KEPERAWATAN MATERNITAS II
DENGAN KASUS PREEKLAMPSIA PADA KEHAMILAN
Diajukan untuk memenuhi tugas DISKEL
Dosen Koordinator : Hemi Fitriani, M.Kep.,Ners.,Sp.Kep.Mat
Dosen Pembimbing : Murtiningsih, M.Kep.,Ns.Sp.Mat
Kelompok H
Ketua : Sendy Oktaviani (213118105)
Scriber 1 : Ditta Octaviani (213118016)
Scriber 2 : Berliana Pebrianty (213118060)
Anggota :
Sevia Mariana (213118026) Sendy Oktaviani (213118105)
Siti Laela Saida W (213118096) Hasna Haniah (213118111)
Via Rismaya (213118052) Indri Maharani (213118117)
Sauh Dewi Sunshine (213118144) Anisa Fauziah (213118127)
Intan Kania M. D (213118071) Maeresqy Amaliya (213118134)
Ditta Octaviani Putri W (213118016) Mahmud Maulana S (213118151)
Rurik Mistarudin (203118091) Sely Nurmalasari (213118088)
Berliana Pebrianty H (213118060) Salma Ar-Rum (213118035)
CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan laporan
ini dengan kemudahan. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepangkuan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam
yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Laporan ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dan memberikan
sumbang sarannya dalam penyelesaian laporan ini.
Kami berharap semoga laporan tentang ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca agar dapat memahami semua seputar dunia kesehatan.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Batasan Masalah..............................................................................................2
C. Rumusan Masalah...........................................................................................2
D. Tujuan..............................................................................................................2
E. Metode penyusunan.........................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Skenario Kasus................................................................................................4
BAB III........................................................................................................................21
PENUTUP...................................................................................................................21
A. Kesimpulan....................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan
yang ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan
edema yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam
setelah persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia
berat dengan tambahan gejala kejang-kejang atau koma. Menurut World Health
Organization (WHO, 2001), angka kejadian preeklampsia berkisar antara 0,51%
- 38,4%. Preeklampsia dan eklampsia di seluruh dunia diperkirakan menjadi
penyebab kira-kira 14% (50.000-75.000) kematian maternal setiap tahunnya
(Hak lim, 2009). Angka kejadian preeklampsia di Amerika Serikat sendiri kira-
kira 5% dari semua kehamilan, dengan gambaran insidensinya 23 kasus
preeklampsia ditemukan per 1.000 kehamilan setiap tahunnya (Joseph et al,
2008). Sementara itu di tiap-tiap negara angka kejadian preeklampsia
berbedabeda, tapi pada umumnya insidensi preeklampsia pada suatu negara
dilaporkan antara 3-10 % dari semua kehamilan (Prawirohardjo, 2006). Salah
satu penyebab kematian maternal di Indonesia adala faktor predisposisi
preeklampsia/eklampsia antara lain adalah paritas, umur ibu hamil kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat
keluarga dengan preeklampsia, dan penyakit vaskuler ginjal (Offord,2002).
Catatan statistik seluruh dunia menunjukkan dari insidensi 5%-8% preeklampsia
dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih diantaranya dikarenakan oleh
primigravida. Menurut data The New England Journal of Medicine pada
kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 3,9%, kehamilan kedua
1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8% (Rozikhan, 2006). Angka kejadian
preeklampsia/eklampsia akan menurun pada ibu dengan paritas 1-3 kali, namun
pada paritas tinggi akan terjadi lagi peningkatan angka kejadian
preeklampsia/eklampsia (Offord, 2002). h preeklampsia-eklampsia Sindrom
preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak
diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Sehingga tanpa
disadari preeklampsia ringan akan berlanjut menjadi preeklampsia berat, bahkan
eklampsia pada ibu hamil (Prawirohardjo, 2006).
1
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
D. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan sebagai berikut :
a. Mengetahui gangguan apa yang dialami ibu
b.Mengetahui faktor resiko yang dialami sehinggan mengalami gangguan
tersebut
c. Mengetahui pemeriksaan apa saja yang dilakukan
d. Mengetahui data apa saja yang dipakai untuk mengetahui gangguan yang
dialami ibu
e. Mengetahui proses perjalanan penyakitnya
f. Mengetahui apa komplikasi yang dapat muncul
g. Mengetahui tindakan medis yang dilakukan dan tindakan penatalaksanaan
komplikasi
h. Mengetahui asuhan keperawataan pada kasus tersebut
2
E. Metode Penyusunan
1. Studi Pustaka
Yaitu suatu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran buku-
buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan dasar
terhadap materi yang dihadapi.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenario Kasus
Seorang ibu, usia 188 tshun, hsmil 28 minggu G1P0A0, dstsng ke poli
kandungan dengan keluhan pusing, mual dan pandangan tidak jelas. Hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 180/100 mmHG, nadi 80x/mnt, berat
badan 155cm, DJJ 145x/mnt, pergerakan janin aktif. Hasil pemeriksaan uri
dinyatakan proteinuria.
1. Pertanyaan :
a) Proteinuria (sauh dewi)
2. Jawaban :
a) Suatu kondisi dimana urine mengandung jumlah protein yang tidak
normal (anisa)
C. STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Gangguan kehamilan apa yang dialami oleh ibu ?
2. Faktor resiko apa saja yang ada pada ibu sehingga mengalami gangguan
tersebut?
3. Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan pada ibu?
4. Data data apayang dipakai untuk menentukan gangguan yang dialami ibu?
5. Bagaiman proses perjalanan penyakitnya?
6. Komplikasi yang dapat muncul?
7. Bagaiman tindakan medis yang dilakukan dan tindakan penatalaksanaan
komplikasi ?
8. Bagaiman asuhan keperawatan pada kasus tersebut?
D. STEP 3 ANALISA MASALAH
1. Preeklamsia
Penjelasan :
a) Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita
hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan
protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau
hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur28 minggu atau lebih (Rustam Muctar, 1998).
Tidak berbeda dengan definisi Rustam, (Manuaba, 1998)
mendefinisikan bahwa preeklampsia (toksemiagravidarum) adalah
tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria(protein dalam air
kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi padakehamilan
4
5
3. Pemeriksaan fisik :
a. Pemeriksaan tekanan darah (sevia )
b. Pemeriksaan oedema/tidak (maeresqy)
Penunjang : pemeriksaan lab , USG, CTG,radiologi
4. a. tekanan darah tinggi (intan)
c. peningkataan protein pada urine (anisa)
d. dalam kasus preeklamsi bumil mengalami penakan bb yang berlebihan
(intan)
e. adanya oedem dijari,muka (anisa)
f. Adanya oedem pada ekstremitas
g. Edema pedal terjadi saat cairan berkumpul di kaki bagian atas dan bawah.
h. Edema limfedema adalah pembengkakan di lengan dan kaki
i. Edema pada jari –jari tangan
j. Edema di wajah atau di kelopak mata (anis)
5. Patofisiologis
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik
sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat
dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis
Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan
patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh
vasospasme dan iskemia (Cunniangham,2003).
Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan
respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin,tromboxan)
yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan
trombus dan perdarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai
dengan sakit kepala dan defisit syaraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomelurus dan proteinuria. Kerusakan
hepar dari nekrosis hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan
peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi
penurunan volume intavaskuler, meningkatnya kardiakoutput dan peningkatan
tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis microangiopati
menyebabkan anemia dan trobositopeni. Infark plasenta dan obstruksi
plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin
dalam rahim (Michael,2005).
7
dokter anak
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Suatu proses
kolaborasi melibatkan perawat, ibu dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian
dilakukan melaui wawancara dan pemeriksaan fisik. Dalam pengkajian
dibutuhkan kecermatan dan ketelitian agar data yang terkumpul lebih akurat,
sehingga dapat dikelompokkan dan dianalisis untuk mengetahui masalah dan
kebutuhan ibu terhadap perawatan.
Pengkajian yang dilakukan pada ibu dengan preeklamsia/eklamsia antara lain
sebagai berikut :
1. Identitas umum ibu.
2. Data riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.
Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan
terdahulu.
Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.
Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal kronis.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.
Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrum.
Gangguan virus : penlihatan kabur, skotoma, dan diplopia.
Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan.
Gangguan serebral lainnya : terhuyung-huyung, refleks tinggi, dan
tidak tenang.
Edema pada ekstremitas.
Tengkuk terasa berat.
Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu.
c. Riwayat kesehatan keluarga : Kemungkinan mempunyai riwayat
preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga.
d. Riwayat perkawinan : Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah
usia 20 tahun atau diatas 35 tahun.
3. Pemeriksaan fisik biologis
a. Keadaan umum : lemah.
b. Kepala 28kepala, wajah edema.
: sakit
c. Mata : konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina.
d. Abdomen : nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan
muntah
e. Ektremitas : oedema pada kaki juga pada tangan dan jari-jari
f. Sistem persyarafan : hiperrefleksia, klonus pada kaki.
g. Genituorinaria : oligura, proteinuria.
15
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Perfusi Jaringan b/d Penurunan Kardiak output Sekunder
terhadap Vasospasme Pembuluh Darah.
2. Resiko terjadi gawat janian intra uteri (Hipoksia) b/d penurunan suplay O 2
dan nutrisi ke jaringan plasenta sekunder terhadap penurunan Cardiac out
put.
3. Kelebihan volume cairan b/d peningkatan retensi urine dan edema
berkaitan dengan hipertensi dalam kehamilan.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d kurangnya asupan
makanan.
5. Risiko kejang pada ibu b/d penunrunan fungsi organ (vasospasme dan
peningkatan tekanan darah)
16
C. Rencana Keperawatan
Setelah data terkumpul kemudian dianalisis, langkah selanjutnya adalah
menentukan diagnose dan intervensi keperawatan. Diagnose yang mungkin
ditemukan pada ibu hamil dengan pre eklamsia/ eklamsia adalah sebagai berikut :
1. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan kardiak out put sekunder
terhadap vasospasme pembuluh darah.
Tujuan : Perfusi jaringan otak adekuat dan tercapai secara optimal.
Kriteria Hasil :
a. Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
b. Menunjukan fungsi sensori motori kranial yang utuh : tingkat kesadarn
membaik, tidak ada gerakan involunter.
Intervensi :
a. Monitor poerubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinyu (cemas,
bingung, letargi, pingsan).
b. Observasi adanya pucat, sianosis, belang, kulit dingin/lembab, cacat
kekuatan nadi perifer.
c. Kaji tanda Homan (nyeri pada betis dengan posisi dorsofleksi),
eritema, dan oedema.
d. Dorong latihan kaki aktif/ pasif.
e. Pantau pernafasan
f. Kaji fungsi Gastro Intestinal, catat anoreksia, penurunan bising usus,
muntah/mual, distensi abdomen, konstipasi.
2. Resiko terjadi gawat janian intra uteri (Hipoksia) b/d penurunan suplay
O2 dan nutrisi ke jaringan plasenta sekunder terhadap penurunan
Cardiac out put.
Tujuan : gawat janin tidak terjadi, bayi dapat dipertahankan sampai umur 37
mgg dan atau BBL > 2500 gr
Intervensi :
a. Anjurkan penderita untuk tidur miring ke kiri
b. Anjurkan pasien untuk melakukan ANC secara teratur sesuai dengan
masa kehamilan :
1) 1 x/ bln pada trimester I
2) 2 x/ bln pada trimester II
3) 1 x/minggu pada trimester III
c. Pantau DJJ, kontraksi uterus/his gerakan janian setiap hari
d. Motivasi pasien untuk mneingkatkan fase istirahat
3. Kelebihan volume cairan b/d peningkatan retensi urine dan edema
berkaitan dengan hipertensi dalam kehamilan.
17
5. Risiko kejang pada ibu b/d penunrunan fungsi organ (vasospasme dan
peningkatan tekanan darah)
18
D. IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah
direncanakan.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana
perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai
sejauh mana masalah ibu dapat di atasi. Disamping itu, perawat juga memberikan
umpan balik atau pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum
tercapai, maka dalam hal ini proses peawatan dapat di modifikasi.
Hasil Evaluasi yang mungkin didapat adalah :
1. Tujuan tercapai seluruhnya, yaitu jika pasien menunjukkan tanda atau
gejala sesuai dengan kreteria hasil yang di tetapkan.
2. Tujuan sebagian tercapai yaitu jika pasien menunjukan tanda dan gejala
sebagian dari kreteria hasil yang sudah ditetapkan.
3. Tujuan tidak tercapai, jika pasien tadak menunjukan tanda dan gejala
sesuai dengan kreteria hasil yang sudah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
23
22
DAFTAR PUSTAKA
Fausiah, Fitri. (2003). Bahan ajar mata kuliah psikologi abnormal (klinis dewasa). Depok :
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Demartoto, A. (2010). Mengerti, Memahami dan Menerima Fenomena Homoseksual. [Online].
.prihatini,d.a ( 2019 ). Orientasi seksual ( online ).
Rahmawati, yasinta. 2020. Penyebab dysphoria.
https://www.himedik.com/pria/2020/02/15/170000/lucinta-luna-idap-dysphoria-gender-ketahui-
penyebab-penyakit-ini. (17 Maret 2020)
Trangender. (Online). https://id.m.wikipedia.org/wiki/Transgender. (17 maret 2020)
Dharma, r., wibowo, n., & raranta, h. P. (2005). DISFUNGSI ENDOTEL PADA
PRREKLAMPSIA. Makara, kesehatan,, 63-69.
23
24