Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN PIPA

STUDI KASUS : PDAM KOTA BANDUNG


Agus Nursikuwagus1, Kartika Sari2
1,2
Teknik Informatika, ST.INTEN
ST.INTEN, Jl. Ir. H. Djuanda No.126 F Bandung 40132
1
agus235032@yahoo.com, 2 kartika54ri@gmail.com

Abstrak

Sistem Informasi Geografis Jaringan Pipa merupakan suatu sistem yang dapat membantu memberikan informasi
mengenai peta jaringan pipa air bersih yang terintegrasi dengan informasi pelanggan kepada pengguna. Upaya
meningkatkan mutu pelayanan tersebut, tidak terlepas dari kondisi jaringan-jaringan pipa air bersih yang dimiliki
yang telah tersebar dibeberapa lokasi, dimana jaringan tersebut harus dapat diinformasikan dengan baik guna
mempermudah dalam menganalisa kondisi jaringan-jaringan pipa air bersih tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu media penyedia informasi, karena pentingnya informasi tersebut untuk memantau kondisi jaringan pipa air
bersih yang telah tersebar dibeberapa lokasi.

Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan observasi ke
lapangan, wawancara dengan pembimbing lapangan, studi literatur sebagai pendukung teori-teori yang dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan penggunaan metodologi pengembangan perangkat lunak
yang hasil akhirnya berupa spesifikasi sistem, analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan perangkat lunak,
coding, pengujian, dan pengoperasian serta pemeliharaan pada program aplikasi yang telah dibuat.

Hasil yang diperoleh yaitu informasi yang disajikan dalam bentuk Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari
informasi mengenai area, jaringan pipa, distribusi, meter air dan pelanggan. Serta fungsi untuk melakukan
penambahan ataupun perubahan terhadap data non spasial.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Jaringan Pipa

1. Pendahuluan untuk memantau kondisi jaringan pipa air bersih


yang telah tersebar dibeberapa lokasi. Untuk
Kompleksitas masalah air bersih dewasa ini telah mengatasi hal ini, maka dilakukan penelitian
menjadi fenomena yang tidak asing lagi. Berbagai membuat suatu sistem informasi geografis jaringan
faktor telah menjadi pemicu yang mengakibatkan pipa air bersih, tentang penyajian informasi
kesulitan dalam pemenuhan akan kebutuhan air mengenai peta jaringan pipa air bersih yang
bersih. Bila dilihat dari akar permasalahan yang ada, terintegrasi dengan informasi pelanggan,
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal ini memprediksi jumlah distribusi dan pemakaian air
dapat terjadi. Dua diantaranya adalah tingkat disuatu tempat atau area.
kepadatan penduduk yang mendiami suatu daerah
serta berkurangnya daerah resapan air akibat Berdasarkan paparan tersebut, maka identifikasi
banyaknya tanah yang dijadikan lahan industri dan masalah yang ditujukan adalah pengembangan
pemukiman. Sistem Informasi Geografis Jaringan Pipa Air.

Upaya meningkatkan mutu pelayanan tersebut, tidak Agar dalam penilitian ini tidak melebar dari pokok
terlepas dari kondisi jaringan-jaringan pipa air bersih bahasan, maka diperlukan batasan masalah, yaitu :
yang telah tersebar dibeberapa lokasi, dimana 1) data spasial yang disajikan adalah kelurahan, RW,
jaringan tersebut harus dapat diinformasikan dengan RT, jalan, batas bangunan, bangunan, serta property
baik guna mempermudah dalam menganalisa yang dimiliki PDAM; 2) informasi yang dibuar
kondisi jaringan-jaringan pipa air bersih tersebut. hanya meliputi data pelanggan, data stand meter, dan
jaringan pipa . Sedangkan tujuan dari penelitian ini
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media penyedia
yaitu : 1) membantu memberikan informasi
informasi, karena pentingnya informasi tersebut
mengenai jaringan pipa air bersih, dan pelanggan; 2)
128
membantu memantau jumlah distribusi air dan ini sering disebut data atribut atau data non-spasial.
kapasitas atau volume pemakaian air . Jenis data non-spasial digunakan oleh sistem-sistem
manajemen basisdata (DBMS).[1]
Metodologi penelitian yang digunakan yaitu
Metodologi Waterfall, yang terdiri dari beberapa Istilah “Geografis” merupakan bagian dari spasial
tahap, antara lain : 1) Rekayasa Sistem, merupakan (keruangan). Penggunan kata “Geografis”
tahap yang menekankan pada masalah pengumpulan mengandung pengertian suatu persoalan mengenai
kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan bumi : permukaan dua atau tiga dimensi.[1]
mendefinisikan konsep sistem beserta interfaces
yang menghubungkannya dengan lingkungan Istilah “Informasi Geografis” mengandung
sekitarnya. Hasil akhir dari tahap ini adalah pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang
spesifikasi sistem, 2) Analisis, merupakan tahap terletak dipermukaan bumi, pengetahuan mengenai
menentukan domain-domain data atau informasi, posisi dimana suatu objek terletak dipermukaan
fungsi, proses atau prosedur yang diperlukan beserta bumi, dan informasi mengenai keterangan-
unjuk kerjanya, dan interfaces. Hasil akhir dari tahap keterangan (atribut) yang terdapat dipermukaan
ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, bumi yang posisinya diberikan atau diketahui.[1]
yang digambarkan dengan menggunakan pemodelan
data ERD (Entity Relationship Diagram), dan Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan
pemodelan fungsional dan aliran informasi yang Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi
untuk merepresentasikannya menggunakan DFD berguna untuk berbagai kalangan untuk menjelaskan
(Data Flow Diagram) dan PSPEC (Process kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi
Spesification); 3) Perancangan, merupakan tahap apa yang akan terjadi. Kemampuan SIG antara lain:
perancangan yang diajukan melibatkan hasil yang 1) memetakan Letak; 2) memetakan Kuantitas; 3)
diperoleh pada tahap analisis. Tahap analisis, memetakan Kerapatan ( Densities ); 4) memetakan
ditransformasikan kedalam bentuk arsitektur perubahan; 5) memetakan apa yang ada di dalam
perangkat lunak yang memiliki karakteristik mudah dan di luar area [3].
dimengerti dan tidak sulit untuk diimplementasikan.
struktur data menggunakan ERD dan kamus data, Untuk mengembangkan suatu SIG, maka diperlukan
arsitektur perangkat lunak dapat diperoleh dari komponen yang membantu agar SIG bisa
model analisis, representasi interface yang terselesaikan dengan baik. Komponen tersebut dapat
mengimplikasikan aliran informasi (DFD), dan dilihat pada gambar berikut [1] :
detail (algoritma) prosedural yang informasinya
didapat dari PSPEC; 4) Coding, yaitu implementasi Data
Manipulation
hasil rancangan kedalam baris-baris kode program & Analysis
yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer); 5)
Pengujian, yaitu pengujian ditingkat perangkat
lunak yang memfokuskan pada masalah-masalah Data Data
logika internal, fungsi eksternal, potensi masalah Input
SIG Output
yang mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil.
Pendekatan pengujian yang dilakukan yaitu
pengujian black-box. [2,5]
Data
Management
2. Teoritikal Konsep

Secara umum, terdapat dua jenis data untuk Gambar 1. Komponen Sistem Informasi Geografis
mempresentasikan atau memodelkan fenomena –
fenomena yang terdapat di dunia nyata. Pertama Untuk membantu agar penelitian mudah dipahami
adalah jenis data yang merepresentasikan aspek- dan diimplementasikan, maka perancangan sistem
aspek keruangan dari fenomena-fenomena yang digunakanlah DFD ( Data Flow Diagram), PSPEC
bersangkutan. Jenis data ini sering disebut data (Proses Spesification), kamus data, dan ERD (entitas
posisi, koordinat, ruang atau spasial. Jenis data relationship diagram) untuk penggambaran interaksi
spasial banyak digunakan oleh sistem-sistem yang antar data. [2]
digunakan sebagai alat bantu sistem perancangan
(CAD) dan sistem kartografi yang berbasiskan 3. Hasil Penelitian
computer (CAC). Sedangkan yang kedua adalah
jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek Perangkat untuk penggunaan sistem adalah
deskriptif dari fenomena-fenomena yang perangkat yang harus ada untuk penggunaan Sistem
dimodelkannya. Aspek deskriptif ini mencakup Informasi Geografis ini, terdiri atas perangkat keras
item-item atau properti dari fenomena yang (hardware), perangkat lunak (software) dan
bersangkutan hingga dimensi waktunya. Jenis data perangkat pikir (brainware). Hasil dari penelitian
129
ini disesuaikan dengan rangkaian analisis yang 3.3. Antarmuka yang diperoleh
dilakukan. Hasil yang diperoleh antara lain yaitu 1)
pendefinisian proses yang diperoleh; 2) Untuk memudahkan transaksi, maka diperlukan
pendefinisian data; 3) antar muka yang antarmuk. Antarmuka ini memberikan fasilitas
dikembangkan. sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini. Berikut antar muka yang didapat :
3.1. Proses yang diperoleh
Hasil kajian yang didapat, proses – proses yang
didapat antara lain :

Tabel 1. Merupakan hasil dari penelaahan proses-


proses yang dibutuhkan dalam pembuatan SIG
Jaringan Pipa Air Bersih.

No.Proses Nama Coding


1.0 Login ULogin.Pas
2.1 Pemetaan Area UUp Area.Pas
Pemetaan Jaringan UUp Pipa.Pas
2.2
Pipa
2.3 Pemetaan Pelanggan Up Pelanggan.Pas
2.4 Pemetaan Meter Air UUp SM.Pas
2.5 Pemetaan Distribusi UUp Distribusi.Pas
3.1 Mencari Area
3.2 Mencari Jaringan Pipa
3.3 Mencari Distribusi UCari.Pas Gambar 2. Antarmuka SIG Pipa Air bersih
3.4 Mencari Meter Air
3.5 Mencari Pelanggan
URegistrasi.Pas Antarmuka ini merupakan kumpulan proses yang
4.0 Registrasi User telah diperoleh menurut tabel 1.
UGantiPass.Pas

Proses tersebut diterjemahkan dalam bahasa 4. Pembahasan


pemrograman Delphi dengan suatu extensi .pas,
untuk menampilkan hasil yang telah disebutkan pada 4.1. Analisis Masalah
tujuan.
Permasalahan yang timbul adalah perlu adanya
3.2. Data yang diperoleh perangkat lunak yang dapat membantu memberikan
informasi tentang data letak suatu jaringan pipa
Sesuai dengan kebutuhan sistem yang didukung oleh (Pipa, hidrant, valve dan bulk water meter) dan
data, maka penelitian ini menghasilkan data yang pelanggan, dengan data tersebut dapat diperoleh
terdiri dari data spasial dan informasi tambahan informasi mengenai jumlah distribusi air dan
mengenai data spasial tersebut. kapasitas/volume pemakaian air disuatu lokasi/area.

Adapun data yang diperoleh sudah merupakan Selama ini sistem yang digunakan masih sederhana,
penggabungan data spasial dan informasi tambahan data jaringan pipa dan pelanggan tersimpan secara
mengenai spasial yang dimaksud. Data tersebut terpisah sehingga membutuhkan waktu yang lama
antara lain : dalam mengumpulkan data yang diperlukan.
1. Pipa.Tab [ Kode_Pipa, Jns_Pipa, Diameter,
Material, Pjng_Pipa, Thn_Pasang, Kon_Pelaks, Analisis pada data dan informasi adalah kebutuhan
Kedalaman, Status, Kode_Kel ] akan data apa saja yang dibutuhkan dalam SIG ini,
2. Hidrant.Tab [ Kode_Hidrant, Jns_Hidrant, sehingga data yang sudah diproses memberikan
Kode_Pipa, Kode_Kel, Kode_Jln ] informasi yang diinginkan.
3. Valve.Tab [Kode_Valve, Jns_Valve,
Kode_Pipa, Kode_Kel, Kode_Jln ] Data yang di analisa dalam SIG ini dibagi menjadi
4. Bulk Water Meter.Tab [ Kode_Bwm, Jml_Dist, dua, yaitu :
Kode_Pipa, Kode_Kel, Kode_Jln ] 1. Data Spasial : merupakan jenis data yang
5. Bangunan.Tab [Kode_Bangunan, merepresentasikan aspek - aspek keruangan dari
Jml_Penghuni, Kode_Plgn, Kode_Kel, fenomena-fenomena yang terdapat di dunia
Kode_Jln ] nyata [1].
6. Stand Meter.Tab [Kode_Sm, Merk_Sm, 2. Data Non Spasial : Data Atribut / Non Spasial
Jml_Pemakaian, Kode_Pipa, Kode_Bangunan, merupakan jenis data yang merepresentasikan
Kode_Kel, Kode_Jln] aspek-aspek deskriptif dari fenomena-fenomena
7. Lokasi.Tab [Kode_Jln, Kode_Pipa] yang dimodelkannya [1]. Untuk mendukung
aplikasi ini maka diperlukan data non spasial,
130
adalah data yang berisi keterangan yang Analisis hubungan proses bisnis dan data, pada SIG
melengkapi data spasial atau merupakan ini adalah proses memperoleh informasi dari data
keterangan unsur-unsur dalam peta. yang dipilih dan kemudian ditampilkan
informasinya, misalnya proses pemetaan area akan
Tabel 2. Data Spasial yang dibutuhkan dalam menggunakan data kelurahan yang selanjutnya akan
pembuatan SIG Jaringan Pipa Air [4] menghasilkan informasi area, dsb. Proses bisnis
Jenis Data Spasial Model Data Spasial yang didefinisikan menurut kebutuhan adalah: 1)
Peta batas Kelurahan Entity Area / Polygon Pemetaan Area (PA); 2)Pemetaan Jaringan Pipa
Peta Jalan Entity Garis / Line (PJA); 3) Pemetaan Distribusi (PD); 4) Pemetaan
Peta Batas RW Entity Area / Polygon ( Data
Spasial Tambahan )
Meter Air (PMA); 5)Pemetaan Pelanggan (PP).
Peta Batas RT Entity Area / Polygon ( Data
Spasial Tambahan ) Tabel 5. Analisis hubungan proses bisnis dan data
Peta Batas Bangunan Entity Garis / Line ( Data Spasial yang dituliskan dalam bentuk matrik. [4]
Tambahan )
Proses Bisnis PA PJA PD PMA PP
Peta Bangunan Entity Area / Polygon
Data
Peta Pipa Entity Garis / Line
Peta Hidrant Entity Titik / Symbol Data Kelurahan √ √ √ √ √
Peta Valve Entity Titik / Symbol Data Jalan √ √ √ √ √
Peta Bulk Water Meter Entity Titik / Symbol Data Bangunan √ √ √
Peta Stand Meter Entity Titik / Symbol Data Pipa √ √ √
Peta Pelanggan Entity Titik / Symbol Data Hidrant √
Data Valve √
Data Bulk Water Meter √ √
Tabel 3. Data Non Spasial sebagai dukungan dari Data Stand Meter √ √ √
data spasial yang diperoleh pada tabel 2. Data Pelanggan √ √

Atribut Objek Keterangan


Dari analisa masalah diatas maka dapat dibentuk
Atribut Kode_Kel, Nama_Kel, Jml_Pend,
Kelurahan Tahun dekomposisi fungsi SIG jaringan Pipa Air Bersih.
Atribut Jalan Kode_Jln, Nama_Jln Dekomposisi fungsi ini akan menjelaskan tentang
Atribut Bangunan Kode_Bangunan, Jml_Penghuni fungsi-fungsi yang akan dibutuhkan untuk sistem
Kode_Pipa, Jns_Pipa, Diameter, ini. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada
Atribut Pipa Material, Pjng_Pipa, Thn_Pasang,
Kon_Pelaks, Kedalaman, Status gambar di bawah ini.
Atribut Hidrant Kode_Hidrant, Jns_Hidrant
Atribut Valve Kode_Valve, Jns_Valve
SIG JARINGAN
Atribut Bulk Kode_BWM, Jml_Dist PIPA AIR BERSIH
Water Meter
Atribut Stand Kode_SM, Merk_SM, Jml_Pemakaian
Meter
Kode_Plgn, Nama_plgn, tmpt_lhr,
Atribut DATA
tgl_lhr, Alamat, Kab/Kota, Kode_Pos, INFORMASI
Pelanggan INVENTORY
No_KTP, No_telp, Pekerjaan
Kelurahan Area
Rincian Informasi dari data spasial maupun non
Jalan Jaringan Pipa
spasial yang akan ditampilkan adalah peta jaringan
pipa air bersih yang terdiri dari : 1) Informasi Area Pipa Distribusi

(IA); 2) Informasi Jaringan Pipa (IJP); 3) Informasi


Hidrant Meter Air
Distribusi (ID); 4) Informasi Meter Air (IMA); 5)
Informasi Pelanggan (IP). Analisis terhadap data Valve Pelanggan

akan menghasilkan informasi, maka prosesnya dapat Bulk Water


Meter
dilihat pada tabel di bawah ini:
Stand Meter

Tabel 4. Analisis Data dan Informasi, merupakan Bangunan


matrik hubungan data dan informasi yang
Pelanggan
dihasilkan. [4]
Informasi IA IJP ID IMA IP
Data Gambar 4. Dekomposisi Fungsi untuk setiap proses
Data Kelurahan √ √ √ √ √ pada SIG Jaringan Pipa
Data Jalan √ √ √ √ √
Data Bangunan √ √ √
Data Pipa √ √ √ 4.2. Perancangan Proses
Data Hidrant √
Data Valve √ Perancangan SIG Jaringan Pipa Air Bersih meliputi
Data Bulk Water Meter √ √ perancangan rinci dan perancangan antarmuka.
Data Stand Meter √ √ √ Perancangan rinci terdiri dari Data Flow Diagram
Data Pelanggan √ √
(DFD), Spesifikasi Proses (PSPEC), Kamus Data

131
[2], dan Entity Relationship Diagram (ERD) [5]. Gambar 6. Data Flow Diagram Level 2 Update Data
Sedangkan perancangan antar muka merupakan Inventory.
proses perancangan atau mendesain suatu tampilan Data Kelurahan,
Jalan, Bangunan,
form yang nantinya akan disajikan. 2.1.1
Tambah Area
Informasi Area
DFD level 1 merupakan proses tambahan dan jalur
aliran informasi yang direpresentasikan pada saat
DFD tingkat 0 di partisi untuk mengungkapkan Kelurahan
detail yang lebih. DFD level 1 untuk SIG Jaringan
Data Kelurahan,
Pipa Air Bersih di PDAM Kota Bandung adalah Jalan, Bangunan,
2.1.2 Jalan
sebagai berikut : ADMIN
Edit Area
Informasi Area

Data Pengguna
Bangunan
Data Pengguna

Data
Password Password Pengguna 4.0 Data Kelurahan,
1.0
User User Registrasi Jalan, Bangunan,
Informasi Login Informasi
2.1.3
Password Password User
Hapus Area
Password Data kelurahan Informasi Area
Kelurahan
Informasi Password
Data Jalan
Jalan

Data Pipa
Gambar 7. Data Flow Diagram Level 3 Proses 2.0
Pipa
Data Bulk Pemetaan Area.
Water Meters
Bulk Water
Meters
Data Inventory
Data
Hidrant
Tabel 6. Contoh PSPEC level 3 proses 2.1.1.
a,b,c,d,e,f,g,h,i 2.0 Hidrant
Data
3.0 Tambah Area.
Admin Update Data Valve Informasi
Informasi 1,2,3,4,5 Proses
Inventory Valve
Data Tambah Area
Pelanggan 2.1.1
Pelanggan
Input Data Kelurahan, Jalan, Bangunan
Data Bangunan
Bangunan Output Data Kelurahan, Jalan, Bangunan / Informasi Area
Stand Data Stand meters Procedure Tambah_ Area;
Meter Pilih menu update;
Pilihan data yang dicari
Informasi 1,2,3,4,5 If menu update = tambah area Then
Pilihan data yang dicari
Do Case
Informasi 1,2,3,4,5 Case tambah area = data kelurahan
Tambah data kelurahan
Gambar 5. Data Flow Diagram Level 1 SIG Jaringan Case tambah area = data jalan
Pipa Air Bersih. Tambah data jalan
Deskripsi
Case tambah area = data bangunan
Tambah data bangunan
Data Pelanggan 2.3 Otherwise
Pemetaan Pelanggan
Infomasi Pelanggan Pelanggan
Data tidak ada
EndCase
Data Kelurahan, Jalan,
Bangunan
Keluarkan Informasi Area
EndIf
Data Kelurahan, Jalan,
2.1
Kelurahan
End.
Bangunan

Informasi Area
Pemetaan
Area
Jalan Data
Pelanggan
Data Stand
Meter Setiap data yang mengalir pada gambar DFD,
Bangunan
diperjelas kembali dengan menggunakan kamus
Data Kelurahan, Jalan, Bangunan
data. Adapun contoh hasil kamus data dapat dilihat
Data Kelurahan, Jalan, pada tabel berikut.
Data Stand Meter 2.4
ADMIN Informasi Meter Air Data Pipa Pemetaan
Meter Air
Data Stand Meter Tabel 7. Kamus Data Kelurahan
Kamus data Kelurahan
Stand Kode_Kel + Nama_Kel + Jml_Pend +
2.2 Pipa
Meter Kel
Data Pipa, Hidrant, Valve Pemetaan tahun
Hidrant
Jaringan
Informasi Jaringan Pipa
Pipa Bulk Water
Kode_Kel {Char}3
Valve
Meters
Nama_Kel {Char}15
Jml_Pend {Integer}5
Tahun {Integer}4
2.5 Data Kelurahan,
Data Pipa
Jalan
Pemetaan
Data Bulk Water Meter Distribusi
Data Bulk Water Meter
Tabel 8. Kamus Data Jalan
Kamus data Jalan
Informasi Distribusi

132
Jln Kode_Jln + Nama_Jln 5. Simpulan
Kode_Jln {Integer}3
Nama_Jln {Char}20
Setelah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis
Jaringan Pipa Air Bersih selesai dibuat, maka dapat
disimpulkan :
4.3. Perancangan Data
1. Informasi yang disajikan oleh Sistem Informasi
Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tabel 5 Geografis Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota
yaitu analisis hubungan proses bisnis dan data yang Bandung yaitu : informasi mengenai Area,
dituliskan dalam bentuk matrik. Maka dibuatlah jaringan pipa, Distribusi, Meter Air dan
hubungan antara data tersebut dengan menggunakan Pelanggan.
ERD (entity relationship diagram). Berikut hasil
analisis yang diterjemahkan ke dalam bentuk 2. Sistem Informasi Geografis ini dilengkapi
rancangan ERD [5]. dengan fasilitas pencarian data inventory,
sebagai fungsi unutk mencari data pada setiap
Kode_Kel Nama_Kel Jml_Pend Tahun
layer baik data spasial maupun non spasial, dan
KELURAHAN pencarian informasi area, jaringan pipa,
1
distribusi, meter air dan pelanggan. Selain itu,
dilengkapi juga dengan fasilitas update untuk
1
Kode_Kel melakukan proses tambah, edit, dan hapus pada
Kode_Kel BERADA DI

Kode_Valve
Kode_Pipa data spasial maupun non spasial.
MEMILIKI
Kode_BWM Kode_Pipa
Pjng_pipa
N
Kode_Hidrant Jns_pipa Kedalaman
Diameter
Statu
s Daftar Pustaka
Material PIPA
N
Thn_pasang
1
[1] Prahasta, Eddy.,2002, Konsep-Konsep Dasar
Kon_Pelaks
Kode_Valve Kode_Pipa Sistem Informasi Geografis, CV. Informatika
Kode_BWM
TERLETAK
Kode_Hidrant Bandung .
[2] Pressman, Roger.,2004, Software Engineering,
N
Prentice Hall.
Kode_Hidrant Jns_Hidrant Kode_Valve Jns_Valve Kode_BWM Jml_Dist
[3] Prasetyo,D.H., 2003, Sistem Informasi
HIDRANT VALVE
BULK WATER
METER
Geografis (SIG) untuk Tata Guna Lahan,
Artikel Populer Ilmu Komputer.Com,
N
http://if2.ubaya.ac.id/~daniel
Kode_Valve Kode_Jln 1
BERLOKASI
N [4] Spewak, Steven.H., 1992, Enterprise
Kode_Hidrant Kode_BWM Architecture Planning (Developing a Blueprint
1 for Data, Applications and Technology), John
Kode_Jln
Kode_Jln
Wiley & Sons, Inc
N
Nama_Jln
JALAN LOKASI
[5] Weiderhold, Gio.,1992, Database Concept, Mc
Kode_Pipa
1
Graw Hill.
Kode_SM
Kode_Pipa
TERLETAK
Kode_Bangunan PADA
BERADA Kode_SM
Kode_Jln Biografi
Kode_Plgn N N

Agus Nursikuwagus, ST.,MT. Lulus tahun 1998 dari


Nam No_tlp No_KTP
a_Plg
Kode
n
Kode_Bangunan Merk_SM
ST.INTEN, dan melanjutkan studi Magister
_Plg Pekerjaan Kode_Bangunan Jml_Penghuni
n
Informatika di ITB tahun 2003 dan lulus 2005. Saat
1 N 1 1 STAND
PELANGGAN MEMPUNYAI BANGUNAN TERDAPAT
METER ini pengajar dari Kopertis Wilayah IV Jawa Barat
Kota/Kab
Jml_pemakaian
dan Banten dpk ST.INTEN Bandung dari tahun
Tmpt_lhr Kode_SM Kode_SM

Tgl_lhr
Kode_pos
Kode_Plgn Kode_Bangunan
2005 sampai dengan sekarang.
Alamat

Kartika Sari, ST. Lulus tahun 2005 dari ST-INTEN,


N
Kode_Kel sebagai dosen tetap ST-INTEN mulai tahun 2006
1 TERDAPAT
Kode_Bangunan sampai dengan sekarang.
DI
Kode_SM
Kode_Plgn

Gambar 8. Entity Relationship Diagram antara data


spasial dan Non spasial.

133

Anda mungkin juga menyukai