CSTR KEL 4 Dah Beres
CSTR KEL 4 Dah Beres
Oleh :
Kelompok : IV
Nama : 1. Hanif 171424013
2. Hikmah Budiarti 171424014
3. Isma Nur Azizah 171424015
Kelas : 3A - Teknik Kimia Produksi Bersih
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1) Axial flow impeler untuk cairan viskositas sedang yang memerlukan gerakan
cepat.
2) Flat blade turbine yang menghjasilkan aliran turbulen pada arah radial, tetapi
memerlukan power yang lebih besar.
3) Turbin untuk pengadukan yang merata sekali.
4) Anchor impeller untuk tingkat turbulensi rendah dan efektif digunakan untuk
tangki yang dipanaskan atau didinginkan dengan jaket.
5) Helical impeller untuk pengadukan padat cair atau untuk mengadauk pasta,
lumpur, atau adonan.
Biasanya untuk mendapatkan konversi yang besar maka reaktor disusun secara
seri dan dilengkapi dengan pemanas. Reaktor berpengaduk sebenarnya sama dengan
rekator batch namun yang membedakannya adalah pada reaktor ini dilengkapi dengan
pengaduk.
2.3 Perpindahan Panas
Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket pada
praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang sering kita
jumpai. Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap (unsteady
state). Jadi koefesien perpindahan panas (U) tidak dapat digunakan dalam persamaan
Fourier, yaitu Q = U.A.ΔT. Persamaan Fourier tersebut hanya bisa digunakan bila tangki
beroperasi secara sinambung/steady state. Dalam semua kasus, laju total perpindahan
panas dapat diekspresikan dalam bentuk daya gerak penurunan temperatur dan
hambatan.
Persamaan Fourier
Q = U . A . (T1 – T2)
Dimana:
Q = laju perpindahan panas ;
T1 = temperatur pada titik 1 ;
T2 = temperatur pada titik 2 ;
U = koefisien keseluruhan perpindahan panas ;
A = luas permukaan yang dilalui panas.
dimana α dan αs adalah koefisien koefisien perpindahan kalor proses dan sisi servis.
Resistansi klerak pada sisi servis , l/αf, akan di dapatkan di Tabel 2.5.1. dan 2.5.2..
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
C. Melakukan pengisian tangki dengan reaktor dengan bahan cara sebagai berikut:
1) Membuka lobang umpan / feed in pada bagian atas tangki untuk memasukkan
Air Baku ke dalam tangki. Buka secara hati hati dengan membuka baut baut
secara bersamaan. (konsultasikan dengan pembimbing)
2) Memasukkan reaktan/air/padatan untuk diekstraksi ke dalam tangki sesuai
petunjuk pembimbing. Sebaiknya tutup lobang umpan.
3) Menyalakan motor pengaduk dan atur RPM terendah dahulu misal 10 dengan
memutar handel dekat motor dan uku menggunakan tachometer.
5.1 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan proses perpindahan panas fluida yang terjadi dalam
tangki dibantu dengan pengaduk/agitator. Pemanas berupa air panas yang dialirkan pada
jaket tangki. Air panas dalam jaket dihasilkan dari pencampuran antara air dengan steam.
Sehingga ada perbedaan temperature ketika masuk dan keluar jaket. Temperature masuk j
aket lebih tinggi dibandingkan dengan keluar jaket, karena fluida saat menuju jaket, ada p
enambahan panas dari steam yang dialirkan. Berdasarkan teori, semakin lama waktu, tem
perature semakin meningkat seiring bertambahnya panas yang terakumulasi.
Praktikum dilakukan sebanyak 2 run dengan membandingkan perpindahan panas
yang terjadi dengan pengadukan dan tanpa pengadukan. Run 1 menggunakan pengaduk
dengan kecepatan 73.6 RPM dan Run 2 tanpa pengadukan. Fluida yang digunakan adalah
air. Praktikum dilakukan selama 60 menit setiap run dengan interval pengambilan data
setiap 10 menit. Proses perpindahan panas fluida dapat ditinjau dari nilai kalor pemanas
dan kalor reaktan sehingga didapatkan nilai efisiensi pemanas/ perpindahan panas.
Pada run 1, nilai kalor pemanas yang diperoleh sebesar 1549.38 watt dan nilai
kalor reaktan sebesar 252 watt sehingga didapatkan nilai efisiensi perpindahan panas
sebesar 16.26 %. Sedangkan pada run 2, nilai kalor pemanas yang diperoleh sebesar
2086.92 watt dan nilai kalor reaktan sebesar 52.5 watt sehingga didapatkan nilai efisiensi
perpindahan panas sebesar 2.51 %. Pada data yang diperoleh semakin lama waktu, temper
ature air pemanas hanya meningkat sedikit, tidak terjadi akumulasi pertambahan panas
yang signifikan sehingga suhu reaktan dalam reactor hanya meningkat sedikit, akibatnya
efisiensi pada kedua run memiliki nilai yang kecil. Hal ini dapat dikarenakan steam yang
diberikan terlalu kecil Sesuai dengan teori, efisiensi run 1 ( dengan pengadukan ) lebih
besar dari run 2 ( tanpa pengadukan ). Hal ini terjadi karena pengadukan menyebabkan
panas didalam tangki tersebar lebih cepat dan merata,
Perlu diperhatikan beberapa faktor, seperti aliran steam. Pada praktikum ini
supply steam yang masuk tidak stabil dikarenakan steam dari boiler terbagi ke alat-alat
lain dan menganggu laju alir pemanasan sehingga mempengaruhi hasil akhir yang
diperoleh.
5.2 Kesimpulan
1. Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) digunakan sebagai tangki pengaduk dan
pencampuran sebuah produk dengan proses pemanasan, air pemanas yang dilewatkan
pada jaket diluar reactor. Suhu pemanasan pada CSTR dijaga pada suhu kerja tertentu
sehingga diperoleh campuran produk yang tercampur secara sempurna.
2. Perpindahan panas dari pemanas jaket ke tangki berpengaduk ditandai dengan
terjadinya penurunan temperatur pada air keluar jaket.
3. Efesiensi perpindahan panas pada pengadukan 73.6 rpm adalah 16.26% sedangkan
efisiensi tanpa pengadukan adalah 2.51%.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Perhitungan
- Kalor Pemanas
Q = U x A x ΔTjaket
Contoh Perhitungan pada t = 0 menit t = 10 menit
Q0 = (310 W/m2K)(1.02 m2)(2 K) Q10 =63.24 Watt
Q0 = 63.24 Watt
t = 20 menit t = 30 menit
Q20 = 790.5 Watt Q30 = 94.86 Watt
t = 40 menit t = 50 menit
Q40 = 379.44 Watt Q50 = 63.24 Watt
t = 60 menit
Q60 = 94.86 Watt
Overall
Qpemanas = Q0 + Q10 + Q20 + Q30 + Q40 + Q50 + Q60
Qpemanas = 1549.38 Watt
- Kalor Tangki
Qtangki = m x Cp x ΔTreaktan
Qtangki = (75 kg)(4200 J/kg K)(2.88 K)
Qtangki = 907200 Joule
Qtangki = 252 Watt
-Efisiensi
Q yang diterima
η= . 100%
Q yang dilepas
252
η= 100 %=16.26 %
1549.38
2. Variasi 2 (Tanpa Pengadukan)
- Kalor Pemanas
Q = U x A x ΔTjaket
Contoh Perhitungan pada t = 0 menit t = 10 menit
Q0 = (310 W/m2K)(1.02 m2)(0.8K) Q10 =632.4 Watt
Q0 = 252.96 Watt
t = 20 menit t = 30 menit
Q20 = 126.48 Watt Q30 = 284.58 Watt
t = 40 menit t = 50 menit
Q40 = 252.96 Watt Q50 = 316.2 Watt
t = 60 menit
Q60 = 221.34 Watt
Overall
Qpemanas = Q0 + Q10 + Q20 + Q30 + Q40 + Q50 + Q60
Qpemanas = 2086.92 Watt
- Kalor Tangki
Qtangki = m x Cp x ΔTreaktan
Qtangki = (75 kg)(4200 J/kg K)(0.6 K)
Qtangki = 189000 Joule
Qtangki = 52.5 Watt
-Efisiensi
Q yang diterima
η= . 100%
Q yang dilepas
52.5
η= 100 %=2.51%
189000