FISIOLOGI TERNAK
“Anatomi dan Fisiologi Pencernaan”
Disusun oleh:
Kelompok : 3
Kelas : F
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan praktikum fisiologi ternak yang berjudul Pencernaan ini tepat pada
waktunya. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi yang diperlukan.
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I
BAB II
BAB III
ii
BAB IV
Daftar Pustaka...............................................................................................15
Lampiran.......................................................................................................16
iii
I
PENDAHULUAN
besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini
memungkinkan darah dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang
memerlukan.
lambung yang dapat mencerna serat kasar),serta domba yang termasuk kedalam
1
Pukul : 15.15 – 17.15 WIB
2
II
1. Pencernaan ayam
perhatikan bahwa organ pancreas dan hati harus tetap menempel pada
anus.
3
j. Perhatiakn bagian – bagian isi saluran pencernaan tersebut
2. Pencernaan domba
pelengkap.
pencernaan.
3. Pencernaan kelinci
berbahaya
4
g. Perhatikan dan pelajari alat – alat pencernaan tersebut.
hingga anus.
5
III
PEMBAHASAN
hewan monogastrik yaitu ayam. Organ pencernaan ayam terdiri dari mulut
Mulut atau paruh pada ayam berfungsi untuk mengambil makanan dan
(2004), yang mengatakan bahwa pengganti fungsi gigi pada mulut unggas
terdapat pada lidah dan juga paruh. Menurut Amrullah (2004) bentuk paruh
pada unggas disuaikan dengan bentuk makananya paruh runcing jika makanan
utamanya adalah bijian kecil, dan berbentuk runcing bengkok dapat digunakan
untuk menyobek mangsanya dan memecah bijian yang besar yang keras serta
dari mulut ke tembolok (crop). Hal ini sesuai menurut North (1998), yang
sementara. Hal ini sesuai menurut Yuwanta (2004), yang mengatakan bahwa
6
Tembolok merupakan modifikasi dari esophagus yang berperan sebagai tempat
akan memberikan respon dalam saraf untuk makan atau menghentikan makan
disekresikan pepsin dan asam klorida pada organ ini untuk mencerna protein.
Hal ini sesuai menurut Nesheim dkk (1997), yang mengatakan bahwa
dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin dan getah lambung yang berguna
bantuan batu-batu yang ditelan oleh ayam. Hal ini sesuai menurut Kartadisastra
pencernaan secara mekanik dengan bantuan grit yang berupa batuan kecil,
selain itu pakan juga akan dipecah dan dicampur dengan air sehingga menjadi
seperti pasta atau yang biasa disebut dengan chymne. Besar kecilnya empedal
sudah digiling maka empedal akan lisut. Perototan empedal dapat melakukan
gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit (Akoso, 1993).
7
Usus halus pada ayam terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum.
makanan. Hal ini sesuai menurut North (1998), yang mengatakan bahwa pada
lipase dan tripsin yang dapat mencerna protein dan karbohidrat. Protein oleh
pepsin dan khemotripsin akan diubah menjadi asam amino. Lemak oleh lipase
akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amilase akan
ini sesuai menurut Yuwanta (2004), yang mengatakan bahwa dalam jejunum
sampai tinggal bahan yang tidak dapat dicerna. Ileum berfungsi untuk
mencerna zat-zat makanan dan absorpsi. Hal ini sesuai menurut Suprijatna dkk
(2005), yang mengatakan bahwa pada permukaan vili pada ileum terdapat
antara Jejunum dan ileum disebut micele divertikum yang ditandai dengan
Sekum masih memiliki fungsi yang belum jelas. Hal ini sesuai menurut
North (1978), yang mengatakan bahwa fungsi utama ceca (sekum) secara jelas
dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh
sekum terdiri atas dua seka atau saluran buntu yang berukuran panjang 20 cm.
Usus besar berfungsi dalam reabsorpsi air. Hal ini sesuai menurut
Frandson (2009), yang mengatakan bahwa usus besar berfungsi sebagai tempat
absorbsi air dari sisa-sisa makanan atau sebagai tempat menyerap air dan
8
pembentukan feses. Large intestine (usus besar) berupa saluran yang
mempunyai diameter dua kali dari diameter small intentine dan berakhir pada
kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas
(North, 1998).
merupakan muara saluran reproduksi (North, 1998). Air kencing yang sebagian
berupa endapan asam urat dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan
bentuk seperti pasta putih (Akoso, 1993). Pada kloaka terdapat tiga muara
saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin,
keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan udara luar disebut vent
pelepasan yang disebut vent, yang pada betina lebih lebar dibanding jantan,
dari mulut, esofagus, lambung, usus halus (duodenum, jejenum, ileum), sekum,
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus. Hal ini
sesuai menurut Kamal (1982), yang mengatakan bahwa dalam mulut terjadi
9
mencampurnya dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang
dari mulut ke lambung. Hal ini sesuai menurut Anonim (2013), yang
yang terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor
intrinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman getah
0,1N atau pH lebih kurang dari dua. Lambung kelinci terdiri dari tiga bagian
yaitu bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus).
Usus halus pada kelinci terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum.
duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa. Getah pankreas yang
(Happyfapet, 2013).
10
tua keabu-abuan. Dalam sekum makanan disimpan dalam waktu sementara.
(Yuwanta, 2004).
Kolon atau usus besar berjalan ke arah caudal diagonal menyilang sekum
di sini terdapat ascenden dan colon transverasum, colon descenden dan colon
sigmoideum yang belum jelas. Fungsi usus besar yaitu untuk perombakan
partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses yang
Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa
makanan yang tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus,
berhubungan dengan kulit luar, pada mulut dan anus. Menurut Frandson
(1996), empat lapisan yang menyusun dinding saluran pencernaan, dari luar ke
dalam, adalah epithel (Squamous terstrata ke bagian glandular dari perut serta
11
besar saluran pencernaan, suatu penutup serosa bagian luar, yang disebut
pemberian air liur dan penelanan. Proses pencernaan pada domba lebih bersifat
kompleks dari pada pencernaan pada pada unggas dan kelinci. Pencernaan
(Blakely, 1991).
halus didorong ke dalam rumen untuk dicerna lebih lanjut oleh mkroba.
fungi.
bagian keempat yang disebut sebagai perut sejati. Dengan demikian ternak
12
ruminansia dapat memanfaatkan pakan berserat kasar tinggi serta mampu
senyawa lain yang sama sekali berbeda dengan molekul zat makanannya.
Proses pencernaan berupa fermentasi yang terjadi sebelum usus halus pada
diperoleh dengan terjadinya fermentasi sebelum usus halus antara lain produk
lain banyak energi yang terbuang sebagai gas methan dan panas, protein
terjadi penurunan nilai protein, ternak ruminansia peka terhadap ketosis atau
rumen. Mikroba rumen akan mencerna karbohidrat, protein, dan lemak menjadi
asam lemak atsiri VFA (Volaltyl Fatty Acid), NH3 (amonia), gas
membangun sel mikroba, VFA (Volatyl Fatty Acid) akan diserap langsung
dalam rumen dan retrikulum untuk dimanfaatkan oleh ternak sebagai sumber
energy, gas methan dan oksigen dikeluarkan melalui proses eruktasi (Blakely,
1991).
13
IV
KESIMPULAN
Organ pencernaan kelinci terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus
handuk), retikulum (perut jala), omasum (perut buku), abomasum (perut sejati),
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16