan kehidupan dengan lebih baik.
13. Menjadi orang yang lebih berhasil.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri, antara lain yaitu:
a. Percaya diri. Syarat utama agar kita mandiri dalam segala hal yaiu jika kita percaya
pada kemampuan dan kekuatan kita sendiri. Tanpa percaya diri, kita akan ragu-ragu
dalam segala tindakan kita, bahkan kadang-kadang dapat menyebabkan kita tidak
berani berbuat apapun. Kepercayaan diri ini sedikit dipelajari karena sebenarnya
terbentuk secara perlahan-lahan dalam kehidupan kita.
b. Belajar dari pengalaman Kita belajar berbicara, membaca, menulis, memasak dan
masih hal lain yang kita pelajari. Belajar bukan terbatas pada saat kita atau waktu
suatu pendidikan berlangsung, melainkan merupakan bagian dari keseluruhan hidup
kita. Belajar adalah berlangsung seumur hidup.
c. Menghargai waktu Salah satu keharusan dalam mengembangkan diri ialah belajar
bagaimana cara menggunakan waktu dengan baik dan bijaksana. Langkah pertama
dalam mengatur waktu ialah dengan menghargai waktu secara tulus dan serius.
Hargailah waktu tetapi jangan sekali-kali membiarkan diri diperbudak olehnya.
Perlakuan waktu dengan perhatian yang sama besarnya seperti kita memperlakukan
diri anda.
d. Jangan menjadi katak dalam tempurung Buatlah banyak perjalanan dan lihatlah apa
yang terdapat di dunia. Untuk dapat berkembang kita harus berusaha melihat dan
mendengar, kemudian berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita.
Keinginan itu dapat kita capai yaitu dengan cara berhubungan dengan orang lain atau
lingkungan di sekitar kita.
e. Menghargai diri sendiri dan orang lain Untuk mengembangan diri yang di lakukan
pertama yaitu harus menghargai diri kita sendiri, kita harus menghargai kelebihan dan
kekurangan kita. Seseorang akan berkembang bila percaya akan kemampuan yang
dimilikinya. Demikian juga dengan keberadaan orang lain yang berada di sekitar kita.
Kita harus menghargai mereka sebagai orang yang mendukung pengembangan diri
kita.
f. Adanya dorongan untuk berprestasi Adanya dorongan berpretasi merupakan hal yang
penting dalam hidup kita. Dengan adanya dorongan tersebut kita diharapkan mampu
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Untuk mendukung pengembangan
diri kitapun dituntut untuk aktif dalam berbagai hal.

D. Hasil Pengembangan Diri


Hasil yang didapat dari pengembangan diri:
1. Dengan adanya pengembangan diri maka akan dapat meningkatkan bakat serta
kreatifitas individu.
2. Meningkatkan Kompetensi dalam kehidupan
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
4. Serta dapat memperjelasan tujuan karir
5. Mencapai kesuksesan
RANGKUMAN MATERI MEMBANGUN VISI PRIBADI

A. Pengertian Visi Pribadi dan Persepsi Diri


Pengertian Visi Pribadi
1. Menurut Mita B. H Vii yakni sesuatu yang kita bayangkan secara ideal yang akan kita
capai di masa yang akan dating.
2. Menurut Arry Akhmad Arman Visi yakni pernyataan yang mendefinisikan sesuatu yang
ingin dicapai individu atau sebuah organisasi di masa depan.

Berdasarkan pengertian visi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan visi pribadi adalah
sesuatu yang seseorang bayangkan secara ideal, serta yang mendefinisikan sesuatu yang
ingin dicapai dimasa depan.

Pengertian Persepsi

1. Menurut Jalaluddin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi Persepsi adalah suatu
pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
2. Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi Persepsi adalah
kemampuan untuk membeda- bedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses penyampaian informasi
yang relevan yang tertangkap oleh panca indra dari lingkungan yang kemudian
mengorganisasikannya dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah segala
sesuatu yang terjadi dilingkungan tersebut. Bagaimanapun segala sesuatu tersebut
mempengaruhi persepsi, karena persepsi dapat dikatakan sebagai kejadian pertama dalam
rangkaian proses menuju perubahan stimulus menjadi tindakan atau sebagai sensasi yang
berarti atau bermakna.

B. Pengembangan Visi dan Pesepsi diri


Adalah sebuah proses yang dilakukan untuk meningkatkan potensi serta kemampuan yang
dimiliki oleh seorang individu. Sejatinya setiap individu memiliki kemampuan terbaik yang
dimiliki oleh dirinya sendiri. Hanya saja kadang kemampuan tersebut tidak berkembang
secara optimal.
Fungsi Pengembangan Visi dan Pesepsi Diri, yaitu:
1. Memperjelas Tujuan Hidup
2. Meningkatkan Kemampuan dan Potensi
3. Mengenali Diri Sendiri
4. Memperbesar Peluang
5. Meningkatkan Kepercayaan Diri

C. Pengimplementasian Visi Pribadi dan Persepsi Diri


1. Memahami Potensi Diri Sendiri
2. Memotivasi Diri untuk Mengembangkan Diri
3. Mau Belajar Hal Baru
4. Siap Menerima Kritikan untuk Perubahan Lebih Baik
5. Konsisten Menjalani Proses Perubahan Diri
6. Aktif dalam Berbagai Kegiatan Pengembangan Diri

D. Fungsi Visi dan Persepsi Diri


1. Untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam sebuah perkumpulan
2. Sebagai dorongan untuk selalu maju dan berkembang
3. Untuk menghindari adanya perubahan haluan yang terlalu jauh dari tujuan awal
didirikannya suatu perkumpulan
4. Untuk senantiasa membuat perkumpulan atau lembaga tetap hidup dan berkembang
5. Untuk memudahkan anggotanya yang ingin masuk ke perkumpulan tersebut sehingga visi
misi bisa dijadikan sebagai pertimbangan

E. Faktor Yang Menentkan Persepsi


1. Faktor Internal
a. Fisiologis
b. Perhatian
c. Minat
d. Pengalaman dan ingatan
e. Suasana hati
2. Faktor Eksternal
a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
b. Keunikan dan kekontrasan stimulus
c. Intensitas dan kekuatan dari stimulus
RANGKUMAN MATERI TEAM WORK

A. Pengertian Team Work


Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan
dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat
meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagianbagian perusahaan.
Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim
merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai
tujuan bersama secara efektif dan efisien.
B. Tahapan Pembentukan Pengembangan Tim
1. Forming
Pada tahap ini, anggota tim masih mencoba untuk saling mengenal satu dengan yang lain.
Anggota tim masih membawa pola pikir dan perilaku lama, sebelum dia bergabung
dengan tim. Tugas, tanggung jawab dan struktur masih belum terdefinisi dan terbentuk
dengan baik.
2. Storming
Karena adanya ketidakpastian dan ketidakjelasan, maka pada tahap ini akan sering sekali
terjadi konflik internal tim. Dengan sering terjadinya konflik, akan muncul perasaaan
tidak nyaman diantara anggota tim. Para anggota tim akan saling berkompetisi dan
mencoba untuk mendominasi satu dengan yang lain. Akan muncul sikap yang saling
menyalahkan jika terjadi masalah. Pertanyaan yang akan muncul pada tahap ini adalah
"Apa peran saya?" atau "Siapa yang mengerjakan?" dan "Siapa yang bertanggung
jawab?".Tahap Storming merupakan tahap yang paling kritis. Tahap Stroming akan
menentukan keberlangsungan sebuah tim.
3. Norming
Pada tahap ini aturan-aturan sudah terbentuk. Tujuan dan struktur sudah jelas dan
semakin dipahami oleh anggota tim. Anggota tim juga sudah mengerti tugas dan
tanggung jawab. Hubungan erat, kekompakan dan sinergi antara anggota tim sudah mulai
terbentuk.
4. Performing
Pada tahap ini, anggota tim mulai menunjukkan performa atau kinerja seperti yang
diharapkan, sehingga tim sudah dapat menjalankan fungsinya secara penuh untuk
mencapai tujuan. Produktivitas tim mencapai tingkat tertinggi. Pertanyaan yang muncul
pada tahap ini adalah, "Bagaimana cara agar saya dapat menghasilkan kinerja yang lebih
baik?".
5. Adjourning
Tahap ini merupakan tahap pembubaran tim. Tim sudah selesai waktu kerjanya dan para
anggota tim kembali menjadi invidu-individu yang independent. Supaya kita lebih
mengerti apa yang akan terjadi dalam kerja team, saling mendukungan dan saling
memotivasi akan sangat mudah untuk mencapai keberhasilan team.

C. Teori-teori Pembentukan/ Dinamika Kelompok


Ada beberapa teori yang dapat dikemukakan berkaitan dengan pembentukan kelompok,
yaitu:

1. Teori Kedekatan (Propinquity)


Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini adalah menjelaskan adanya
afiliasi (perkenalan) di antara orang – orang tertentu.

2. Teori Interaksi (Geome Homans)


Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal
dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas , interaksi-interaksi,
dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).

3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)


Salah satu teori yang agak menyeluruh. (comprehensive) penjelasannya tentang
pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation)
yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang
tertarik pada yang lain adalah di dasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi
suatu tujuan.
4. Teori Pertukaran
Teori lain yang sekarang ini mendapat perhatian betapa pentingnya di dalam memahami
terbentuknya kelompok ialah teori pertukaran (exchange theoty). Teori ini ada kesamaan
fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori propinquity, interaksi,
keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori pertukaran ini.

D. Sifat Keterampilan Ketua Tim


Ketua tim harus memiliki beberapa sifat keterampilan, di antaranya:
1. Memiliki sifat jujur
2. Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik
3. Bersifat adil dan memahami kondisi anggotanya
4. Memiliki Kreatifitas yang tinggi
5. Inovatif dan percaya diri
6. Bertanggung jawab dan bisa membangun tim dengan baik

E. Peran Tim dalam Suatu Organisasi


1. Pencipta-pembaru (creator inovator)
Orang yang termasuk dalam pencipta-pembaru adalah orang yang mempunyai daya
imaginasi tinggi dalam memprakarsai gagasan atau konsep. Orang-orang seperti ini
biasanya memiliki ciri: tak bergantung pada orang lain, suka bekerja sendiri, memiliki
cara dan gaya kerja tersendiri, serta pengaturan waktu menurut mereka sendiri.
2. Penjelajah-promotor (explorer-developer)
Orang dalam kelompok ini senang mengambil gagasan baru dan memperjuangkan kasus,
serta mampu menemukan sumber daya untuk mempromosikan gagasannya. Kelemahan
orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah kadang tidak sabar dalam
mengendalikan keterampilan untuk memastikan bahwa gagasannya benar-benar
ditindaklanjuti secara rinci.
3. Penilai-pengembang (assessor-developer)
Individu-individu ini mempunyai keterampilan analisis yang kuat. Sebaiknya, mereka
diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menganalisis suatu hal sebelum mengambil
keputusan.
4. Pendorong-pengorganisasi (thruster-organizer)
Individu ini memiliki kemampuan yang baik dalam menyusun prosedur operasi untuk
mengubah gagasan menjadi kenyataan dan menyelesaikan urusan. Mereka menentukan
tujuan, menetapkan rencana, mengorganisasi orang-orang, dan menegakkan sistem untuk
menjamin dipatuhinya tenggak waktu (deadline).
5. Penyimpul-penghasil (concluder-producer)
Individu ini peduli pada hasil. Peran mereka memfokuskan pada ditaatinya batas waktu
dan memastikan bahwa semua komitmen ditindaklanjuti. Mereka bangga dengan hasil
yang teratur dan sesuai standar.
6. Pengawas-pemeriksa (controller-inspector)
Pengawas-pemeriksa adalah individu yang sangat memperdulikan penegakan dan
penguatan aturan dan prosedur. Mereka menguji setiap rincian dan memastikan agar
terhindar dari ketidaktepatan. Mereka memeriksa semua fakta dan angka karena
menginginkan semua hal lengkap dan sempurna.
7. Pemerkuat-pemelihara (upholder-maintener)
Pemerkuat-pemelihara memiliki peran penting karena memberikan kemantapan di dalam
sebuah tim. Mereka akan selalu membela tim ketika menghadapi orang luar.
8. Pelapor-penasihat (reporter-adviser)
Pelapor-penasihat adalah individu yang mendengarkan dengan baik dan cendrung tidak
menekankan titik pandangnya kepada orang lain. Mereka akan berusaha mencari
informasi sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan.
9. Penaut (linker)
Penaut adalah individu yang memahami semua pandangan dan biasanya akan mencoba
memahami semua pandangan yang ada. Mereka bertindak sebagai koordinator dan
integrator. Penaut adalah orang-orang yang tidak menyukai keekstriman, selalu membina
kerja sama antar anggota tim, memadukan saran dan aktivitas anggota tim yang berbeda-
beda.
F. Refleksi Diri
Refleksi diri adalah tindakan untuk berusaha menilai dan mengkaji diri sendiri, kebiasaan,
serta perilaku yang selama ini dilakukan. Pada pengertian yang lebih sempit, refleksi diri
juga dilakukan untuk menilai aktivitas sehari-hari, seperti cara bekerja dan belajar. Refleksi
diri memiliki banyak manfaat.

G. Analisis Efektifitas Tim


1. Konteks
Sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif terdiri dari:
Sumber daya yang memadai, dimana mencakup informasi yang tepat waktu, peralatan
yang tepat, kepegawaian yang memadai dan bantuan administratif.
2. Komposisi tim
Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana
kepegawaian tim harus disusun yang terdiri dari : Kemampuan para anggota terdiri atas
tim yang membutuhkan banyak pemikiran (misalnya menyelesaikan sebuah masalah
yang rumit), tim yang berkemampuan tinggi (terdiri atas orang-orang yang pintar) bekerja
secara baik dan pemimpin tim harus orang yang pandai sehingga dapat membantu para
anggota dalam mengerjakan sebuah tugas.

3. Rancangan Pekerjaan
Tim yang efektifitas harus bekerjasama dan menerima tanggung jawab secara kolektif
untuk mengerjakan tugas-tugas yang signifikan terdiri dari: Kebebasan dan hak otonomi;
wewenang untuk melaksanakan setiap tindakan yang disarankan oleh pimpinan
mengelola sendiri untuk bertukar informasi mengembangkan gagasan baru dan
memecahkan masalah serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Proses
Mencerminkan hal-hal yang terjadi daalm tim yang mempengaruhi efektivitas suatu tim
kerja, terdiri dari :Tujuan tim; terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
adalah sebuah visi yang berarti memberikan pengarahan, momentum dan komitmen
untuk para anggotanya sedangkan tujuan khusus adalah perubahan dari tujuan umum
menjadi tujuan kinerja yang realitis yang dapat diukur dan khusus.
H. Karakteristik Kerja Tim
1. Visi yang sama
2. Saling mendukung
3. Saling menghormati
4. Pandangan yang positif
5. Saling memuji
6. Berani mengambil resiko
RANGKUMAN MATERI KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah ‘Komunikasi’ (dalam bahasa Inggris, ‘communication’) berasal
dari Bahasa Latin ‘communicatus’. Kata ‘communicatus’ sendiri bersumber pada kata
‘communis’. Dalam kata ‘communis’ ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik
bersama, yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni, dan teknologi.
1. Unsur-Unsur Komunikasi
a. Sumber, adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan
digunakan dalam rangka memperkuat pesan yang hendak disampaikan.
b. Komunikator, orang yang menyampaikan pesan.
c. Pesan adalah materi atau maksud yang ingin disampaikan komunikator.
d. Saluran atau media penyampaian pesan, seperti surat, gawai, radio.
e. Komunikan, orang yang menerima pesan.
f. Efek, adalah perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan.

2. Tujuan Komunikasi
a. Informatif, memberikan informasi kepada orang yang dituju atau komunikan.
b. Persuasif, menggerakan atau membujuk orang lain untuk melakukan suatu hal
yang kita kehendaki.
c. Phatic, komunikasi bertujuan untuk menjelaskan sebuah fungsi social.
d. Entertainment, bertujuan untuk menghibur seseorang.
e. Therapeutic, bertujuan untuk meningkatkan kondisi emosional seseorang.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
a. Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
c. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
d. Teknologi
Dengan adanya teknologi akan mempengaruhi komunikasi sehingga akan
mempermudah seseorang dalam menyampaikan pesannya dan mendapatkan
informasi dengan cepat.
e. Situasi dan Suasana Psikologi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Suasana hati seseorang
akan mempengaruhi bagaimana cara seseorang berkomunikasi.

4. Model Komunikasi
a. Aksional (Linear)
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren
Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik
pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model
yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran
(channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model).
b. Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik
(feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

c. Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggaris bawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan
menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.

B. Pentingnya Komunikasi Yang Efektif


Komunikasi efektif dalam sebuah perusahaan memiliki manfaat yang sangat penting,
karena dengan komunikasi efektif, maka akan terwujud suatu kerja sama yang solid di
antara setiap anggota tim kerja. Berikut adalah strategi komunikasi efektif di perusahaan :
1. Selalu menghargai pendapat orang lain
2. Memberikan feedback kepada pihak lain
3. Berbicara langsung
4. Selalu bersikap bersahabat dengan orang lain
5. Menyampaikan pesan dengan jelas
6. Berpikiran terbuka

C. Inti Dari Komunikasi


Persepsi adalah inti dari sebuah komunikasi. Secara sederhana dan umum
Persepsi menurut buku Deddy Mulyana (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar) adalah
proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan
rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita.
D. Pendekatan Koersif
Istilah koersi atau dalam Bahasa Inggris coersion, berasal dari Bahasa Latin
coercio yang secara harfiah berarti pengekangan. Secara maknawiah berarti upaya
mencapai suatu tujuan dengan menggunakan kekuatan. Dalam prakteknya, untuk
mencapai tujuan itu dilakukan kegiatan dalam bentuk sanksi, ancaman, intimidasi,
pemerasan, boikot, teror , dan lain-lain, sehingga orang yang dijadikan sasaran merasa
terpaksa, cemas, takut, dan sebagainya.
E. Pendekatan Persuasif
Istilah persuasi atau dalam Bahasa Inggris persuasion berasal dari kata latin
persuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan.
Kenneth E. Andersen dalam Effendy (1999:79) mengatakan bahwa persuasi
adalah suatu proses komunikasi antarpersona. Dimana, komunikator berupaya dengan
mengguna-kan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara
sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan oleh komunikator.
RANGKUMAN MATERI MANAJEMEN KONFLIK

A. Pengertian Manajemen Konflik


Manajemen merupakan Seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan Konflik
adalah Proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat
yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh
negatif. Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Pandangan Tradisional, Pandangan
Hubungan Manusia dan Pandangan Interaksionis. Sehingga Manajemen Konflik adalah
Serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik.
Manajemen konflik berorientasi pada bentuk komunikasi dari pelaku maupun pihak luar
dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan.
Tujuan Manajemen Konflik:
1. Mencegah gangguan pada anggota organisasi sehingga bias fokus pada visi dan misi
2. Meningkatkan kreativitas anggota organisasi dengan mengambil manfaat atas konflik
yang tengah terjadi
3. Membangun rasa saling menghormati di antara sesama anggota organisasi serta
menghargai adanya keberagaman

B. Sumber-Sumber Konflik
1. Faktor Manusia
a. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
b. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
c. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis,
temperamental dan sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi
a. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya
b. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi
c. Interdependensi tugas
d. Perbedaan nilai dan persepsi
e. Masalah status
f. Hambatan komunikasi
C. Jenis-jenis Konflik
1. Dilihat dari Posisi Seseorang Dalam Struktur Organisasi
a. Konflik vertikal
b. Konflik horizontal
c. Konflik garis staff
d. Konflik peran
2. Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya
a. Konflik dalam diri individu
b. Konflik antar-individu
c. Konflik antara individu dan kelompok
d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
e. Konflik antar organisasi
3. Dilihat dari Segi Fungsi
a. Konflik fungsional
b. Konflik disfungsional
4. Konflik yang Berkaitan dengan Tujuan yang Hendak Dicapai
a. Konflik Pendekatan-Pendekatan
b. Konflik Pendekatan-Menghindar
c. Konflik Menghindar-Menghindar
5. Konflik yang Berasal dari Karakteristik Perseorangan dan Masalah Struktural Dalam
Organisasi
a. Saling ketergantungan pekerjaan
b. Ketergantungan pekerjaan satu arah
c. Diferensiasi horizontal yang tinggi
d. Perbedaan dalam kriteria evaluasi dalam system imbalan
e. Pengambilan keputusan partisipatif
f. Keanekaragaman anggota
g. Ketidaksesuaian status
h. Ketidakpuasan peran
D. Teori Manajemen Konflik
1. Teori Grid
a. Memaksa (forcing)
b. Konfrontasi (confrontation)
c. Kompromi (compromising)
d. Menarik diri (withdrawal)
e. Mengakomodasi (smooting)
2. Teori Thomas
a. Kompetisi (competing)
b. Kolaborasi (collaborating)
c. Kompromi (compromising)
d. Akomodasi (acomodating)
e. Menghindar (avoiding)
E. Pencegahan Konflik
1. Disiplin, Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mencegah dan mengelola
konflik
2. Mendengarkan Secara Efektif, mendengarkan secara aktif merupakan hal penting
untuk mengelola konflik
3. Pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan, konflik dapat dikelola dengan
mendukung karyawan untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya.
4. Komunikasi, Suatu Komunikasi yang baik dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif

F. Strategi Mengatasi Konflik


1. Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu
a. Menciptakan kontak dan membina hubungan
b. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
c. Menentukan Tujuan
d. Mencari dan Memilih beberapa Alternatif
e. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
2. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi
a. Strategi Kalah-Kalah, Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-
sama kalah, dengan cara melibatkan pihak ketiga. Arbitrasi adalah Pihak ketiga
bertidandak sebagai hakim dan penengah. Mediasi adalah Mediator tidak
mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai dan
rekomendasi yang diberikan tidak mengikat
b. Strategi Menang-Menang, Menciptakan suasana kondusif dan memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya
penyelesaian konflik. Pemecahan Masalah Terpadu dan Konsultasi Proses Antar
Pihak.
c. Strategi Menang-Kalah, Salah satu pihak mengalami kekalahan tetapi yang lain
memperoleh kemenangan. Dengan cara Penarikan Diri, Taktik-taktik penghalusan
dan damai, Bujukan, Taktik paksaan dan penekanan, Taktik tawa-menawar.
Dalam strategi Konflik Antar Pribadi terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Strategi Mengatasi Konflik Organisasi
a. Pendekatan Birokratis
b. Pendekatan Intervensi Otoritatif dalam Konflik Lateral
c. Pendekatan Sistem
2) Reorganisasi Struktural
Mengubah sistem guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang
hendak dicapai kedua belah pihak

G. Dampak Positif dan Negatif adanya Konflik


1. Dampak Positif
a. Meningkatnya ketertiban dan kedisplinan dalam menggunakan waktu bekerja
b. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif
c. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar
pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi
d. Banyaknya karyawan yang dapat mengembankan kariernya sesuai dengan
potensinya
2. Dampak Negatif
a. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada
waktu jam-jam kerja berlangsung
b. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang
dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab
c. Karyawan sering melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran
dari atasan
d. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk (turn over)
Hubungan Antar Setiap Materi:
KEPEMIMPINAN merupakan suatu seni untuk mempengaruhi orang lain, untuk dapat
mempengaruhi orang lain kita sebagai individu harus memiliki intelektual yang tinggi sehingga
harus adanya PENGEMBANGAN DIRI demi tercapainya Keberhasilan organisasi,
keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh intelektual suatu individu, tetapi oleh kehebatan
individu untuk bekerja dalam perasaan bersatu dan terhubung menjadi satu jiwa yang solid.
Kekuatan persatuan dan merasa terhubung dalam satu hati di dalam tim, akan menjadikan kerja
sama tim lebih kuat. Bersatu dan terhubung menjadi satu jiwa yang solid di dalam tim
membutuhkan kemampuan untuk berpikir positif, mengelola ego, mengembangkan kerendahan
hati, mengembangkan energi kolaborasi, KOMUNIKASI dan berkoordinasi secara produktif,
berkomitmen menjaga kebersamaan, dan menyelesaikan konflik dengan bijak. Ketika rasa itu
telah terwujud maka akan muncul kerja sama yang kuat untuk satu tujuan yang sama, yaitu
mencapai VISI yang telah dicita-citakan bersama. Tanpa adanya rasa "Kerja Sama dan
Komunikasi" maka tidak akan mencapai VISI yang akan dicapai. VISI DAPAT TERCAPAI
KARENA ADANYA KERJA SAMA ATAU TEAMWORK. Kemudian didalam setiap
organisasi tidak mungkin tidak adanya suatu konflik yang terjadi. Untuk menjadikan konflik
tersebut sebagai jalan keluar untuk mensukseskan suatu organisasi agar mencapai visi nya maka
harus adanya MANAJEMEN KONFLIK. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemimpin
harus memiliki sifat kepemimpinan dan team work, serta sebagai pemimpin harus selalu
melakukan pengembangan diri agar dapat mencapai visi organisasi dan dapat melakukan
manajemen konflik.

Anda mungkin juga menyukai