2019/2020
MODUL 2
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER
MENGGUNAKAN BAROMETER
Kelompok 5
Nama : Albert Turnip
NIM : 102218015
Kelas : ME-1
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan udara juga dipengaruhi oleh ketinggian pada suatu tempat.
Tekanan udara pada pegunungan misalnya memiliki tekanan lebih rendah karena
partikel-partilkel uap air yang terdapat pada udara mengembang ke atas sehingga
kandungan uap air dalam udara diatas gunung lebih sedikit. Salah satu contoh
akibat adanya tekanan udara adalah pada pesawat terbang dan juga gelas yang
diisi air namun airnya tidak keluar. Hal ini tentu diakibatkan oleh adanya tekanan
udara dibawahnya sehingga hal tersebut bisa terjadi. Hal ini penting untuk
diketahui dan dipelajari sehingga tekanan udara yang ada disekeliling kehidupan
ini dapat dibuktikan dan benar adanya.
Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang
berada pada atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka
makin rendah tekanan udara. Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan
tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti pada saerah seluas 1 cm2 udara
memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada permukaan bumi
oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1
atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang
dipakai adalah Bar. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur tekanan
udara adalah barometer. Untuk mengetahui perbedaan tekanan udara yang
terdapat pada suatu tempat yang memiliki ketinggian yang berbeda, maka akan
dijelaskan dengan lebih terperinci dalam laporan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana cara mengukur tekanan atmosfer menggunakan barometer
METODE PENELITIAN
3.1 Hasil
Data yang di dapat pada praktikum ini
Patm (hPa)
Laboratorium 1012
Aktual
Lantai Sembilan 1009
Umum 1011,2
Referensi
Jakarta Selatan 1011,2
3.2 Pembahasan
Secara teori, tekanan dan suhu akan sebanding. Pada praktikum
kali ini didapatkan 25⁰C dan tekanan yang di dapat adalah 1012 hPa.
Sedangkan pada suhu 31⁰C didapatkan tekanan 1009. Hal ini tidak sesuai
dengan teori dikarenakan perbedaan keadaan. Ketika di laboratorium
ruangan menggunakan pendingin ruangan sehingga suhu semakin rendah.
Hal ini menyebabkan perbedaan densitas antara lantai 9 dengan
laboratorium.
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum maka didapat hasil pengukuran
seperti pada Table 3.1. Pada saat praktikum cara menggunakan barometer
aneroid yaitu, barometer aneroid dikalibrasi terlebih dahulu ditempat yang
akan digunakan untuk pengambilan data dan selanjutnya dilakukan
pengambilan data dan tekanan atmosfer yang ditunjukkan pada barometer
aneroid di baca dan hasil yang diperoleh dicatat.
DAFTAR PUSTAKA