Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekuitas merupakan salah satu unsur penting dalam laporan neraca. Dalam
teori dasar akuntansi memiliki rumus dasar aset = kewajiban + ekuitas. Jadi ekuitas
ini jika dalam jurnal memiliki saldo normal pada kredit. Karena terletak pada kanan
tanda sama dengan, hal ini berarti jika ekuitas pemilik bertambah maka masuk sisi
kredit pada posting ayat jurnal. Ekuitas ini adalah modal pemilik yang menjadi modal
awal perusahaan. Dalam teori akuntansi ekuitas adalah hal residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Hal ini jika di kembalikan pada rumus
dasar yang saya tuliskan diatas sangat lumrah karena jika aset adalah kewajiban
ditambah ekuitas. Maka ekuitas adalah aset dikurangi ekuitas. Di laporan keuangan
sendiri ada sebuah draf laporan perubahan ekuitas pemilik yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari rentetan laporan keuangan yang harus
dilaporkan dalam setiap periode pencatatan perusahaan.
Tujuan adanya laporan ekuitas pemegang saham adalah untuk:
 Efisiensi dan kepengurusan manajemen perusahaan
 Riwayat dan prospek investasi dalam perusahaan yang dimiliki
 Tanggung jawab manajemen kepada pemilik
Untuk menyusun laporan ekuitas pemilik tersebut harus ada beberapa hal ini:
 Sumber riwayat ekuitas pemegang saham secara historis
 Pembatasan pembagian dividen dan likuidasi saham
 Batas perlindungan dan urutan penyerapan jika sewaktu-waktu rugi

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi komponen dari Ekuitas?
2. Bagaimana Pengakuan dan Pengukuran dari Ekuitas?
3. Bagaimana Penyajian dan Pengungkapan Ekuitas?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan komponen yang menjadi Ekuitas.
2. Menjelaskan Pengakuan dan Pengukuran dari Ekuitas.
3. Menjelaskan Penyajian dan Pengungkapan dari Ekuitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen Ekuitas: Saham Laba, Deviden, Saham Treasuri, dan Komprehensif


Lainnya
1) Saldo Laba
a. Definisi
Sumber utama dari ekuitas pemegang saham yaitu : jumlah yang
diinvestasikan oleh pemegang saham dalam perusahaan dan jumlah yang
didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Nilai yang
diinvestasikan oleh pemegang saham tercemin dalam Model Disetor
(Contributed Capital / Paid in Capital) sedangkan nilai yang didapatkan
(earned) oleh perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya disebut Earned
Capital. Earned Capital ini diperoleh dari operasi perusahaan yang
menguntungkan.
b. Penyesuaian Periode Sebelumnya yang Berdampak pada Saldo
Laba
Berdasarkan PSAK 25(Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, maka pendekatan yang harus dilakukan
adalah secara retrospektif. Apabila perubahan kebijakan atau koreksi atas
kesalahan tersebut menyebabkan laba bersih perusahaan pada periode
sebelumnya lebih rendah (understated), maka saldo awal atas saldo laba harus
dinaikkan (kredit terhadap saldo laba) dan sebaliknya.
2) Dividen
a. Definisi
Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang
saham, perusahaan mengeluarkan dividen berdasarkan keputusan yang diabmil
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berdasarkan RUPS tersebut
akan ditentukan berapa persen rasio pembagian dividen (dividen payout ratio)
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan mendeklarasikan
dividen, perusahaan harus memenuhi persyaratan legal dan memiliki sejumlah
aset untuk didistribusikan.

3
Berikut adalah beberapa pertimbangan perusahaan dalam memberikan
dividen:
 Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan
kreditor
 Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan
 Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka
pertumbuhan atau espandasi lebih lanjut.
 Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil (smoothing
out)
 Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi
kerugian yang dihadapi perusahaan di masa mendatang
b. Bentuk dari Dividen
Bentuk yang paling umum adalah dividen kas yaitu perusahaan
mendistribusikan kas kepada pemegang saham sebesar proporsi tertentu,
Dalam pendistribusian dividen kas terdapat empat tanggal yang relavan untuk
diperhatikan oleh pemegang saham yaitu sebagai berikut:
 Tanggal pengumuman merupakan tanggal dilakukan RUPS dan
diumumkannya pembagian dividen. Pada saat ini perusahaan
melakukan pengakuan atas utang dividen dengan melakukan
pendebitan atas saldo laba.
 Tanggal ex-dividen, merupakan tanggal apabila terjadi peralihan
kepemilikan pemilik batu tidak lagi berhak atas dividen, biasanya
berlangsung satu sampai dua hari kerja sebelum tanggal
pencatatan.
 Tanggal pencatatan merupakan tanggal perusahaan membuat
memorandum pencatatan dividen tunai untuk mengidentifikasi
pemegang saham yang berhak atas dividen.
 Tanggal pembayaran, merupakan tanggal pembayaran dividen
kepada pemegang saham.

4
Bentuk lain dari dividen selain dari dividen kas diantaranya sebagai
berikut:
1. Dividen Saham
Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro-
rata kepada pemegang sahamnya. Jika dividen dibayarkan dalam
bentuk tunai, maka dividen saham dibayarkan dalam bentuk saham.
Dividen saham dapat berupa saham yang jenis ssama maupun yang
jenis berbeda.
Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut:
 Memenuhi harapan pemegang saham untuk mendapatkan
dividen tanpa mengeluarkan uang tunai.
 Meningkatkan daya jual saham perusahaan, ketika jumlah
saham dipasar meningkatakn harga pasar saham per
lembarnya akan turun.
 Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham
telah diinvestasikan ulang secara permanen ke dalam usaha(
dan tidak tersedia untuk dividen tunai).
2. Dividen Property
Dividen yang terutang dari aset perusahaan dalam bentuk selain
kas disebut dividen properti. Perusahaan membagikan dividen
properti karena keterbatasan kas atau perusahaan memiliki aset
baik itu persediaan ataupun inc\vestasi yang cukup banyak yang
bias jadi mengalami penurunan nilai.
3. Dividen Scrip
Merupakan surat promes yang menyatakan tanda kesediaan
membayar sejumlah uang tunai tertentu kepada pemegang saham
sebagian dividen. Kebijakan pembagian dividen dalam bentuk
dividen scrip ini dilakukan perusahaan apabila pada saat
pengambilan keputusan tentang dividen perusahaan belum (tidak)
memiliki uang kas yang memadai untuk membayar dalam bentuk
dividen kas.

5
4. Dividen Likuidasi
Dividen yang didasarkan pada selain saldo laba disebut sebagai
dividen likuidasi karena dividen ini tidak didasarkan pada laba dan
menurunkan jumlah modal disebut perusahaan.
3) Saham Treasuri
a. Definisi
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan dan kemudian dibeli kembali. Beberapa alasan perusahaan
melakukan hal tersebut adalah sebagai berikut:
 Untuk memperkecil pajak
 Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas
 Mengurangi jumlah pemegang saham dengan mengurangi jumlah
pemegang saham maka klaim kepemilikan atas perusahaan akan
berkurang dan mengurangi pengaruh dari pihak-pihak luar perusahaan
 Membentuk saham bagi saham
 Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham
akan dibagi sebagai dividen
 Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain.
Selain perusahaan dapat membeli kembali sahamnya yang
beredar, perusahaan juga dapat menjualnya kembali.
4) Penghasilan Komprehensif Lain
Penghasilan komprehensif merupakan komponen ekuitas yang
direpresentasikan dalam laporan penghasilan komprehensif, komponen
penghasilan komprehensif lain meliputi:
a) Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (Revisi 2011) Aset
Tetap dan PSAK 19 (Revisi 2009) Aset Tak Berwujud)
b) Keuntungan dan kerugian aktuaria atas program manfaat pasti yang
diakui (lihat PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja)
c) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan
keuangan dari entitas asing ( lihat PSAK 10 ( Revisi 2009 ) Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing )

6
d) Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan
yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55
( Revisi 2013) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )
e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai
arus kas (lihat PSAK 55 (Revisi 2013 ) Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran )
B. Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas: Saldo Laba, Dividen, Dan Saham Treasuri
1) Pengakuan dan Pengukuran Saldo Laba
Saldo laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak
didistribusikan sebagai dividend dan ditrahan oleh perusahaan untuk
direinvestasikan dalam bisnis perusahaan dan digunakan untuk pembayaran
utang. Teknis formula untuk menghitung saldo laba adalah sebagai berikut :
            Saldo Laba =  Saldo Laba Awal + Laba (Rugi) Bersih – Dividen
Saldo laba juga terpengaruh terhadap elemen-elemen berikut yang
dapat didebitkan atau dikreditkan ke saldo laba:
 Penutupan saldo rekening Iktisar Laba/ Rugi
 Distribusi kepada pemegang saham ( baik yang berbentuk dividen kas,
properti atau saham )
 Perubahan prinsip ekonomi
 Koreksi kesalahan periode sebelumnya
 Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu
 Transaksi saham treasuri
 Kuasi reorganisasi
2) Pengakuan dan Pengukuran Dividen
a. Dividen kas
Perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk dividen kas maka
terdapat dua pencatatan jurnal yaitu pada tanggal pengumuman dividen yaitu
perusahaan mengakui adanya utang dividendan pendebitan saldo laba
b. Dividen Properti
Dividen properti merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset
perusahaan, perusahaan harus melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset
tersebut dan mengakui adanya keuntungan atau kerugian sebagai selisih dari
nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.

7
c. Dividen Saham
Pembagian dividen dalam bentuk surat berharga alternative yang
paling sering dilakukan adalah dividen dalam bentuk saham bila perusahaan
kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen saham sesungguhnya tidak
menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang, transaksi dilakukan dengan cara
mengapitalisasi saldo laba artinya saldo laba (sebagian atau keseluruhannya)
dipindahkan ke akun modal, perlakuan akuntansi dividen saham berbeda-beda
tergantung porsi dividen saham yang dibagikan:
 Dividen Saham Jumlah Kecil untuk dividen saham dalam jumlah
kecil ( kurang dari 25% saham beredar maka saham yang akan
diterbitkan sebagai dividen dnilai sebesar harga pasar wajarnya>
 Dividen Saham dalam jumlah Besar- untuk dividen saham dalam
jumlah besar (lebih dari 25% sisa saham belum terjual) maka
saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinlai sebesar nilai
nominalnya. 
d. Dividen Scrip
Alternative yang bias diambil jika ingin membagi dividen adalah
dengan menerbitkan promes atau janji membayar di kemudian hari ( notes
payable ). Dividen semacam ini disebut dengan “scrip dividend”
3) Pengakuan dan Pengukuran Saham Treasuri
Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham Treasuri yaitu
metode biaya dan metode nilai nominal. Saham treasuri yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dijual kembali bahkan aturan Butra Efek Indonesia
mewajibkan perusahaan public untuk menjual lagi saham treasuri yang
dimiliki selambat-lambatnya lima tahun dari tanggal pembelian. Apabila
saham treasuri tersebut sudah cukup lama dimiliki oleh perusahaan dan tidak
dijual lagi kepada investor yang berminat, maka perusahaan dapat melakukan
pembatalan saham treasuri dengan demikian jumlah saham yang beredar dan
ditempatkan akan berkurang.

8
a. Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya pada saat akuisasi saham treasuri maka
akun saham treasuri didebit sebesar biaya perolehan dan melaporkan akun
saham treasuri sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas perolehan maka
kelebihan tersebut dikreditkan pada akun agio saham-saham treasuri selisih
tersebut tidak diakui sebagai keuntungan karena keuntungan dari penjualan
terjadi ketika perusahaan melakukan penjualan aset. Apabila selisih harga
dibawah harga perolehan melebihi saldo kredit pada akun agio saham-saham
treasuri maka saldo laba didebit untuk kekurangan tersebut.
b. Metode Nilai Nominal
Metode nilai nominal pada saat akuisisi saham treasuri maka
pencatatan semua transaksi dalam saham treasuri pada nominalnya dan
melaporkan saham treasuri hanya sebagai pemegang dari modal saham.
Apabila harga pembelian treasuri lebih tinggi dari harga pengeluaran saham
biasa, maka saldo laba akan didebit dan sebaliknya apabila harga pembelian
saham treasuri lebih rendah dari harga pengeluaran saham biasa maka akan
dikredit Agio Saham-Saham Treasuri.
c. Analisis Laporan Keuangan
a) Rasio Pembagian Dividen (Dividend Payout Ratio)
Rasio ini mencerminkan pembagian dividen kas dari laba yang
didapat perusahaan dengan mengetahui rasio ini investor dapat
memperhitungkan pendapatan dividennya dan berapa persen dari laba
bersih perusahaan yang ditahan dan diinvestasikan kembali.
Rumus perhitungan rasio pembagian dividen adalah sebagai
berikut:
Rasio Pembagian Dividen =
Dividen Kas
Laba Bersih-Dividen Preferen

9
b) Nilai Buku Perlembar (Book Value per Share)
Rasio ini mencerminkan jumlah yang diterima setiap lembar
saham apabila perusahaan mengalami likuidasi dengan basis jumlah
yang dilaporkan pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan. Rasio
nilai buku perlembar merupakan jumlah modal saham biasa dibagi
dengan jumlah lembar saham biasa.
Rumus rasio nilai buku per lembar adalah sebagai berikut:
Nilai Buku per lembar =                   
Modal Saham Biasa
      Jumlah Lembar Saham
C. Penyajian dan Pengungkapan Ekuitas: Saldo Laba, Dividen, Dan Saham
Treasuri
1) Penyajian dan Pengungkapan Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Akun
ini harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba
dianggap bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika terdapat indikasi
pembatasan terhadap saldo laba, misalnya untuk perluasan pabrik. Saldo laba
yang tidak dibagikan sebagai dividen karena pembatasan tersebut, dilaporkan
dalam akun tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangan tersebut, dan
harus diungkapkan dalam laporan keuangan saldo laba tidak boleh dibebani
atau dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
Pengungkapan saldo laba meliputi:
 Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan pemisahan saldo laba
 Peraturan, perikatan, batasan, dan jumlah batasan di sekitar saldo
laba
 Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha dengan metode
penyatuan kepentingan
 Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak 
 Pengungkapan jumlah dividend an dividen per lembar saham
 Tunggakan dividen
 Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca

10
 Pengungkapan dividen saham dan pecah saham.
Informasi tiap jenis saham harus diungkap terpisah dalam catatan atas
laporan keuangan, meliputi:
 Modal dasar
 Modal ditempatkan atau dipesan sebelum disetor
 Harga pari, harga nominal belum disetor.
 Perubahan lembar saham tiap jenis saham
 Hak istimewa atau hak mendahului.
 Batasan khusus.
 Penjelasan bila dapat konversi
Apabila perseroan menderita kerugian sebesar lima puluh persen dari
modalnya, kewajiban untuk diumumkan dalam register kepaniteraan
pengadilan negeri dan dalam cerita negara, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Apabila perseroan mencapai akumulasi kerugian sebesar
75% dari modal, penjelasan bahwa demi hukum PT tersebut bubar,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
a. Pengungkapan Dividen
Pengungkapan dividen, meliputi: jumlah dividen, dividen per
lembar saham, bentuk dividen, batasan saldo laba minimum dalam kaitan
dengan ketersediaan dividen, hutang dividen, hutang dividen per lembar
saham, pengumuman pembagian dividen setelah tanggal neraca sebelum
tanggal pendapat akuntan independen, jumlah kapitalisasi dividen saham dan
pecah saham, laba per saham perlu disaji ulang berdasarkan jumlah saham
yang setara setelah pecah saham agar dapat diperbandingkan.
b. Pengungkapan Saham Treasuri
Pengungkapan saham beredar yang diperoleh kembali (saham treasuri),
meliputi saham beredar yang diperoleh kembali, metode cost, disajikan
sebagai pengurang jumlah modalC dan saham beredar yang diperoleh kembali,
metode nilai pari (par value) sebagai pengurang saham beredar.
"pengungkapan bagian lain ekuitas (seperti saldo laba, agio, selisih penilaian
kembali aktiva tetap, dan cadangan) harus dilakukan secara terpisah, meliputi :
perubahan selama periode akuntansi dan batasan distribusi.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai
jual perusahaan tersebut, pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan
hasil usaha perusahaan. Maka dari itu, ekuitas harus dilaporkan sedemikian rupa
sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan
sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

12

Anda mungkin juga menyukai