PENDAHULUAN
1
2
dan operasi, 32% diantaranya tidak lain adalah tindakan bedah laparatomi
(DEPKES RI, 2009).(2)
Sedangkan pada tahun 2017 menurut data dari Ruang Bedah RS Ciremai
jumlah pasien dengan anestesi umum berjumlah 1.335 pasien, sedangkan pada
tahun 2018 pasien dengan anestesi umum berjumlah 1.477 pasien, pada tahun
2019 pasien dengan anestesi umum berjumlah 688 pasien, sedangkan data terbaru
pada tahun 2020 bulan januari 69 pasien dan pada bulan februari 75 pasien.
Terjadinya mual muntah pasca operasi menurut karakteristik responden,
hal ini mungkin dikarenakan pada umur lansia akhir terjadi penurunan tonus otot
terutama pada peritoneal sehingga dapat menyebabkan distensi abdomen dan
menyebabkan penurunan peristaltik usus yang kemudian akan menimbulkan
terjadinya rasa mual muntah (Anggrahini 2017).
Adanya pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual muntah pasca operasi,
mungkin karena minyak atsiri jahe mengeluarkan aroma khas yang disebabkan zat
zingiberol. Kemudian ketika aroma jahe dihirup molekul yang mudah menguap
(voltile) dari minyak tersebut akan merangsang memori dan respon emosional.
Kemudian merangsang hipotalamus yang berperan sebagai relay dan regulator,
memunculkan pesan-pesan yang harus disampaikan ke bagian lain otak serta
bagian yang lain. Pesan yang diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang
berupa pelepasan senyawa elektrokimia yang menyebabkan euphoria, relaks, atau
sedatif. Aroma jahe juga bekerja menghambat reseptor serotonin dan
menimbulkan efek antiemetik pada sistem gastrointestinal dan sistem susunan
saraf pusat.
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui ada
tidaknya Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Mual Muntah Pada Pasien Paska
Operasi Dengan Anestesi Umum.
3
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat
menggunakan uji t –independent.
Terapi dilakukan 10 menit setelah tindakan bedah . Tindakan terapi
dengan menggunakan aromaterapi jahe terhadap mual muntah pada pasien
paska operasi dengan anestesi umum terapi ini dilakukan selama 10 – 15
menit setiap responden. Pengukuran dilakukan dengan perbandingan
antara kelompok yang dengan tidak diberikan aromaterapi dan yang
diberikan aromaterapi jahe pada pasien paska operasi dengan anestesi
umum.