Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

PRAKTIKUM PILOT PLANT

MODUL : Reaktor Tangki Berpengaduk (Stirred Tank)


PEMBIMBING : Dr. Shoerya Shoelarta, LRSC., MT.

Oleh :
Kelompok : IV
Nama : 1. Hanif 171424013
2. Hikmah Budiarti 171424014
3. Isma Nur Azizah 171424015
Kelas : 3A - Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reaksi kimia dapat dilakukan dalam berbagai alat, seperti misalnya stirred tank
reactor, tubular reactor, packed bed reactor, fixed & moving bed reactor atau fluidized
reactor. Berdasarkan modus operasinya, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi
secara batch dan reaksi secara kontinyu. Sedangkan berdasarkan jenis fasa yang bereaksi,
reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi homogen dan reaksi heterogen.
Stired Tank Reactor (reaktor tangki berpengaduk) dalam industri kimia umumnya
digunakan untuk reaksi-reaksi batch “tumpak” dalam skala kecil. Dalam praktikum ini,
mahasiswa akan mempelajari teknik reaksi kimia, teknik pengadukan dan juga proses
perpindahan panas dalam suatu tangki berjaket secara unsteady state menggunakan media
pemanas air panas bertekanan. Meskipun media pemanas pada reaktor tangki ini
menggunakan air panas, dimana biasanya suhunya hanya akan mencapai dibawah 100oC,
akan tetapi pada sistem pemanasan yang digunakan dalam rektor ini bisa mencapai suhu
lebih kurang 125oC. Hal ini bisa dicapai karena air panas yang digunakan adalah air
dingin yang dicampur secara langsung dengan steam bertekanan sehingga air panas yang
ada dalam sistem pemanas bisa mencapai tekanan tinggi dengan suhu yang lebih tinggi
dari 100oC.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Memahami fungsi alat reaktor tangki berpengaduk dengan sistem
pemanas air bertekanan.
2. Memahami proses perpindahan panas di dalam tangki berpengaduk
berjaket, yang tergolong kelompok proses unsteady state.
3. Menghitung perpindahan panas pada tangki dengan memberikan
variasi putaran pengaduk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stirred Tank Reaktor


Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.  Reaktor kimia
adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung
reaksi sampai ukuran yang besar seperti reaktor skala industri. Reaktor CSTR beroperasi
pada kondisi steady state dan mudah dalam kontrol temperatur, tetapi waktu tinggal
reaktan dalam reaktor ditentukan oleh laju alir dari feed masuk dan keluar, maka waktu
tinggal sangat terbatas. Reaktor tangki berpengaduk yang ideal beroperasi secara
isotermal pada kecepatan alir yang konstan. (Smith, 1981).
Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) atau Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
(RATB) merupakan salah satu jenis reaktor yang umumnya berbentuk bejana dan bekerja
secara kontinyu. Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) banyak digunakan untuk
reaksi-reaksi homogen fase cair tanpa katalis maupun dengan katalis. (Purwanti, 2009).

Gambar 1. Tangki berjaket dan berpengaduk


(Sumber : Enviroblog.com)
Alat stirred tank reactor ini terdiri dari tangki silindri mendekati bulat/spherical
yang dilengkapi dengan agitator „pengaduk‟. Tangki ini digunakan untuk pemanasan atau
pendinginan, dipakai jaket sehingga air panas atau air dingin dapat dialirkan
(dipindahkan). Pengadukan dipakai dalam berbagai aplikasi, misalnya, untuk
mereaksikan reaktan – reaktan, dispersi suatu zat terlarut dalam suatu larutan oleh pelarut,
penyatuan dua cairan yang dapat dicampur, produksi slurry dari padatan halus didalam
suatu cairan, pengadukan suatu cairan homogen untuk meningkatkan heat transfer ke
cairan. Peralatan pengaduk mempunyai berbagai macam variasi menurut aplikasinya.

Gambar 2. Jenis-Jenis Impeller


(Sumber : Enviroblog.com)

1) Axial flow impeler untuk cairan viskositas sedang yang memerlukan gerakan
cepat.
2) Flat blade turbine yang menghjasilkan aliran turbulen pada arah radial, tetapi
memerlukan power yang lebih besar.
3) Turbin untuk pengadukan yang merata sekali.
4) Anchor impeller untuk tingkat turbulensi rendah dan efektif digunakan untuk
tangki yang dipanaskan atau didinginkan dengan jaket.
5) Helical impeller untuk pengadukan padat cair atau untuk mengadauk pasta,
lumpur, atau adonan.

2.2 Mekanisme CSTR


Reaktan diumpankan ke dalam suatu tangki berpengaduk bersama dengan bahan
baku, kemudian akan dilakukan pengadukan dengan perangkat pengaduk dan
menghasilkan produk. Pada reaktor ini pengaduk dirancang sesuai dengan bahan yang
akan diaduk, sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi
berlangsung secara optimal.

Biasanya untuk mendapatkan konversi yang besar maka reaktor disusun secara
seri dan dilengkapi dengan pemanas. Reaktor berpengaduk sebenarnya sama dengan
rekator batch namun yang membedakannya adalah pada reaktor ini dilengkapi dengan
pengaduk.
2.3 Perpindahan Panas

Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket pada
praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang sering kita
jumpai. Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap (unsteady
state). Jadi koefesien perpindahan panas (U) tidak dapat digunakan dalam persamaan
Fourier, yaitu Q = U.A.ΔT. Persamaan Fourier tersebut hanya bisa digunakan bila tangki
beroperasi secara sinambung/steady state. Dalam semua kasus, laju total perpindahan
panas dapat diekspresikan dalam bentuk daya gerak penurunan temperatur dan
hambatan.

Persamaan Fourier
Q = U . A . (T1 – T2)
Dimana:
Q = laju perpindahan panas ;
T1 = temperatur pada titik 1 ;
T2 = temperatur pada titik 2 ;
U = koefisien keseluruhan perpindahan panas ;
A = luas permukaan yang dilalui panas.

Untuk reaktor berjaket atau berkoil, Koefisien Perpindahan Kalor Keseluruhan /


Overall Heat Transfer Coefficient dapat dihitung sebagai berikut:

dimana α dan αs adalah koefisien koefisien perpindahan kalor proses dan sisi servis.

Resistansi klerak pada sisi servis , l/αf, akan di dapatkan di Tabel 2.5.1. dan 2.5.2..
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
 Alat reaktor tangki berpengaduk

Gambar 3.1 Skema Peralatan Tangki Berpengaduk


 Ember 1 buah
 Selang
 Tachometer
 Thermometer Infrared Laser
 Thermocouple
3.1.2 Bahan
 Air 70 Liter
 Steam

3.2 Prosedur Percobaan


A. Membuka valve V5 untuk mengalirkan air pendingin ke condenser dan
memastikan
valve V2 dan V3 dalamkeadaan tertutup. Start Up
B. Melakukan pengaliran air dingin ke dalam sistem pemanas dengan cara sebagai
berikut:
1) Membuka katup air baku, V1 1 putaran, agar air baku mengalir ke bagian jaket
tangki .
2) Menyalakan pompa sirkulasi P1 dengan menekan tombol tanda hijau pada panel.
3) Membuka katup manual steam/kukus, V4 antara 1 – 2 putaran tergantung jumlah
unit
operasi lain yang memakai steam

C. Melakukan pengisian tangki dengan reaktor dengan bahan cara sebagai berikut:
1) Membuka lobang umpan / feed in pada bagian atas tangki untuk memasukkan
Air Baku ke dalam tangki. Buka secara hati hati dengan membuka baut baut
secara bersamaan. (konsultasikan dengan pembimbing)
2) Memasukkan reaktan/air/padatan untuk diekstraksi ke dalam tangki sesuai
petunjuk pembimbing. Sebaiknya tutup lobang umpan.
3) Menyalakan motor pengaduk dan atur RPM terendah dahulu misal 10 dengan
memutar handel dekat motor dan uku menggunakan tachometer.

D. Pengaturan / pengendalian suhu Suhu reaktan di dalam reaktor dikendalikan


menggunakan Panel Kendali 1 (kiri) dan suhu air pemanas menggunakan Panel
Kendali 2 (kanan) ikuti prosesdur pengaturuan SET POINT, KONFIGURASI dan
TRUKTUR SIRKUIT seperti ditunjukkan pembimbing. Strategi pengendalian
yang digunakan adalah CASCADE seperti ditunjukan gambar 2. dimana
Pengendali Utama (panel 1) akan diperbaiki oleh Pengendali Pembantu (panel 2).
Keluaran pengendali gabungan serial ini akan berupa variabel manipulatif yang
akan membuka dan menutup 3 katup kendali untuk steam, air baku dan overflow
secara bersama (consecutive) sesuai SET POINT dan KONFIGURASI.

3.3 Keselamatan Kerja


Gunakan selalu pelindung kepala, sepatu keselamatan kerja, sarung tangan, dan kacamata.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Run 1 (Kecepatan Putar = 73.6 RPM)

Volume Kecepatan Waktu T Air T Air T ΔP Laju Alir


Air Putar (menit) Panas Panas Reaktan Pompa Air
Tangki (rpm) Masuk Keluar dalam (bar) Pemanas
(L) Jaket Jaket Reaktor (kg/h)
(°C) (°C) (°C)
0 30 29.8 29.12 1 60000
10 29.4 29.2 29.3 0.9 54000
20 29.2 26.7 29 0.85 51000
30 31 30.7 30 0.9 54000
75 73.6 40 30.4 29.2 31.8 0.9 54000
50 30.9 30.7 30.8 0.9 54000
60 34.5 34.2 32 0.9 54000

4.1.2 Run 2 (Tanpa Pengaduk)

Volume Kecepatan Waktu T Air T Air T ΔP Laju Alir


Air Putar (menit) Panas Panas Reaktan Pompa Air
Tangki (rpm) Masuk Keluar dalam (bar) Pemanas
(L) Jaket Jaket Reaktor (kg/h)
(°C) (°C) (°C)
0 29.8 29 29.4 0.9 54000
10 29 27 29.9 0.9 54000
- 20 30 29.6 29.8 0.9 54000
30 29.2 28.3 29.6 0.9 54000
75 40 30.1 29.3 29.5 0.9 54000
50 30 29 29.6 0.85 51000
60 30.4 29.7 30 0.8 48000

4.2 Pengolahan Data


Cp air = 4,2 kJ/kg.K Koefisien perpindahan panas (U) =
310 W/m2 K
Diameter (D) = 1.14 m Luas Permukaan (A) = 1.02 m2
m Air = 75 kg
 Rumus Kalor Pemanas
𝑸 = 𝑼 × 𝑨 × 𝜟Tjaket
 Rumus Kalor Tangki
𝑸 = 𝒎 × 𝑪𝒑 × 𝜟𝑻reaktan
 Efisiensi Perpindahan Panas
Q yang diterima
η= . 100%
Q yang dilepas

4.2.1 Run 1 (Kecepatan Putar = 73.6 RPM)

Volume Kecepatan ΔT Jaket Q ΔT Q Q Efisiensi


Air Putar (K) Pemanas Reaktan Tangki Tangki (%)
Tangki (rpm) (Watt) (K) (kJ) (Watt)
(L)
0.2 63.24
0.2 63.24
2.5 790.5
0.3 94.86
2.88 907200 252 16.26
75 73.6 1.2 379.44
0.2 63.24
0.3 94.86
Overall 4.9 1549.38

4.2.2 Run 2 (Tanpa Pengadukan)

Volume Kecepatan ΔT Jaket Q ΔT Q Q Efisiensi


Air Putar (K) Pemanas Reaktan Tangki Tangki (%)
Tangki (rpm) (Watt) (K) (kJ) (Watt)
(L)
0.8 252.96
2 632.4
- 0.4 126.48
0.9 284.58
0.6 189000 52.5 2.51
75 0.8 252.96
1 316.2
0.7 221.34
Overall 6.6 2086.92
BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

5.1 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan proses perpindahan panas fluida yang terjadi dalam
tangki dibantu dengan pengaduk/agitator. Pemanas berupa air panas yang dialirkan pada
jaket tangki. Air panas dalam jaket dihasilkan dari pencampuran antara air dengan steam.
Sehingga ada perbedaan temperature ketika masuk dan keluar jaket. Temperature masuk j
aket lebih tinggi dibandingkan dengan keluar jaket, karena fluida saat menuju jaket, ada p
enambahan panas dari steam yang dialirkan. Berdasarkan teori, semakin lama waktu, tem
perature semakin meningkat seiring bertambahnya panas yang terakumulasi.
Praktikum dilakukan sebanyak 2 run dengan membandingkan perpindahan panas
yang terjadi dengan pengadukan dan tanpa pengadukan. Run 1 menggunakan pengaduk
dengan kecepatan 73.6 RPM dan Run 2 tanpa pengadukan. Fluida yang digunakan adalah
air. Praktikum dilakukan selama 60 menit setiap run dengan interval pengambilan data
setiap 10 menit. Proses perpindahan panas fluida dapat ditinjau dari nilai kalor pemanas
dan kalor reaktan sehingga didapatkan nilai efisiensi pemanas/ perpindahan panas.
Pada run 1, nilai kalor pemanas yang diperoleh sebesar 1549.38 watt dan nilai
kalor reaktan sebesar 252 watt sehingga didapatkan nilai efisiensi perpindahan panas
sebesar 16.26 %. Sedangkan pada run 2, nilai kalor pemanas yang diperoleh sebesar
2086.92 watt dan nilai kalor reaktan sebesar 52.5 watt sehingga didapatkan nilai efisiensi
perpindahan panas sebesar 2.51 %. Pada data yang diperoleh semakin lama waktu, temper
ature air pemanas hanya meningkat sedikit, tidak terjadi akumulasi pertambahan panas
yang signifikan sehingga suhu reaktan dalam reactor hanya meningkat sedikit, akibatnya
efisiensi pada kedua run memiliki nilai yang kecil. Hal ini dapat dikarenakan steam yang
diberikan terlalu kecil Sesuai dengan teori, efisiensi run 1 ( dengan pengadukan ) lebih
besar dari run 2 ( tanpa pengadukan ). Hal ini terjadi karena pengadukan menyebabkan
panas didalam tangki tersebar lebih cepat dan merata,
Perlu diperhatikan beberapa faktor, seperti aliran steam. Pada praktikum ini
supply steam yang masuk tidak stabil dikarenakan steam dari boiler terbagi ke alat-alat
lain dan menganggu laju alir pemanasan sehingga mempengaruhi hasil akhir yang
diperoleh.
5.2 Kesimpulan

1. Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) digunakan sebagai tangki pengaduk dan
pencampuran sebuah produk dengan proses pemanasan, air pemanas yang dilewatkan
pada jaket diluar reactor. Suhu pemanasan pada CSTR dijaga pada suhu kerja tertentu
sehingga diperoleh campuran produk yang tercampur secara sempurna.
2. Perpindahan panas dari pemanas jaket ke tangki berpengaduk ditandai dengan
terjadinya penurunan temperatur pada air keluar jaket.
3. Efesiensi perpindahan panas pada pengadukan 73.6 rpm adalah 16.26% sedangkan
efisiensi tanpa pengadukan adalah 2.51%.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanti, A. 2009. Pemanfaatan Metoda Newton-Raphson dalam Perancangan Reaktor Alir


Tangki Berpengaduk’, 2, pp. 185–193.
Shoelarta, Shoerya. dkk. 2017. “Petunjuk Praktikum Reaktor Tangki Berpengaduk”.
Bandung: Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Smith, J M., Vanness H C. 1981. Chemical Engineering Kinetics, 3rd Edition. Singapore :
McGraw-Hill Book Company Inc.
LAMPIRAN

 Lampiran Perhitungan

1. Variasi 1 (RPM 73.6)

- Kalor Pemanas
Q = U x A x ΔTjaket
Contoh Perhitungan pada t = 0 menit t = 10 menit
Q0 = (310 W/m2K)(1.02 m2)(2 K) Q10 =63.24 Watt
Q0 = 63.24 Watt
t = 20 menit t = 30 menit
Q20 = 790.5 Watt Q30 = 94.86 Watt
t = 40 menit t = 50 menit
Q40 = 379.44 Watt Q50 = 63.24 Watt
t = 60 menit
Q60 = 94.86 Watt
Overall
Qpemanas = Q0 + Q10 + Q20 + Q30 + Q40 + Q50 + Q60
Qpemanas = 1549.38 Watt

- Kalor Tangki
Qtangki = m x Cp x ΔTreaktan
Qtangki = (75 kg)(4200 J/kg K)(2.88 K)
Qtangki = 907200 Joule
Qtangki = 252 Watt

-Efisiensi
Q yang diterima
η= . 100%
Q yang dilepas
252
η= 100 %=16.26 %
1549.38
2. Variasi 2 (Tanpa Pengadukan)

- Kalor Pemanas
Q = U x A x ΔTjaket
Contoh Perhitungan pada t = 0 menit t = 10 menit
Q0 = (310 W/m2K)(1.02 m2)(0.8K) Q10 =632.4 Watt
Q0 = 252.96 Watt
t = 20 menit t = 30 menit
Q20 = 126.48 Watt Q30 = 284.58 Watt
t = 40 menit t = 50 menit
Q40 = 252.96 Watt Q50 = 316.2 Watt
t = 60 menit
Q60 = 221.34 Watt
Overall
Qpemanas = Q0 + Q10 + Q20 + Q30 + Q40 + Q50 + Q60
Qpemanas = 2086.92 Watt

- Kalor Tangki
Qtangki = m x Cp x ΔTreaktan
Qtangki = (75 kg)(4200 J/kg K)(0.6 K)
Qtangki = 189000 Joule
Qtangki = 52.5 Watt

-Efisiensi
Q yang diterima
η= . 100%
Q yang dilepas
52.5
η= 100 %=2.51%
189000

Anda mungkin juga menyukai