Umur : 49 tahun
Alamat : Kariango
No. RM : 256972
1. Diagnosa Keperawatan
Data subjektif : - Pasien mengatakan dahak susah keluar dan merasa sesak
Data objektif : - Pasien nampak menggunakan otot bantu pernapasan, RR: 28xmenit
Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d pola nafas tidak efektif
2. Dasar Pemikiran
Asma menyebabkan reaksi penyempitan jalan nafas dan peningkatan sekresi pada
saluran nafas yang menyebabkan sesak nafas dan dahak susah keluar, sehingga klien harus
diberikan terapi brokodilator dan juga ekspektoran yang berfungsi untuk melebarkan jalan
nafas dan juga mengencerkan sekret/dahak. Pemberian terapi nebulizer lebih efektif
bereaksi pada saluran nafas dengan mengurangi sesak nafas dan mengencerkan
sekret/dahak.
3. Tindakan Keperawatan
Pemberian terapi nebulizer
4. Persiapan Tindakan
Tahap Prainteraksi
a. Mengecek program terapi
Rasional : menghindari kesalahan pemberian tindakan pada pasien
b. Mencuci tangan
Rasional : mencegah transmisi mikroorganisme
c. Menyiapkan alat berupa:
- set nebulizer
- spuit 5 cc
- aquades
- obat bronkodilator
- bengkok
- tissue
Rasional : mempermudah melakukan tindakan
Tahap Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
Rasional : menjalankan komunikasi terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan
Rasional : agar pasien mengetahui tindakan yang akan dilakukan
c. Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien
Rasional: melaksanakan hak pasien
Tahap Kerja
a. Atur posisi pasien
Rasional: meningkatkan kenyamanan pasien
b. isi nebulizer dengan obat yang dianjurkan dokterndan aquades 4-6 cc, dan pilih tekanan
nebulizer yang sesuai
Rasional: menjaga kelembaban mukosa serta memudahkan cairan menguap menjadi
aerosol
c. Pasangkan masker pada pasien lalu hubungkan alat nebulizer dengan sumber listrik dan
tekan tombol power serta instruksikan pasien menghirup uap yang dihasilkan nebulizer
dan bernapas panjang
Rasional: dengan menghirup uap yang berasal dari nebulizer, akan mempercepat kerja
dari obat yang diberikan
d. Setelah obat yang diberikan telah habis menjadi uap, matikan nebulizer
Rasional: tindakan telah selesai
Tahap Terminasi
Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
Rasional: menjalankan komunikasi terapeutik
Dokumentasi
Catat tindakan yang telah dilakukan pada asuhan keperawatan
Rasional: sebagai dokumentasi tindakan keperawatan
5. Analisa Tindakan
Tujuan dilakukannya nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati peradangan
saluran napas atas, melegakan saluran napas.
Kusyati Eni, dkk. 2001. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium : Keperawatan Dasar.
Jakarta: EGC
Umur : 49 tahun
Alamat : Kariango
No. RM : 256972
1. Diagnosa Keperawatan
2. Dasar Pemikiran
WSD merupakan suatu tindakan drainase intrapleural yang digunakan setelah
prosedur intrathorakal. Satu atau lebih kateter dada dipasang dalam rongga pleura dan
difiksasi ke dinding dada yang kemudian disambung ke sistem drainase.
3. Tindakan Keperawatan
Perawatan WSD
4. Persiapan Tindakan
Tahap Prainteraksi
a. Mengecek program terapi
Rasional : menghindari kesalahan pemberian tindakan pada pasien
b. Mencuci tangan
Rasional : mencegah transmisi mikroorganisme
c. Menyiapkan alat berupa:
- Handscoen bersih dan steril
- Kapas dan kasa steril
- Set angkat jahitan (jika perlu)
- Klem 2 buah
- Betadine
- Alkohol 70%
- Perlak
- Neirbeken
- Gunting plester
- Botol WSD
Rasional : mempermudah melakukan tindakan
Tahap Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
Rasional : menjalankan komunikasi terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan
Rasional : agar pasien mengetahui tindakan yang akan dilakukan
c. Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien
Rasional: melaksanakan hak pasien
Tahap Kerja
a. Pertahankan privasi pasien
Rasional: menjaga kenyamanan pasien
b. Gunakan handscoen bersih
Rasional: mencegah infeksi silang
c. Posisikan pasien:
- Semi fowler untuk pasien pneumothoraks
- High fowler untuk pasien hemothoraks
Rasional: mempertahankan kenyamanan pasien
d. Lepaskan perekat dengan menggunakan pelepas perekat, bersihkan jika ada sisa perekat
Rasional: membersihkan area luka
e. Angkat balutan pertama dengan pinset bersih
Rasional: menerapkan prinsip bersih
f. Cuci tanagn steril
Rasional: mencegah infeksi silang
g. Klem selang dengan klem arteri
Rasional: mencegah masuknya udara
h. Gunakan handscoen steril
Rasional: mencegah infeksi silang
i. Angkat kasa kedua dengan pinset steril
Rasional: menerapkan prinsip steril
j. Bersihkan luka dengan, satu kasa steril untuk satu usapan dan dari area luka menuju
keluar
Rasional: agar kotoran tidak kembali lagi ke tempat yang bersih
k. Berikan salep antiseptik
Rasional: menjaga agar tidak terjadi infeksi
l. Tutup dengan kasa steril
Rasional: mempertahankan prinsip steril
m. Fiksasi luka dengan plester
Rasional: menjaga agar balutan tidak terlepas
n. Rapikan pasien
Rasional: agar pasien merasa nyaman
Tahap Terminasi
Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
Rasional: menjalankan komunikasi terapeutik
Dokumentasi
Catat tindakan yang telah dilakukan pada asuhan keperawatan
Rasional: sebagai dokumentasi tindakan keperawatan
5. Analisa Tindakan
Tujuan dilakukannya perawatan WSD adalah mengeluarkan cairan atau darah, udara dari
rongga pleura dan rongga thorak, mengembalikan tekanan negatif pada rongga pleura,
mengembangkan kembali kolaps paru, dan mengembalikan fungsi paru.
9. Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan di dampingi oleh perawat sesuai dengan SOP.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Aryani, Ratna. 2009. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: Trans Info Media
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika