Nama : Fauziah Sandi Yudha

Kelas : 1A

NIM : 195110432

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Hantu-Hantu Berbahaya

Peristiwa 63 tahun lalu itu seakan tengah diputar ulang. sekitar setahun lebih pesta
demokrasi pun digelar: Pemilu dan Pilpres 2019. Itu artinya tahun 2018 bukanlah tahun
sunyi-senyap, melainkan tahun gegap gempita. Sekarang sudah di pengujung tahun 2017.
Hanya tersisa tiga bulan. Terasa takkan lama lagi puncak hajatan nasional pada 2019. di
pentas politik, para penari sudah meliuk liuk. Musik pun sudah di geber keras-keras. Manuver
sudah ramai. Apalagi tak sedikit politikus sekarang yang galak-galak. kpk, misalnya, hafal
betul pukulan-pukulan telak politikus di senayan. Langkah panitia angket dpr terhadap kpk,
misalnya, membuat kpk berada di ujung tanduk. Meskipun dibantah oleh anggota panitia
angket, sulit meyakinkan publik bahwa langkah yang dilakukan mereka bukan langkah-
langkah pelemahan kpk. (Kompas, oktober 2017)

5 kesalahan ejaan dan tanda alasan, serta alasannya:

1. sekitar setahun lebih pesta

Alasan: Kata “sekitar” merupakan awal kalimat sehingga seharusnya menggunakan
huruf kapital pada huruf “S” pada kata “sekitar”.
2. kpk
Alasan: KPK merupakan singkatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Merupakan
singkatan nama organisasi, lembaga atau badan, atau instansi pemerintah sehingga
seharusnya menggunakan huruf kapital di setiap hurufnya.
3. dpr
Alasan: DPR merupakan singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Merupakan
singkatan nama organisasi, lembaga atau badan, atau instansi pemerintah sehingga
seharusnya menggunakan huruf kapital di setiap hurufnya.
4. di pentas politik
Alasan: Kata “di” merupakan awal kalimat sehingga seharusnya menggunakan huruf
kapital pada huruf “D” pada kata “Di”.
5. meliuk liuk
Alasan: meliuk-liuk merupakan kata ulang yang menyatakan perulangan kata kerja.
Perulangan kata kerja menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau
beberapa kali. Misalnya: Meloncat-loncat, meliuk-liuk. Sehingga seharusnya
digunakan tanda hubung (-) diantara dua kata tersebut.