Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Matematika Vol. 11, No.

1, April 2008:13-19 , ISSN: 1410-8518

PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK JAM AIR JENIS POLYVASCULAR


CLEPSYDRA DENGAN KASUS VISCOSITY DOMINATED

Linda Maria Evi Dewi1 dan Widowati2


1, 2
Jurusan Matematika FMIPA UNDIP
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275
linda_m_e_d@yahoo.co.id
wiwied_mathundip@yahoo.com

Abstract. The principle_work of polyvascular clepsydra water clocks is to make the constant flow
on the last vessel. A viscosity dominated case can influence a liquid flow in this clepsydra, beside
the number of the vessel which build this clepsydra, will influence a constant flow duration. The
increasing the number of the vessel will increase the duration of the constant flow. A case study at
PT Tirta Sidatama is given toverify the principle_work of this clepsydra.

Keywords: Polyvascular clepsydra, prinsip kerja, aliran konstan, jam air.

1. PENDAHULUAN Di sini penulis mengulas jam air dan


Pada masa millennium seperti ingin mencari prinsip kerja jam air serta
sekarang, banyak alat-alat canggih yang memodelkan aliran air yang keluar dari
telah ditemukan dan mengalami per- bejana dalam suatu model matematika.
kembangan pesat, seperti komputer, laptop, Penulis bukan ingin menggunakan
pesawat terbang, pesawat telepon, jam dan lagi jam air sebagai alat penunjuk waktu
lain sebagainya. tetapi ingin mengkaji tentang prinsip kerja
Jam merupakan salah satu alat yang sebuah jam air dan mengaplikasikan
penting untuk kehidupan manusia. Hal ini prinsip kerja jam air tersebut dalam per-
dikarenakan jam adalah suatu alat yang masalahan nyata, yaitu pada perusahaan air
dipakai untuk menghitung waktu, dan minum PT Sidatama. PT Sidatama
tentunya setiap manusia memperhitungkan merupakan perusahaan yang memproduksi
waktu dalam melewati kahidupannya. air minum murni dengan sistem Reverse
Pada masa sebelum Masehi, bangsa Osmosis (RO).
Mesir menggunakan matahari sebagai alat
penunjuk waktu. Pada perkembangannya 2. HUKUM POISSEUILLE
manusia kemudian menemukan jam air Viscositas merupakan ukuran
atau disebut juga clepsydra. Jenis jam air gesekan di bagian dalam suatu fluida [15].
ini merupakan alat penunjuk waktu Fluida sebenarnya terdiri atas beberapa
pertama yang tidak menggunakan sinar lapisan, karena adanya viscositas diperlu-
matahari. Manusia kemudian mulai me- kan gaya untuk meluncurkan satu lapisan
nemukan jam mekanik. Jenis jam ini fluida di atas lapisan fluida yang lain.
pertama kali dikembangkan di Eropa. Jenis Misalkan dalam sepotong pipa yang
jam yang ditemukan selanjutnya adalah radius dalamnya R dan panjangnya L
jam atom. Salah satu jam jenis ini adalah mengalir fluida yang viscositasnya η .
jam NIST F-1 yang diciptakan oleh Sebuah silinder kecil beradius r berada
National Institute of Science and dalam kesetimbangan bergerak dalam
Technology (NIST), di Boulder, Colorado. kecepatan konstan. Hal ini disebabkan
Jam atom ini sampai sekarang dijadikan gaya dorong yang timbul akibat perbedaan
sebagai standard frekuensi perhitungan tekanan antara ujung-ujung silinder itu
waktu di dunia.

1
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19

serta gaya kekentalan yang menekan pada Sehingga persamaan (3) dapat dituliskan
permukaan luar. Gaya dorong ini adalah, sebagai berikut,
2 p 1 − p2 2
( p1 − p2 ) πr v= ( R −( r )2 )
(1) 4 ηL
berikut akan ditunjukkan gambar gaya (4)
terhadap seunsur fluida kental. Untuk menghitung kecepatan
pengosongan q atau volume fluida yang
melewati sebarang penampang pipa
persatuan waktu dapat diuraikan sebagai
berikut. Volume fluida dV yang melewati
ujung-ujung unsur ini waktu dt ialah v dA
L dt, dengan v adalah kecepatan pada radius
r dan dA ialah luas penampang melintang
Gambar 2. Gaya Terhadap Seunsur pipa. Dengan mengambil rumusan v dari
persamaan (4) dan dA = 2πr dr . Dalam
Silindris Fluida Kental
¿
Mengingat kembali efek viscositas, gaya persamaan (4) nilai r masih dapat
¿
kekentalan dirumuskan sebagai, berubah-ubah, oleh karena itu r =r ,
dv dv sehingga diperoleh,
−ηA =−η . 2 π rL.
dr dr p1 − p2 2 2
dV = ( R −r ) 2 πr dr dt
(2) 4 ηL
dv Volume yang mengalir melewati seluruh
dengan dr
adalah gradien kecepatan penampang lintang diperoleh dengan
pada jarak radial r dari sumbu. Tanda mengintegralkan seluruh unsur antara r =
negatif diberikan karena v berkurang bila r 0 dan r = R.
π ( p1 − p2 ) R
bertambah. 2 2 π R 4 p1 − p 2
q= ∫ ( R −r ) r dr = 8 η L
2 ηL 0
Selanjutnya persamaan (2) diintegralkan
(5)
untuk memperoleh persamaan untuk
¿
kecepatan v , yaitu Rumus ini pertama kali dirumuskan oleh
0 R
p1 −p 2 Poisseuille dan dinamakan hukum
−∫ dv= ∫ r dr Poisseulle. [15].
v
¿ 2 ηL r
¿

p − p 3. JAM AIR JENIS


¿
v=
1 2
( R 2−( r ¿ )2 )
4 ηL POLYVASCULAR CLEPSYDRA
(3) Tipe paling sederhana dari jam air
¿ disebut outflow clepsydra. Dimana air
dengan r adalah suatu nilai r tertentu
¿ dalam bejana tersebut mengalir keluar
pada suatu nilai v tertentu pula. melalui sebuah pipa yang melekat di
Untuk jari-jari silinder dalam pipa dindingnya. Salah satu clepsydra yang
mendatar yang masih berubah-ubah, maka tertua adalah clepsydra jenis ini [8].
kecepatan aliran fluida dalam pipa juga Jenis lain lagi adalah inflow
akan berubah mengikuti perubahan jari- clepsydra. Pengukuran waktu didasarkan
jari. Dalam hal ini semakin besar jari-jari pada ketinggian air yang mengalir masuk
silinder dalam pipa, maka akan semakin ke dalam sebuah bejana. Inflow clepsydra
kecil kecil kecepatan aliran fluidanya. ini yang dulu digunakan oleh orang Yunani
untuk mengukur waktu.

2
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)

Ada variasi lain dari jenis inflow di-misalkan ketinggian air mula-mula
clepsydra yaitu sinking bowl clepsydra. ( t=0 ) adalah 1 satuan tinggi.
Inflow clepsydra ini berbentuk mangkuk Karena bejana berbentuk silinder
dengan lubang didasarnya. Sinking bowl maka volume air di dalam bejana adalah
ini ditemukan di India sekitar 400 M. luas alas dikalikan tinggi air dalam bejana.
Karena adanya masalah dengan
V = πR{ 2 yi ( t ) }
aliran air yang tidak tetap, para insinyur B
Cina menemukan jenis polyvascular dengan:
clepsydra. V : Volume dalam bejana
Solusi lain dari masalah laju air ini RB : Jari-jari bejana
adalah menggunakan suatu pelampung
Dalam bejana, debit air dipengaruhi
dalam overflow tank yang berfungsi
oleh volume air dan berapa lama waktu
sebagai stopcock (keran). Pelampung ini
yang diperlukan untuk mengalirkan
mencegah masuknya air apabila ketinggian
volume air tersebut. Debit air yang me-
air meningkat. Begitu pula sebaliknya
ninggalkan bejana dapat dihitung dengan,
membiarkan air masuk apabila ketinggian
dy i ( t )
air menurun. q=πR 2
B dt
4. MODEL MATEMATIKA (6)
Misal terdapat bejana sejumlah N dengan hukum konservasi massa debit air
yang membentuk polyvascular clepsydra. yang meninggalkan pipa sama dengan
Pada dinding masing-masing bejana pada debit air yang memasuki bejana dikurangi
bagian dasarnya melekat sebuah pipa yang debit air yang meninggalkan bejana.
berfungsi untuk mengalirkan air. Mula- Untuk bejana pertama karena tidak ada
mula seluruh bejana penuh terisi air. Selain debit air yang memasuki bejana 1 maka
itu diberikan pula sebuah bejana penam- persamaan untuk bejana 1 dinyatakan
pung yang pada awalnya kosong. Bejana– seperti pada persamaan (7),
bejana tersebut dirangkai seperti pada dy 1 ( t ) πr 4 ρg
p
Gambar 3, πR 2 =− y (t)
B dt 8 ηL 1
dy 1 ( t ) πr 4 ρg
p
=− y (t )
dt 8 πR 2 ηL 1
B

(7)
sedangkan bejana dua dan seterusnya
sampai bejana ke – N persamaannya
dinyatakan seperti pada persamaan (8),
dy 2 ( t ) πr p 4 ρg πr 4 ρg
p
πR 2 = y 1 ( t )− y (t )
B dt 8 ηL 8 ηL 2
(8)
πr 4 ρg
p
s=
Gambar 3. Rangkaian Polyvaskular 8 πR 2 ηL
Clepsydra dengan N Bejana misalkan B , persamaan (7)
dan (8) dapat ditulis dalam persamaan (9)
dan (10),
Misalkan y i ( t ) adalah ketinggian dy 1 ( t )
air pada bejana i pada saat t . Karena =−sy 1 ( t )
dt
mula-mula bejana dalam keadaan penuh,
(9)

3
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19

dy 2 ( t ) ẏ 1 =−sy1
=sy 1 ( t ) −sy 2 ( t )
dt ẏ i=sy i−1 −sy i ,
(10)
(11)
Syarat batas untuk persamaan (9) dan (10)
untuk 2≤i≤N
adalah i y ( 0 )=1 ,i=1,2,... N
Persamaan (9) dapat diselesaikan Persamaan (11) ini dapat dituliskan dalam
secara langsung dan diperoleh solusi bentuk matriks sebagai berikut,
sebagai berikut, ẏ 1 y1
−s 0 . . . 0 0

[ ][ ][ ]
y 1 ( t ) =e−st
ẏ 2 s −s . . . 0 0 y2
Persamaan (10) merupakan persamaan
differensial biasa. Dapat diselesaikan : = : :
dengan menggunakan faktor integral : : :
∫ s dt ẏ N−1 0 0 . . . −s 0 y N −1
e sehingga diperoleh solusi sebagai 0 0 . . . s −s
berikut,
ẏ N yN
y 2 ( t )=( 1+st ) e−st Dengan menggunakan analisa kestabilan
Liapunov dapat ditentukan kestabilan dari
s2 t 2
( ) −st
y 3 t =e 1+ s t+
2 ( ) sistem di atas asalkan nilai s diketahui.

6. STUDI KASUS
dengan menggunakan induksi matematika
y N ( t ) adalah Pada bagian ini akan dibahas studi
diperoleh solusi untuk kasus pada perusahaan air minum PT
sebagai berikut, Sidatama. PT Sidatama adalah perusahaan
2 3 N−1 yang memproduksi air minum murni
( st ) ( st ) ( st )
y N ( t )= 1+st + ( 2! 3!
+ +. .. .. .. . ..+ )
( N−1 ) !
e−st sistem Reverse Osmosis (RO).
dengan
Perusahaan ini memproduksi air
yN ( t ) minum dengan merk be’s. Air minum be’s
Solusi dari ini dapat pula
diproduksi dalam bentuk air minum cup
dituliskan sebagai,
m
dan galon. Dalam studi kasus ini akan

( st )
y N ( t )= e st −
(
m =N m!
∑ e−st
) dibahas produksi air minum be’s dalam
bentuk cup.
Dalam pengisian air ke dalam cup –
dapat disederhanakan menjadi, cup perusahaan menggunakan satu buah
∞ m
−st st tangki dengan dua buah kran otomatis
y N ( t )=1−e ∑ yang mengalirkan air masuk dan keluar
m=N m!
N tangki. Kran di bawah tangki berguna
t untuk mengatur volume air yang masuk ke
=c>0
Lemma [8]: Jika N! , maka dalam cup, sedangkan kran di atas tangki
1 berguna untuk mengatur ketinggian air
Nc N dalam tangki. Hal ini dikarenakan, aliran
t> keluar dari tangki harus konstan. Aliran
e
Lemma di atas memberikan jaminan konstan ini diperoleh jika ketinggian air
berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dalam tangki konstan.
air mencapai ketinggian tertentu. Data dari perusahaan tentang tangki
tempat penampung air adalah sebagai
5. ANALISA KESTABILAN berikut:
MODEL - Tangki yang dipergunakan
Persamaan (9) dan (10) dapat di- berbentuk silinder dengan diameter 30
misalkan menjadi, cm dan tinggi 40 cm.

4
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)

- Pipa tempat mengalirnya digunakan model jam air jenis polyvas-


air dari masing-masing tangki melekat cular clepsydra kasus viscosity dominated.
pada bagian dasar tangki dengan Misalkan,
panjang 30 cm dan diameternya 2,25 y i ( t ) : ketinggian air pada tangki ke – i
cm. untuk i = 1,2,3
Karena perusahaan hanya meng- Model matematika seperti yang telah
gunakan satu tangki, maka aliran konstan diperoleh pada bagian sebelumnya adalah
hanya terjadi sebentar. Hal ini mengakibat- sebagai berikut,
kan kran di atas tangki membuka dan dy 1 ( t )
menutup dalam frekuensi tinggi. Akibat- =−sy 1 ( t )
nya kran ini cepat rusak. Oleh karena itu dt
perusahaan ini agar aliran konstan lebih (12)
lama. Dimaksudkan agar kran pada bagian dy 2 ( t )
=sy 1 ( t ) −sy 2 ( t )
atas tangki lebih awet. dt
Perusahaan menganggap aliran air (13)
konstan mulai dari tangki penuh hingga dy 3 ( t )
ketinggian 38 cm. Oleh karena itu =sy 2 ( t )−sy 3 ( t )
dt
perusahaan ingin mengetahui berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai (14)
ketinggian 38 cm. Waktu yang diperoleh Sebelumnya akan dihitung besarnya s
akan digunakan untuk dimasukkan dalam terlebih dahulu.
program komputer guna membuka dan r 4 ρg
p
s=
menutup kran otomatis. 8 R 2 ηL
B
Agar ketinggian air konstan dalam
waktu yang lebih lama maka perusahaan ( 0 , 01125 ) 4 ( 1000 ) ( 9,8 )
harus menambah jumlah tangki dan s= 2
menyusunnya seperti rangkaian polyvas- 8 ( 0 , 15 ) ( 10−3 ) ( 0,3 )
cular clepsydra. Berdasarkan prinsip kerja maka
polyvascular clepsydra, semakin banyak s=2,90698
tangki yang digunakan maka semakin lama apabila diselesaikan akan diperoleh
aliran konstannya. Namun karena keter- besarnya y 1 ( t ) adalah sebagai berikut,
batasan ruang, perusahaan hanya bisa me-
nyusun 3 buah tangki. y 1 ( t ) =e−2, 90698 t
Model ketinggian air pada tangki kedua
sebagai berikut,
y 2 ( t )=( 30+87 , 2904 t ) e−2 ,906988t
Selanjutnya model perubahan ketinggian
air pada tangki ketiga.
t2
−2, 90698 t
y 3 ( t )=e ( 30+87 ,2904 t+253 , 9871
2 )
Mencari berapa waktu yang dibutuhkan
Gambar 4. Rangkaian Tiga Tangki dengan agar air mencapai ketinggian 38 cm dapat
Kran Otomatis digunakan Lemma.
Akan dicari terlebih dahulu kapan
Karena pipa tempat mengalirnya air y 3 ( t )=38 .
kecil maka terdapat kasus viscosity
dominated. Oleh karena itu untuk mencari
tahu berapa lama aliran konstan dapat

5
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19

Berdasarkan Lemma jika T


3
A P+PA=−Q , dengan Q adalah
( 2,90698 t ) matrik real definit positif.
=2
3! maka
1 Dipilih matriks Q adalah matriks sebagai
3(2) 3 berikut,
2 , 90698t >
e 5,81936 0 −2,90968
Diperoleh
t>0, 447
2,90698t >1,390 atau

1
Q=
[ 0
−2, 90968
5, 81936
0
0
11 ,63872 ]
3
3 ! (2)
t= p 11 p12 p13
maka diperoleh
t=0 ,477
Analisa kestabilan sistem
2 , 90698 e atau

Misal matriks P =
T
[ p 12
p 13
p22
p23
p23
p33 ]
A P+PA=−Q
Persamaan (12), (13) dan (14) dapat Matriks P yang memenuhi persamaan
dituliskan sebagai berikut, T
ẏ 1 =−2,90968 y 1 A P+PA=−Q dengan Q adalah
matriks seperti disebut sebelumnya adalah
ẏ 2 =2 ,90968 y 1 −2 , 90968 y 2
2 1 0
ẏ 3 =2 ,90968 y 2 −2 , 90968 y3
(15)
Titik kesetimbangan terjadi pada ẏ 1 =0 , P=
[ ]
1 2 1
0 1 2
Nilai Eigen dari matriks P adalah
ẏ 2 =0 dan
ẏ 3 =0 . Apabila dicari λ1 =0 , 02465 , λ2 =0 , 03136 dan
dengan perhitungan y 1 =0 , y 2 =0 λ3 =0 , 06921
dan 3 y =0
. Oleh karena itu matriks P adalah matriks
Persamaan (15) dapat dituliskan dalam definit positif.
bentuk matriks sebagai berikut,
ẏ 1 −2, 90968 0 0 y 1 Karena dapat ditentukan matriks P yang

[ ][
ẏ 2 = 2, 90968 −2, 90968
ẏ 3
misalkan
0
0 y2
2 , 90968 −2, 90968 y
3
A
T
P+PA=−Q ][ ]
definit positif dan memenuhi kondisi
maka sistem pada
persamaan (12), (13) dan (14) stabil.
7. KESIMPULAN
A = Prinsip kerja polyvascular clepsydra
−2,90968 0 0 adalah membuat aliran air pada bejana

[ 2,90968 −2,90968
0
0
2,90968 −2,90968
det(A) = -24,63404
] terakhir konstan. Hal ini akan diperoleh
apabila ketinggian air pada bejana terakhir
konstan. Berdasarkan pembahasan tentang
model matematika untuk jam air jenis
polyvascular clepsydra, semakin banyak
Karena determinan A tidak sama dengan bejana yang digunakan akan semakin lama
nol maka A matriks non singular. Untuk aliran air konstan. Waktu yang diperlukan
mencari kestabilan sistem ditentukan agar air mencapai suatu ketinggian tertentu
dengan mencari matriks definit positif P berbanding lurus dengan perkalian antara
yang memenuhi kondisi berikut, jumlah bejana, selisih tinggi mula-mula
dengan ketinggian diinginkan yang
dipangkatkan satu per jumlah bejana,

6
Linda Maria Evi Dewi dan Widowati (Pemodelan Matematika untuk Jam Air Jenis Polyvascular Clepsydra…)

pangkat dua dari jari-jari bejana, koefisien Clocks”,


viscositas zat dan panjang pipa tempat www.rit.edu/~dansma/GoodenowOrr
mengalirnya air. Serta waktu berbanding RossWaterClocks, diakses tanggal 15
terbalik dengan perkalian bilangan natural Juli 2007
(e), pangkat empat dari jari-jari pipa, [9]. Hyperphysic, “Poiseuille’s Law
massa jenis zat dan percepatan gravitasi. Calculation”,
Pada titik kesetimbangan model yang http://hyperphysics.phy-
diperoleh stabil. astr.gsu.edu/hbase/poicon.htm/,
diakses tanggal 3 Oktober 2007
8. SARAN
Prinsip kerja polyvascular clepsydra
dapat digunakan pada PT Sidatama untuk
membuat frekuensi membuka dan
menutupnya kran otomatis berkurang.
Dengan berkurangnya frekuensi ini
dharapkan kran otomatis lebih tahan lama.
Penelitian lebih lanjut tentang
polyvascular clepsydra dengan kasus
inviscid (viscositas diabaikan) dapat
dilakukan untuk polyvasclar clepsydra
dengan pipa berdiameter besar.

9. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anonim, “Poiseuille’s Law”,
http://en.wikipedia.org/wiki/Poiseuille
%275_law, diakses tanggal 3 Oktober
2007
[2]. Anonim, “Viscosity”,
http://en.wikipedia.org/wiki/viscosity,
diakses tanggal 3 Oktober 2007
[3]. Anonim, “Viscosity”,
http://wiki.xtronics.com/index.php/Vi
scosity, diakses tanggal 3 Oktober
2007
[4]. Anonim, ”Sejarah Jam Air”,
www.pikiran-
rakyat.com/cetak/0103/12/1007,
diakses tanggal 20 September 2007
[5]. Anton H. (1987), “Aljabar Linear
Elementer”, Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta.
[6]. Giancoli (2001), “Fisika”, Edisi
Kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
[7]. Gitton, “The Theory of Operation of a
Time-Flow Clock”,
www.marcdatabase.com/~lemur/dm-
gitton.html#gitton-hj, diakses tanggal
28 September 2007.
[8]. Goodenow. J, ORR. R, Ross. D,
“Mathematical Models of Water

7
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:13-19

[10].Katsuhiko O. (1995), ” Discrete-Time


Control System”, Second edition,
Prentice Hall, New Jersey.
[11]. Lynch. N, “Time Synchronization”,
Massachusetts Institute of Technology
(2006),
http://www.courses.csail.mit.edu/6.88
5/spring06/notes/lect6.pdf, diakses
tanggal 28 September 2007.
[12].Purcel, dkk (1987), Kalkulus dan
Geometri Analitis, Erlangga:Jakarta.
[13].Ross S. L. (1984), “Differensial
Equations” Third Edition, John Wiley
and Sons: Singapore.
[14].Weisstein. E. W, “Taylor Series”,
Mathworld,
http://mathworld.wolfram.com/Taylor
Series.html, diakses tanggal 3
Oktober 2007
[15].Zemansky. S. (1962), Fisika untuk
Universitas 1, Mekanika. Panas.
Bunyi, Bina Cipta:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai