Makalah Anfis Kardiovaskular
Makalah Anfis Kardiovaskular
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunia – Nya kami kelompok 4 dapat menyelesaikan penulisan makalah
kami yang berjudul “Sistem Peredaran Darah dan Sistem Kardiovaskular”
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah kami yang
telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, kami pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan referensi. Tak lupa juga kami ucapkan permintaan
maaf jika ada kesalahan kata dan pembahasan dari kami. Semoga makalah ini dapat
menjadi pelajaran dan menambah wawasan kita semua dalam mata kuliah Anatomi dan
Fisiologi Peredarah Darah.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Makalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem peredaran darah atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan
sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem yang berguna untuk menyalurkan
berbagai zat penting, seperti nutrisi dan oksigen, dari jantung ke seluruh tubuh.
Selain berperan sebagai penyalur zat, sistem peredaran darah pada manusia juga
memiliki fungsi penting lain, yaitu mengeluarkan zat karbon dioksida sisa
proses metabolisme tubuh melalui paru-paru, menyalurkan hormon ke seluruh bagian
tubuh, menyalurkan suhu tubuh secara merata, mempertahankan kinerja sistem organ di
dalam tubuh, dan membantu tubuh untuk pulih dari penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen dalam sistem peredaran darah?
2. Apa saja arteri yang ada di seluruh tubuh?
3. Bagaimana mekanisme peredaran darah ke seluruh tubuh dan di jantung?
4. Apa saja patofisiologi dari sistem peredaran darah?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui komponen-
komponen dalam sistem peredarah darah; mengetahui arteri yang ada di seluruh
tubuh; memahami patofisiologi dari sistem peredaran darah; dan mengetahu
mekanisme peredaran darah ke seluruh tubuh.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem peredaran darah atau yang sering dikenal dengan sisem kardiovaskular
merupakan suatu sistem pada organ tubuh manusia yang berguna untuk bisa
menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel. Selain itu, sistem peredaran darah pada
manusia juga memiliki fungsi dalam keseimbangan suhu dan pH pada tubuh. Tak hanya
itu, sistem peredaran darah manusia juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
menjaga keberlangsungan metabolisme pada tubuh. Selain zat makanan, berbagai zat
lain seperti oksigen dan karbondioksida pun juga bisa disalurkan ke seluruh tubuh
melalui sistem peredaran darah ini.
5
Fungsi Sistem Peredaran Darah
1. Memiliki peran yang penting dalam mengangkut sari-sari makanan yang berasal
dari usus ke seluruh bagian tubuh.
2. Berfungsi untuk dapat menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernapasan
paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Selain itu juga dapat
mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
3. Memiliki fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya ke bagian
tubuh yang membutuhkan.
4. Berperan untuk mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke
ginjal.
5. Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar bisa tetap
berada di suhu antara 36 – 37o C.
a. JANTUNG
6
1. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
2. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung.
Kontraksi miokardium “menekan”darah keluar ruang menuju arteri besar.
o Endokardium dalam, tersusun dari lapisan endotelial yang terletak di atas
jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan
endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan
jantung.
Ruang Jantung
1. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum
intratrial; ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh septum interventrikular.
2. Dinding Atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.
Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah
dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium
kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
3. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung menuj
arteri yang mebawa darah meninggalkan jantung.
Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah
meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir
melewati jarak yang pendek dari paru-paru.
Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal
dindingnya 3 kali lebih tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan
ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-
paru.
7
b. PEMBULUH DARAH
1) ARTERI
Arteri adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ.
Arteri terdiri dari:
Lapisan dalam atau Intima : Lapisan dalam yang licin
Lapisan tengah jaringan elastin atau otot
Lapisan luar jaringan ikat
AORTA
Aorta yang muncul dari ventrikel kiri merupakan pembuluh berdiameter
terbesar dalam tubuh. Aorta asenden adalah bagian awal aorta. Panjangnya 5 cm dan
awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua. Arcus aorta dimulai
pada sudut sternum, memilili tiga percabangan penting; arteri brakiosefalica, arteria
carotis communis sinistra dan arteria subclavia sinistra. Aorta adalah arteri utama dalam
tubuh. Aorta terdiri dari aorta thoracica di dalam dada dan lanjutannya dan aorta
abdominalis di dalam abdomen.
8
ARTERI UNTUK ORGAN DAN STRUKTUR
1. Jantung
Jantung disuplai oleh arteria coronari dextra dan sinistra.
2. Kepala dan Leher
Kepala dan leher disuplai oleh arteria carotis communis. Terdapat perbedaan
antara sisi kanan dan kiri, arteri carotis communis dextra adalah cabang arteria
9
brachiochepalia yang pendek dan arteria carotis communis sinistra keluar langsung dari
aorta.
Pada setiap sisi, arteria carotis communis berjalan ke atas dalam leher di bawah
musculus sternomastoideus dan terbagi pada setinggi batas atas cartilago thyroid
menjadi arteria carotis externa dan interna.
Arteria carotis externa, memperdarahi leher dan kepala melalui
percabangannya, yang terbesar adalah:
o Arteria thyroidea superior: untuk glandula thyroidea
o Arteria lingualis, untuk lidah
o Arteria facialis, untuk wajah
o Arteria occipitalis, untuk bagian belakang kepala
o Arteria temporalis superficialis, untuk bagian depab dan samping kepala
o Arteria maxillaris, untuk struktur-struktur pada bagian belakang rahang atas
o Arteria meningea media (salah satu cabang arteria maxillaris) berjalan melalui
lubang kecil pada otak untuk memperdarahi meningen.
3. Otak
Arteri yang memperdarahi otak adalah:
- Arteria carotis communis dextra dan sinistra
- Arteria vertebralis dextra dan sinistra
- Arteria carotis interna pada tiap sisi adalah satu dari dua cabang terminal arteria
carotis communis. Arteri ini berjalan di dalam leher dan melewati canalis
caroticus dalam Os. Temporal kemudian keluar di dalam tengkorak, tepatnya
berjalan ke depan, terletak sinus cavernosus (sinus venosus pada sisi lateral
corpus Os. Sphenoidale), dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria
cerebralis arterior dan media.
- Arteria vertebralis adalah cabang arteria subclavia pada pangkal leher. Arteri ini
berjalan melalui foramen pada processus tranversus keenam vertebrae cervicalis
atas dan kemudian melalui foramen magnum ke dalam tengkorak. Pada
sambungan spons dan medulla oblongata, kedua arteri vertebralis bergabung
membentuk arteria basilaris, yang bercabang untuk cerebellum, medulla
oblongata, dan spons, dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria cerebralis
posterior dextra dan sinistra
10
- Circulus arteriosus, yang disebut juga dengan circulus Willisi adalah cincin
arteri pada dasar otak dibentuk oleh:
a) kedua arteria cerebri anterior dan arteria communicans anterior yang pendek
yang menghubungkan kedua arteri,
b) arteria cerebri media pada setiap sisi,
c) arteria communicans posterior, cabang yang menghubungkan arteria cerebri
media dan posterior pada setiap sisi,
d) arteria cerebri posterior pada setiap sisi.
- Arteria cerebri anterior pada setiap sisi berjalan sepanjang bagian atas corpus
callosum (pita tebal serat-serat yang menghubungkan kedua hemisfer cerebri)
dan memperdarahi lobus frontalis dan parietalis.
11
- Arteria cerebri media berjalan di dalam sulcus cerebri dan memperdarahi
sebagian lobus frontalis, parietalis, dan occipitalis. Pada sisi kiri, arteri ini
adalah arteri untuk area bicara pada otak. Salah satu cabang perforantesnya
disebut arteri perdarahan ceebral karena mudah mengalami ruptur pada usia tua.
- Arteria cerebri posterior memperdarahi lobus occipitalis dan sebagian lobus
parietalis.
4. Mata
Mata diperdarahi oleh arteria opthalmica, cabang dari arteria carotis interna.
5. Lengan
Lengan diperdarahi oleh arteria subclavia dan cabang-cabangnya.
Arteria subclavia dextra adalah cabang arteria brachiochepalica yang pendek,
arteria subclavia sinistra adalah cabang arcus aorta. Arteri ini berjalan di dalam dasar
12
leher, lalu di antara clavicula dan costae I. Kemudian bersambung di dalam axilla
sebagai arteria axillaris. Arteria axillaris berlanjut menjadi arteria brachialis yang
berjalan ke bawah pada sisi dalam lengan di bawah musculus biceps dan kemudian,
mendekati bagian depan siku, terbagi menjadi arteria radialis dan ulnaris. Arteria
radialis berjalan ke bawah pada bagian depan sisi luar lengan bawah dan di bawah otot
pada sebagian besar perjalanannya; arteri ini teraba sebagai nadi pada pergelangan
tangan. Arteria ulnaris berjalan ke bawah pada sisi dalam bagian luar lengan bawah di
bawah otot. Arteria radialis dan ulnaris saling berhubungan di telapak tangan oleh dua
arcus palmaris. Semua arteri ini memberi cabang untuk kulit, otot, dan sendi lengan.
13
6. Payudara
Payudara diperdarahi oleh (a) cabang yang keluar dari ruang intercostalis dari
arteria mammaria interna, yang berjalan ke bawah di dalam dada di belakang cartilago
costalis, dan (b) cabang-cabang dari arteria axillaris.
Arteria coeliaca adalah arteri pendek yang berjalan ke depan dari aorta dan
bercabang menjadi:
Arteria lienalis yang memperdarahi limpa dan lambung,
Arteria hepatica menuju hepar; memberi cabang untuk lambung dan kandung
empedu,
Arteria gastrica sinistra menuju lambung,
Arteria renalis adalah arteri besar yang berjalan transversal menuju ginjal,
Arteria testicularis (pada pria) keluar tepat di bawah arteria renalis dan berjalan ke
bawah di belakang organ perut, memasuki funiculus spermaticus dan
memperdarahi testis dan epididimis.
Arteria mesenterica superior keluar dari bagian depan aorta dan berjalan ke bawah
di dalam mesenterium untuk bercabang menjadi sejumlah besar cabang yang
memperdarahi usus halus dan usus besar sampai pertengahan colon transversum.
14
Arteria mesenterica inferior keluar dari sisi kiri aorta dan berjalan ke bawah dan ke
kiri untuk memperdarahi usus besar dari pertengahan colon transversum sampai
pertengahan rectum.
15
Arteri untuk organ abdomen dan pelvis
- Lambung : arteria lienalis, arteria hepatica, arteria gastrica sinistra
- Hepar : arteria hepatica
- Pankreas : arteria coeliaca, arteria mesenterica superior
- Usus halus : arteria mesenterica superior
- Usus besar : arteria mesenterica superior dan inferior
- Rektum : arteria mesenterica superior, arteria iliaca interna
- Testis dan epididimis : arteria testicularis
- Ovarium : arteria ovarica
- Uterus : arteria uterina
ARTERIA ILIACA
Aorta berakhir di bagian depan corpus vertebrae lumbalis IV dengan membagi
menjadi arteria iliaca communis, dextra dan sinistra. Setiap arteria iliaca communis
berjalan ke bawah dan ke luar dan membagi menjadi arteria iliaca interna dan externa.
Arteria iliaca interna adalah arteri untuk struktur bagian dalam pelvis dan regio
gluteal. Arteri ini memberi cabang yang memperdarahi kandung kemih, ujung bawah
rektum, rahim dan vagina (pada wanita), dan musculus gluteus.
Arteria iliaca externa merupakan lanjutan arteria iliaca communis untuk
berjalan di bawah ligamentum inguinalis dan menjadi arteria femoralis.
Arteria femoralis adaah arteri utama pada tungkai. Arteri ini merupakan
sambungan arteria iliaca externa, dimulai pada ligamentum inguinalis, berjalan ke
bawah pada sisi dalah paha dan berlanjut ke belakang pada sisi medial femur melalui
lubang pada musculus adductor magnus untuk menjadi arteria poplitea. Arteri ini
memberi cabang-cabang untuk otot pada dan femur.
Arteria poplitea, merupakan lanjutan arteria femoralis, berjalan ke bawah di
dalam rongga poplitea di belakang lutut terbagi menadi arteria tibialis anterior dan
arteria tibialis posterior. Arteria tibialis anterior berjalan menuruni bagian depan
tungkai ke dorsum pedis. Arteria tibialis posterior berjalan ke bawah di bagian belakang
tungkai, kemudian di belakang sulcus pada sisi dalam pergelangan kaki di belakang
malleolus medialis menuju telapak kaki.
16
2) VENA
17
Venul adalah vena kecil yang dibentuk oleh gabungan kapiler
. Vena dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak
berbatasan secara sempurna satu sama lain:
- lapisan dalam sel endotel yang licin,
- lapisan tengah otot dan serat elastin,
- lapisan luar sebagian besar dari serat kolagen.
Vena diinervasi oleh serat saraf simpatis.
FUNGSI TRANSPOR
Vena adalah tabung yang dilalui drah kembali menuju jantung.
Kecepatan darah di dalamnya lebih besar daripada dalam kapiler, tetapi tidak
sebesar dalam arteri. Resistensi terhadap aliran darah di dalamnya kecil dan tekanan
darah turun dari sekitar 10 mmHg di dalam venul sampai sekitar nol di dalam vena
besar dekat jantung.
Gerakan darah sepanjang vena diperoleh dari:
a) gravitasi di dalam vena di atas jantung,
b) pompa otot yang bekerja pada otot tungkai dan abdomen. Kontraksi otot memeras
vena di dalam facial di antaranya; darah diperas ke atas dan tidak dapat kembali
karena adanya katup. Sama halnya di dalam abdomen, kontraksi visera dapat
memompa darah sepanjang vena-vena visera.
DRAINASE VENA
1) Kepala dan Leher
Vena kepala dan leher sebagian besar memasuki vena jugularis interna.
Vena jugularis interna dimulai pada permukaan inferior tengkorak dan berjalan
di dalam leher, di bawah musculus sternomastoideus dan sejajar dengan arteria carotis
interna dan communis. Vena ini berakhir setelah bergabung dengan vena subclavia dari
engan membentu vena brachiochepalica. Vena brachiochepalica sinistra menyilang dari
kiri ke kanan, tepat di bawah arcus aorta dan di depan pembuluh darah besar yang
keluar dari aorta, untuk bergabung dengan vena brachiochepalica dextra. Kedua vena
brachiochepalica bergabung pada sisi kanan leher membentuk vena cava superior.
18
2) Otak
Vena tidak berhubungan dengan arteri untuk otak, tetapi membentuk sinus
venosus, yang merupakan saluran yang terbentuk dari duramater. Sinus-sinus penting
adalah:
Sinus sagitalis superior, yang berjalan dari depan ke belakang, tepat di bawah
tengkorak, pada garis tengah,
Sinus sagittalis inferior, yang berjalan di bagian posterior batas bebas bawah
falx cerebri,
Sinus transversus, yang berjalan di sebelah lateral dan sebagai sinus sigmoid
yang melewati lubang di basis cranii untuk berhubungan dengan vena jugularis interna,
Sinus cavernosus, pada setiap sisi corpus Os. Sphenoidale; arteria carotis intrnus
dan beberapa nervus cranialis berjalan melalui sinus ini.
3) Lengan
Vena pada dorsum tangan berhubungan dengan vena pada telapak tangan. Vena
besar berjalan di bagian depan dan belakang lengan bawah, dan bersama dengan arteri.
Terdapat vena chepalica pada sisi luar dan vena basilica pada sisi dalam lengan bawah;
19
vena communicans di antaranya di bagian depan siku sering digunakan untuk punngsi
vena. Vena axillaris adalah sambungan vena basilica di axilla dan di leher menjadi vena
subclavia. Darah dari lengan melewati vena subclavia ke dalam vena brachiochepalia
dan masuk ke dalam vena cava superior.
5) Tungkai
Vena berjalan pada tungkai bersama dengan arteri dan secara independen. Vena
saphena magna dimulai pada dorsum pedis, melewati bagian depan malleolus interna
dan berjalan ke atas di bagian dalam tungkai dan paha. Pada ujung atas paha, vena
melewati lubang pada fascia profunda untuk bergabung dengan vena femoralis. Vena
saphena parva pada bagian belakang betis melewati fossa popliteal di belakang lutut
tempat vena bergabung dengan vena poplitea, yang dibentuk oleh vena-vena profunda
yang keluar dari tungkai bersama dengan arteri. Vena poplitea berjalan ke atas dan ke
depan paha untuk menjadi vena frmoralis. Vena femoralis ada pada bagian dalam
arteria femoralis di dalam canalis femoralis, pada inguinal, tepat di bawah ligamentum
inguinalis; vena ini berjalan di bawah ligamentum inguinalis untuk menjadi vena iliaca
externa.
Vena iliaca externa adalah lanjutan vena femoralis. Vena iliaca interna
mengalirkan darah dari struktur di dalam pelvis. Vena iliaca communis dibentuk oleh
gabungan vena iliaca interna dan externa.
20
6) Vena cava inferior
Vena cava inferior dibentuk oleh kedua vena iliaca communis. Di bawah, vena
ini berjalan di sebelah kanan aorta. Vena ini merupakan vena besar da menerima
vena renalis dextra dan sinistra, vena lumbalis, dan vena-vena lain. Pada bagian
atas abdomen, vena ini berjalan ke kanan, menjauhi aorta, melewati bagian
belakang hepar dan disana menerima kedua vena hepatica dari hepar, berjalan
melalui lubang pada diafragma dan bermuara pada atrium kanan jatung.
21
3) PEMBULUH KAPILER
Pembuluh darah kapiler merupakan cabang dari saluran halus yang berhubungan
langsung dengan jaringan. Saluran halus ini adalah merupakan bagian pembuluh nadi
yaitu arteriol. Arteriol adalah arteri bercabang yang membentuk saluran pembuluh
darah yang berfungsi pada mekanisme peredaran darah pada manusia dengan diameter
yang lebih kecil. Kapilar adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat
sisa di antara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh
jaringan kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.
a. Pada sisi ini kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfingter prekapilar
otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jaring-jaring kapilar.
Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara interminten (vasomotion) dan lebih
sering terbuka pada jaringan yang aktif.
b. Velositas aliran darah dlam jaringan kapilar terlalu lambat untuk memungkinkan
terjadinya pertukaran nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c. Keseluruhan area kapilar sangat luas. Dengan area permukaan diperkirakan
sekitar 7.000 meter persegi pada tubuh orang dewasa.
d. Anastomosis arteriovena (saluran pintas AV) adalah saluran alternatif yang
memungkinkan darah mengalir langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena
tanpa harus melalui kapilar.
22
Ciri-Ciri Pembuluh Darah Kapiler
Struktur pembuluh darah kapiler terdiri dari endotelium, berbentuk lebih kecil
dari sistem peredaran darah pada manusia yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh
darah vena . Endotelium adalah sel yang letaknya berada di bagian dalam rongga
pembuluh darah kapiler. Sel endotelium ini dilapisi oleh dinding yang sifatnya dapat
dipengaruhi oleh tekanan osmotik dan hidrostatik. Tekanan osmotik adalah tekanan
yang mempertahankan zat pelarut dengan tidak memindahkannya ke larutan
berkonsentrasi tinggi. Sedangkan hidrostatik adalah tekanan yang dipengaruhi oleh luas
bidang tekan dengan kedalaman tetentu sehingga pergerakannya tergantung pada jenis
zat, massa jenis dan percepatan gravitasi.
23
Fungsi Pembuluh Darah Kapiler
Fungsi pembuluh darah kapiler sebagai pengatur suhu tubuh karena pembuluh
ini berada dalam lapisan kulit. Lapisan kulit yang terdapat pembuluh darah kapiler
adalah lapisan malpighi. Lapisan malpighi berfungsi melindungi kulit dari sinar
matahari berlebihan dan mengatur suhu tubuh.
Hal ini karena pembuluh kapiler darah yang berada di lapisan kulit memiliki
saluran pembuluh darah kapile ke kelenjar keringat dan ke akar rambut. Kita semua
mengetahui bahwa kelenjar keringat atau kelenjar kulit memiliki fungsi kelenjar minyak
pada kulit dan sebagai tempat dimana keringat dapat diproduksi. Tanda keringat keluar
pada tubuh sendiri bisa menjadi salah satu tanda bahwa tubuh sedang beradaptasi
dengan lingkungan agar dapat mengatur suhu tubuh yang sesuai.
24
Penanda kesehatan seseorang
Ketika kondisi normal maka seseorang yang memiliki pembuluh darah kapiler
dalam kondisi ini tidak menunjukkan pembuluh darah kapiler tampak tersumbat atau
lebih besar dari biasanya.
25
a. Perpindahan dua arah hanya dapat terjadi pada tingkat kapiler yang memiliki
dinding yang cukup tipis untuk aliran air dan partikel.
b. Zat-zat bergerak melalui ruang atau pori-pori kapiler yang ada di antara sel-
sel endotelial yang berdekatan dan melalui pori-pori molekular pada
membran sel.
2. Pertukaran air dan zat-zat terlarut bergantung pada seberapa daya dan tekanan
yang berlawanan.
a. Tekanan hidrostatik darah (tekanan filtrasi) dalam kapiler cenderung
mendorong cairan dan zat-zat terlarut keluar kapiler.
b. Tekanan osmotik koloid darah (onkotik) dibentuk oleh protein plasma.
Tekanan ini cenderung menarik cairan interstisial yang menyelubungi sel ke
dalam kapiler.
c. Tekanan osmotik koloid cairan jaringan (interstisial) terbentuk karena
adanya kecil protein yang keluar dari kapiler. Tekanan ini cenderung menarik
cairan dalam kapiler menuju ruang interstisial.
d. Tekanan cairan jaringan adalah tekanan cairan dalam ruang antarsel.
Tekanan ini berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah.
c. DARAH
26
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel sel nya tertahan dan dibawa dalam
matriks cairan.Darah memiliki Ph 7,35-7,45. Warna darah bervariasi bergantung pada
kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Darah berada di dalam pembuluh darah
,selama darah berada di pembuluh darah darah akan tetap encer tapi bila diluar darah
akan membeku. Pembekuan dapat dicegah dengan mencampurkan sedikit sitras natrikus
yang akan berguna pada saat transfuse darah.
Plasma Darah
Adalah cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan sitoplasma.
Plasma di dapat dengan cara melakukan pemisahan sel sel darah dengan cara
sentrifugasi . Plasma diberikan secara intravena untuk memulihkan volume darah .
Plasma darah berisi oksigen dan karbon dioksida ,hormone dan enzim.
Albumin
Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotic
koloid darah.Koloid adalah zat yang berdiameter 1 mm sampai 100nm sedangkan
Kristaloid adalah zat yang berdiameter kurang dari 1nm.Tekanan osmotic koloid
ditentukan berdasarkan jumlah partikel koloid dalam larutan.Tekanan ini merupakan
suatu ukuran daya tarik plasma terhadap difusi air dan cairan ekstraselluler yang
melewati kapiler.
Globulin
Membentuk sekitar 30% Protein plasma. Globulin dibagi menjadi dua yaitu: Alfa
beta Globulin dan Gamma Globulin. Alfa beta globulin disintesis di hati dengan fungsi
utama sebagai molekul pembawa lipid,hormone,dan substrat. Gemma Globulin adalah
antibody. Ada lima antibody yang diproduksi dalam imunitas
Fibrinogen
27
Membentuk 4% protein plasma,disintesis di hati dan merupakan komponen
essensial dalam mekanisme pembekuan darah
28
2. Leukosit (sel darah putih)
1. Pembentukan Leukosit
29
memakan bakteri ,virus atau partikel asing dalam jaringan.Bila partikel tidak
dihancurkan secara local dalam jaringan ia akan masuk ke dalam limfe dan mengalir
melalui pembuluh darah yang terletak intermiten sepanjang pembuluh limfe. Partikel
asing terperangkap dalam jala jala sinusoid yang dilepas leh makrofag.Jaringan ini
dinamakan sel retikulat.Sejumlah besar sel retikulat melapisi sinus. Bila ada partikel
yang memasuki sinus,sel ini memfagosit dan mencegah penyebaran umum.
Bakteri yang masuk melalui saluran pencernaan dalam jumlah besar dan terus
menerus melewati mukosa usus masuk ke dalam portal.Sebelum darah masuk ke
sirkulasi umum dia harus melalui sinus sinus hati. Sinus - sinus ini dibatasi oleh
makrofag jaringan yang dinamakan sel kupffer. Sel ini membentuk sistem filtrasi
partikel yang efektif sehingga tidak satupun bakteri saluran pencernaan melewati darah
portal masuk ke dalam sirkulasi umum.
2. Diapedesis
Adalah kemampuan untuk menembus pori pori membrane kapiler dan masuk ke
dalam jaringan.
3. Klasifikasi leukosit
Ada lima jenis leukosit yang dibedakan berdasarkan bentuk nucleus,ukuran, dan
ada tidaknya garnula sitoplasma. Leukosit yang memiliki granula di sitoplasma disebut
granulosit dan yang tidak ada granula disebut agranulosit.
Granulosit
a. Neutrofil
b. Eosinofil
30
Memiliki granulla sitoplasma yang kasar dan besar dengan pewarnaan orange
kemerahan. Berfungsi dalam detoksikasi histamine yang diproduksi sel mast dan
jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung.Eosinofil mengganung peroksidase dan
fosfatase yaitu enzimyang mampu menguraikan protein.Enzi mini mungkin terlibat
dalam detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks antigen-antibodi.
c. Basofil
Memiliki sejumlah Granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan
akan berwarna keunguan sampai hitam. Berfungsi meningkatkan aliran darah ke
jaringan yang cedera dan juga anti koagulan heparin.
Agranulosit
Adalah Leukosit tampa Granla sitoplasma. Agranulosit terdiri dari 2 jenis yaitu
Limfosit dan monosit.
a. Limfosit
Sebagian besar limfotik dalam tubuh ditemukan di jaringan limfatik.Limfosit
menggandung nucleus buat berwarna biru yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma .
Limfosit berasal dari sel sel batang sumsum tulang merah ,tapi melanjutkan diferensiasi
dan proliferasi dalam organ lain
b. Monosit
Adalah sel darah terbesar dan memiliki nukleous yang besar yang dikelilingi
sitoplasma berwarna biru.
31
Adalah fragmen sel tana nukleuosyang berasal dari megakariosit raksasa
multinukleous dalam sumsum tulang. Trambosit dibuat di sumsum tulang,paru dan
limpa. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya
terbungkus suatu membrane plasma dan menggandung berbagai jenis granula yang
berhubungan proses koagulasi darah. Trombosit berperan dalam pembekuan darah dan
homeostatis.
32
Fungsinya memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah dan
hemostasis (menghentikan aliran darah). Bila terjadi kerusakan dinding pembuluh
darah, trombosit akan berkumpul di situ dan menutup lubang bocoran dengan saling
melekat, berkelompok, dan menggumpal (hemostasis). Selanjutnya terjadi proses
pembekuan darah
Kemampuan trombosit ini di mungkinkan karena trombosit memiliki dua jenis zat
yaituprostaglandin dan tromboksan yang segera dikeluarkan bila ada kerusakan atau
kebocoran dinding pembuluh darah. Zat ini juga mempunyai efek vasokonstriksi
pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang dan membentuk proses pembekuan
darah.
Pencegahan kehilangan darah akibat dari pembuluh darah terputus atau pecah,
adalah dengan hemostasis yang dilakukan dengan mekanisme:
a. Spasme vaskuler.
Setelah pembuluh darah terputus/robek, dinding pembuluh darah berkontaraksi.
Hal ini akan segera mengurangi aliran darah dari pembuluh darah yang robek.
Kontraksi disebabkan reflex saraf dan spasme miogenik local.kerusakan dinding
vaskuler yang diduga menyebabkan hantaran potensialaksi sepanjang beberapa
sentimeter pada dinding pembuluh darah, mengakibatkan pembuluh darah yang
terpotong benda tajam lebih banyak mengeluarkan darah
b. Pembentukan sumbatan trombosit
Trombosit adalah lempenganbulat atau oval, kecil yang di bentuk dalam sumsum
tulang belakang. Megakariosit merupakan sel yang sangat besar,mengalami disentgrasi
menjadi trombosit sementara tettap berada dalam sumsum tulang dan melepaskan
trombosit kedalam darah. Trombosit memperbaiki lubang pada pembuluh vaskuler di
dasarkan pada beberapa fungsi penting. Bila trombosit bersentuhan dengan permukaan
vaskuler yang rusak, serabut-serabut kolagen dalam dinding vaskuler segera mengubah
sifatnya secara drastic, membengkak dengan bentuk tidak teratur, menjadi lengket
sehingga melekat pada serabut kolagen, menyekresi adeno difosfat (ADP) dalam
jumlah yang besar menyebabkan pembentukan tromboksan dalam plasma
c. Bekuan darah
Timbul dalam waktu 15-20 detik. Bila trauma dinding vaskuler berat sampai
beberapa menit baru terjadi bekuan. Zat aktifator yang berasal dari dinding vaskuler
mengalami trauma serta trombosit dan protein-protein darah melekat pada kolagen.
Dinding vaskuler mengawali proses pembekuan, dalam waktu 3-6 menit setelah
33
robekan seluruh ujung pembuluh darah yang terpotong diisi oleh bekuan. Selama 30-60
meniy pembekuan mengalami retraksi (pemendekan). Hal menutup pemuluh lebih
lajut. Tromosit memegang peranan penting dalam retraksi ini.
Pembekuan darah adalah suatu rantai kimiawi yang mempunyai pola tertentu dan
berjalan dalam waktu singkat. Prosesnya meliputi langkah berikut:
Dengan keluarnya tromboplastin (membantu pembentukan thrombin) baik dari
trombosit maupun jaringan yang rusak. Protrombin akan di ubah menjadi thrombin
(suatu enzim). Proses ini memerlukan ion kalsium
Langkah selajutnya, enzim thrombin yang dihasilkan pada langkah pertama
akan mengubah fibrinogen protein plasma menjadi fibrin (benang-benang jala),proses
ini memerlukan thrombin serta factor IV dan XIII. Jala yang dibentuk akan menutup
luka karena dengan adanya jala fibrin sel eritrosit dan trombosit akan membentuk
bekuann dicelah-celah darah fibrin. Dengan demikian perdarahan akan berhenti
TEKANAN DARAH
Tekanan darah adalah daya dorong darah kesemua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
34
a. Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk menghentikan aliran
darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah
bulb pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan
sebuah katup untuk mengeluarkan udara dari manset.
b. Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi Korrotkof,
yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup.
Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan
cara untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolic.
2) Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan
diastolic 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa
muda, baik sistolik maupun diastolic biasanya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan
darah laki-laki dewasa muda.
GOLONGAN DARAH
35
PENGGOLONGAN DARAH
A. dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah A B O, dua tetes darah yang
terpisah dari orang yang diperiksa golongan darah diletakan pada sebuah slide
mikroskop
B. Setetes serum yang menggandung aglutinin anti a diteteskan pada salah satu
tetes darah sedangkan setetes serum yang menggandung agglutinin anti B
diteteskan pada tes darah lainya
Jika serum anti a menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka individu tersebut
memiliki gologan darah A
Jika serum anti b menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka individu tersebut
memiliki gologan darah B
Jika serum anti a dan anti b menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka
individu tersebut memiliki gologan darah AB
Jika serum anti a dan anti b tidak menyebabkan aglutinasi pada tetes darah maka
individu tersebut memiliki gologan darah O
36
TRANSFUSI DARAH
Saat transfuse darah diberikan ,plasma donor akan di encerkan oleh plasma
resipien sehingga aglutininin donor tidak dapat menyebabkan aglutinasi.Walaupun
demikian,aglutinogen pada sel donor penting untuk transfuse . Jika gologan darah
donor berbeda dengan gologan darah resipien,maka agglutinin dalam plasma
resipien akan mengaglutinasi sel darah merah asing donor.Reaksi transfuse
disebabkan oleh aglutinasi sel darah merah donor
37
B. Resipien Universal : Individu dengan golongan darah AB tidak memiliki agglutinin
dalam plasmanya sehingga dapat menerima eritrosit donor apapun. Darah golongan
AB disebut resipien Universal
SISTEM RH
Adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia. Antigen
RhD adalah antigen terpenting dalam reaksi imunitas tubuh.
38
e) Varises. Varises adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan tampak
menonjol di permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh darah yang
seharusnya dialirkan ke jantung, malah kembali ke kaki. Pasalnya, katup vena
yang berfungsi mengangkut darah ke jantung tidak menutup dengan benar,
akibatnya peningkatan tekanan membuat pembuluh darah vena jadi membesar.
B. SISTEM KARDIOVASKULAR
1) SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus ini
terjadi dalam 2 fase:
1. Diastole
Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi.
a. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.
b. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonalis.
c. Kedua katup atrioventrikular (trikuspidalis dan mitralis)tertutup dan darah dicegah
untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel.
d. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, memcegah kembalinya darahdari arteri
pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
e. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di
dalamnya meningkat; dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel,
katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari atrium ke dalam ventrikel
2. Sistole
Sistole adalah periode kontraksi otot. Berlangsug selama 0,3 detik
a. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa darah
dari atrium ke dalam ventrikel
39
b. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai
berkontraksi
c. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV
menutup.
d. Ventrikel terus berkontraksi. Katup pumonalis dan aorta membuka akibat tekanan
ini.
e. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteria pulmonalis dan
darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta
f. Kontraksi otot kemudian berhenti, dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus
baru dimulai.
2) SIRKULASI JANTUNG
Sirkulasi koroner mengalir melalui arteria coronaria, kapiler jantung, dan
kembali ke jantung melalui beberapa vena kecil yang bermuara ke dalam atrium kanan.
Jantung memiliki kebutuhan oksigen yang besar dan mengambil, bahkan saat istirahat,
sejumlah besar oksigen dalam darah yang melewati kapiler jantung.
40
kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua
vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang
mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava superioryang
mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini
menuangkan isinya ke dalam atrium kanan jantung.
41
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan
memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan
darahnya ke paru-puru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembulu-pembuluh darah
yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan
akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk
memungut oksigen dan melepaskan karbon dioksida ( untuk fungsi paru-paru)
Kemudian kapler pulmonal bergabung menjadi vena, dan darah dikembalikan ke
jantung oleh empat vena pulmonalis. Dan darahnya dituangkan ke dalam artium kiri. Darah ini
mengalir masuk ke dalam vertikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan dipompa masuk ke dalam
aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar
Udema pulmonalmenyertai kegagalan jantung sisi kiri. Cairan jaringan berkumpul
dalam paru-paru dan paru-paru ini berfungsi lemah. Udema pulmonal juga dapat terjadi pada
pasien yang overhidrasi ( mendapat cairan terlampau banyak ), paru-paru menjadi penuh air dan
ada kemungkinan ia “tenggelam” dalam udema paru-paru sendiri.
Pada penderita gagal jantung kongestif sebelah kiri, ruang ventrikel atau bilik
kiri dari jantung tidak berfungsi dengan baik. Bagian ini seharusnya mengalirkan darah
yang ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian diteruskan ke pembuluh darah arteri.
42
Karena fungsi bilik kiri tidak berjalan secara optimal, maka terjadilah
peningkatan tekanan pada serambi kiri dan pembuluh darah di sekitarnya. Kondisi ini
menciptakan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru). Selanjutnya, penumpukan
cairan juga dapat terbentuk di rongga perut dan kaki. Kurangnya aliran darah ini
kemudian mengganggu fungsi ginjal, sehingga tubuh menimbun air dan garam lebih
banyak dari yang dibutuhkan.
Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa juga bukan dikarenakan kegagalan bilik
kiri jantung dalam memompa darah. Ketidakmampuan bilik kiri jantung dalam
melakukan relaksasi juga kadang menjadi penyebabnya. Karena tidak mampu
melakukan relaksasi, maka terjadilah penumpukan darah saat jantung melakukan
tekanan balik untuk mengisi ruang jantung.
Gagal jantung kongestif kanan seringkali diawali dari gagal jantung kongestif
kiri, di mana terjadi tekanan berlebih pada paru-paru, sehingga kemampuan sisi kanan
jantung untuk memompa darah ke paru-paru pun jadi ikut terganggu.
43
DAFTAR PUSTAKA
44