Widowati
Widowati
Abstract. The principle_work of polyvascular clepsydra water clocks is to make the constant flow
on the last vessel. A viscosity dominated case can influence a liquid flow in this clepsydra, beside
the number of the vessel which build this clepsydra, will influence a constant flow duration. The
increasing the number of the vessel will increase the duration of the constant flow. A case study at
PT Tirta Sidatama is given toverify the principle_work of this clepsydra.
1
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19
serta gaya kekentalan yang menekan pada Sehingga persamaan (3) dapat dituliskan
permukaan luar. Gaya dorong ini adalah, sebagai berikut,
2 p 1 − p2 2
( p1 − p2 ) πr v= ( R −( r )2 )
(1) 4 ηL
berikut akan ditunjukkan gambar gaya (4)
terhadap seunsur fluida kental. Untuk menghitung kecepatan
pengosongan q atau volume fluida yang
melewati sebarang penampang pipa
persatuan waktu dapat diuraikan sebagai
berikut. Volume fluida dV yang melewati
ujung-ujung unsur ini waktu dt ialah v dA
L dt, dengan v adalah kecepatan pada radius
r dan dA ialah luas penampang melintang
Gambar 2. Gaya Terhadap Seunsur pipa. Dengan mengambil rumusan v dari
persamaan (4) dan dA = 2πr dr . Dalam
Silindris Fluida Kental
¿
Mengingat kembali efek viscositas, gaya persamaan (4) nilai r masih dapat
¿
kekentalan dirumuskan sebagai, berubah-ubah, oleh karena itu r =r ,
dv dv sehingga diperoleh,
−ηA =−η . 2 π rL.
dr dr p1 − p2 2 2
dV = ( R −r ) 2 πr dr dt
(2) 4 ηL
dv Volume yang mengalir melewati seluruh
dengan dr
adalah gradien kecepatan penampang lintang diperoleh dengan
pada jarak radial r dari sumbu. Tanda mengintegralkan seluruh unsur antara r =
negatif diberikan karena v berkurang bila r 0 dan r = R.
π ( p1 − p2 ) R
bertambah. 2 2 π R 4 p1 − p 2
q= ∫ ( R −r ) r dr = 8 η L
2 ηL 0
Selanjutnya persamaan (2) diintegralkan
(5)
untuk memperoleh persamaan untuk
¿
kecepatan v , yaitu Rumus ini pertama kali dirumuskan oleh
0 R
p1 −p 2 Poisseuille dan dinamakan hukum
−∫ dv= ∫ r dr Poisseulle. [15].
v
¿ 2 ηL r
¿
2
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)
Ada variasi lain dari jenis inflow di-misalkan ketinggian air mula-mula
clepsydra yaitu sinking bowl clepsydra. ( t=0 ) adalah 1 satuan tinggi.
Inflow clepsydra ini berbentuk mangkuk Karena bejana berbentuk silinder
dengan lubang didasarnya. Sinking bowl maka volume air di dalam bejana adalah
ini ditemukan di India sekitar 400 M. luas alas dikalikan tinggi air dalam bejana.
Karena adanya masalah dengan
V = πR{ 2 yi ( t ) }
aliran air yang tidak tetap, para insinyur B
Cina menemukan jenis polyvascular dengan:
clepsydra. V : Volume dalam bejana
Solusi lain dari masalah laju air ini RB : Jari-jari bejana
adalah menggunakan suatu pelampung
Dalam bejana, debit air dipengaruhi
dalam overflow tank yang berfungsi
oleh volume air dan berapa lama waktu
sebagai stopcock (keran). Pelampung ini
yang diperlukan untuk mengalirkan
mencegah masuknya air apabila ketinggian
volume air tersebut. Debit air yang me-
air meningkat. Begitu pula sebaliknya
ninggalkan bejana dapat dihitung dengan,
membiarkan air masuk apabila ketinggian
dy i ( t )
air menurun. q=πR 2
B dt
4. MODEL MATEMATIKA (6)
Misal terdapat bejana sejumlah N dengan hukum konservasi massa debit air
yang membentuk polyvascular clepsydra. yang meninggalkan pipa sama dengan
Pada dinding masing-masing bejana pada debit air yang memasuki bejana dikurangi
bagian dasarnya melekat sebuah pipa yang debit air yang meninggalkan bejana.
berfungsi untuk mengalirkan air. Mula- Untuk bejana pertama karena tidak ada
mula seluruh bejana penuh terisi air. Selain debit air yang memasuki bejana 1 maka
itu diberikan pula sebuah bejana penam- persamaan untuk bejana 1 dinyatakan
pung yang pada awalnya kosong. Bejana– seperti pada persamaan (7),
bejana tersebut dirangkai seperti pada dy 1 ( t ) πr 4 ρg
p
Gambar 3, πR 2 =− y (t)
B dt 8 ηL 1
dy 1 ( t ) πr 4 ρg
p
=− y (t )
dt 8 πR 2 ηL 1
B
(7)
sedangkan bejana dua dan seterusnya
sampai bejana ke – N persamaannya
dinyatakan seperti pada persamaan (8),
dy 2 ( t ) πr p 4 ρg πr 4 ρg
p
πR 2 = y 1 ( t )− y (t )
B dt 8 ηL 8 ηL 2
(8)
πr 4 ρg
p
s=
Gambar 3. Rangkaian Polyvaskular 8 πR 2 ηL
Clepsydra dengan N Bejana misalkan B , persamaan (7)
dan (8) dapat ditulis dalam persamaan (9)
dan (10),
Misalkan y i ( t ) adalah ketinggian dy 1 ( t )
air pada bejana i pada saat t . Karena =−sy 1 ( t )
dt
mula-mula bejana dalam keadaan penuh,
(9)
3
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19
dy 2 ( t ) ẏ 1 =−sy1
=sy 1 ( t ) −sy 2 ( t )
dt ẏ i=sy i−1 −sy i ,
(10)
(11)
Syarat batas untuk persamaan (9) dan (10)
untuk 2≤i≤N
adalah i y ( 0 )=1 ,i=1,2,... N
Persamaan (9) dapat diselesaikan Persamaan (11) ini dapat dituliskan dalam
secara langsung dan diperoleh solusi bentuk matriks sebagai berikut,
sebagai berikut, ẏ 1 y1
−s 0 . . . 0 0
[ ][ ][ ]
y 1 ( t ) =e−st
ẏ 2 s −s . . . 0 0 y2
Persamaan (10) merupakan persamaan
differensial biasa. Dapat diselesaikan : = : :
dengan menggunakan faktor integral : : :
∫ s dt ẏ N−1 0 0 . . . −s 0 y N −1
e sehingga diperoleh solusi sebagai 0 0 . . . s −s
berikut,
ẏ N yN
y 2 ( t )=( 1+st ) e−st Dengan menggunakan analisa kestabilan
Liapunov dapat ditentukan kestabilan dari
s2 t 2
( ) −st
y 3 t =e 1+ s t+
2 ( ) sistem di atas asalkan nilai s diketahui.
6. STUDI KASUS
dengan menggunakan induksi matematika
y N ( t ) adalah Pada bagian ini akan dibahas studi
diperoleh solusi untuk kasus pada perusahaan air minum PT
sebagai berikut, Sidatama. PT Sidatama adalah perusahaan
2 3 N−1 yang memproduksi air minum murni
( st ) ( st ) ( st )
y N ( t )= 1+st + ( 2! 3!
+ +. .. .. .. . ..+ )
( N−1 ) !
e−st sistem Reverse Osmosis (RO).
dengan
Perusahaan ini memproduksi air
yN ( t ) minum dengan merk be’s. Air minum be’s
Solusi dari ini dapat pula
diproduksi dalam bentuk air minum cup
dituliskan sebagai,
m
dan galon. Dalam studi kasus ini akan
∞
( st )
y N ( t )= e st −
(
m =N m!
∑ e−st
) dibahas produksi air minum be’s dalam
bentuk cup.
Dalam pengisian air ke dalam cup –
dapat disederhanakan menjadi, cup perusahaan menggunakan satu buah
∞ m
−st st tangki dengan dua buah kran otomatis
y N ( t )=1−e ∑ yang mengalirkan air masuk dan keluar
m=N m!
N tangki. Kran di bawah tangki berguna
t untuk mengatur volume air yang masuk ke
=c>0
Lemma [8]: Jika N! , maka dalam cup, sedangkan kran di atas tangki
1 berguna untuk mengatur ketinggian air
Nc N dalam tangki. Hal ini dikarenakan, aliran
t> keluar dari tangki harus konstan. Aliran
e
Lemma di atas memberikan jaminan konstan ini diperoleh jika ketinggian air
berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dalam tangki konstan.
air mencapai ketinggian tertentu. Data dari perusahaan tentang tangki
tempat penampung air adalah sebagai
5. ANALISA KESTABILAN berikut:
MODEL - Tangki yang dipergunakan
Persamaan (9) dan (10) dapat di- berbentuk silinder dengan diameter 30
misalkan menjadi, cm dan tinggi 40 cm.
4
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)
5
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19
1
Q=
[ 0
−2, 90968
5, 81936
0
0
11 ,63872 ]
3
3 ! (2)
t= p 11 p12 p13
maka diperoleh
t=0 ,477
Analisa kestabilan sistem
2 , 90698 e atau
Misal matriks P =
T
[ p 12
p 13
p22
p23
p23
p33 ]
A P+PA=−Q
Persamaan (12), (13) dan (14) dapat Matriks P yang memenuhi persamaan
dituliskan sebagai berikut, T
ẏ 1 =−2,90968 y 1 A P+PA=−Q dengan Q adalah
matriks seperti disebut sebelumnya adalah
ẏ 2 =2 ,90968 y 1 −2 , 90968 y 2
2 1 0
ẏ 3 =2 ,90968 y 2 −2 , 90968 y3
(15)
Titik kesetimbangan terjadi pada ẏ 1 =0 , P=
[ ]
1 2 1
0 1 2
Nilai Eigen dari matriks P adalah
ẏ 2 =0 dan
ẏ 3 =0 . Apabila dicari λ1 =0 , 02465 , λ2 =0 , 03136 dan
dengan perhitungan y 1 =0 , y 2 =0 λ3 =0 , 06921
dan 3 y =0
. Oleh karena itu matriks P adalah matriks
Persamaan (15) dapat dituliskan dalam definit positif.
bentuk matriks sebagai berikut,
ẏ 1 −2, 90968 0 0 y 1 Karena dapat ditentukan matriks P yang
[ ][
ẏ 2 = 2, 90968 −2, 90968
ẏ 3
misalkan
0
0 y2
2 , 90968 −2, 90968 y
3
A
T
P+PA=−Q ][ ]
definit positif dan memenuhi kondisi
maka sistem pada
persamaan (12), (13) dan (14) stabil.
7. KESIMPULAN
A = Prinsip kerja polyvascular clepsydra
−2,90968 0 0 adalah membuat aliran air pada bejana
[ 2,90968 −2,90968
0
0
2,90968 −2,90968
det(A) = -24,63404
] terakhir konstan. Hal ini akan diperoleh
apabila ketinggian air pada bejana terakhir
konstan. Berdasarkan pembahasan tentang
model matematika untuk jam air jenis
polyvascular clepsydra, semakin banyak
Karena determinan A tidak sama dengan bejana yang digunakan akan semakin lama
nol maka A matriks non singular. Untuk aliran air konstan. Waktu yang diperlukan
mencari kestabilan sistem ditentukan agar air mencapai suatu ketinggian tertentu
dengan mencari matriks definit positif P berbanding lurus dengan perkalian antara
yang memenuhi kondisi berikut, jumlah bejana, selisih tinggi mula-mula
dengan ketinggian diinginkan yang
dipangkatkan satu per jumlah bejana,
6
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)
9. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anonim, “Poiseuille’s Law”,
http://en.wikipedia.org/wiki/Poiseuille
%275_law, diakses tanggal 3 Oktober
2007
[2]. Anonim, “Viscosity”,
http://en.wikipedia.org/wiki/viscosity,
diakses tanggal 3 Oktober 2007
[3]. Anonim, “Viscosity”,
http://wiki.xtronics.com/index.php/Vi
scosity, diakses tanggal 3 Oktober
2007
[4]. Anonim, ”Sejarah Jam Air”,
www.pikiran-
rakyat.com/cetak/0103/12/1007,
diakses tanggal 20 September 2007
[5]. Anton H. (1987), “Aljabar Linear
Elementer”, Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.
[6]. Giancoli (2001), “Fisika”, Edisi
Kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
[7]. Gitton, “The Theory of Operation of a
Time-Flow Clock”,
www.marcdatabase.com/~lemur/dm-
gitton.html#gitton-hj, diakses tanggal
28 September 2007.
[8]. Goodenow. J, ORR. R, Ross. D,
“Mathematical Models of Water
7
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19