Anda di halaman 1dari 4

Nama : Asgalina Prabawani

NIM : P07124118020

Prodi : DIII Kebidanan

Matkul : Bahasa. Indonesia

TUGAS

MATERI KUTIPAN DAN CATATAN KAKI

1. Catatan kaki dapat berupa keterangan tambahan dan dapat pula berupa rujukan yang
dijadikan sumber penulisan. Jelaskan perbedaan dan fungsi dalam penulisan ilmiah!
Jawab :
Fungsi catatan kaki berupa keterangan tambahan yaitu untuk memberikan keterangan
dan penjelasan tentang sumber dari kutipan penyusunan daftar bacaan pada karya
ilmiah supaya dapat dimengerti oleh pembaca. Untuk keterangan insidental, atau
materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut
dalam teks.
Sedangkan Fungsi catatan kaki berupa rujukan yang dijadikan sumber penulisan yaitu
Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya ilmiah
mengetahui sumber kutipan yang digunakan. Dan untuk menunjukan referensi lain
supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui ulasan yang lebih jelas mengenai
istilah yang digunakan.
2. Jelaskan perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung!
Jawab :
Kutipan Langsung “to quote”yaitu mengutip sama persis seperti sumbernya ada 2
macam yaitu panjang dan pendek.
Kutipan Tidak Langsung “to paraphrase” yaitu mengambil gagasan/ide dari sumber
tertentu tetapi dikalimatkan dengan bahasa si pengutipnya = menyitir (sitiran)

3. Jelaskan perbedaan identitas penulisan kutipan berikut:


Jawab :
a. Sucipto (2006:3)
Biasanya "nama (tahun:hal) itu selalu di ikuti kata "mengatakan,
mendefenisikan, menjelaskan, dll" (kalimat tidak langsung)
b. (Sucipto, 2006:3)
Biasanya (nama, tahun:hal) itu berada di akhir dari "sebuah keterangan" yang
di ambil idenya nya dari penulis tersebut. jadi kita mengembangkan sebuah ide
yg kita ambil dari sebuah buku.
c. Trimo dalam Sucipto (2016:3)
Kutipan diatas adalah pengambilan ide dalam suatu referensi dimana referensi
tersebut juga mengambil ide dari referensi lain. Sucipto yang karangan nya
terbit tahun 2016, dan pada hal 3, dia mengambil sebuah ide (referensi) dari
Trimo.
4. Bagaimanakah cara kutip untuk kurang dari 4 baris dan lebih dari 4 baris?
Jawab :
Cara kutip untuk kurang dari 4 baris
a) Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
d) Setelah kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman di dalam tanda kurung
Cara kutip lebih dari 4 baris
a) Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak 3 spasi dari teks
b) Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
c) Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak
d) Setelah kutipan, diberi keterangan sumber
5. Sebutkan unsur yang harus ditulis dalam catatan kaki. Jelaskan cara menuliskannya
Jawab :
1) Nama pengarang, editor, dan penerjemah ditulis berurutan diikuti dengan
tanda koma(,)
2) Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata tugas) dan diberi garis
bawah
3) Nama atau Nomor Seri (Jika ada)
4) Data publikasi, seperti:
 Jumlah jilid (jika ada)
 Nomor cetakan (jika ada)
 Kota penerbit, diikuti titik dua (dalam tanda kurung)
 Nama penerbit, diikuti tanda koma (dalam tanda kurung)
 Tahun penerbitan (dalam tanda kurung)
5) Nomor jilid jika perlu
6) Nomor halaman diikuti tanda titik (.)
6. Berikan penjelasan catatan kaki yang bersumber dari buku yang ditulis
Jawab
a. Seorang
Nama, Judul (cetak miring) (Kota terbit: Penerbit, tahun), halaman. (Judul
buku = cetak miring; judul artikel=dalam tanda petik)
b. dua orang
nama 1 dan 2 (sesuai buku), Judul (cetak miring), (Kota terbit: penerbit,
tahun), halaman.
c. tiga orang
nama pengarang 1, 2, dan 3, Judul (miring), (kota terbit: penerbit, tahun),
halaman
d. lebih dari tiga orang
Nama pengarang 1 dkk atau et.al., Judul (miring), (Kota: penerbit, tahun),
halaman.
e. Institusi
Nama instansi yang berwenang, judul naskah ( huruf italic ). Jika data dikutip
dari sumber buku sekunder, maka unsur sumber tersebut dicantumkan dengan
menambhakan unsur – unsur nama buku ( huruf italic ), dan data penerbit. Jika
sumber sekunder tersebut mempunyai penyusun, maka nama penyusun
ditemptkan sebelum nama buku dan nama penerbit dimasukan data penerbit.

7. Tuliskan sebuah teks karangan ilmiah dalam satu halaman, topik sesuai dengan
bidang studi anda, menggunakan kutipan langsung 5 baris, kutipan langsung kurang
dari 5 baris, menggunakan kutipan tidak langsung (saduran), menggunakan ibid, op
cit, dan loccit.
Jawab :
Kematian Matrernal dan Perinatal
Menurut Kemenkes, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator untuk mencerminkan derajat kesehatan ibu dan anak, serta
cerminan dari status kesehatan suatu Negara,hasil survey demografi yang kami lakukan dan
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, AKI yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup yang
mengalami penurunan dari tahun 2012 yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup.Lihat KTI
Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny “N” Dengan Usia Kehamilan Preterm
Di Rsud Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018, Makasar: Pustaka Maksar
Harapan,2011,hlm. 02
Kematian maternal adalah kematian seorang ibu semasa hamil atau dalam rentang waktu
yang pendek setelah melahirkan. Tidak semua kasus kematian maternal disebabkan oleh
kondisi yang lansung berhubungan dengan kehamilan. Beberapa kasus kematian maternal
diantaranya disebabkan oleh keadaan yang sudah terjadi sebelumnya dan diperburuk oleh
kehamilan. Sedangkan yang dimaksud dengan kematian perinatal adalah kematian seorang
bayi sesaat setelah dilahirkan. Ibid hlm 02. berpendapat “Umumnya ukuran yang dipakai
untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu
negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal morality)”.
Situasi kematian ibu di Indonesia memiliki kecenderungan penurunan Angka Kematian Ibu
yang lamban.KTI op.cit hlm 02 Hal tersebut disebabkan karena Indonesia belum mempunyai
system statistic vital yang dapat memberikan informasi secara lengkap tentang AKI. Faktor
lain yang ikut menyebabkan lambannya kecenderungan penurunan AKI adalah penyebab
kematian ibu hamil karena memiliki jenis yang luas dan beragam. Penyebab utama kematian
ibu yaitu perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi, partus macet, dan septis. Penyebab lain
yang dapat menambah resiko kematian ibu adalah anemia, malaria, tbc, hepatitis, HIV/AIDS,
dan defisiensi energy kronis.Loc.cit Status sosioekonomi keluarga, pendidikan, budaya,
akses terhadap fasilitas kesehatan, serta transportasi juga berperan pada kematian ibu.
Berbagai masalah di Indonesia seperti pertumbuhan penduduk, transisi demografi,
desentralisasi, utilisasi fasilitas kesehatan, pendanaan, dan kurangnya koordinasi instansi
terkait baik di dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri secara langsung ataupun tidak
langsung berperan merpersulit upaya penurunan AKI. Dalam situasi seperti ini diperlukan
pelayanan emergensi obstetri dan neonatal dan tersedianya tenaga kesehatan yang terampil
sebagai penolong persalinan (Prawirohardjo 2010:60-61)

Anda mungkin juga menyukai