Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cici Rayagura Rahmatillah

NIM : 4101419022

Resume Bab 1 Pendahuluan dan Unnes Berwawasan Konservasi

A. Konsep Dasar Lingkungan


Menurut Martopo dan Gunawan (1996), istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh
Ernest Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1969. Ekologi berasal dari kata
“Oikos” yang berarti “rumah”, dan “logos” yang berarti telprotestaaah atau “ilmu”. Dengan
demikian ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
B. Pengertian Konservasi
Istilah “Konservasi “berasal dari kata bahasa Inggris yaitu “conservation”, diartikan
sebagai upaya memelihara milik kita dan menggunakan milik tersebut secara bijaksana.
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang
dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Konservasi juga dapat dipandang dari segi
ekonomi dan ekologi. Konservasi dari segi ekonomi adalah usaha mengalokasikan sumber
daya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi
sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Konservasi dalam pengertian
sekarang, sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana).
C. Ruang Lingkup Pendidikan Konservasi
Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit
penduduk (mahasiswa), tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan
memperhatikan generasi masa mendatang. Tujuan mata kuliah Pendidikan Konservasi
adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran
mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada
akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
D. Landasan Filosofis dan Yuridis tentang Konservasi
a) Landasan Filosofis
Sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati memiliki manfaat yang tidak ternilai
bagi kehidupan manusia baik yang dirasakan secara langsung maupu tidak langsung, antara
lain menyediakan kebutuhan pangan, sandang, dan bangunan, sebagia sumberdaya genetik,
manfaat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai pengatur tata air,
manfaat terhadap iklim, dan lingkungan yang sehat. Mengingat sifatnta yang tidak dapat
diganti dan mempunyai kedudukan serta perannya yang vital bagi kehidupan manusia,
upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya merupakan kewajiban mutlak
bagi semua pihak.
b) Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
D. Unnes sebagai Universitas Berwawasan Konservasi
Unnes telah menetapkan diri menjadi Universitas Konservasi pada tanggal 12 Maret
2010 yang disaksikan Menteri Pendidikan Prof. Dr. Muh. Nur. (Rahayuningsih et al 2011).
Naskah akademik tahun 2009 dan Peraturan Rektor No.22 Tahun 2012 Setelah dideklarasi
menjelaskan bahwa Universitas Konservasi adalah universitas yang dalam pelaksanaan
tridharma PT nya mengacu kepada prinsip-prinsip konservasi yang meliputi perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari SDA dan seni budaya serta berwawasan ramah
lingkungan. Tujuh pilar Universitas Konservasi untuk mendukung keterlaksanaan
keberlanjutan program-program yang sudah dan akan dilakukan yaitu 1) Konservasi
Biodiversitas; 2) Arsitekstur hijau dan transportasi ramah lingkungan; 3) Kebijakan nir
kertas; 4) Energi bersih; 5) Pengelolaan limbah; 6) Konservasi seni dan budaya; 7)
Kaderisasi konservasi.
Secara yuridis, penyelenggaraan program “Unnes sebagai Universitas Konservasi”
didukung juga oleh Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, PP No. 7
Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, PP No. 8 Tahun 1999
tentang Pemanfaatan jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, UU No. 11 tahun 2013 tentang
Protokol Nagoya (akses sumberdaya genetik dan pembagian keuntungan yang adil dan
seimbang yang timbul dari pemanfaatannya atas konvensi keanekaragaman hayati), dan UU
No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, dan Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Dalam perjalanan Pembanguna berkelanjutan pemerintah memiliki program SDGs
(Suistanable Development Goals) 2016-2030. Upaya pencapaian program SDGs yang
relevan dengan mandat UNNES adalah 1) Menghapus kelaparan dan mewujudkan pertanian
berkelanjutan; 2) Kesehatan ntuk semua umur; 3) Pendidikan yang berkualitas dan merata;
4) Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan remaja perempuan; 5)
Ketersediaan air minum dan sanitasi untuk semu; 6) Energi untuk semua; 7) Pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan lapangan kerja yang layak; 8) Pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan; 9) Melawan perubahan iklim dan dampaknya; 10) Melindungi dan
merestorasi ekosistem dan perlindungan hutan; 11) Mewujudkan masyarakat yang damai
tanpa kekerasan, pemerintahan yang akuntabel, antikorupsi dan non-deskriminasi; 12) Kerja
sama Internasional yang makin kuat.
Nilai dan karakter unggul UNNES adalah inspriratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif,
sportif, jujur, adil, bebas dari narkoba, pergaulan bebas serta plagiasi, dan cinta tanah air.
E. Unnes Berwawasan Konservasi Hingga Tahun 2040
• Tujuan dan arah pengembangan Unnes 2016-2020 adalah menjadi Institusi Mandiri
Bereputasi Regional ASEAN Berwawasan Konservasi sebagai acuan menuju
reputasi Internasional.
• Arah dan pengembangan Unnes berwawasan konservasi pada periode 2021-2025
adalah terwujudnya kampus yang berperadapan unggul, berbudaya luhur, dan
kampus hijau mandiri.
• Arah dan pengembangan Unnes berwawasan konservasi pada periode 2026-2030
adalah tmewujudkan kampus berbudaya luhur.
• Pada periode 2031-2040, arah pengembangan Unnes berwawasan konservasi
konsisten seperti periode sebelumnya, yakni terwujudnya kampus yang
berperadapan unggul, berbudaya luhur, dan kampus hijau mandiri.
Unnes tahun 2040 dirancang menjadi pusat pengembangan keilmuan yang menjadi
rujukan dan tempat interaksi dosen, staf kependidikan dan mahasiswa yang berasal dari
berbagai negara dalam berbagai program dan kegiatan (RENIP UNNES 2017). Dalam
pengembangan keilmuannya UNNES mengutamakan lingkup kajian yang sesuia pilar
konservasi UNNES yaitu :
1) Nilai dan karakter;
2) Seni dan budaya;
3) Sumberdaya alam dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai