Anda di halaman 1dari 7

KONTRAK KERJA SAMA PELATIHAN

disusun oleh:

KELOMPOK 4

DINAH NIM 15.IK.424


ESY ANDRIANI SAMBE NIM 15.IK.425
INDRIA WIDYA ARDI NIM 15.IK.426
NANDA JOKO SUSILO WIRAWAN NIM 15.IK.437
RAUDANA SAPUTRA NIM 15.IK.443
RIZKY PUTRI APRIANI NIM 15.IK.445
INDANA FITRIANI RAHMA NIM 15.IK.453

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
2019
KONTRAK KERJA SAMA PELATIHAN

A. Definisi Kontrak Kerja Sama


Kerja sama adalah perbuatan untuk memperoleh seperangkat hak dan
kewajiban yaitu akibat-akibat hukum yang merupakan konsekwensi.
Perbuatan hukum dalam perjanjian merupakan perbuatan perbuatan untuk
melaksanakan sesuatu yaitu memperoleh seperangkat hak dan kewajiban
yang disebut prestasi.
Kontrak kerja sama adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji
kepada pihak lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan suatu hal. Melalui perjanjian terciptalah perikatan atau
hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-
masing pihak yang membuat perjanjian.
Kontrak Kerja sama pelatihan merupakan perjanjian antara 2 atau lebih
pihak yang akan menciptakan perikatan atau hubungan yang akan
menimbulkan hak dan kewajiban serta akan memberikan keuntungan
peningkatan pengetahuan ataupun keterampilan.
B. Bentuk-bentuk Kerja Sama
Selain bagaimana cara untuk bisa membentuk kerjasama, tetapi ada juga
bentuk-bentuk dari kerjasama. yaitu sebagai berikut :
1. Tawar menawar atau Bargaining, yaitu membentuk kerjasama tentang
sebuah kesepakatan pertukaran produk atau juga jasa antara dua orang
atau juga lebih.
2. Koalisi atau Coalition, yaitu suatu gabungan dari dua lembaga organisasi
atau juga lebih yang mempunyai tujuan yang sama, mereka bekerjasama
supaya mencapai tujuan tersebut.
3. Joint Venture,yaitu kerjasama suapaya mengerjakan proyek-proyek
tertentu agar dapat cepat terselesaikan dan juga tujuan cepat tercapai.
4. Cooptation, yaitu suatu proses kerjasama penerimaan dari berbagai unsur
yang baru pada kepemimpinan sebuah organisasi, hal ini dapat dijadikan
sebuah cara suapaya menghindari terjadinya sebuah kecurangan atau
juga hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa terjadi.
5. Atas dasar kerukunan, yaitu kerjasama yang didasari karena sebuah
kerukunan sesama manusia, biasanya sebuah kerjasama yang didasari
kerukunan tidak diharapkan imbalan atau juga upah.
C. Tahap Menyusun Kontrak Kerja Sama Pelatihan
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan untuk membuat perjanjian
kontrak kerjasama ini, seperti :
1. Pra Kontrak
Pra Kontrak berisi negosiasi, MoU atau Memorandum of Understanding,
studi kelayakan, dan negosiasi (bersifat lanjutan)
2. Kontrak
Kontrak berisi penulisan naskah awal, dilanjutkan dengan perbaikan
naskah, serta penulisan naskah akhir dan penandatanganan kontrak
kerjasama
3. Pasca Kontrak
Paska Kontrak berisi tentang pelaksanaan, penafsiran dan penyelesaian
sengketa.

D. Susunan Pembuatan Kontrak Kerja Sama


Memang tidak ada kaidah baku tentang susunan perjanjian kontrak
kerjasama ini. Bahkan, tidak pula disebut dalam undang-undang. Namun, hal
yang sudah biasa dijadikan standar pada umumnya meliputi berbagai hal
berikut ini:
1. Judul
Judul harus dibuat dengan kalimat singkat, padat serta jelas. Contoh,
Perjanjian Kontrak Kerjasama Pelatihan Keperawatan Gawat Darurat.
2. Pembukaan
Pembukaan biasanya berupa kalimat seperti: ‘Hari ini, Kamis tanggal dua
puluh lima bulan Januari tahun 2019, kami yang bertanda tangan di
bawah ini adalah ....
Selanjutnya pembukaan diisi dengan alasan atau negosiasi yang
mendasari dibuatnya perjanjian kontrak ini. Contoh, menerangkan bahwa
pihak PERTAMA sebagai pendiri lembaga pelatihan, PIHAK kedua
sebagai mitra kerja sama, pihak KETIGA sebagai saksi hukum.
Selanjutnya lalu di buat bagian isi, Isi adalah bagian inti yang harus
dibuat dalam surat perjanjian kontrak kerjasama. Isi berisi tentang
penjelasan panjang lebar kontrak. Lebih baik dibuat dalam bentuk pasal
dan ayat serta huruf untuk memudahkan pembagian atau klasifikasi isi.
Hak, kewajiban, tanggungjawab termasuk metode penyelesaian jika ada
masalah bisa kekeluargaan atau jalur hukum serta hal lain yang sudah
disepakati harus dimuat di dalam isi.
3. Pihak-pihak
Setelah halaman pembukaan sudah dibuat, halaman selanjutnya berisi
tentang pihak-pihak yang terlibat. Dimulai dengan nama lengkap sesuai
KTP, alamat sesuai KTP, pekerjaan dan jabatan. Dilanjutkan dengan
kuasa pihak-pihak sebagai pihak pertama, kedua atau ketiga dalam
perjanjian kontrak tersebut.
Selanjutnya, adalah pembubuhan tanda tangan dari semua pihak.
Pastikan perjanjian kontrak ini bermaterai agar nilai hukum yang
terkandung didalamnya kuat.
Pastikan bahwa dalam perjanjian kontrak ini tidak ada pihak yang
dirugikan atau lebih diuntungkan. Harus sama rata. Jika ada
ketidakcocokan, lebih baik sampaikan di awal dari pada diam dan
akhirnya menjadi masalah.
E. Kerja Sama pada Pelatihan
Kerja sama pada Pelatihan Keperawatan dapat dilakukan ke yang dapat
dilakukan pada jenis pelatihan keperawatan yaitu :
1. Rumah Sakit
Dalam Permenkes No.10 thn.2015 pasal.4 menyatakan bahwa Setiap
perawat di rumah sakit khusus dan di rumah sakit umum yang memiliki
pelayanan keperawatan kekhususan wajib memenuhi standar pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Khusus yang berlaku secara nasional.
Salah satu bentuk pemenuhan standara tersebut dapat dilakukan
dengan adanya pelatihan-pelatihan Keperawatan untuk mendukung
peran dan tugas tenaga keperawat dibidang-bidang khusus di rumah
sakit, terutama di kredensial perawat klinik sebelum diberikan
kewenangan klinik, tentunya berguna untuk menunjang jenjang karir
tenaga perawat. Dalam hal ini juga Rumah Sakit menjadi pemegang
Klinik dalam Pelatihan Keperawatan sebagaimana dalam PP RI no.93
thn. 2015. Rumah sakit pendidikan mempunyai fungsi sebagai tempat
pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dan
wajib melakukan kerjasama dengan dokumen tertulis dalam hal
penggunaan rumah sakit sebagai tempat pendidikan untuk mencapai
kompetensi sebagai tenaga kesehatan.
2. Institusi pendidikan
Pelaksanaan program pendidikan, lembaga pendidikan merupakan
pemeran utama sebagai aktor dalam mengelola program pendidikan.
Dalam pelaksanaan tugas, fungsi, dan tujuan yang telah disepakati oleh
lembaga pendidikan tersebut tentunya tidak bisa terlepas dengan
persoalan yang harus diselesaikan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Oleh sebab itu, sebuah lembaga pendidikan haruslah memiliki sebuah
strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan guna mencapai tujuan
yang diinginkan bersama. Dalam menentukan strategi yang tepat peran
stakeholder lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari pelaksanaan
pendidikan yang semestinya. Stakeholder tidak hanya sebagai input dari
lembaga pendidikan itu sendiri, tetapi ikut berperan dalam proses
pendidikan. Berkaitan dengan strategi yang tepat serta kondisi
stakeholder maka perlunya diciptakan sebuah hubungan simbiosis
mutualistis yang dilakukan oleh keduanya dalam mencapai dan
mewujudkan tujuan pendidikan bersama. Bentuk hubungan tersebut
berupa kerjasama atau kemitraan. Bahkan, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap sekolah menjalin
kerjasama dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input,
proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kerjasama sekolah dapat
dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun nonpemerintah seperti
perguruan tinggi, sekolah yang setara, serta dunia usaha dan dunia
industri di lingkungannya. Kerjasama itu dapat dilakukan juga dengan
Lembaga Pelatihan guna meningkatkan kualitas dari lulusan yang
dihasilkan tidak hanya dilaksanakan guna mengembangkan program
diklatnya sesuai dengan kebutuhan lembaga, tetapi juga menjadi
alternatif untuk melaksanakan program sosial melalui aktivitas
pengembangan generasi muda, magang siswa, dan instruktur muda
sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat dan lingkungan
Meyana (2017).
3. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar dan/atau spesialistik (Permenkes No.09 Thn.2014). dalam hal ini
kerjasama Pelatihan Keperawatan juga dapat dilakukan dengan pihak
Klinik untuk mengahsilkan kerja sama yang saling menguntungkan
dimana Klinik dapat menjadi salah satu tempat dilaksanakannya proses
pelatihan Keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelatihan itu sendiri dan
sebagai penyalur tenaga instruksur ataupun peserta.
DAFTAR PUSTAKA

Meyana, Yulanda, Elis., dkk. 2017. Kerjasama Lembaga Pendidikan Dan


Pelatihan Dengan Lembaga Lain Bidang Kejuruan. Jurnal Pendidikan.
Volume: 2 Nomor: 1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015.
Standar Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014. KLINIK
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.93 Th.2015. Rumah Sakit
Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai