Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hampir setiap sekolah, terdapat guru bimbingan konseling (BK). Tetapi
Tidak semua guru BK lulusan program studi bimbingan konseling. Padahal guru
bimbingan dan konseling memiliki tugas yang sama dengan guru bidang studi
lainnya, yaitu meningkatkan mutu pendidikan.
Tujuan bimbingan dan konseling sama dengan tujuan pendidikan nasional,
yaitu mengenal lingkungan, meningkatkan mutu pendidikan serta mampu
merancang masa depan agar menjadi manusia yang hidup bahagia dunia akherat
Peserta didik dikatakan memiliki kemampuan memahami dirinya, jika
mampu menunjukkan kemampuan, kekuatan dan kelemahan, bakat, minat,
karakter pribadi lainnya. Dengan demikian, keberadaan Bimbingan dan konseling
sangat dibutuhkan agar peserta didik mampu mengenal, menerima diri sendiri,
lingkungan secara positif dan dinamis. Supaya mampu mengambil keputusan,
mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif.
Eksistensi guru BK sangat diperlukan, melihat permasalahan yang dihadapi
semakin kompleks, baik lingkup internasional, regional maupun nasional. Dalam
era globalisasi dampak dari itu semua akan sangat berpengaruh terhadap peserta
didik.
Untuk mewujudkan cita-cita yang luhur dan suci ini tidak sedikit rintangan
atau kendala-kendala yang menghalangi. Terutama dengan meningkatnya era
globalisasi yang cukup pesat. Siswa harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan
kemajuan zaman. Dari sinilah siswa akan mengalami berbagai masalah yang
timbul dalam dirinya, baik masalah pendidikan, masalah sosial, masalah pribadi
dan sebagainya. Guru BK setidaknya lebih memahami bagaimana penanganan
yang efektif untuk dilakukan kepada peserta didiknya. Karena itu dalam makalah
yang cukup singkat ini akan di paparkan pola BK 17 sebagai upaya
menanggulangi berbagai masalah yang semakin kompleks itu, serta mewujudkan
cita-cita pendidikan tersebut di atas.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola umum BK 17 ?
2. Bidang-bidang bimbingan konseling ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pola umum BK 17
2. Mengetahui bidang-bidang bimbingan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bimbingan Konseling (BK Pola 17)

Pola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan “BK Pola
17”. Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat 17 (tujuh belas) butir pokok
yang amat perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di
sekolah.
Pola umum bimbingan konseling meliputi keseluruhan kegiatan bimbingan
konseling yang mencakup bidang-bidang bimbingan, jenis-jenis layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan konselih. Seluruh kegiatan bimbingan konseling
di sekolah ditujukan terhadap seluruh peserta didik (siswa) yang secara langsung
menjadi tanggungjawab guru pembimbing atau guru kelas. Pelayanan bimbingan
konseling di sekolah dilaksanakan secara terprogram, teratur dan berkelanjutan.
Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud nyata dari
diselenggarakannya kegiatan bimbingan konseling di sekolah. Pola umum
tersebut dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:
a. Kegiatan bimbingan konseling (BK) secara menyeluruh meliputi empat
bidang bimbingan, yaitu (1) bimbingan pribadi, (2) bimbingan sosial, (3)
bimbingan belajar dan (4) bimbingan karier.
b. Kegiatan BK dalam keempat bidang bimbingan diselenggarakan melalui
tujuh jenis layanan (1) Layanan orientasi, (2) layanan penempatan dan
penyaluran, (3) layanan konseling perorangan, (4) layanan konseling
kelompok, (5) layanan informasi, (6) layanan pembelajaran, dan (7) layanan
bimbingan kelompok..
c. Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu diselenggarakan lima kegiatan
pendukung, yaitu (1) instrumentasi bimbingan konseling, (2) himpunan data,
(3) konferensi kasus, (4) kunjungan rumah dan (5) alih tangan kasus.
d. Semua kegiatan BK tersebut didasari oleh satu pemahaman yang menyeluruh
dan terpadu tentang wawasan BK yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi,
prinsip dan asas-asas BK.

3
Uraian berikut ini akan menjelaskan pengertian bidang-bidang bimbingan
konseling, jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukung
bimbingan konseling.
B. Bidang-bidang bimbingan konseling
Pelayanan bimbingan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang
sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu pelayanan bimbingan
konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan
peserta didik.
a. Bidang bimbingan pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan konseling
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi
pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangan.
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
6) Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang diambil
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
b. Bidang bimbingan sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan konseling di
sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya.
Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut:

4
1) Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui lisan maupun
tulisan.
2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik
di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
3) Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan
teman sebaya.
4) Pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan.
5) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi.
6) Orientasi tentang hidup berkeluarga.
c. Bidang Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan konseling membantu
peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar.
2) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri atau
kelompok.
3) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah.
4) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya
yang di lingkungan sekitar dan masyarakat.
5) Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Bidang bimbingan karier
Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan konseling ditujukan
untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan
karier. Bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
1) Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BK pola 17 mempunyai tujuh layanan, sehingga tidak terkesan sebagai
“rumah sakit jiwa siswa”. Artinya tidak selamanya siswa yang masuk BK
mengalami permasalahan berat/ pengacau sekolah tetapi BK pola 17 juga menjadi
bahan informasi bagi siswa untuk memperolah pendidikan.
Karena itu, BK pola 17 sangat efektif untuk dilaksanakan di setiap sekolah,
dan kalau perlu ditingkatkan, sehingga anak didik memperoleh pelayanan yang
terbaik.
B. Saran
Saran saya dengan adanya makalah ini para mahasiswa(i) dapat menjadikan
bahan pembelajaran mengenai Pola Umum BK di Sekolah serta dapat menjadi
bahan referensi bagi yang lainnya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati
penulis mohon Saran dan kritik demi kesempurnaan makalah sehingga akan lebih
bermanfaat kontribusinya bagi hazanah keilmuan.
Wallahu a’lam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Priyatno Maranti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta,


1999
Tim Penyusun, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Medan: UNIMED
Press, 2002
Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Pres, 2002

Anda mungkin juga menyukai