Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

NAMA : NI PUTU LINDA KUSUMA WARDANI

NIM : 17.321.2701

KELAS : A11-A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Definisi dan Tujuan Keperawatan di Rumah
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan interaksi yang dilakukan di tempat
tinggal keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
keluarga dan anggotanya. Dari pengertian tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa
tenaga kesehatanlah yang bergerak, dalam hal ini mengunjungi klien, bukan klien yang
datang ke tenaga kesehatan. Hampir semua pelayanan kesehatan dapat diberikan melalui
keperawatan di rumah, kecuali dalam keadaan gawat darurat. Diasumsikan bahwa klien
dan keluarga yang tidak dalam kondisi gawat darurat, “cukup sehat” untuk tetap tinggal
di masyarakatnya dan melakukan perawatan sendiri setelah ditinggal oleh perawat.
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan
nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian
asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna
Sitorus & Yuli, 2006). Model praktik keperawatan adalah diskripsi/gambaran dari praktik
keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan filosofi konsep dan teori keperawatan.
(Deden Dermawan,2013).
B. Hubungan Perawat- Klien Dengan Keluarga
Hubungan antara perawat, klien, dan keluarga merupakan salah satuaspek yang
mendasari proses keperawatan keluarga. Perawat keluarga melakukan kunjungan
ke rumah pasien secara langsung sehingga dapat terjadi hubungan melalui komunikasi
yang terarah. Hubungan yang dibentuk bersifat terapeutik dan bukan merupakan
hubungan sosial atau interpersonal. Tujuan utama hubungan tersebut adalah untuk
menyelesaikan masalah klien.Selama menjalin hubungan tersebut, perawat keluarga
menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.
Hubungan antara perawat-klien dan keluarga secara umum dijelaskan dalam model
konseptual Albrecth (1990) dalam Efendi (2009) yang merupakan salah satu model
perawatan kesehatan di rumah. Model tersebut menjelaskan bahwa interaksi dilakukan
secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah disepakati diantara ketiga pihak tersebut
serta mendukung kemampuan klien dan keluarga dalam mempertahankan kesehatannya.
Prinsip hubungan perawat-klien dan keluarga menurut (Maurer 2013) :
1. Fokus intervensi perawat adalah keluarga.
2. Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan kesehatan dan
meliputi 3 level pencegahan :
a. Prevensi primer,
Ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi, yakni mereka
yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita. Perawat harus
mengenalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya dan upaya yang
perlu dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak masa
prasekolah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang pentingnya latihan
jasmani teratur, pola, dan jenis makanan yang sehat, menjaga badan agar tidak
terlalu gemuk dan risiko merokok.
b. Prevensi sekunder
Bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit dengan tindakan
deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan sejak awal penyakit. Dalam
mengelola, sejak awal harus diwaspadai dan dicegah untuk kemungkinan
terjadinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai penyakit dan pengelolaannya
secara mandiri memegang peranan penting untuk meningkatkan kepatuhan
pasien. Sistem rujukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan kesehatan
primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan.
c. Prevensi tersier
Apabila sudah penyulit menahun maka perawat harus berusaha mencegah
terjadinya kecacatan atau komplikasi lebih lanjut, dan merehabilitasi pasien sedini
mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap. Pendidikan kesehatan bertujuan
untuk melindungi upaya rekonstitusi, yaitu mendorong untuk patuh
mengikuti program, pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk mencegah
hipoglikemia terulang dan memelihara stabilitas klien. (Allender&Spradley,
2005)
3. Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap kesehatannya.
4. Perawat adalah tamu di rumah keluarga
Perawat yang melakukan kunjungan rumah berkewajiban untuk
mempertimbangkan etika dan kebudayaan yang berlaku di keluarga tersebut.
Perawat dapat menunjukkan sikap-sikap sebagi seorang tamu dan menghargai jamuan
yang telah disediakan oleh klien. Sikap tersebut dapat mendekatkan hubungan antara
perawat, klien, dan keluarga. Selain itu, perawat sebaiknya selalu membuat
kontrak sebelum melakukan kunjungan.
Hubungan perawat-klien dan keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi
perawat terutama perawat komunitas. Hal ini disebabkan karena dengan kunjungan
ke rumah, perawat dapat memiliki perhatian yangmenyeluruh terhadap
segala masalah kesehatan yang ditemukan dan diidentifikasi dari keluarga
tertentu atau sekelompok keluarga tertentu. Meski demikian, perawat harus didasari
oleh kemampuan klinik yang memadai. Sangat penting bagi perawat untuk
berinteraksi dengan sebanyak mungkin anggota keluarga. Perawat perlu membina
hubungan saling percay aantara perawat-klien dan keluarga agar pada pengkajian
berikutnya dapatlebih memahami dan mengidentifikasi masalah-masalah
kesehatan yangaktual maupun potensial yang terdapat pada setiap anggota
keluarga. Sehingga dengan membina hubungan terapeutik antara perawat-klien dan
keluarga dapat menghasilkan tindakan dan intervensi keperawatan dalam
mengatasi segala macam masalah yang dialami oleh setiap anggota keluarga (Efendi,
2009).

C. Standart dan Tanggung Jawab


Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah (The American Nurses Association, 1986)
1. Standar 1 : Organisasi pelayanan kesehatan di rumah
2. Standar 2 : Teori
3. Standar 3 : Pengumpulan data
4. Standar 4 : Diagnosis
5. Standar 5 : Perencanaan
6. Standar 6 : Intervensi
7. Standar 7 : Evaluasi
8. Standar 8 : Kesinambungan perawatan
9. Standar 9 : Kolaborasi interdisiplin
10. Standar 10 : Pengembangan profesional
11. Standar 11 : Riset
12. Standar 12 : Etik
Tanggung jawab perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah :

1. Pemberian pelayanan secara langsung


2. Dokumentasi
3. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus
4. Menentukan frekuensi dan lama perawatan
5. Advocacy
DAFTAR PUSTAKA

Fendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori danPraktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba MedikaMaurer,

Frances A & Claudia M. Smith. 2013. Community / Public HealthNursing Practice: Health
for Families and Populations. Missouri: ElsevierSaunders

Wulan.2013. Keperawatan Keluarga. Tersedia pada


https://www.academia.edu/5772037/Asuhan_Keperawatan_Keluarga Diakses pada
31 Maret 2020 Pukul 21.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai