Resiko Infeksi PDF
Resiko Infeksi PDF
TAHUN 2018
RUMAH SAKIT SURYA MEDIKA
(RSSM)
Jalan Laban Kulon No 58 Menganti Gresik 61174
Telp. (031) 7914025 Fax (031) 7991889
Email: suryamedika.rs@gmail.com
i
Surya Medika untuk mengatur hal tersebut.
Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Prkatek Kedokteran;
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011 Tentang embentukan Peraturan Perundang
undangan;
5. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun
2015;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1204/menkes/sk/x/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
129/menkes/sk/II/2008 tentang Standart Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 147/Menkes/Per./ I /2010 Tentang Perijinan
Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 340/Menkes/Per./2010 Tentang Klasifikasi
Rumah Sakit;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Perijinan Di Bidang Kesehatan.
ii
Memperhatikan 1. Hasil Kosnsultasi kepada Yayasan Surya Medika
Menganti Gresik
2. Hasil Rapat koordinasi Pimpinan dan Staf pada
masing masing Pokja yang disampaikan sebagai
bahan usulan Rapat Pimpinan secara berjenang..
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : di Gresik
Pada Tanggal : 16 september 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT SURYA MEDIKA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kami berhasil
menyusun buku Panduan ICRA di Rumah Sakit Surya Medika
Buku panduan ICRA di rumah sakit ini sangat penting bagi petugas yang
bekerja di rumah sakit dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian
infeksi, bukan hanya bagi petugas kesehatan saja tetapi juga bagi pasien,
keluarga pasien dan lingkungan rumah sakit
Kami menyadari buku panduan ini belum sempurna, untuk itu kami
harapkan masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan harapan kami
semoga buku ini dapat di pergunakan dengan baik
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sangat penting untuk di
laksanakan di Rumah Sakit sebagai tempat fasilitas pelayanan kesehatan,di
samping sebagai tolak ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi
pasien,petugas dan pengunjung ke Rumah Sakit sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
harapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai Standar yang
sudah di tentukan.pendapat masyarakat jika di Rumah Sakit
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya HAis pada
pasien,petugas dan pengunjung di Rumah Sakit
2. Tujuan khusus
Membuat standar pelaksanaan pencegahan infeksi pada pasien di
Rumah Sakit Surya Medika meliputi:
a. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak risiko terhadap
- Paparan kuman pathogen melalui petugas,pasien dan pengujung
- Penuran melalui tindakan/prosedur invasive yang di akukan baik
melalui peralatan,tehnik pemasangan, ataupun perawatan HAis
b. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat di
tindak lanjuti berdasarkan hasil enilaian skala perioritas
C. Pengertian
a. Icra adalah proses multidisiplin yang focus pada pengurangan
infeksi,pendokumentasian bahwa dengan mempertimbangkan
popuasi pasien,fasilitas dan program
- Fakus pada pengurangan risikodari infeksi
- Tahap perencanaan fasilitas, desain, konstruksi, renovasi
pemeliharan fasilitas
1
- Pengetahuan tentang infeksi,agen infeksi,dan lingkungan
perawatan,yang memungkinkan organisasi untuk
mengantisipasi dampak potensial.
b. HAIs adalah Healthcare-associated infections” (HAIs) dengan
pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi juga
di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Juga tidak terbatas
infeksi pada pasien saja, tetapi juga infeksi pada petugas
kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan perawatan
pasien.
c. ICRA HAIs
Cara kerja pelaksanaan ICRA HAIs yaitu :
- Menetapkan konteks risiko tergolong dalam kategori ICRA
HAIs
- Mengidentifkiasi Risiko Kegiatan yang dilakukan pada
bagian ini yaitu melakukan identifikasi potensial
risiko/masalah HAIs yang meliputi IDO, ISK, Plebitis.
- Menganalisis Risiko Kegiatan yang dilakukan pada bagian
ini yaitu :
Menentukan tingkat risiko melalui penilaian
probabilitas/frekuensi kejadian HAIs
Menentukan tingkat risiko melalui penilaian dampak
risiko
Menentukan tingkat risiko melalui penilaian system
yang ada
- Mengevaluasi Risiko Kegiatan yang dilakukan pada bagian
ini yaitu menilai skore hasil penjumlahan tingkat risiko dari
kegiatan analisis risiko HAIs.
- Melakukan Penatalaksanaan Risiko Kegiatan yang
dilakukan pada bagian ini yaitu melalakukan cara
penanganan masalah HAIs berdasarkan skala prioritas.
- Penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan skor
tertinggi dari kejadian HAIs
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
2. Penilaian dampak risiko/potensial keparahan
4
3. System yang ada
5
BAB III
KEBIJAKAN
A. Regulasi nasional
6
BAB V
TATALAKSANA
7
o Pembukusan kembali alat
o Peralatan yang dipakai
- Risiko terkait lingkungan
o Pembangunan/renovasi
o Kelengkapan peralatan
o Pembersihan lingkungan
B. Pengkajian risiko infeksi(infeksi Control Risk Assessment/ICRA)
1. Identifikasi resiko
Proses manajemen risiko bermula dari identifikasi risiko dan
melibatkan
a. Perhitunga beratnya dampak potensial dan kemungkinan frekuensi
munculnya resiko
b. Identifikasi aktifitas-aktifitas dan perkerjaan yang menempatkan
pasien,tenaga kesehatan dan pengunjung pada resiko
c. Identitas agen infeksi yang melibatkan
d. Identifikasi secra transmisi
2. Analisa risiko
a. Mengapa hal ini terjadi
b. Berapa sering hal ini terjadi
c. Siapa saja yang berkontribusi terhadap kejadian tersebut
d. Dimana kejadian tersebut terjadi
e. Apa dampak yang paling mungkin terjadi jika tindakan yang sesuai
tindakan dilakukan
f. Berapa besar biaya untuk mencegah kejadian tersebut
3. Control risiko
a. Mencari strategi untuk mengurangi risiko yang akan mengeliminasi
atau mengurangi risiko atau mengurangi kemungkinan risiko yang
ada menjadi masalah
b. Menempatkan rencana pengurangan risiko yang sudah di setujui
pada masalah
8
4. Monitoring resiko
a. Memastikan rencana pngurangan risiko dilaksanakan
b. Hal ini dapat dilakukan dengan audit dan atau surveilans dan
memberikan umpan balik kepda staf dan manajer terkait.
C. Jenis resiko dan tingkat resiko berbeda di setiap unit fasilitas kesehatan
1. IGD
2. Hcu
3. Kamar bedah
4. Rawat inap
5. Laboratorium
6. Dapur
9
2. Derajat keparahan
peringkat deskripsi Uraian komentar
20-30 Tinggi atau Dampak yang besar Tindakan segera
mayor bagi pasien yang sangat sangat di
butuh kan
10-19 Menengah menengah Dibutuhkan
penanganan
1-9 Rendah atau Rendah atau minor Di nilai ulang secara
minor berkala
10
BAB V
DOKUMENTASI
11