Anda di halaman 1dari 7

1. Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah.

Scraper Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode gravitasi t
idak bias dimanfaatkan 30º – 35º, penggunaan scraper dapat menurunkan biaya de
velopment, meningkatkan produksi, dan menurunkan biaya timber. Factor-faktor y
ang mempengaruhi pemilihan scraper ;

1. Sifat Material dan kondisi lantai kerja.


2. Sudut adalah digging angle.
3. Kapasitas scraper dan berat buatan.
4. Type hoist yang digunakan dipengaruhi oleh tempat kerja.

Untuk daerah naik atau turun pengaruhnya terhadap sudut gali, untuk daerah naik
digging angle relative besar dan material yang digali ditarik lebih sedikit, sedangk
an untuk daerah turun digging angle relative kecil dan material yang digali relativ
e besar. Hal-hal yang dibutuhkan untuk menetukan tipe dan ukuran scraper :

1. Kondisi material yang akan dipisahkan berat, basah, kering atau lengket,
ukuran material.
2. Tonage yang diinginkan : perjam pada jarak rata-rata, perjam pada jarak
terjauh, waktu produksi.
3. Kondisi tempat kerja : luas, lebar, panjang front kerja, jarak tempuh rata-rata
dan maksimum, kondisi lantai (kasar, licin), arah angkut material, gardien
lantai kerja (naik-turun).
4. Tenaga yang tersedia: tekanan udara dan listrik.
5. Maksud pemakaian scrafer untuk pekerjaan persiapan, produksi dan pengisian.

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


a. Pekerjaan Development
 Memindahkan broken ore dan waste dari sebuah tunnel, drift, atau
crosscut.;aterial digaru dr permuka kerja menuju kereta atau chute.
 Mengangkut material pada tanjakan - pembuatan shaft atau #in7e yg
miring
b. Produksi
 Digunakan untuk tambang batubara, gravel, bijih logam maupun non
logam.
 Berguna pada top slicing, mucking bijih suatu open stope.
c. Filling
 Menyebarkan isian waste atau menyebarkan waste dan memindahkan
broken ore.
d. Transfer
 Memindahkan bijih pada intermediate level.
e. Mengurangi bahaya hand mucking
 Memindahkan broken ore lebih cepat dan hoist dapat diletakkan pada jarak
yangaman dari permuka kerja.
 Waste juga bisa disebar secara aman.

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


2. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi scraper berdasarkan jumlah drum-
nya
1. Single Drum Hoist
a. Paling kuno dan tdk pernah dgunakan lagi, tercatat pada awal abad 19
dengan mesin 2,5 HP.
b. Konstruksi, sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape,
sebuah mainrape, sebuah shape, sebuah scraper.
c. Cara Kerja
 Dari atas tumpukan broken ore, scraper ditekan ke ba#ah dengan
tenaga buruh.
 Mesin menggulung dan broken ore menuju ore pass.
 Scraper ditarik kembali ke atas broken dengan tenaga buruh
d.
e. Aplikasi cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi sedikit.

Penarikan scraper kembali menuju tumpukan br


oken ore secara manual

Penarik
an scraper kembali menuju tu mpuka
n broken ore secara mekanik.

2. Double Drum Hoist


a. Konstruksi, sebuah motor penggerak, 2 buah drum, sebuah tail rape,
sebuah main rape, sebuah shape, sebuah scrafer.
b. Cara Kerja
 Dari tumpukan broken ore, main rope digulung dan tail rope
dikendurkan (diulur).
 Karena pengaruh gaya berat scraper dan kemiringan blade, maka
scraper mampu masuk ke dalam broken ore dan membawanya menuju
ore pass.

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


 Dari ore pass, main rope dikendurkan dan tail rope digulung.
c. Aplikasi, cocok untuk daerah dimensi sempit dengan produksi besar.
Sangat luas digunakan untuk mengatasi kelemahan single drum hoist,
dimensi stope sempit, produksi besar, membuat bukaan yang sempit
(tunneling) dengan kemajuan cepat.

3. Tree Drum Hoist


a. Konstruksi sebuah motor penggerak, 3 buah drum, 3 buah rope, 2 buah
tail rope, 2 buah toil shafe, sebuah scaper.
b. Cara Kerja
Seperti double drum hoist, perbedaannya scraper dapat diarahkan
kesepanjang permuka kerja dengan mengatur tegangan tail rope.
c. Aplikasi
 Mengatasi kelemahan double drum hoist.
 Dimensi stope luas, produksi besar (room-and-pillar).
 Membuat bukaan dengan dimensi luas, kemajuan cepat.
 Aplikasi lebih luas dibandingkan double drum hoist.

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


3. Cara-cara peletakkan tail sheave pada dinding terowongan
a. Tail sheave harus kuat dilekatkan pada dinding untuk menahan tarikan
hoist ketika scraper menuju tumpukan.
b. Saat menggaru broken ore, tail sheave relatif tidak mendapat beban. Saat
kembali ke tumpukan broken ore, tail sheave mendapat beban terbesar.
c. Pelekatan tail sheave tergantung kondisi lokal timbering, ukuran, dan
bentuk rope, ukuran dan bentuk drift, karakter batuan.
 Eyebolt : untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor,
membongkarnya dengan mengungkit pasak.
 Split eye bolt & wedge : untuk dinding kuat dipasang melalui lubang
bor, membongkarnya dengan pemboran dan peledakan.
 Flexible eye bolt : untuk dinding kuat, dipasang melalui lubang bor,
terdiri 2 socket dengan berbagai panang rope, fleksibel menyesuaikan
arah tarikan scraper.
 Pada opening lebar dipasang sejumlah lubang bor sepanjang
permukaan kerja, eye bolt dapat dipindah-pindahkan sepanjang
permuka kerja.
 Metode lain dengan memasang bentangan kabel sepanjang
permukaan kerja, rantai diletakan diantara dua atau lebih eye bolt.
 Tail sheave diletakkan sepanjang rope pada berbagai tempat
melalui sebuah sling.
 Pin and feather : mirip dengan split eye wedge, tetapi pasak muncul di
permukaan, untuk membongkar dengan mengungkit rantai
menggunakan sebatang besi.
 Eye bold wedge : mirip dengan pin & feather, tetapi pasak terletak di
bawah menyiku, untuk membongkar dengan mengungkit pasak yang

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


muncul di dinding.
 Wedge and socket : terdiri sebuah socket dan pasak yang dilekatkan
pada sheave berupa sebuah rope (fleksibel), membongkar dengan
mengungkit gelang baja pada pasak.
 Timber hook : Baja melengkung dilengkapi pengait dan dikaitkan pada
timber.
 Rope slik : Sebuah rope dengan gelang dikedua ujungnya, sering
digunakan untuk kegiatan slushing pada srift.

4. Siklus perjalanan scraper, dan dimanakah posisi masing-masing siklus


tersebut pada watt meter chart
1. Menggaru diatas tumpukan.
2. Menarik muatan menuju chute, scraper slide, spreading.
3. Kembali kosong menuju tumpukan.
4. Scraper kosong naik ke atas tumpukan.
5. Siap menggali lagi.

Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah


Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah

Anda mungkin juga menyukai